Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 19, 2024, 10:29:39 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 183
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 193
Total: 193

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Sistem Sosial Ideal, menurut saya.

Dimulai oleh Farabi, November 09, 2011, 02:01:55 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Farabi

Seharusnya, secara default dalam artian, tanpa sebuah persiapan, seorang bayi yang lahir di indonesia, dianggap dipersiapkan sebagai seorang buruh tani, yang akan bertugas untuk mengurus masalah pengadaan pertanian, termasuk, perkebunan, penggembalaan, peternakan, perkebunan dsb. Dalam hal ini, dikarenakan pada fitrahnya seorang manusia adalah seorang pengelola tanah. Tentunya dalam hal ini, secara default, kepemilikan tanah bagi orang asing, atau warga WNI, yang telah didefinisikan dalam UU maximum adalah 7 tahun. Dimana kemudian, setelah 7 tahun, tanah tersebut dikembalikan ke pemiliknya, dimana gedung diatasnya atau rumah diatasnya, harganya dianggap 0. Kalau tidak demikian, terus menerus bangsa ini akan terjebak dalam kemelaratan. Tentunya saya pun mahfum atau paham bahwa ada banyak warga keturunan, tapi seperti yang sudah saya katakan, berdasarkan definisi WNI di UU, warga keturunan yang sudah menetap 10 tahun, apalagi sudah bergenerasi, maka dianggap sebagai warga negara Indonesia. Sesuai dengan yang tercatat pada Torat.

Sistem pendidikan dasar seharusnya, biarpun memasukkan IPA dasar atau ilmu Hayati (Bio-logi) seharusnya lebih difokuskan kepada pertanian, sehingga seorang lulusan SMA, setelah lulus, minimal tahu bagaimana cara menggarap tanah di Lingkungannya sendiri, dan bukan dengan menambah nambah jumlah lulusan yang tidak tahu bagaimana cara mengelola tempat tinggalnya. Misalkan, seorang programmer, di daerah yang bahkan listrikpun tidak ada, apalagi komputer, ini hanya akan menambah jumlah penduduk yang kemampuannya sia sia.

Pada tingkat lanjut seperti Kuliah, maka setiap peserta didik diperbolehkan masuk ke tempat pendidikan sesuai dengan minatnya, atau minimal diberikan fasilitas semisal internet, atau perpustakaan untuk mencari informasi, karena saya lihat tidak ada gunanya pendidikan formal yang hanya bertujuan untuk mendapatkan ijasah. Lebih baik tenaga kerja informal dengan ketrampilan memadai, karena toh, pada akhirnya, pencari kerja pun memberikan test lagi jika hendak mencari pekerja. Tapi memang dengan adanya sistem ijasah, perusahaan tidak ribet menyaring tenaga kerja yang membludak.

Dari hal seperti ini, saya rasa kita tidak akan pernah kehabisan tenaga kerja dalam bidang pengadaan sumber pangan, ataupun tenaga kerja distribusi pangan. Bahkan diharapkan lembaga kuliah bisa menggunakan mahasiswanya untuk membuat penelitian, untuk mengingkatkan jumlah produksi pangan.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Farabi

UMR yang disarankan, tidak dalam nominal rupiah, melainkan jumlah barang:
(Untuk 1 orang/1bulan)
30 Kg beras
30 Telur
15 kg Daging (Sapi/kambing)
Susu
Madu
akses internet
Optional:
Bahan bakar kendaraan
Akses Hiburan tambahan
Kopi
Jahe
dsb

Sehingga bisa dengan mudah kita kalikan dengan jumlah total penduduk sebagai target pengadaan sumber pangan.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Monox D. I-Fly

Kutip dari: Farabi pada November 09, 2011, 02:01:55 PM
Pada tingkat lanjut seperti Kuliah, maka setiap peserta didik diperbolehkan masuk ke tempat pendidikan sesuai dengan minatnya, atau minimal diberikan fasilitas semisal internet, atau perpustakaan untuk mencari informasi, karena saya lihat tidak ada gunanya pendidikan formal yang hanya bertujuan untuk mendapatkan ijasah. Lebih baik tenaga kerja informal dengan ketrampilan memadai, karena toh, pada akhirnya, pencari kerja pun memberikan test lagi jika hendak mencari pekerja. Tapi memang dengan adanya sistem ijasah, perusahaan tidak ribet menyaring tenaga kerja yang membludak.

Yup. Pada kenyataannya, banyak juga non-sarjana yg jauh lebih berkompeten daripada mereka yg lulus kuliah sarjana...

