Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 03:41:13 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 207
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 199
Total: 199

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Waktu adalah Ether

Dimulai oleh qarrobin, Oktober 06, 2010, 09:08:59 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

qarrobin

Coba bayangkan gelombang di lautan, kecepatan gelombang yang tampak dari kapal tergantung pada apakah kapal bergerak searah atau berlawanan dengan gelombang itu. Ini adalah kecepatan gelombang yang berubah-ubah yang tampak dari kapal, sebenarnya kecepatan gelombang adalah tetap.

Kecepatan gelombang yang bergerak searah dengan kapal, akan tampak lebih lambat daripada kecepatan gelombang yang bergerak berlawanan dengan kapal. Dalam teori relativitas, dengan efek Doppler cahaya, factor yang berubah-ubah adalah waktu.

Jika gerak elektron searah dengan kelajuan foton, maka kita akan mendapatkan efek pergeseran biru. Dengan frekuensi yang sama, namun memiliki wave length yang lebih pendek, foton mengalami pemuaian waktu seperti berada pada kontraksi ruang dengan gravitasi yang kuat. Efek Hubble membuat foton berada pada kondisi melambatnya waktu efek Doppler.

Jika gerak elektron berlawanan arah dengan kelajuan foton, maka kita akan mendapatkan efek pergeseran merah. Dengan frekuensi yang sama, namun memiliki wave length yang lebih panjang, foton mengalami penyusutan waktu seperti inflasi ruang pada galaksi yang saling menjauhi. Efek Hubble membuat foton berada pada kondisi Efek Doppler dengan waktu yang lebih cepat.

Pada pergeseran biru, kontraksi ruang dikarenakan pemuaian waktu antara B yang melihat A seperti berada pada medan gravitasi. Pada pergeseran merah, inflasi ruang dikarenakan penyusutan waktu antara A yang melihat B seperti berada di luar event horizon.

Energi foton tidak mengalami perubahan, perbedaan semu itu karena perbedaan waktu. B dan A pada kondisi masing-masing, menurut kerangka acuan masing-masing tidak melihat adanya perubahan frekuensi foton.

Begitupun dengan massa elektron, tidak mengalami perubahan, factor Lorentz adalah untuk menghitung perbedaan waktu.

Ruang tiga dimensi r = √x^2 + y^2 + z^2,dibentuk oleh waktu dengan kelajuan cahaya.

Linear function r^2 = x^2 + y^2 + z^2 + (√-1)^2 (ct)^2

Jika kelajuan elektron sama dengan kelajuan cahaya, maka elektron akan menjadi foton.

0 = x^2 + y^2 + z^2 - (ct)^2

Pada dimensi foton, setiap foton adalah animasi dari foton yang lain, dimensi ini berbentuk hologram.

r = √(xi)^2, ini adalah dimensi titik dari foton.

Dimensi titik foton berada pada bidang Superspace yi,zi

r = √(yi)^2 + (zi)^2, bidang flat 2 dimensi ini disebut Area of Kozyrev.

Jika kita membuat garis lurus xi berupa 1 dimensi pada bidang Superspace, maka xi yang satu dimensi ini membentuk ruang 3 dimensi x,y,z

Semesta kita terpancar dari Superspace

Jika kita membuat bidang ke 3 dari Superspace, kita namai X, maka tiga bidang ini kita sebut Xronosfer atau Chronosfer. Ini adalah dimensi hyperspace.

Bidang flat Superspace kita adalah lapisan terendah dari 7 layer langit yang bisa kita gambar dengan matematika Cipher.

The Houw Liong

Kutip dari: qarrobin pada Oktober 06, 2010, 09:08:59 PM
Coba bayangkan gelombang di lautan, kecepatan gelombang yang tampak dari kapal tergantung pada apakah kapal bergerak searah atau berlawanan dengan gelombang itu. Ini adalah kecepatan gelombang yang berubah-ubah yang tampak dari kapal, sebenarnya kecepatan gelombang adalah tetap.

Kecepatan gelombang yang bergerak searah dengan kapal, akan tampak lebih lambat daripada kecepatan gelombang yang bergerak berlawanan dengan kapal. Dalam teori relativitas, dengan efek Doppler cahaya, factor yang berubah-ubah adalah waktu.

Jika gerak elektron searah dengan kelajuan foton, maka kita akan mendapatkan efek pergeseran biru. Dengan frekuensi yang sama, namun memiliki wave length yang lebih pendek, foton mengalami pemuaian waktu seperti berada pada kontraksi ruang dengan gravitasi yang kuat. Efek Hubble membuat foton berada pada kondisi melambatnya waktu efek Doppler.

