Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 20, 2024, 08:08:01 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 188
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 180
Total: 180

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Tercipta dan musnah

Dimulai oleh MuhAlexander, Juni 30, 2013, 09:31:20 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

ytridyrevsielixetuls

@bayu220686

ets. saya masih muda lho...
jadi maksud anda adalah meluasnya alam semesta itu bukan karena "tepiannya" melebar melainkan cuma jarak antar galaksinya saja yang makin renggang. bukankah begitu?

berarti karena tanpa batasnya luas alam semesta ini, maka betapapun cepatnya dan jauhnya galaksi-galaksi saling berjauhan, maka tetap tidak akan mencapai "tepi" atau "ujing" alam semesta karena memang tidak ada ujungnya...
jadi sebenarnya bukan meluas melainkan galaksi saling menjauh. konsep ruang 3 dimensi hanya berlaku sampai tataran benda langit saja.

tapi saya penasaran, kenapa warna ruang alam semesta hitam ya..

[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

Pi-One

#16
Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Januari 18, 2014, 03:07:32 PM
sepertinya hukum kekekalan energi hanya berlaku di planet Bumi saja ya?
soalnya ketika alam semesta muncul dari ketiadaan atau titik kecil terkompresi, dan mengembang berarti jumlah materi bertambah. dari sini saja sudah melanggar...
atau dengan logika lain, ketika alam semesta mengembang tetapi planet2 tidak terlempar dari orbitnya secepat cahaya berarti ada gaya pengimbang yang menahan mereka supaya tetap di orbit meski tertarik juga sedikit.
pertanyaannya, dari mana gaya itu? ilmuwan masih tidak bisa menjelaskannya.
Nope, hukum kekekalan nergi gak cuma brlaku di bumi, tapi di seluruh alam semesta.
Dan meski alam semesta mengembang, planet-planet tidak ikut saling menjauh satu sama lain, dan lebih spesifik galaksi pada kluster yang sama juga gak saling menjauh, itu karena adanya gravitasi. Gravitasi disebabkan oleh kelengkungan ruang-waktu akibat keberadaan massa. Analogi kasar untuk ini adalah kita menaruh bola besi di atas seprei kasur yang rata hingga seprei mengkerut di sekitar bola besi. Bola besi merujuk ke massa, dan seprei merujuk ke ruang-waktu (meski analogi ini sedikit kurabg pas karena seprei itu dua dimensi, dan kita sulit mencari padanan dalam bentuk 3d)

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Januari 27, 2014, 06:05:19 PMtapi saya penasaran, kenapa warna ruang alam semesta hitam ya..
Sebenarnya sederhana saja.
Kita melihat warna sebagai pantulan dari obyek, bergantung frekuensi cahaya yang dipantulkan, itulah warna yang kita lihat. Untuk ruang hampa (bukan obyek seperti bintang, planet, asteroid dsb), karena gak ada yang memantulkan cahaya, maka tak ada pula cahaya yang diterima mata dari sana. Makanya terlihat hitam (gelap)

mhyworld

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Januari 27, 2014, 06:05:19 PM

tapi saya penasaran, kenapa warna ruang alam semesta hitam ya..


Sebenarnya background alam semesta bukan hitam absolut, melainkan masih terdapat radiasi dengan frekuensi sangat rendah, setara dengan radiasi panas yang dipancarkan oleh benda bersuhu 2.7 Kelvin. Warna yang bisa dilihat oleh mata manusia terbatas pada radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang antara 400 dan 700 nanometer. Mata manusia tidak bisa mendeteksi radiasi pada gelombang yang sangat panjang seperti cosmic radiation background, sehingga seolah-olah tidak menerima radiasi apapun, yang diartikan sebagai warna hitam.
once we have eternity, everything else can wait

zaini love

ampun dije.....
otak ane ngga nyampek hanya buat baca soal ruang dan waktu..
ada yg lebih soft ngga ya bahasannya...?

Dr.F

Untuk TS: sesuatu itu tercipta dari sesuatu yang lain, sesuatu itu musnah menjadi sesuatu yang lain, dan pernyataan ini sudah bisa diterima oleh orang yang beragama maupun tidak.

lucas

 >:DHukum kekekalan enegi : tidak bisa di ciptakan, tidak dapat pula untuk dimusnakan, kekal dan abadi. >:D

Wow seprtinya kita terlalu terpaku dengan hukum itu, berarti sudah menyamakan Tuhan dong, hehe..

Saya tidak percya tentang hukum itu, alam semesta ini berawal diciptakan dan berakhir dimusnakan segala sesuatu di bumi maupun dilangit sifatnya tidak kekal, memangnya selain energy apa sih yang bisa kita ciptakan ?semua makhluk di alam ini hanya menerima dan menemukan, kita semua ini hanya berada didalamnya dan kita diantara itu semua.

