Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 05:29:22 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 134
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 124
Total: 124

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

5 Mitos seputar harddisk dengan kapasitas raksasa

Dimulai oleh kucingkencing, Agustus 30, 2018, 11:20:28 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

kucingkencing

Perkembangan teknologi penyimpanan kini semakin cepat dan beragam. Banyak perkembangan yang terjadi seperti fisik harddisk, ukurannya, tempat harddisk itu digunakan, sampai kapasitasnya. Jaman sekarang harddisk yang berkapasitas dengan satuan Terabyte pun sudah umum digunakan. Bahkan sampai berkapasitas raksasa sampai 14TB.

Nah di balik kapasitas raksasa ini banyak mitos yang berkembang juga di masyarakat, mulai dari positif hingga negatif. Kira-kira apa saja? Mari kita teliti satu persatu.

1.   Kecepatan baca dan tulis lambat



Mitos paling sering terjadi adalah harddisk kapasitas besar, kecepatan untuk baca dan tulisnya otomatis jadi lambat. Padahal ini tidak benar, karena pada dasarnya para produsen telah memikirkan teknis hardware yang mendukung agar kecepatan baca dan tulis harddisk tetap cepat meskipun kapasitasnya besar. Contohnya seperti harddisk keluaran Seagate seri Exos yang memiliki kecepatan hingga 480 MB/s, padahal harddisk standard hanya memiliki kecepatan 235 MB/s dan 7.200-RPM.


2.   Butuh tempat besar



Seringkali harddisk kapasitas raksasa maka fisiknya juga raksasa atau membutuhkan tempat penyimpanan yang besar pula. Hal ini mungkin terjadi karena di berbagai film Hollywood yang memperlihatkan scene hacking berlatar barisan menara data center dengan rak server besar berikut boks harddisk yang banyak pula. Padahal rata-rata ukuran harddisk di pasaran hanya dua, 2.5 dan 3.5 inch.

3.   Kurang praktis




Karena kapasitasnya yang besar, maka jadi kurang praktis saat ingin melakukan partisi secara sederhana atau bahkan kompleks. Padahal kembali ke poin pertama, pada produsen pasti sudah memikirkan hal tersebut. Maka kecepatan untuk processing diyakini mumpuni untuk mengerjakan kapasitasnya yang raksasa.

4.   Menghabiskan banyak daya



Kapasitas besar juga sering disangka akan membutuhkan daya listrik yang besar pula. Sehingga harddisk kapasitas besar ini diduga bisa membuat kebutuhan listrik jadi tidak seimbang. Padahal rata-rata harddisk masa kini dengan kapasitas besar hanya membutuhkan daya sebesar 6 Watt saja. Jauh dari kebutuhan listrik komputer yang secara rata-rata bisa membutuhkan listrik sebesar 50-250 Watt saat performa tinggi.

5.   Maintenance jadi rumit




Yang suka terpikir juga pada saat ingin melakukan maintenance untuk harddisk berkapasitas besar juga kerumitan yang terjadi. Contohnya pada saat ingin melakukan scan virus atau proses defragment jadi lama karena yang ingin diperiksa juga besar. Padahal hal ini tidak sepenuhnya benar, karena lama atau tidaknya proses scan dipengaruhi dari kecepatan baca dan tulis dari harddisk itu sendiri. Apabila harddisk yang dimiliki sudah didukung teknologi kecepatan terkini, maka proses scanning juga bisa lebih cepat.