Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 23, 2024, 03:34:28 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 139
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 116
Total: 116

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

HIV cause AIDS?

Dimulai oleh Idad, Juli 03, 2010, 07:47:51 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Pi-One

Propaganda lagi....boring...boring story...

Giliran penderita HIV positif yang mati konyol dengan lebih cepat, langsung kura-kura dalam perahu...

ZZZZZZzzzzzz......

semut-ireng

Kutip dari: Pi-One pada Februari 04, 2011, 09:47:51 AM
Gak bisa ngasih artikel yang modern dikit ya? Bosan ah, yang disodorkan artikel usang dari tahun 19xx melulu, dikira pengetahuan akan AIDS gak berkembang selama dua puluhan tahun ini...

ARV diketahui memiliki dampak pada tubuh, namanya juga obat keras. Makanya, ARV ada macam-macam, yang diberikan pada pasien sesuai dampak dan tingkat kecocokannya. Untuk penderita HIV dengan strain yang sama, bsia saja diberikan ARV yang berbeda, karena dilihat juga dampak samping dari obat tersebut.

*Singkatnya: gayus banget deh kalau nyodorin artikel basi melulu...

ZZZZZZzzzzzz......

Kutip dari: Pi-One pada Februari 10, 2011, 12:04:28 PM
Propaganda lagi....boring...boring story...

Giliran penderita HIV positif yang mati konyol dengan lebih cepat, langsung kura-kura dalam perahu...

ZZZZZZzzzzzz......



Siapa yang gayus banget sampai gak tahu artikel yang ditulis David France :  ANOTHER KIND OF AIDS CRISIS,  itu artikel baru / 2009.   Lalu sejak kapan David France,  mantan Editor Senior Newsweek itu ikut-ikutan menentang hipotesa AIDS Gallo,  sampai dibilang artikelnya itu propagandanya denial  ??

Pi-One

#497
Tafsiran ajaibnya keluar lagi. Aku bilang itu propaganda. Anda mencoba menggunakan artikel untuk mempropagandakan dampak buruk dari ARV, itu propaganda anda. Dan anda mencoba mengalihkan isu, seakan aku nuduh  itu artikel dari denialis? Gayus banget....

KutipWhether this is a result of the drugs or the disease itself, or some combination, is still an open question and certainly varies from patient to patient and condition to condition.

ZZZZZZzzzzzz.......

semut-ireng

hehehe,  setali tiga uang dengan yang ada disana itu,  bukankah anda Mr. Pi One,  yang posting  :  Bosan ah, yang disodorkan artikel usang dari tahun 19xx melulu, dikira pengetahuan akan AIDS gak berkembang selama dua puluhan tahun ini...

Gayuuose banget .................. :D :D :D :D

Pi-One

Ya ya...Giliran mau artikel bantahan HIV/AIDS, yang disodorkan artikel usang. Giliran bawa artikel gres, ternyata artikel yang isinya biasa saja, tapi direkayasa seakan isi artikelnya mendukung para denialis. Misal dikasih bumbu komentar tambahan, seakan artikelnya serupa dengan yang dicetuskan 'partner penjual vitamin'...  ::)

semut-ireng

#500
HIV PROTECTS AGAINST CANCER AND CANNOT CAUSE AIDS.

2009/12/01

That startling information was disseminated this week by Ruggiero, Punzi, Morucci and Pacini at the Annual Congress of the Italian Association of Cell Cultures (Italian branch of the European Association). A pdf of the program booklet is here; the Ruggiero abstract is at p. 17.

An HIV protein, VpR, detectable in the serum of HIV patients, "induces selective killing of rapidly dividing cancer cells". HIV has been present in humans since at least the early 1900s and can hardly be responsible for AIDS, which first appeared around 1980. That, together with the cancer-killing propensity of the HIV protein VpR, suggests that a symbiotic relationship had been established between the human genome and HIV. In recent years, however, the tumor-killing activity of VpR may have been masked by the carcinogenic effect of HAART.

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]


HIV is good for you: protects against cancer

2011/02/04

"HIV protects against cancer and cannot cause AIDS" (2009/12/01) reported on a paper presented at the Annual Congress of the Italian Association of Cell Cultures by Ruggiero, Pacini, et al.: the HIV protein, VpR, induces selective killing of rapidly dividing cancer cells.

This pointed to a possibly symbiotic relation between HIV and the human genome, the anti-cancer action of HIV causing it to be selectively favored by evolutionary processes.
That evolution of mechanisms for warding off cancer may have been crucial elements in the evolution of higher organisms had been postulated also by James Graham.
Now there comes further support for this from an independent source. Hessol et al., "HIV tropism and decreased risk of breast cancer" [PLoS One, 16 December 2010, 5(12):e14349],  found that "breast cancer risk was significantly lower for women with human immunodeficiency virus (HIV) infection compared to the general population. This deficit in HIV-associated breast cancer could not be attributed to differences in survival, immune deficiency, childbearing or other breast cancer risk factors" . It seems that "Low breast cancer risk with HIV is specifically linked to CXCR4-using variants of HIV".
This is a different mechanism than that found by Ruggiero et al. Perhaps that explains why Hessol et al. don't cite them or Graham, but a more probable reason is the explosive growth of publications about cancer and HIV, which makes it all but impossible to remain aware of all potentially relevant research.

Pi-One

#501
Bahwa HIV bisa menurunkan resiko kanker, itu tidak menjadikan HIV sebagai hal bak, karena tetap saja ia menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Apa artinya resiko rendah terhadap kanker, sementara rentan terhadap penyakit lain seperti pneunomia?

