Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 20, 2024, 03:40:01 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 188
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 200
Total: 200

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

HIV cause AIDS?

Dimulai oleh Idad, Juli 03, 2010, 07:47:51 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 2 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Pi-One

Lalu? Artikelnya mau diquote mining bagian mana lagi, semut-asbun?::)

semut-ireng

Bukan di quote miring,  mestinya ada yang di bold,  itu beliaunya Professor Steve Deeks, University  of California, San Francisco (UCSF).   Pengalamannya sangat banyak,  kalau gak salah dulu termasuk anggota tim eksperimen cangkok sumsum tulang belakang baboon,  yang gagal itu.

Pi-One

Kegagalan tidak membuat seorang ilmuwan kehilangan reputasi. Tapi kebohongan dan penipuan (seperti profesor 'partner penjual vitamin') yang membuat reputasi mereka runtuh.

semut-ireng

Saya gak bilang Dr.Deeks gagal,  justru dia yang bilang ke media dengan nada pesimis,  setelah beberapa bulan operasi dilaksanakan   :  '  terlalu dini mengatakan operasi ini berhasil ...... '

Eksperimen tidak berhasil dalam arti membebaskan pasien dari status HIV +.    Tapi pasien yang menjalani operasi itu terbukti sehat-sehat saja lebih dari 5 tahun kemudian.   Pasien yang juga sukarelawan AIDS itu meninggal sekitar 10 tahun setelah eksperimen yang menghebohkan itu.   Dan hal itu terjadi setelah dia mengkonsumsi terapi kombinasi / HAART.    Pengalaman yang sangat berharga,  tentunya .........................  :)

Pi-One

#544
Kutip dari: semut-ireng pada Maret 07, 2011, 08:47:01 PM
Saya gak bilang Dr.Deeks gagal,  justru dia yang bilang ke media dengan nada pesimis,  setelah beberapa bulan operasi dilaksanakan   :  '  terlalu dini mengatakan operasi ini berhasil ...... '

Eksperimen tidak berhasil dalam arti membebaskan pasien dari status HIV +.    Tapi pasien yang menjalani operasi itu terbukti sehat-sehat saja lebih dari 5 tahun kemudian.   Pasien yang juga sukarelawan AIDS itu meninggal sekitar 10 tahun setelah eksperimen yang menghebohkan itu.   Dan hal itu terjadi setelah dia mengkonsumsi terapi kombinasi / HAART.    Pengalaman yang sangat berharga,  tentunya .........................  :)
Ujung-ujungnya propaganda lagi... Memangnya ada data kondisi lengkap dari pasiennya? Perasaan yang biasa dibilang 'sehat-sehat saja' justru AIDS denialis yang ujung-ujungnya modar karena AIDS...

Jeff Getty adalah salah satu pasien yang menderita AIDS untuk jangka waktu panjang, sejak AIDS masih dikira 'kanker kaum gay'. Pengobatan, termasuk dengan HAART terbukti bisa memperpanjang usianya. Bahwa dia mati karena gagal jantung, terlebih dia juga menderita kanker, itu sudah lain soal. Anda gak bisa buktikan dia akan tetap sehat-sehat saja jika tak menjalani berbagai pengobatan.

semut-ireng

#545
Propaganda ?  apa perlunya dipropagandakan efek samping ARV / HAART,  gak ada perlunya kan ??

A more serious condition is the change in lipids and cholesterol in patients receiving antiretroviral medications. In the January 2004 issue of the Canadian Medical Association Journal, Dr. Valentina Montessori and associates stated that up to 70 percent of HIV infected patients receiving antiretroviral medications experience cardiovascular disease associated with lipid imbalances. In the same study, Montessori and associates also found that combination antiretroviral therapy was associated with a yearly 27 percent increase in the rate of heart tissue damage, known as myocardial infarction.


Letters to the Empire

"AIDS" deaths: owing to antiretroviral drugs or to lack of antiretroviral treatment ?

Eleven of the people named below died before the HAART era, and 26 died after the introduction of HAART in 1996  :   


-  Hollywood Icon Rock Hudson,  ..............

-  ACT UP DC Founder Steve Michael,   Makgatho Mandela,  Jeff Getty,  .....