Dr.F

Kutip dari: lucas pada November 10, 2014, 07:17:45 PM
Saya tidak percya tentang hukum itu, alam semesta ini berawal diciptakan dan berakhir dimusnakan segala sesuatu di bumi maupun dilangit sifatnya tidak kekal, memangnya selain energy apa sih yang bisa kita ciptakan ?semua makhluk di alam ini hanya menerima dan menemukan, kita semua ini hanya berada didalamnya dan kita diantara itu semua.

mengapa tidak percaya...Tuhan menciptakan sesuatu pasti dari sesuatu juga...coba buka kitab suci agama masing2...suatu ciptaan memang tidak kekal dalam arti diubah Tuhan menjadi ciptaan yang lain

Monox D. I-Fly

Kutip dari: Dr.F pada November 11, 2014, 06:39:13 AM
mengapa tidak percaya...Tuhan menciptakan sesuatu pasti dari sesuatu juga...coba buka kitab suci agama masing2...suatu ciptaan memang tidak kekal dalam arti diubah Tuhan menjadi ciptaan yang lain

Terus Kun Fayakun itu apa? Bukankah Tuhan menciptakan keadaan dari ketidaktiadaan? Atau jangan-jangan Anda berpikir kalau semua hal di dunia ini tercipta dari bagian Tuhan itu sendiri, sehingga mirip pemikiran orang sufi yang beraliran wihdatul wujud terhadap Tuhan dengan beraninya mengatakan "Aku ini adalah dirimu" begitu?
Gambar di avatar saya adalah salah satu contoh dari kartu Mathematicards, Trading Card Game buatan saya waktu skripsi.

Dr.F

Kutip dari: Monox D. I-Fly pada November 11, 2014, 09:27:02 PM
Terus Kun Fayakun itu apa? Bukankah Tuhan menciptakan keadaan dari ketidaktiadaan? Atau jangan-jangan Anda berpikir kalau semua hal di dunia ini tercipta dari bagian Tuhan itu sendiri, sehingga mirip pemikiran orang sufi yang beraliran wihdatul wujud terhadap Tuhan dengan beraninya mengatakan "Aku ini adalah dirimu" begitu?

Sebagai bahan berpikir,
Nabi adam sebelumnya tidak ada kemudian menjadi ada yaitu diciptakan dari tanah yang sudah ada atau sudah diciptakan terlebih dahulu.
Saya minta penjelasan yang logis tentang proses penciptaan sesuatu yang benar2 dari ketiadaan / kekosongan.

Pi-One

Kutip dari: lucas pada November 10, 2014, 07:17:45 PM
>:DHukum kekekalan enegi : tidak bisa di ciptakan, tidak dapat pula untuk dimusnakan, kekal dan abadi. >:D

Wow seprtinya kita terlalu terpaku dengan hukum itu, berarti sudah menyamakan Tuhan dong, hehe..

Saya tidak percya tentang hukum itu, alam semesta ini berawal diciptakan dan berakhir dimusnakan segala sesuatu di bumi maupun dilangit sifatnya tidak kekal, memangnya selain energy apa sih yang bisa kita ciptakan ?semua makhluk di alam ini hanya menerima dan menemukan, kita semua ini hanya berada didalamnya dan kita diantara itu semua.
Hukum sains disanggah secara ilmiah, bukan modal iman.
Terserah percaya atau gak percaya, tapi menyanggah sains modal iman semata itu seperti menyiram secangkir air tawar ke laut untuk mengurangi asinnya. Gak bakal ngefek...

Farabi

Kalau saya malah mengiminai matter  itu abadi, tidak bisa diciptakan juga tidak bisa dimusnahkan. Siapa yang bisa menciptakan atom? Tidak akan ada yang bisa, sekaligus juga atom tidak bisa dimusnahkan. Saya percaya saat matter bertemu dengan anti matter ia hanya berubah bentuk menjadi energi dan saat energi kinetiknya habis, akan kembali menjadi atom. Harusnya jika anti matter dengan matter dengan volume tertentu disimpan didalam tabung tertutup, jika disatukan, maka volumenya tetap sama biarpun sudah berubah menjadi atom dalam wujud lain.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

imad323

Kutip dari: Dr.F pada September 29, 2014, 07:52:04 AM
Untuk TS: sesuatu itu tercipta dari sesuatu yang lain, sesuatu itu musnah menjadi sesuatu yang lain, dan pernyataan ini sudah bisa diterima oleh orang yang beragama maupun tidak.

