Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 04:21:33 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 127
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 116
Total: 116

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Teknologi Militer 2 (Misil dan bahan peledak)

Dimulai oleh ksatriabajuhitam, Agustus 29, 2008, 07:33:42 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

ksatriabajuhitam

MISIL dan BAHAN PELEDAK




mari dimulai-i...

Bom Elektromagnetik

Ide dasar dari bom elektromagnetik ialah untuk menghancurkan sirkuit listrik menggunakan medan elektromagnetik kuat. Arus listrik menghasilkan medan magnet dan perubahan medan menghasilkan arus listrik. Prinsip ini pula lah yang digunakan pada antenna penangkap radio. Transmisi radio berintensitas rendah hanya menginduksi cukup arus listrik pada receiver. Tetapi dengan memperbesar intensitas sinyal (medan magnet), akan dihasilkan arus yang amat besar; cukup besar untuk membakar komponen semikonduktor.

Ide bom elektromagnetik berawal dari riset senjata nuklir pada 1950-an. Uji coba bom hidrogen yang dilakukan oleh Amerika memberikan hasil yang mengejutkan. Letusan/angin menyebar di samudra pasifik dan menghancurkan lampu-lampu jalanan di Hawaii, ratusan mil dari lokasi uji coba. Bahkan kerusakan pada peralatan radio berdampak hingga ke Australia.
peneliti menyimpulkan bahwa gangguan listrik ini diakibatkan oleh [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.] -- teori oleh fisikawan Arthur Compton, 1925. Compton menyatakan bahwa foton dari energi elektromagnetik dapan "menendang" elektron dari atom dengan bilangan atom kecil.

Pada uji coba 1958, peneliti menyimpulkan bahwa foton dari ledakan radiasi gamma "menendang" begitu banyak elektron dari oksigen dan nitrogen bebas di atmosfer. banjir elektron ini berinteraksi dengan medan magnetik Bumi menghasilkan fluktuasi arus listrik, yang menginduksi medan magnet yang luar biasa. Hasilnya ialah pulsa elektromagnetik menginduksi sejumlah arus listrik kuat pada material induktif dalam areal yang cukup luas.

Semasa perang dingin, inteligen Amerika mengkhawatirkan bahwa Uni Soviet akan meluncurkan misil nuklir dan meledakkannya pada ketinggian 50 km di atas Amerika Serikat, untuk menghasilkan efek dalam skala besar. Dikhawatirkan bahwa 'ledakan' elektromagnetik yang dihasilkan akan menghancurkan seluruh peralatan elektronik di seluruh Amerika Serikat.

Bom Elektromagnetik Non-nuklir (Explosively Pumped Flux Compression Generators, FCG)
FCG pertama kali didemonstyrasikan oleh Clarence Fowler di Los Alamos Laboratories (LANL) di akhir 1950-an. Sejak saat itu sejumlah konfigurasi FCG telah dibuat dan diujicoba baik oleh Amerika Serikat maupun Uni Soviet. Divais FCG mampu memproduksi energi listrik puluhan MegaJoule dalam puluhan hingga ratusan mikrodetik. Dengan daya puncak mencapai TeraWatt hingga puluhan TerraWatt.
berikut ialah gambaran prinsip kerja FCG:

Bom terdiri dari silinder logam (disebut armatur), yang dikelilingi oleh kumparan kawat (stator). Silinder armatur diisi dengan bahan eksplosif. Seluruh divais dibungkus dengan "jaket" yang kokoh. Stator dan armatur dipisahkan oleh ruang kosong. Bom juga memiliki sumber daya listrik berupa bank kapasitor, yang bisa dikoneksikan ke stator.

Saklar menghubungkan bank kapasitor bertegangan tinggi ke stator, menghasilkan arus listrik sepanjang kabel statos. Ini menghasilkan medan magnet.
Medan magnet ini menyulut material explosif. ledakan ini bergerak dari depan menuju belakang armatur.
Ledakan ini mengakibatkan (pecahan) armatur kontak dengan stator dan menhasilkan hubungan pendek (short circuit).
Short circuit ini bergerak dari depan ke belakang seiring dengan arah ledakan. Arus short circuit yang terperangkat pada tiap loop stator mengkompresi medan magnet dan menghasilkan ledakan elektromagnetik.

Tipe senjata elektromagnetik ini menghasilkan kerusakan pada area yang lebih kecil -- dibandingkan serangan bom elektromagnetik nuklir -- tetapi tetap menghasilkan kerusakan yang serius.

Lebih lanjut, ikuti link:
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Referensi kedua ini yang menarik, dibahas pula antisipasi terhadap serangan bom elektromagnetik. Yakni dengan melindungi ruang komputer (atau alat-alat elektronik yang sensitif/penting) dalam ruang Faraday.

