Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 23, 2024, 09:59:17 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 167
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 89
Total: 89

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

HIV cause AIDS?

Dimulai oleh Idad, Juli 03, 2010, 07:47:51 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Huriah M Putra

Wah wah..
Pemain utamanya muncul.
Saya hanya cheerleader.
Monggo..
[move]OOT OOT OOT..!!![/move]

Astrawinata G

ndak Mas, saya memperhatikan saja dulu :D
Best Regards,


Astrawinata G

semut-ireng

Oh,  ada ya tes AIDS yang langsung mendeteksi HIV-nya,  baru tahu .... :D

Test yang mana nich,  tes antibodi,  tes antigen ( P24 test ),  tes generasi keempat, PCR test,  atau Rapid HIV test  ?  :)

Huriah M Putra

Baaacaaaaaa aaajjaaaaa....
Pahami semuanya.
Tar wa bilang juga bakal disangkal secara aneh gaya semut-ireng.
Jadi malas..
Kalo malas baca dan niat melawak disini juga, ya terserah.
Saya nonton aja lagi kalo gitu.
[move]OOT OOT OOT..!!![/move]

riandono

Kutip dari: semut-ireng pada September 06, 2010, 05:37:37 AM
Oh,  ada ya tes AIDS yang langsung mendeteksi HIV-nya,  baru tahu .... :D
Ada mas, nah sekarang udah tau kan? :)

Kutip dari: semut-ireng pada September 06, 2010, 05:37:37 AM
Test yang mana nich,  tes antibodi,  tes antigen ( P24 test ),  tes generasi keempat, PCR test,  atau Rapid HIV test  ?  :)
salah satu dr yg anda sebut diatas, ayo tebak2an yg mana.... hehehe

Pi-One

#125
Mau tahu dampak dari HIV denial? Lihat contoh kasusnya di Afrika Selatan. HIV denial didukung langsung oleh presidennya, Thabo Mbeki. Hasilnya? Tingkat kematian penderita AIDS dan tingkat penderita HIV positif yang berkembang jadi AIDS, serta tingkat penularan HIV/AIDS yang amat tinggi di sana, karena banyak yang gak menjalani perawatan semestinya, dan gak melakukan tindakan pencegahan serta gak percaya soal penularan HIV/AIDS.

*Lagian lucu (atau mestinya dibilang tragis), denial seperti Casper Schmidt sendiri malah mati karena AIDS yang dia tuduh 'sekedar epidemi histeria'...

semut-ireng

#126
Mau tahu dampak dari HIV non-denial ?   Lihat contoh kasusnya di Indonesia,  HIV non-denial didukung langsung oleh dana hibah LN.   Tindakan pencegahan sudah dilakukan sejak puluhan tahun lalu,  entah berapa banyak dana yang sudah dikucurkan,   kampanye kondom secara nasional bahkan sudah dilakukan berkali-kali. Hasilnya  ?   Dari tahun ke tahun tingkat kematian penderita AIDS dan tingkat penderita HIV positif semakin tinggi saja,  ngga ada turunnya sama sekali ...........,  sekarang-sekarang ini konon kabarnya AIDS di Papua berkembang lebih pesat lagi  :D :D ??? ???

Memangnya pemberi dana mengucurkan dananya dengan cuma-cuma ??   Lalu dampak negatif dari kampanye kondom secara nasional itu  ??

*  Lagian lucu,  kematian para denial  dipropagandakan secara besar-besaran untuk membenarkan hipotesa mereka HIV adalah virus yang sangat berbahaya ................. :D :D

Sampai-sampai penemu HIV sendiri,  Luc Montagnier,  memberikan konfirmasinya secara tegas pada akhir tahun 2009.   Dalam suatu wawancara yang disiarkan secara luas,  Luc Montagnier membenarkan  '  jika anda memiliki sistem imun yang baik, maka tubuh anda akan dapat mengalahkan / mengenyahkan HIV secara alami  !  '

mengenyahkan HIV secara alami  =  tidak perlu pake ARV.