jadi kalu sesuatu itu musnah menjadi sesuatu yang lain, musnah lagi, menjadi yang lagi dan seterusnya. maka artinya tidak akan ada akhir??? ???
energi analogi dengan usaha. Jika perubahan-perubahan energi itu dilihat dari sudut reaksi kimia, bukankah akan ada waktu dimana kesetimbangana terjadi. contohnya molekul kustik dipertemukan dengan HCl sehingga keduanya musnah dan membentuk air, garam, dan energi panas (kalor). panas yang lebih tinggi dari suatu ruang akan mengalir ke yang lebiih rendah (secara alami) sehingga mencapai kesetimbangan. sedang usaha tidak akan terjadi pada tempat yang telah dalam keadaan setimbang. artinya jika energi itu musnah menjadi energi yang lain, musnah lagi, menjadi yang lain lagi, pasti akan ada waktu dimana energi itu di setiap tempat/ruang dalam semesta ini setimbang/sama yang menyebabkan usaha tidak ada. jika usaha tidak ada maka tidak ada lagi pergerakan. tidak ada pergerakan maka artinya waktu berhenti. karena waktu itu sejoli dengan ruang, maka jika waktu menjadi tiada (berhenti) maka ruang pun akan tiada pula (musnah), kejadian ini mungkin yang dinamakan kiamat. jadi ruang tidak kekal? namun energi tetap kekal.

Dalam hukum termodinamika, setiap kejadian yang terjadi secara alami di alam semesta ini akan menyebabkan entalpi (ketidak-aturan/kekacauan) yang semakin besar. contohnya kejadian gelas keramik (teratur) melalui proses alami jatuh dan pecah (menjadi tidak teratur/kacau) dan mustahil untuk menjadi gelas(teratur) lagi, serbuk gula dan serbuk kopi ditumpuk bertingkat teratur akan bercampur menjadi berantakan karena proses alami, dan mustahil menjadi bertingkat teratur lagi secara alami. Jadi alam semesta ini dalam setiap proses alaminya akan semakin menuju kekacauan. semakin kacau, semakin kacau hingga kekacauan itu akan mencapai maksimumnya yaitu kehancuran. atau jika proses alami itu terhenti, yaitu kiamat.

Dr.F

Kutip dari: imad323 pada Desember 17, 2014, 10:22:41 AM
jadi kalu sesuatu itu musnah menjadi sesuatu yang lain, musnah lagi, menjadi yang lagi dan seterusnya. maka artinya tidak akan ada akhir??? ???

definisi akhir menurut mas imad323 gimana?

Kutip dari: imad323 pada Desember 17, 2014, 10:22:41 AM
energi analogi dengan usaha. Jika perubahan-perubahan energi itu dilihat dari sudut reaksi kimia, bukankah akan ada waktu dimana kesetimbangana terjadi. contohnya molekul kustik dipertemukan dengan HCl sehingga keduanya musnah dan membentuk air, garam, dan energi panas (kalor). panas yang lebih tinggi dari suatu ruang akan mengalir ke yang lebiih rendah (secara alami) sehingga mencapai kesetimbangan. sedang usaha tidak akan terjadi pada tempat yang telah dalam keadaan setimbang. artinya jika energi itu musnah menjadi energi yang lain, musnah lagi, menjadi yang lain lagi, pasti akan ada waktu dimana energi itu di setiap tempat/ruang dalam semesta ini setimbang/sama yang menyebabkan usaha tidak ada. jika usaha tidak ada maka tidak ada lagi pergerakan. tidak ada pergerakan maka artinya waktu berhenti. karena waktu itu sejoli dengan ruang, maka jika waktu menjadi tiada (berhenti) maka ruang pun akan tiada pula (musnah), kejadian ini mungkin yang dinamakan kiamat. jadi ruang tidak kekal? namun energi tetap kekal.

jadi energi masih kekal?kenapa materi jadi musnah kalau waktu berhenti?


Kutip dari: imad323 pada Desember 17, 2014, 10:22:41 AM
Dalam hukum termodinamika, setiap kejadian yang terjadi secara alami di alam semesta ini akan menyebabkan entalpi (ketidak-aturan/kekacauan) yang semakin besar. contohnya kejadian gelas keramik (teratur) melalui proses alami jatuh dan pecah (menjadi tidak teratur/kacau) dan mustahil untuk menjadi gelas(teratur) lagi, serbuk gula dan serbuk kopi ditumpuk bertingkat teratur akan bercampur menjadi berantakan karena proses alami, dan mustahil menjadi bertingkat teratur lagi secara alami. Jadi alam semesta ini dalam setiap proses alaminya akan semakin menuju kekacauan. semakin kacau, semakin kacau hingga kekacauan itu akan mencapai maksimumnya yaitu kehancuran. atau jika proses alami itu terhenti, yaitu kiamat.

Dengan kehancuran apakah berarti materi tidak ada sama sekali?

Farabi

Pertanyaan saya untuk orang orang yang berteori disini bahwa ini adalah begini dan begitu, teori anda bisa diaplikasikan untuk menjadi alat apa? Apa gunanya dari teori teori yang bahkan tidak bisa diaplikasikan? Hanya jadi sumber bagi silat lidah dan adu mulut? Rasanya konyol sekali kalau kita harus bertengkar hanya untuk dugaan dugaan kosong saja.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Dr.F

Sebenarnya bukan berteori dalam arti membuat teori baru tetapi berusaha menjelaskan teori yang sudah ada, bahkan ada yang sudah menjadi suatu hukum