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Pi-One

Gimana gak propaganda? Semut-asbun tak bisa membaca? Dari awal juga sudah dibilang:
ARV adalah obat keras yang memiliki efek samping beragam pada pasien berbeda.

Soal Jeff Getty, dia adalah penderita AIDS stadium lanjut, yang dalam koindisi biasa mungkin sudah mati lebih sepuluh tahun sebelumnya. Lalu mau anda bawa ke mana sampah propaganda mengaitkan ARV dengan artikel banteng sialan anda? Setelah gagal nyampah dengan tulisan partner penjual vitamin kalau hiv bukan penyebab AIDS, sekarang malah nyerang ARV dengan propaganda. Cape deh......

jangan-jangan semut-asbun niat jadi distributor 'vitamin buat nyembuhin AIDS'... ::)

ZZZZZZzzzzzz......

semut-ireng

Itulah yang banyak terjadi,  karena orang tidak mau memahami dengan baik -  tepatnya tidak mau tahu - sejarah penemuan HIV yang tadinya dinamakan LAV oleh penemunya,  Luc Montagnier,  yang didukung oleh sosok jenius dibelakangnya : Francoise Barre Sinoussi.     Tidak mau tahu,  bahwa penemuan HIV pada tahun 1983 / 1984 itu pada dasarnya merupakan hasil / akibat atau ' efek samping '  dari kegagalan total virologists dalam menjelaskan hubungan kausal antara retrovirus dengan penyakit kanker.  Singkatnya, puncak dari frustasi akibat kalahnya manusia dalam perang melawan kanker.   Perang itu sudah sejak lama dilakukan,  tapi baru dideklarasikan secara terang-terangan pada tahun 1971 oleh presiden Richard Nixon.

Manusia kalah melawan kanker.  Hal ini diakui secara jujur oleh Dr. Otis Brawley,  Direktur atau Presiden ACS / American Cancer Society.   "   Satu tumor, "  kata Otis Brawley,  "  Lebih cerdas dari 100 ilmuwan kanker yang brilyan. "

Dan mana ada manusia mau mengakui kekalahannya melawan rayap  ?   hehehe,  ya gak ada.   Alih-alih mengakui kekalahan,  mereka malah menunjukkan kejeniusannya dengan membuat rayap lain yang lebih hebat,  yang bisa menyebabkan kanker juga   ..........................

Pi-One

#548
Tuh kan, propaganda partner penjual vitamin dibawa-bawa lagi. HIV adalah penyebab AIDS, itu diketahui dan diakui dunia medis dan sains. Gak ada bantahan ilmiah sejauh ini. Tulisan partner penjual vitamin atau doktor palsu sih gak diakui  ;D

Dan lucu, kanker dan AIDS itu jelas beda. Dulu zaman orang kurang paham, AIDS dikira kanker kaum gay. Dan di masa saat pengetahuan HIV/AIDS sudah berkembang, masih ada yang bawa asumsi ngawur masa lalu... ::)

ZZZZZZzzzzzz......

semut-ireng

Do HIV Drugs Cause AIDS?

Last May, Clark Baker reported on the destructive and highly addictive effects on AZT and Sustiva. The subject of my report was Karri Stokely, a young mother who began treatment for AIDS in 1996 despite having no apparent symptoms of HIV or AIDS. The photos below show what the drugs did to her and how well she recovered AFTER SHE STOPPED THE DRUGS.

Do HIV Drugs cause AIDS? You decide.

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Pi-One

#550
Propaganda bodoh keluar lagi. Gak bosan-bosan nyodorin artikel propaganda bego gini? Cape deh...

Ada bayi yang ketularan HIV/AIDs dari ibunya, itu dibilang gara-gara obat ARV/HAART? Terus ada anak yang ketularan HIV/AIDS dari ibunya dan gak menjalani perawatan anti HIV/AIDS, ibunya lebih suka propaganda denialis, terus si anak mati dengan gejala AIDS. Eh, si ayah malah sibuk nuntut pihak sana-sini (si istri mati menyusul anaknya dengan gejala yang sama)

*Susah nyari inforasi soal si Kari ayam ini dari sumber selain kaum denialis. Ujung-ujungnya aku malah nyasar ke thread denialis indonesia, diantaranya yang pernah kontak berkali-kali dengan si kari. Menurut si member ini (yang entah HIV positif atau bukan - karena gaya hidupnya memang beresiko tinggi) si kari menolak menjalani tes dan merasa sangat sehat. Mengingatkan pada artikel lama, denialis yang ngaku sehat-sehat saja tapi ujung-ujungnya modar karena AIDS...