Huriah M Putra

Sudah baca patogenesis HIV?
Patofisiologi HIV?
Farmakologi ARV?
[move]OOT OOT OOT..!!![/move]

Astrawinata G

kematian denial dibesar2kan? saya kok ga tau ya? justru kayaknya ga kedengaran tuh....kalo ga dibilang Bung PI-One saya juga ndak tau...

kampanye kondom ndak efektif? yang jadi pertanyaan, kondom ga bisa mencegah HIV sama sekali --> kasus HIV tinggi, atau orang2 malas dan ga suka pake kondom dan menganggap beli kondom mahal jadi ga pake kondom, karena ga pake kondom --> kasus HIV tinggi....
Best Regards,


Astrawinata G

Huriah M Putra

Kutip dari: Astrawinata G pada September 07, 2010, 10:10:25 PM
kampanye kondom ndak efektif? yang jadi pertanyaan, kondom ga bisa mencegah HIV sama sekali --> kasus HIV tinggi, atau orang2 malas dan ga suka pake kondom dan menganggap beli kondom mahal jadi ga pake kondom, karena ga pake kondom --> kasus HIV tinggi....
Dan sosialisasi pemakaian kondom disangka mengajak masyarakat untuk free sex..
Barulah ntar berkoar2 KASUS HIV TINGGI..!! KASUS HIV TINGGI..!! INI SALAH KONDOM..!!
Bahh..
Sadari dulu perilaku masyarakat gimana.
[move]OOT OOT OOT..!!![/move]

semut-ireng

#130
Ngga ada bukti ilmiahnya virus AIDS menular melalui cairan seks.   Kampanye kondom di Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini ditujukan dengan sasaran pekerja seks / psk.   Mereka jadi ' tertuduh ' sebagai biang-keladi yang menyebarkan AIDS.  Masyarakat awam telah dibohongi.   Bukannya saya setuju maksiat,  tetapi berilah penjelasan yang benar tentang AIDS,  jangan menjadikan mereka menjadi ' tertuduh ' penyebar AIDS.   Kasihan,  sudah jatuh ditimpa tangga pula  ! ??? ???

Bahkan,  mengingat sekarang banyak lokalisasi yang sudah dibubarkan,  sehingga ada hambatan dalam kampanye kondom untuk psk,  pernah suatu ketika elite HIV non-denial Indonesia menyalahkan dengan terang-terangan Pemda yang membubarkan lokalisasi !  Jadi bagaimana maunya,  bangun lagi lokalisasi di semua kota di Indonesia secara besar-besaran supaya mudah menjual kondom ? ??? ???

Ingat saja,  namanya prostitusi itu sudah ada sejak zaman dahulu kala,  sama tuanya dengan sejarah manusia,  tetapi ngga ada tuh wabah AIDS !? :D :D

Lagi pula,  kondom itu kan produk pabrik / swasta,  tapi kok  dikampanyekan secara nasional oleh lembaga resmi negara,  apa hal itu bukan berarti negara / pemerintah  '  mengiklankan ' secara gratis dan besar-besaran ? :o :o

*  mengenyahkan HIV secara alami  =  tidak perlu pake ARV dan tidak perlu pake vaksin
( ini yang saya pahami dari konfirmasi Luc Montagnier dalam wawancara di tahun 2009 ).
tambahan dari saya :  tidak perlu pake kondom,  dan hal ini telah diingatkan juga oleh pemimpin tertinggi gereja katholik,  Paus Benedict.   Saya mendukung 100 % pernyataan beliau.

Huriah M Putra

Dalam kedokteran, pernyataan seseorang tidak bisa digunakan untuk menegakkan sebuah teori walaupun orang tersebut adalah penemu HIV ataupun pencipta HIV.
Yang digunakan itu adalah evidence-based medicine dimana hasil penelitianlah yang ditelaah dan diambil kesimpulan.
Jadi berentilah menggunakan nama si X, si Y karna dia penemu HIV, karna dia pemimpin agama dan dia mengatakan: "woi.. kalian bego banget sih. HIV itu gak berbahaya lo.. Dia gak bikn mati. Wa yang nemuin HIV kok." jadi kita mengganggap begitu.
Nah..
Itu prinsip pengambilan kesimpulan dan pembangunan suatu dasar ilmu dalam kdokteran.
Kalau anda lebih berminat pakai cara versi 'kutip mengutip perkataan orang' ya lagi2 saya lebih suka menonton dari monitor sambil ketawa ketiwi..
[move]OOT OOT OOT..!!![/move]

semut-ireng

#132
Setuju 100 % evidence-based medicine.   Justru itu,  hasil penelitian siapa,  dari institusi mana,  dan kapan penelitian itu dilakukan,  sehingga diambil keputusan menggunakan kondom untuk mencegah AIDS  ?? ???  Tolong dijelaskan yah,  biar jelas soal kondom untuk mencegah AIDS itu evidence-based medicine atau bukan.