Jika gerak elektron berlawanan arah dengan kelajuan foton, maka kita akan mendapatkan efek pergeseran merah. Dengan frekuensi yang sama, namun memiliki wave length yang lebih panjang, foton mengalami penyusutan waktu seperti inflasi ruang pada galaksi yang saling menjauhi. Efek Hubble membuat foton berada pada kondisi Efek Doppler dengan waktu yang lebih cepat.

Pada pergeseran biru, kontraksi ruang dikarenakan pemuaian waktu antara B yang melihat A seperti berada pada medan gravitasi. Pada pergeseran merah, inflasi ruang dikarenakan penyusutan waktu antara A yang melihat B seperti berada di luar event horizon.

Energi foton tidak mengalami perubahan, perbedaan semu itu karena perbedaan waktu. B dan A pada kondisi masing-masing, menurut kerangka acuan masing-masing tidak melihat adanya perubahan frekuensi foton.

Begitupun dengan massa elektron, tidak mengalami perubahan, factor Lorentz adalah untuk menghitung perbedaan waktu.

Ruang tiga dimensi r = √x^2 + y^2 + z^2,dibentuk oleh waktu dengan kelajuan cahaya.

Linear function r^2 = x^2 + y^2 + z^2 + (√-1)^2 (ct)^2

Jika kelajuan elektron sama dengan kelajuan cahaya, maka elektron akan menjadi foton.

0 = x^2 + y^2 + z^2 - (ct)^2

Pada dimensi foton, setiap foton adalah animasi dari foton yang lain, dimensi ini berbentuk hologram.

r = √(xi)^2, ini adalah dimensi titik dari foton.

Dimensi titik foton berada pada bidang Superspace yi,zi

r = √(yi)^2 + (zi)^2, bidang flat 2 dimensi ini disebut Area of Kozyrev.

Jika kita membuat garis lurus xi berupa 1 dimensi pada bidang Superspace, maka xi yang satu dimensi ini membentuk ruang 3 dimensi x,y,z

Semesta kita terpancar dari Superspace

Jika kita membuat bidang ke 3 dari Superspace, kita namai X, maka tiga bidang ini kita sebut Xronosfer atau Chronosfer. Ini adalah dimensi hyperspace.

Bidang flat Superspace kita adalah lapisan terendah dari 7 layer langit yang bisa kita gambar dengan matematika Cipher.
Pergeseran merah/biru dari foton harus dibahas dalam relativitas umum dan melibatkan medan gravitasi.
HouwLiong

qarrobin

Terima kasih prof, kelajuan pada paradoks kembar memang harus dibahas dari relativitas umum dan melibatkan medan gravitasi

jika B berada pada medan gravitasi yang lemah, B melihat kelajuan cahaya tetap di dalam intensitas medan gravitasinya sendiri

jika A berada pada medan gravitasi yang kuat, A melihat kelajuan cahaya tetap di dalam intensitas medan gravitasinya sendiri

jika B berada pada medan gravitasi yang lemah, B melihat kelajuan cahaya melambat di dalam intensitas medan gravitasi A yang kuat

jika A berada pada medan gravitasi yang kuat, A melihat kelajuan cahaya lebih cepat di dalam intensitas medan gravitasi B yang lemah

B melihat waktu berjalan lebih lambat pada intensitas medan gravitasi yang kuat
A melihat waktu berjalan lebih cepat pada intensitas medan gravitasi yang lemah

Berarti ada hubungan antara kelajuan paradoks kembar dengan intensitas medan gravitasi
pada paradoks kembar, A yang melaju pada kecepatan 0,8 c seperti berada di dalam medan gravitasi.

Bener ga prof kesimpulan saya?

The Houw Liong

Kutip dari: qarrobin pada Oktober 17, 2010, 08:31:20 AM
Terima kasih prof, kelajuan pada paradoks kembar memang harus dibahas dari relativitas umum dan melibatkan medan gravitasi

jika B berada pada medan gravitasi yang lemah, B melihat kelajuan cahaya tetap di dalam intensitas medan gravitasinya sendiri

jika A berada pada medan gravitasi yang kuat, A melihat kelajuan cahaya tetap di dalam intensitas medan gravitasinya sendiri

jika B berada pada medan gravitasi yang lemah, B melihat kelajuan cahaya melambat di dalam intensitas medan gravitasi A yang kuat

jika A berada pada medan gravitasi yang kuat, A melihat kelajuan cahaya lebih cepat di dalam intensitas medan gravitasi B yang lemah

B melihat waktu berjalan lebih lambat pada intensitas medan gravitasi yang kuat
A melihat waktu berjalan lebih cepat pada intensitas medan gravitasi yang lemah

Berarti ada hubungan antara kelajuan paradoks kembar dengan intensitas medan gravitasi
pada paradoks kembar, A yang melaju pada kecepatan 0,8 c seperti berada di dalam medan gravitasi.

