Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 01:18:54 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 191
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 187
Total: 187

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Amankah Pengawet Lilin Pada Buah-buahan?

Dimulai oleh raisuien, Februari 08, 2010, 11:16:08 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

raisuien

Mungkin tak banyak orang tahu bahwa apel, pir dan buah-buahan impor lainnya di supermarket dilapisi lilin untuk membuatnya tetap segar, licin dan bagus.

Buah yang dilapisi lilin akan terasa kesat dan perlu digosok-gosok di air agar lapisan lilinnya hilang. Bahkan sebagian orang memilih menguliti kulit buah agar lilinnya hilang.

Bagaimana kalau lilin tersebut ikut kemakan? Amankah buah-buahan yang diberi lilin tersebut jika dikonsumsi?

Secara alami sebenarnya buah mengeluarkan lapisan lilin atau wax untuk melapisi permukaan kulitnya. Lilin atau wax pada buah ini bermanfaat untuk melindungi dan menjaga kesegaran dari buah itu sendiri.

Namun lilin alami ini akan hilang pada saat buah dipanen dan dicuci oleh petani. Untuk melindungi buah dan menjaga kesegaran buah, pengusaha biasanya melapisi kembali buah tersebut dengan wax atau lilin buatan.

Wax atau lilin buatan ini mempunyai struktur yang mirip dengan lilin yang dikeluarkan secara alami oleh tanaman. Dengan adanya lapisan lilin, maka penguapan air dapat dicegah, sehingga kesegaran buah dapat terjaga sekaligus melindungi buah dari parasit dan jamur yang dapat membuat buah cepat busuk dan rusak.

Menurut Food and Drug Administration (FDA) Amerika, seperti dikutip dari Go Ask Alice, Senin (8/2/2010), lapisan lilin yang banyak dipakai pada buah-buahan berasal dari bahan alami (non petroleum-based) dan aman dipakai untuk semua jenis makanan.

FDA mengatakan bahwa lapisan lilin ditujukan untuk membuat buah tetap terlindungi selama masa transportasi, penyimpanan, penjualan, memperbaiki penampilan dan meningkatkan selera, menjaga kelembaban buah, mencegah tumbuhnya jamur serta menjaga buah tersebut dari benturan fisik.

Satu pon lilin bisa digunakan untuk melapisi sekitar 160.000 buah. Namun tak perlu khawatir, lapisan lilin tersebut bisa hilang dengan mencucinya lagi dengan air mengalir sebelum dikonsumsi atau dimasak.

Untuk mengetahui apakah suatu bahan makanan mengandung wax atau tidak, bisa dicari tulisan pada kemasan berupa 'Coated with food-grade vegetable-, petroleum-, beeswax-, atau shellac- based wax atau resin to maintain freshness'.

Wax yang digunakan untuk melapisi buah dan sayur adalah wax jenis food grade (khusus untuk makanan), terbuat dari madu atau yang terbuat dari tanaman. Wax bersifat 'indegistible' maka wax tidak akan dapat hancur oleh enzim pencernaan dan tidak dapat diserap oleh tubuh tapi aman apabila termakan oleh manusia.

Namun jika Anda masih merasa khawatir mengonsumsi buah-buahan yang mengandung lapisan lilin, sebaiknya:

1. Cuci buah terlebih dahulu sebelum dihidangkan tapi jangan cuci jika akan disimpan karena akan cepat rusak.
2. Karena wax adalah lemak, maka cucilah menggunakan air hangat agar wax dapat cepat larut dalam air atau gunakan cairan khusus untuk mencuci sayur dan buah.
3. Jika Anda masih ragu, sebaiknya konsumsi buah yang sudah dikupas karena wax tidak akan dapat menembus hingga ke daging buah.

