Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 08:23:44 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 231
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 207
Total: 207

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Defisiensi Vitamin D Jadi Ancaman Serius

Dimulai oleh raisuien, Agustus 27, 2010, 08:57:07 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

raisuien

Riset terbaru para ahli mengindikasikan bahwa masalah kekurangan vitamin D tidak bisa dianggap sepele. Defisiensi vitamin D bisa berdampak serius terhadap kesehatan karena vitamin itu mempengaruhi lebih dari 200 gen, termasuk yang berkaitan dengan kanker dan penyakit autoimun.

Sejumlah ilmuwan Inggris dan Kanada menemukan, vitamin D berpengaruh kuat terhadap gen-gen yang berkaitan dengan beragam jenis penyakit seperti kanker dan jenis penyakit autoimun seperti multiple sklerosis.

Di seluruh dunia, diperkirakan satu miliar orang mengalami kekurangan vitamin D. Oleh sebab itu, pihak yang berwenang di bidang kesehatan perlu mempertimbangkan untuk merekomendasikan suplemen bagi mereka yang paling berisiko kekurangan vitamin D.
   
"Hasil penelitian kami menunjukkan, vitamin memiliki pengaruh besar pada kesehatan kita," kata Andreas Heger dari Functional Genomics Unit pada Universitas Oxford Inggris, yang memimpin penelitian itu.

Vitamin D mempengaruhi DNA melalui sesuatu yang disebut 'vitamin D receptor (VDR),  yang terikat pada lokasi khusus dari gen manusia. Heger dan timnya memetakan titik-titik tersebut dan mengidentifikasi lebih dari 200 gen yang dipengaruhi secara langsung.

Kekurangan vitamin D merupakan faktor risiko yang dikenal untuk penyakit rickets, sejenis penyakit yang biasa terjadi pada bayi dan anak-anak dan menyebabkan metabolisme tulang terganggu, sehingga pertumbuhan tulang tidak normal. Penyakit ini biasanya ditandai oleh bengkoknya tulang kaki sehingga berbentuk seperti huruf O.

Sejumlah bukti menunjukkan, kondisi itu dapat meningkatkan kerentanan terhadap penyakit autoimun seperti multipel sklerosis, rheumatoid arthritis dan diabetes tipe 1,  beberapa jenis kanker, bahkan kepikunan (demensia).

Tim itu mengamati daerah yang berkaitan dengan penyakit dari peta gen itu untuk mengetahui apakah mereka memiliki kadar ikatan VDR yang lebih tinggi. Mereka menemukan bahwa ikatan VDR "cukup tinggi" pada daerah yang berkaitan dengan sejumlah penyakit autoimun seperti multipel sklerosis, diabetes tipe 1 dan penyakit Crohn's, serta di daerah yang berkaitan denga kanker seperti leukimia dan kanker usus besar.
   
Sreeram Ramagopalan, dari Wellcome Trust Center for Human Genetics di Universitas Oxford, mengatakan hasil penelitian itu, yang dipublikasikan dalam jurnal Genome Research, menunjukkan "betapa pentingnya vitamin D bagi manusia."

Sebagian besar vitamin D dibuat oleh tubuh sebagai produk sisa alami dari kulit yang terpapar sinar matahari. Vitamin D juga dapat ditemukan pada minyak hati ikan, telur dan ikan berlemak seperti salmon, ikan haring dan makerel, atau diperoleh sebagai suplemen.

Sejumlah ahli mengatakan, setengah jumlah penduduk dunia memiliki kadar vitamin D lebih rendah dari tingkat optimal, dan sekitar satu miliar orang kekurangan  vitamin D. Masalah itu memburuk karena orang-orang lebih banyak menghabiskan waktu di ruang tertutup.

Sebuah studi yang dipublikasikan Maret lalu menemukan vitamin D penting untuk mengaktifkan sel pembunuh pada sistem kekebalan tubuh yang dikenal dengan sel T, yang dapat menyebabkan infeksi jika darah kekurangan vitamin D.

Ramagopalan mengatakan studi terbaru itu menunjukkan bahwa  vitamin D memainkan peran dalam "kerentanan penyakit" dan pihak berwenang perlu mempertimbangkan untuk memberikan suplemen kepada wanita hamil dan anak-anak muda sebagai langkah pencegahan.

"Suplemen vitamin D selama masa kehamilan dan tahun-tahun awal anak dapat memberikan dampak menguntungkan pada kesehatan anak pada masa selanjutnya," katanya.

Menurut dia, sejumlah negara seperti Prancis memberikan suplemen vitamin D secara rutin sebagai kebijakan kesehatan masyarakat. Belum ada studi definitif tentang dosis optimal harian vitamin D, tetapi sejumlah ahli merekomendasikan 25 hingga 50 mikrogram.

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Septebrina

Hmm.... Yang satu milyar itu termasuk negara mana saja ya? Indonesia banyakkah? But, negara kita berlimpah sinar matahari sepanjang tahun tidak perlu terlalu kuatir, tampaknya ya.. Yang penting, kita tidak takut sama matahari pagi. :D

Huriah M Putra

Kalo sinar matahari banyak, kalsiumnya kurang... sama aja.
[move]OOT OOT OOT..!!![/move]

Astrawinata G

kalau kalsium banyak vitamin D ga ada, sama aja....jadi batu...
Best Regards,


Astrawinata G

Septebrina

Hahahaha.... Lucu banget kalian... Hehe.. Kekurangan kalsium, okelah.. But, yang sedang kita bahas kekurangan vit. D kan ya..

But, masih banyak gak ya kasus kekurangan vitamin D di Indonesia, kayak rakhitis?

Gue sih pikir, kadang-kadang kita bisa terlalu ketakutan baca tulisan kayak gini ya... Dengan paparan sinar mentari yang melimpah *halah*, tugas kita adalah memastikan mendapat 'cahaya' dan makanan yang kaya akan vit. D..

Huriah M Putra

Pada daerah2 pelosok yang sangat sangat miskin dimana mau makan aja susah, sepertinya masih ada.
Ntah lah..
[move]OOT OOT OOT..!!![/move]

mabuk janda

kalo banyak minum susu ma makan ikan kebutuhan  vitamin D udah tercukupi yah? :D

idealismiskin

ku rasa ga juga habisnya sruh ja orang orang berjemur pagi pagi jadi bagus kan

Logan

apakah penggunaan Hand & Body Lotion yang mengandung SPF dapat menghampat pembentukan Vit. D dari reaksi antara provitamin D di kulit dan sinar mentari? ???

syx

tergantung SPF-nya. umumnya SPF lebih menghambat UV-A yang lebih berbahaya ketimbang UV-B. yang dipake untuk tulang yang UV-B.