Bener ga prof kesimpulan saya?
Postulat Einstein menyatakan bahwa kelajuan cahaya tetap c dipandang dari kerangka koordinat mana pun juga. Cahaya/foton dapat terlihat berbeda frekuensinya (ada pergeseran biru/merah) karena efek Doppler dan medan gravitasi.
HouwLiong

qarrobin

pergeseran biru, karena memendeknya panjang gelombang sekaligus melambatnya waktu, berarti kelajuan cahaya melambat jika dua kerangka yang berbeda intensitas atau berbeda kelajuan disandingkan atau dipertemukan

The Houw Liong

Kutip dari: qarrobin pada Oktober 18, 2010, 01:14:39 PM
pergeseran biru, karena memendeknya panjang gelombang sekaligus melambatnya waktu, berarti kelajuan cahaya melambat jika dua kerangka yang berbeda intensitas atau berbeda kelajuan disandingkan atau dipertemukan
Postulat Einstein : Kelajuan cahaya dalam vakum tetap c dipandang dari kerangka acuan pengamat mana pun juga.
HouwLiong

qarrobin

oke prof terima kasih atas bimbingannya
prof orang yang sabar

back to topic, mohon bimbingannya lagi ya prof

kapal laut yang bergerak menuju kapal yang diam, maka kapal yang bergerak akan melihat perubahan kelajuan gelombang laut jika ia melihat gelombang terhadap kelajuan kapalnya

jika kapal yang bergerak melihat gelombang terhadap kapal yang diam maka kelajuan gelombang laut adalah tetap

pada kasus ini perubahan kelajuan gelombang laut sebenarnya perubahan yang semu, dan gelombang memiliki medium laut

jika pesawat A mengambil titik awal foton pada saat dipancarkan, maka kelajuan cahaya terlihat tetap. Namun ketika foton tiba di B, dan B melihat foton dipancarkan pada titik akhir A, maka akan terlihat perubahan semu pada kelajuan cahaya

sebenarnya jika prof dan teman2 lain membaca artikel saya dengan seksama, yang ingin saya tegaskan adalah perubahan kelajuan cahaya pada paradoks kembar dan pada medan gravitasi adalah semu sebagaimana pada gelombang laut.

Jika gelombang laut memiliki medium yakni laut, pada medium apakah gelombang cahaya menjalar ?

karena yang berubah-ubah pada gelombang cahaya adalah waktu yang membuat perubahan semu pada kelajuan cahaya, maka hipotesa saya yakni waktu merupakan medium dari gelombang cahaya.

saya tunggu reply dari prof

The Houw Liong

Kutip dari: qarrobin pada Oktober 19, 2010, 06:04:09 PM
oke prof terima kasih atas bimbingannya
prof orang yang sabar

back to topic, mohon bimbingannya lagi ya prof

kapal laut yang bergerak menuju kapal yang diam, maka kapal yang bergerak akan melihat perubahan kelajuan gelombang laut jika ia melihat gelombang terhadap kelajuan kapalnya

jika kapal yang bergerak melihat gelombang terhadap kapal yang diam maka kelajuan gelombang laut adalah tetap

pada kasus ini perubahan kelajuan gelombang laut sebenarnya perubahan yang semu, dan gelombang memiliki medium laut

jika pesawat A mengambil titik awal foton pada saat dipancarkan, maka kelajuan cahaya terlihat tetap. Namun ketika foton tiba di B, dan B melihat foton dipancarkan pada titik akhir A, maka akan terlihat perubahan semu pada kelajuan cahaya

sebenarnya jika prof dan teman2 lain membaca artikel saya dengan seksama, yang ingin saya tegaskan adalah perubahan kelajuan cahaya pada paradoks kembar dan pada medan gravitasi adalah semu sebagaimana pada gelombang laut.