Pernyataan para tokoh atau para pakar di bidangnya itu penting juga didengarkan,  bukan sebagai bukti ilmiah,  tetapi sebagai salah satu bahan pertimbangan untuk mendorong dilakukannya penelitian yang lebih teliti lagi,  jangan asal ngotot bahwa pasti benar HIV yang menyebabkan AIDS.  Lihat faktanya,  selama puluhan tahun sudah jutaan manusia mati karena AIDS,  dan belum ada satu orangpun yang berhasil disembuhkan  ! :P

Sudah puluhan tahun berusaha membuat vaksin HIV,  gagal dan gagal terus.   Sudah puluhan tahun sains modern yang katanya sangat hebat itu,  ternyata belum mampu memecahkan misteri apa yang menyebabkan banyaknya tipe/subtipe atau strain HIV  ! ::)

Para AIDS denialis seperti Peter H Duesberg,  Dr.  Karry Mullis,  Dr David Rasnick,  Dr Ali Al-Bayati  dan ribuan ilmuwan lainnya itu tentunya tidak asal ngomong sembarangan.   Tentunya mereka itu tidak akan mau mempertaruhkan reputasi ilmiahnya tanpa didasari keyakinan yang teguh terhadap  keahliannya.  Dan sangat ironis bila pada akhirnya penemu HIV,  Dr Luc Montagnier,  berbicara tegas dan didengar oleh seluruh masyarakat dunia dimana nada bicaranya jelas berpihak kepada para denialis ...... :D

Huriah M Putra

Yahh..
Tunjukkan hasil penelitian yang menyatakan kalau kondom tidak berhasil mencegah transmisi HIV.
Ayo ayo ayo...
Nih coba dibaca:
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
[move]OOT OOT OOT..!!![/move]

semut-ireng

#134
Kutip dari: Huriah M Putra pada September 08, 2010, 01:37:38 PM
Yahh..
Tunjukkan hasil penelitian yang menyatakan kalau kondom tidak berhasil mencegah transmisi HIV.
Ayo ayo ayo...
Nih coba dibaca:
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Oh itu ya hasil penelaahannya,  kondom mampu mengurangi laju penyebaran AIDS.
Lalu kenapa dalam prakteknya sosialisasi pemakaian kondom yang sudah berjalan sekian lama tidak menampakkan hasilnya ?  Karena perilaku masyarakat dan anggaran kurang ? :D :D

Kutip dari: Huriah M Putra pada September 08, 2010, 12:28:27 AM
Kutip dari: Astrawinata G pada September 07, 2010, 10:10:25 PM
kampanye kondom ndak efektif? yang jadi pertanyaan, kondom ga bisa mencegah HIV sama sekali --> kasus HIV tinggi, atau orang2 malas dan ga suka pake kondom dan menganggap beli kondom mahal jadi ga pake kondom, karena ga pake kondom --> kasus HIV tinggi....
Dan sosialisasi pemakaian kondom disangka mengajak masyarakat untuk free sex..
Barulah ntar berkoar2 KASUS HIV TINGGI..!! KASUS HIV TINGGI..!! INI SALAH KONDOM..!!
Bahh..
Sadari dulu perilaku masyarakat gimana.

Yang berkoar-koar kasus HIV tinggi itu bukan masyarakat awam.   Orang awam mana tahu HIV kasus tinggi atau bukan.   Paling tahunya,  ada yang berteriak HIV kasus tinggi dan tinggi terus ngga ada turunnya.  Mereka yang berteriak itu beralasan adanya hambatan dalam menjalankan sosilisasi kondom,  antara lain karena banyaknya lokalisasi2 yang sudah dibubarkan,  anggaran yang terbatas dan konon kabarnya akan dipotong lagi,  perilaku masyarakat menolak kondomisasi,  cara memakai kondom yang tidak benar, dsbnya............... 

Teriakan mereka itu justru menjadi bukti nyata,  bahwa  kondomisasi sama sekali tidak efektif untuk mengurangi laju penyebaran AIDS ........dan justru yang efektif adalah sisi yang tidak diharapkan :  mengajak dan mendorong anak-anak muda untuk berfree-sex ria.  Ayo,  ayo,  mana lagi kondom murah dan gratisan ....... :D :D