Kutip dari: Farabi pada November 09, 2011, 02:04:31 PM
UMR yang disarankan, tidak dalam nominal rupiah, melainkan jumlah barang:
(Untuk 1 orang/1bulan)
30 Kg beras
30 Telur
15 kg Daging (Sapi/kambing)
Susu
Madu
akses internet
Optional:
Bahan bakar kendaraan
Akses Hiburan tambahan
Kopi
Jahe
dsb

Sehingga bisa dengan mudah kita kalikan dengan jumlah total penduduk sebagai target pengadaan sumber pangan.

Gimana buat bayar listrik, bayar air, & juga pulsa?
Gambar di avatar saya adalah salah satu contoh dari kartu Mathematicards, Trading Card Game buatan saya waktu skripsi.

binekas

UMR itu bukannya hanya mengatur mengenai upah minimunya kan? masalah uang itu digunakan buat apa itu tergantung individu masing-masing

mhyworld

Kutip dari: binekas pada Desember 31, 2011, 05:22:44 PM
UMR itu bukannya hanya mengatur mengenai upah minimunya kan? masalah uang itu digunakan buat apa itu tergantung individu masing-masing
Itulah keuntungan uang dibanding metode barter. Di antaranya fleksibilitas dan portabilitas.
once we have eternity, everything else can wait

Farabi

Kutip dari: Monox D. I-Fly pada Desember 27, 2011, 05:53:47 PM
Yup. Pada kenyataannya, banyak juga non-sarjana yg jauh lebih berkompeten daripada mereka yg lulus kuliah sarjana...

Gimana buat bayar listrik, bayar air, & juga pulsa?

Listrik, air dan pulsa bisa dimasukkan kedalam UMR.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

mhyworld

Kutip dari: Farabi pada November 09, 2011, 02:04:31 PM
UMR yang disarankan, tidak dalam nominal rupiah, melainkan jumlah barang:
(Untuk 1 orang/1bulan)
30 Kg beras
30 Telur
15 kg Daging (Sapi/kambing)
Susu
Madu
akses internet
Optional:
Bahan bakar kendaraan
Akses Hiburan tambahan
Kopi
Jahe
dsb

Sehingga bisa dengan mudah kita kalikan dengan jumlah total penduduk sebagai target pengadaan sumber pangan.
Untuk yg vegetarian, daging dan telurnya bisa ditukar dengan produk lain?
once we have eternity, everything else can wait

Monox D. I-Fly

Kutip dari: mhyworld pada Februari 09, 2012, 03:51:30 PM
Untuk yg vegetarian, daging dan telurnya bisa ditukar dengan produk lain?

Susu mungkin juga perlu ditukar?  ::)
Gambar di avatar saya adalah salah satu contoh dari kartu Mathematicards, Trading Card Game buatan saya waktu skripsi.

nʇǝʌ∀

kenapa UMR mesti berupa barang-barang tertentu bukannya uang yang bisa bebas digunakan oleh penerimanya. Apa mereka tidak punya kesempatan untuk jadi pengusaha?

                |'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''|
       __/""|"|--------nʇǝʌ∀ inc.------|
> (|__|_|!!|__________________|
      (o)!""""""(o)(o)!"""""""""""(o)(o)!

rafek

Saya pikir dalam model ini, sistem ekonomi dapat berjalan, namun masalahnya adalah keterbatasan pilihan. Maksud saya, tiap orang diplot untuk menjadi seorang pekerja kasar, tanpa ada kesempatan untuk mengembangkan potensinya di bidang lain.
There is impossible to escape the reality, except weaving together all of your imagination to make an alternate reality, and expand your own horizon. But people may call you a madman.

mhyworld

Bagaimana kalau saya ingin menjadi pengusaha sekaligus petani hidroponik dan aeroponik? Semua kegiatan pemeliharaan tanaman dijalankan secara otomatis dengan robot, kondisi lingkungan tanaman termasuk pencahayaan dan pengairan, diatur dalam ruang terkontrol untuk memastikan keseragaman kualitas produk yang higienis, dengan jadwal panen yang teratur, tidak terpengaruh musim yang akhir-akhir ini sulit diprediksi. Untuk menghemat ongkos transport, lokasi greenhouse tsb dibuat di dekat kota. Untuk menghemat tempat, digunakan sistem bertingkat. Diperkirakan dalam satu periode, saya mampu menghasilkan bahan pangan dengan jumlah sama dengan yang dihasilkan oleh 100 petani tradisional.
IMO skema di atas lebih baik daripada menjadi buruh kasar.
once we have eternity, everything else can wait

Farabi

Kutip dari: rafek pada Februari 10, 2012, 09:15:44 PM
Saya pikir dalam model ini, sistem ekonomi dapat berjalan, namun masalahnya adalah keterbatasan pilihan. Maksud saya, tiap orang diplot untuk menjadi seorang pekerja kasar, tanpa ada kesempatan untuk mengembangkan potensinya di bidang lain.