Jika gelombang laut memiliki medium yakni laut, pada medium apakah gelombang cahaya menjalar ?

karena yang berubah-ubah pada gelombang cahaya adalah waktu yang membuat perubahan semu pada kelajuan cahaya, maka hipotesa saya yakni waktu merupakan medium dari gelombang cahaya.

saya tunggu reply dari prof
Pengamat di kapal melihat gelombang laut termasuk fisika klasik, sehingga melihat kecepatan gelombang berubah.
Pemancaran foton termasuk teori relativitas, kelajuan foton dilihat dari pengamat A atau B tetap sama dengan c, yang invarian bukan energi foton, melainkan energ-momentum dari sistem atom dan foton yang terpancar.
HouwLiong

qarrobin

thank you prof atas bimbingannya

superstring39

Kutip dari: qarrobin pada Oktober 18, 2010, 01:14:39 PM
pergeseran biru, karena memendeknya panjang gelombang sekaligus melambatnya waktu, berarti kelajuan cahaya melambat jika dua kerangka yang berbeda intensitas atau berbeda kelajuan disandingkan atau dipertemukan
ingat dalam kasus ini melibatkan kerangka acuan non inersial atau dalam medan gravitasi. dalam hal ini kita menggunakan teori relativitas umum dimana melambatnya waktu disertai kontraksi ruang. jadi dalam kasus ini ruang-waktu adalah suatu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. hasilnya kecepatan cahaya tetap dan bergerak lurus dalam vakum.
Kutip dari: qarrobin pada Oktober 19, 2010, 06:04:09 PM
kapal laut yang bergerak menuju kapal yang diam, maka kapal yang bergerak akan melihat perubahan kelajuan gelombang laut jika ia melihat gelombang terhadap kelajuan kapalnya

jika kapal yang bergerak melihat gelombang terhadap kapal yang diam maka kelajuan gelombang laut adalah tetap

pada kasus ini perubahan kelajuan gelombang laut sebenarnya perubahan yang semu, dan gelombang memiliki medium laut
Dalam pembahasan fisika moderen gelombang laut itu diibaratkan informasi. kita hanya bisa mengamati informasi yang telah sampai ke kita. saat kita bergerak menuju sumber gelombang maka informasi yang kita peroleh semakin banyak atau frekuensi info yang kita terima menjadi lebih besar. kita tidak dapat tahu pasti berapa jumlah info yang dipancarkan sumber per waktunya. berbeda dengan kasus gelombang laut dimana yang membawa info adalah cahaya (kita melihat gelombang laut), dimana laju cahaya jauh lebih besar dari laju gelombang maupun kapal.

KutipJika gelombang laut memiliki medium yakni laut, pada medium apakah gelombang cahaya menjalar ?

karena yang berubah-ubah pada gelombang cahaya adalah waktu yang membuat perubahan semu pada kelajuan cahaya, maka hipotesa saya yakni waktu merupakan medium dari gelombang cahaya.
berbeda antara gelombang mekanik (gel. laut, gel. bunyi, gel. tali dll.) dengan gelombang cahaya. pada gelombang mekanik ada partikel yang berubah posisinya dalam ruang terhadap waktu, kita bisa mengamati ada "sesuatu" yang bergerak naik-turun atau maju-mundur dalam ruang.

Misalkan gelombang laut, yang bergerak adalah partikel-partikel air laut karena itu kita bisa bilang air laut/laut itu sendiri adalah medium gelombang. pada gelombang tali, partikel2 tali yang bergerak karena itu kita sebut partikel tali/tali sebagai medium. tanpa ada sesuatu yang bergerak/berosilasi maka gelombang mekanik tidak akan mungkin ada.

Nah sekarang apa itu gelombang cahaya? apa ada yang bergerak naik-turun atau maju-mundur pada gelombang ini? Ada suatu miskonsepsi yang menyebutkan bahwa ada foton yang bergerak naik-turun dalam gelombang cahaya, ini SALAH BESAR! tidak ada yang bergerak naik-turun dalam gelombang cahaya. gelombang cahaya adalah gelombang elektromagnet(GEM). dalam GEM yang ada adalah perubahan medan magnet dan medan listrik yang arah vektor perubahan medannya saling tegak lurus satu sama lain. mungkin hal ini sangat abstrak karena kita tidak bisa melihat medan listrik dan medan magnet. Ingat yang berubah adalah "besar dan arah (vektor) medan"terhadap waktu, bukan perubahan posisi partikel terhadap waktu.