Dan apa korelasi temuan Dr. Yamamoto dengan Ruggiero? Dr. Yamamoto mengklaim sudah menemukan metode penyembuhan HIV, menyembuhkan 15 pasien yang terinfeksi HIV, dan gak mengatakan HIV bukan penyebab AIDS.

Lalu mana dasar ilmiah yang menyatakan HIV sudah ada di manusia sejak 1900-an?

Jadi ingat kasus sel sabit yang membuat manusia kebal terhadap malaria...

*Cuma aku, atau linknya gak bisa diakses? Cuma bisa akses artikel di sini
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

No

alhamdulilah...
berakhir sudah kegilaan ini
[move]belok KIRI jalan terus[/move]

semut-ireng

Alhamdulillah   .............

Ada pendatang baru yang mencerahkan.

semut-ireng

#504
Efek samping lain dari penggunaan ARV adalah perubahan bentuk tubuh.   Kumpulan perubahan bentuk menurut situs [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.] dinamakan lipodistrofi,  atau ' lipo ' saja.   Mungkin hal itu tidak membahayakan,  tapi  jelas mempengaruhi kejiwaan penderitanya,  dan bisa membuat mereka kapok memakai ARV.

Bagi yang ingin tahu,  silakan digoogling  :  Tragedy of ARVs.

Beritanya masih gres,  17 Februari 2011.

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

*  Mr.  No,  nuwun sewu nggih,  meniko kok kados awur-awuran ngaten  ............

Pi-One

#505
Mau diulang campaignnya berapa kali? ARV ada macam-macam (bukan cuma 1 jenis), dan sebagai obat keras, dampaknya pada pengguna juga beda-beda. Biasa yang diberikan pada pasien adalah yang memberi dampak paling minimal bagi pasien tersebut. Makanya di sini ada unsur kecocokan.

Toh metode pengobatan dengan efek samping bukan hal baru. Misal kemoterapi buat mengatasi kanker, anda kira gak ada efek samping? Mual, rambut rontok dsb, lalu kenapa masih dilakukan?

ZZZZZZzzzzzz......

No

Kutip dari: semut-ireng pada Februari 20, 2011, 06:28:01 AM
*  Mr.  No,  nuwun sewu nggih,  meniko kok kados awur-awuran ngaten  ............
yg artinya?
[move]belok KIRI jalan terus[/move]

semut-ireng

Metoda pengobatan dengan efek samping bukan hal baru.  ??? :P

Hmm............................. 

Kalau obat itu jelas dikatakan tidak bisa menyembuhkan,   hanya bisa ' memperpanjang umur ' alias mencegah jangan berkembang menjadi AIDS,   lalu konsekuensi yang harus diterimanya / efek samping banyak sekali alias sedemikian lengkapnya,  lalu mau dibilang apa  ?   :P :P

Banyak efek samping ARV,    baik yang bersifat umum maupun  yang bersifat khusus.   

Efek samping bersifat khusus selain ' lipo ' di atas,   yang bisa berakibat fatal antara lain  :  Lactic acidosis,   Hyperglycemia,   Hyperlipidemia,  Hepatotoxicity........... apakah semua itu tidak bisa ' dibaca ' sebagai penyakit-penyakit baru yang bisa diderita oleh si pasien  ? 




Pi-One

Kutip dari: semut-ireng pada Februari 20, 2011, 12:47:25 PM
Metoda pengobatan dengan efek samping bukan hal baru.  ??? :P

Hmm............................. 

Kalau obat itu jelas dikatakan tidak bisa menyembuhkan,   hanya bisa ' memperpanjang umur ' alias mencegah jangan berkembang menjadi AIDS,   lalu konsekuensi yang harus diterimanya / efek samping banyak sekali alias sedemikian lengkapnya,  lalu mau dibilang apa  ?   :P :P

Banyak efek samping ARV,    baik yang bersifat umum maupun  yang bersifat khusus.   

Efek samping bersifat khusus selain ' lipo ' di atas,   yang bisa berakibat fatal antara lain  :  Lactic acidosis,   Hyperglycemia,   Hyperlipidemia,  Hepatotoxicity........... apakah semua itu tidak bisa ' dibaca ' sebagai penyakit-penyakit baru yang bisa diderita oleh si pasien  ? 
Anda kira pengobatan berarti pasti menyembuhkan? berarti anda gak tahu apa-apa. Banyak metode pengobatan yang dilakukan, sebagian hanya memperpanjang usia pasien, atau mengurangi penderitaan mereka. Termasuk kemoterapi, yang kadang dilakukan meski peluang penyembuhan amat rendah dan mendatangkan dampak samping yang parah (termasuk rasa mual, tubuh jadi kurus kering, rambut rontok dsb).

Dan efek samping ARV sudah diketahui sejak awal, gak pernah dirahasiakan. Sekali lagi, ARV disebut obat keras bukan tanpa alasan. Makanya, ARV ada banyak jenisnya, dan masing-masing memberi dampak berbeda pada pasien yang berbeda.

*Daripada yang ngaku sehat-sehat saja, tapi ternyata rentan pada penyakit, dan modar akibat penyakit yang mestinya bisa dicegah?

semut-ireng

Kutip dari: Pi-One pada Februari 20, 2011, 07:25:58 PM
Dan efek samping ARV sudah diketahui sejak awal, gak pernah dirahasiakan. Sekali lagi, ARV disebut obat keras bukan tanpa alasan. Makanya, ARV ada banyak jenisnya, dan masing-masing memberi dampak berbeda pada pasien yang berbeda.

Kapan tepatnya ' sejak awal ' itu ?

Sampai sekarang ARV ada berapa banyak jenisnya ?

Dimana bisa dibaca rilis resmi ' dampak ' ARV atau efek toxicitynya  ?