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Astrawinata G

kalau dicuci menggunakan sabun cuci piring cair lalu dibilas bersih kira2 bisa ga ya? :D
Best Regards,


Astrawinata G

Huriah M Putra

Nah... Ini mematahkan hoax (urban legend) kalo buah2an semacam apel atau pir jangan dimakan dengan kulitnya, karna lilinnya bahaya..
Thanks rai... Nice post.
[move]OOT OOT OOT..!!![/move]

Huriah M Putra

Nah... OOT sikit ke mie instan. Apakah mie instan mengandung lilin agar dia tidak lengket satu sama lain?
Kalo ada, apa lilinnya sama dengan lilin buah?
[move]OOT OOT OOT..!!![/move]

raisuien

Kutip dari: Huriah M Putra pada Februari 08, 2010, 05:31:06 PM
Nah... OOT sikit ke mie instan. Apakah mie instan mengandung lilin agar dia tidak lengket satu sama lain?
Kalo ada, apa lilinnya sama dengan lilin buah?

ini jg tampaknya hoax....
soalnya gag ada sumber yg benar2 jelas.....
sama kayak makan permen ment*s + minum coke mk kita bisa meledak..... ~~"

setahu saya sih gag ada....
kalau betul begitu, maka di air rebusan mi instan ketika dimasak akan 'mengapung' lilin cair. juga, di daftar komposisi mi tidak dicantumkan apapun yang berkaitan dengan lilin.
yg mungkin berbahaya yaitu tartrazin (pewarna kuning) yg setahuku bisa membuat kekambuhan pada penderita penyakit asma & efek-efek negatif lainnya pada kesehatan
klo menurutku sih begitu.....

tp tetep pendapat dr kalian semua gmn...
soalnya urban legend tampaknya susah dihilangkan dr ingatan org2 skrg....

ini sedikit penjelasan tentang bahaya tartrazin

Tartrazin dapat menyebabkan sejumlah reaksi alergi dan intoleransi bagi orang-orang yang intoleransi terhadap aspirin atau penderita asma. Kasus ini cukup langka dan menurut dapat FDA, prevalensi intoleransi tartrazin di Amerika Serikat jatuh pada angka 0,12% (360 ribu dari 200 juta penduduk). Beberapa referensi lain menyebutkan bahwa penggunaan tartrazin dapat menyebabkan biduran (urtikaria) dengan prevalensi di bawah 0,01% atau 1 dari 10.000 penderita. Jumlah ini cukup kecil bila dibandingkan dengan angka prevalensi penderita alergi terhadap udang, yaitu sebesar 0,6-2,8% (1 dari 50 orang)

Gejala alergi tartrazine dapat timbul apabila senyawa ini terhirup (inhalasi) atau ditelan (ingesti). Reaksi alergi yang timbul berupa sesak nafas, pusing, migrain, depresi pandangan kabur, dan sulit tidur.

Selain itu, menurut The American Academyc of Pediastrics Committee on Drugs tartrazine dapat menyebabkan gangguan kesehatan diantaranya tumor di kelenjar tiroid, Lymphocytic lymphomas, dan kerusakan kromosomal.

Astrawinata G

mie instan mah tidak mengandung lilin, proses pengolahannya yang digoreng kering memang akan menyebabkan mie tidak lengket :) dan benar alasan yang Mas rai sebutkan, kalo memang ada lilin, maka air bekas rebusannya pasti ada warna keruh putih dan bila didiamkan akan jadi kerak lilin :D
Best Regards,


Astrawinata G

Huriah M Putra

Satu lagi hoax dipatahkan...
Apa lagi yang mau dipatahkan ya..?
[move]OOT OOT OOT..!!![/move]

syx

mi instan berlilin tu udah pernah dibahas di forum ini... kalo ga salah di bagian kesehatan juga.

rawWARus

Saya dapat informasi jika sebagai bahan pengawet buah apel terutama pada buah2 apel import memakai lilin pengawet, apakah benar? dan apakah harus dibuang kulit buat apel itu? ???
SeSuATu KarYa MaNusIa SerIng BeRaWaL dAri MimPI, MaKA eKSpresIkan MImpimU DenGAN Sains...
DaLAm HaL KeDUniAwiAn TAk AdA hAl yG tAk mUNgkin...


rawWARus

SeSuATu KarYa MaNusIa SerIng BeRaWaL dAri MimPI, MaKA eKSpresIkan MImpimU DenGAN Sains...
DaLAm HaL KeDUniAwiAn TAk AdA hAl yG tAk mUNgkin...