Lah, makanya banyak pengangguran berarti bidang yang diharapkan sudah terpenuhi kan? Sedangkan dalam hal distribusi pangan, tenaga kerja itu butuh banyak supaya produksi makanan meningkat.

Kutip
Untuk yg vegetarian, daging dan telurnya bisa ditukar dengan produk lain?

Bisa, karena skema diatas berdasaran rata rata komsumsi penduduk.

Kutip

kenapa UMR mesti berupa barang-barang tertentu bukannya uang yang bisa bebas digunakan oleh penerimanya. Apa mereka tidak punya kesempatan untuk jadi pengusaha?


Jika diuangkan, kadang nilainya dibawah skema diatas.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Farabi

Kutip dari: mhyworld pada Februari 10, 2012, 11:13:20 PM
Bagaimana kalau saya ingin menjadi pengusaha sekaligus petani hidroponik dan aeroponik? Semua kegiatan pemeliharaan tanaman dijalankan secara otomatis dengan robot, kondisi lingkungan tanaman termasuk pencahayaan dan pengairan, diatur dalam ruang terkontrol untuk memastikan keseragaman kualitas produk yang higienis, dengan jadwal panen yang teratur, tidak terpengaruh musim yang akhir-akhir ini sulit diprediksi. Untuk menghemat ongkos transport, lokasi greenhouse tsb dibuat di dekat kota. Untuk menghemat tempat, digunakan sistem bertingkat. Diperkirakan dalam satu periode, saya mampu menghasilkan bahan pangan dengan jumlah sama dengan yang dihasilkan oleh 100 petani tradisional.
IMO skema di atas lebih baik daripada menjadi buruh kasar.


Silahkan, karena yang diatas adalah defaulnya, dimana anda pahitnya, jika tidak berpendidikan. jika ternyata anda bisa lebih, misalkan memanaj orang, maka dapat lebih selain yang diatas, yang diatas itu jika anda ternyata harus menganggur.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

mhyworld

Kutip dari: Farabi pada Februari 13, 2012, 06:19:20 AM
Silahkan, karena yang diatas adalah defaulnya, dimana anda pahitnya, jika tidak berpendidikan. jika ternyata anda bisa lebih, misalkan memanaj orang, maka dapat lebih selain yang diatas, yang diatas itu jika anda ternyata harus menganggur.
Memang benar. Kalau banyak pengangguran, resiko naiknya angka kriminalitas akan semakin tinggi. Tidak memiliki penghasilan bukan berarti tidak memerlukan pengeluaran. Mereka tetap harus memenuhi kebutuhan primer untuk mempertahankan hidup, terutama makan dan minum (dengan asumsi oksigen masih gratis seperti sekarang) :) . Itu adalah insting yang dibentuk oleh peoses evolusi. Sering kita jumpai dorongan insting tersebut lebih kuat daripada kesadaran moral untuk berbuat baik kepada sesama manusia.

Namun untuk menjadi petani dengan hasil yang cukup diperlukan lahan yang luas. Kalau dulu bisa diselesaikan dengan program transmigrasi. Sekarang di luar Jawa pun hutan-hutan sudah banyak yang gundul, sebagian dialihfungsikan menjadi perkebunan sawit. Mungkin kalau suatu saat ditemukan teknologi/metode untuk bercocok-tanam di atas laut akan banyak membantu mengatasi masalah kekurangan lahan tersebut, apalagi sebagian besar wilayah Indonesia terdiri atas laut. (menghayal mode on).

Perlu diingat bahwa kebutuhan primer bukan hanya makanan dan minuman, namun juga sandang dan papan. Oleh karena itu perlu disisakan sebagian orang untuk menekuni bidang infrastruktur seperti tukang bangunan, penjahit pakaian, dll. Tidak ketinggalan untuk bagian sanitasi dan kesehatan masyarakat, serta pendidikan.
once we have eternity, everything else can wait

Farabi

Kutip
Perlu diingat bahwa kebutuhan primer bukan hanya makanan dan minuman, namun juga sandang dan papan. Oleh karena itu perlu disisakan sebagian orang untuk menekuni bidang infrastruktur seperti tukang bangunan, penjahit pakaian, dll. Tidak ketinggalan untuk bagian sanitasi dan kesehatan masyarakat, serta pendidikan.

Itu sebabnya saya senang terhadap orang mata duitan, karena lebih mudah disuruh untuk bekerja ;D
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.