Jika dibilang GEM membutuhkan medium berarti sama saja mengatakan bahwa cahaya atau GEM itu adalah partikel mediumnya yang bergerak. apakah itu sesuai dengan konsep cahaya? Jika dibilang waktu adalah medium bagi cahaya maka akan menjadi lebih abstrak lagi. maka akan menjadi begini; gelombang cahaya adalah perubahan medan listrik dan medan magnet di dalam waktu terhadap waktu????

qarrobin

@superstring39

jika pengamat A berada dalam medan gravitasi yang membuat penyusutan jarak 40 persen.
A melihat cahaya melintas di kerangka B tanpa gravitasi dalam jarak 500.000 km dan dalam kondisi waktu 1+2/3 detik di B.
Memang benar jika disandingkan 500.000 km / (1+2/3) detik sama dengan 300.000 km dalam 1 detik. Jadi kelajuan cahaya memang invariant.
Namun jarak 500.000 km yang ditempuh foton dalam kerangka B, jika dilihat dalam kondisi waktu 1 detik pada A, kelajuan foton akan terlihat lebih cepat (secara relatif) terhadap kondisi waktu yang mengalir pada kerangka A.

kita hanya bisa mengamati informasi yang telah sampai ke kita. Jika B tidak tahu posisi awal ketika foton dipancarkan oleh A, maka ketika foton tiba di B, B melihat posisi A berada pada jarak 100.000 km. misal A kemudian memperlambat dan mengubah arah pesawatnya tanpa memberikan sinyal. maka B tidak mendapatkan lagi informasi dari A, dan B dapat memakai posisi A pada jarak 100.000 km sebagai kerangka diam. B melihat pergeseran biru pada frekuensi foton seakan foton berada pada medan gravitasi.

saya tidak menyebutkan bahwa ada foton yang bergerak naik-turun dalam gelombang cahaya, memang tidak ada yang bergerak naik-turun dalam gelombang cahaya. gelombang cahaya adalah gelombang elektromagnet(GEM). dalam GEM yang ada adalah perubahan medan magnet dan medan listrik yang arah vektor perubahan medannya saling tegak lurus satu sama lain.

dalam mekanika kuantum arah vektor dapat kita beri notasi λ|x> yang oleh Dirac disebut ket. "perubahan medan magnet dan medan listrik yang arah vektor perubahan medannya saling tegak lurus satu sama lain" disebut sebagai fase atau amplitudo.

hal yang abstrak ini dinyatakan dalam angka kompleks misal xi (gabungan dari angka real dan angka imajiner).
Kebergantungan ruang bentuk gelombang dari wave-length GEM dinyatakan dengan i 2πx/λ dalam teori kuantum
2πx merupakan gambaran posisi (state)
λ merupakan gambaran kelakuan (behavior)
kebergantungan waktu bentuk gelombang dari frekuensi GEM dinyatakan dengan i 2πtf

setiap fase dari λ dapat bersuperposisi atau berinterferensi
perubahan "besar dan arah (vektor) medan"terhadap waktu, merupakan probabilitas posisi dari gambaran partikel.

Jumlah getaran per unit interval ruang dinyatakan dengan p = h/λ
medan elektromagnetik yang dalam satuan terkecil planck yang kita beri notasi λ, agar bisa direpresentasikan, fase (modulus) nya harus disuperposisikan yang dinyatakan dengan |x|^2

GEM yang menyebar di antara elektron dan proton, GEM tersebut dapat dipandang sebagai medan yang memiliki banyak probabilitas posisi.
GEM mengalir di dalam ruang dan waktu, fungsi linier ruang-waktu dinyatakan dalam persamaan minkowsky 0 = x^2 + y^2 + z^2 + i^2 x^2
yang dalam turunannya akan kita dapatkan
0 = x^2 + y^2 + z^2 + (√–1)^2 (ct)^2
0 = x^2 + y^2 + z^2 – c^2 t^2
c^2 t^2 = x^2 + y^2 + z^2
x^2 = x^2 + y^2 + z^2
x = √ (x^2 + y^2 + z^2)
x = r

x adalah ruas waktu, sedangkan r merupakan ruas medan
jadi ruas waktu merupakan sumber gerak dari medan yang dinyatakan dengan angka kompleks yakni xi
dan ruas waktu merupakan medan itu sendiri, jadi ruas waktu bersifat etherical yang menjadi medium dari medan
Jumlah getaran per unit interval waktu dinyatakan dengan E = hf, jadi energi merupakan properties dari ruas waktu

dalam teori kuantum, ruas medan dinyatakan dengan n h/(2πλ)
maka
x = r
x = n h/(2πλ)
2π x = n h/λ