PS: ini teknologi tahun 50-an loh, yang sekarang udah kayak gimana yah...?
not all the problems could be solved by the sword, but sword holder take control of problems.
ForSa versi mobile: http://www.forumsains.com/forum?wap2

ksatriabajuhitam

sundul ah...


nih ada gambar struktur interior roket buatan Jerman, ga tau teknologi taun kapan...

hm,,, ternyata bahan peledaknya cuma di moncongnya aja ya,
yang gedenya malah mesin "pelontar"nya
not all the problems could be solved by the sword, but sword holder take control of problems.
ForSa versi mobile: http://www.forumsains.com/forum?wap2

great_sage

klo gak salah tuh roket v2
yang jadi nenek moyangnya peluru kendali antar benua
di bangun oleh jerman untuk menyerang sekutu pada perang dunia II
tapi gak pernah masuk medan perang karena jerman keburu kalah
nah setelah kalah teknologi ma ahlinya malah di boyong amerika dan terlibat dalam proyek saturn
yang hasilnya roket seri saturn yang di gunakan sebagai wahana pendorong appolo kebulan

loser1942

ehhhh..........
pada tau TSAR Bomba punya Rusia gak??
katanya kan senjata nuklir terbesar yg pernah meledak tuh, itu senjata make reaksi fusi atau fisi sih, setau gua sih fusi ya, tapi gak pasti.
berarti kalo ledakan nuklir bisa membuat EMP, jadi TSAR Bomba EMP-nya gede banget donk.

ksatriabajuhitam

ni ada artikel bagus dari [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Radio-controlled bullets leave no place to hide

#  04 June 2009 by Kurt Kleiner
# Magazine issue 2711. Subscribe and get 4 free issues.

Kutip
A RIFLE capable of firing explosive bullets that can detonate within a metre of a target could let soldiers fire on snipers hiding in trenches, behind walls or inside buildings.

The US army has developed the XM25 rifle to give its troops an alternative to calling in artillery fire or air strikes when an enemy has taken cover and can't be targeted by direct fire. "This is the first leap-ahead technology for troops that we've been able to develop and deploy," says Douglas Tamilio, the army's project manager for new weapons for soldiers. "This gives them another tool in their kitbag."

The rifle's gunsight uses a laser rangefinder to calculate the exact distance to the obstruction. The soldier can then add or subtract up to 3 metres from that distance to enable the bullets to clear the barrier and explode above or beside the target (see diagram).

As the 25-millimetre round is fired, the gunsight sends a radio signal to a chip inside the bullet, telling it the precise distance to the target. A spiral groove inside the barrel makes the bullet rotate as it travels, and as it also contains a magnetic transducer, this rotation through the Earth's magnetic field generates an alternating current. A patent granted to the bullet's maker, Alliant Techsystems, reveals that the chip uses fluctuations in this current to count each revolution and, as it knows the distance covered in one spin, it can calculate how far it has travelled.

The rifle would allow a soldier faced with a sniper firing from a window to take a distance measurement to the window, add a metre, fire through the window, and have the round detonate 1 metre inside the room. The same method could be used to fire behind a wall or over a trench.

As it stands, Tamilio says, soldiers faced with enemies behind cover have the option of using grenade launchers, which have limited range and accuracy, or asking for artillery fire or air strikes. However, both of those options cover a large area and so have a higher risk of killing civilians, especially in urban areas. They are also expensive. "You could shoot a Javelin missile, and it would cost $70,000. These rounds will end up costing $25 apiece. They're relatively cheap," Tamilio says.

"This airburst shell gives the close-combat capability of a grenade launcher, combined with the ability of indirect fire weapons to hit stuff on the other side of the wall," says John Pike, a defence analyst with Washington DC think tank [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.].

Pike says it is just one example of "smart" munitions now possible because of microchip advances.

Although the rifle will initially use high-explosive rounds, it might later use versions with smaller explosive charges that aim to stun rather than kill.

The US army plans to field-test prototypes of the rifle soon, possibly in Iraq or Afghanistan, and hopes to begin using it by 2012.

Sumber: [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

nih gambar gimana make nya:


jadi intinya, Alliant Techsystems mendisain suatu peluru yang bisa mengukur jarak yang telah ia tempuh
yakni dengan mendisain bentuk peluru sehingga ketika bergerak, pelurunya berputar
dengan dilengkapi dengan magnetic transducer, perputaran ini (dalam medan magnet bumi) menghasilkan arus bolak-balik
arus ini dideteksi dan dikonversi ke jumlah putaran peluru, yang berhubungan dengan jarak tempuh peluru

sebelum digunakan, penembak harus menentukan dulu jarak ke target dengan menggunakan laser rangefinder, barulah peluru ini ditembakan
tujuannya ialah jika target bersembunyi (misal di balik pagar atau di jendela dalam ruangan), maka dengan menembakkan peluru ini ke atas target dan peluru meledak di atas target (karena jaraknya telah di-set sebelumnya)

dan kalimat yang paling "menjengkelkan", The US army plans to field-test prototypes of the rifle soon, possibly in Iraq or Afghanistan, bisa difikir sendiri lah
not all the problems could be solved by the sword, but sword holder take control of problems.
ForSa versi mobile: http://www.forumsains.com/forum?wap2

loser1942


cakpredi

mana bahan peledaknya bos kok gak ada ....?! cuma missil ama peluru doank