Dibanding artikel sampah si semut-asbun, masih mending baca artikel soal nanas sebagai pengobatan alternatif/tambahan HIV/AIDS. Setidaknyasi peneliti bilang masih berusaha mengembangkan penelitian lebih lanjut, dan masih punya dasar, yakni kandungan bromelain (enzim penghancur protein)

Pi-One

#551
Nah, berita tambahan. Si kari ini sekarang sedang menderita borok di usus besar, dan tak bisa dioperasi karena masalah sistem kekebalan tubuhnya. Tidak satu dokter pun berani mengoperasi dia, karena dia bermalah dengan sistem kekebalan tubuh. Dan gak heran, dia nuduh ARVlah penyebab borok tadi.  ::)

Sekarang si kari bisa dibilang Christine Maggiore baru. Sesama denialis yang koar-koar sehat-sehat saja, dan kemudian terkena penyakit yang berpotensi merenggut jiwa mereka dan sulit ditangani karena mereka menolak perawatan dengan ARV.

syx

nitip artikel...

Daily Nevirapine Reduces Transfer of HIV Through Breast Milk

March 10, 2011 (Boston, Massachusetts) — Breastfed infants of HIV-infected women who receive daily nevirapine (NVP) for 6 months are less apt to become HIV-positive than infants who receive NVP prophylaxis for 6 or 14 weeks.

The longer regimen is not associated with an increase in adverse events, according to the results of a phase 3 randomized placebo-controlled study presented here at the 18th Conference on Retroviruses and Opportunistic Infections.

"There have been other studies looking at the benefit of NVP for up to 6 months. However, a comparison of shorter regimens and a longer 6-month regimen has not been done in a way that has the power to detect absolute differences — statistically significant differences — in the shorter- and longer-term regimens," reported coinvestigator Yvonne Maldonado, MD, from Stanford University in Palo Alto, California, and the University of the Witwatersrand in Durban, South Africa. Dr. Maldonado presented the results for study head Hoosen Coovadia, MD, from the University of the Witwatersrand.

"These findings show that giving the infants of HIV-infected mothers an antiretroviral drug daily for the full duration of breastfeeding safely minimizes the threat of HIV transmission through breast milk while preserving the health benefits of extended breastfeeding," Anthony S. Fauci, MD, director of the National Institute of Allergy and Infectious Diseases in Bethesda, Maryland, stated in a National Institutes of Health information release concerning the study.

The HPTN 046 trial enrolled 1522 infants born to 1505 HIV-infected women in 4 regions of Africa. The infants received daily NVP for the first 6 weeks after birth. The infants who were HIV-negative at 6 weeks were randomized to receive, in a double-blind fashion, NVP (759 infants of 752 women) or placebo (763 infants of 753 women) for 6 months or the end of breastfeeding, whichever came first.

The investigators compared rates of HIV infection, safety, and tolerance of NVP in the 2 study groups.

At 6 weeks, 29% of the women in each group — 221 of the 752 women in the NVP group and 219 of the 753 women in the placebo group — were receiving highly active antiretroviral therapy (HAART). At that time, the median CD4 count of the mothers was 528 and 560 cells/mm3 in the treatment and placebo groups, respectively.

By 6 months, HAART had increased to 31% and 32% of women in the treatment and placebo groups, respectively. At 3 months, 95% of the infants in each group were being breastfed exclusively. Between 6 and 9 months, breastfeeding dropped precipitously, with more than 90% in each group no longer breastfeeding.

Self-reported compliance with the daily oral drug regimen through 6 months was 88% to 96% in both study groups.

In mothers who were receiving HAART at the time of the 6-week randomization to NVP or placebo, the 6-month HIV infection rate was 0.5% in the NVP group and 0.0% in the placebo group. This overall infection rate was 55% less than that in mothers who were not receiving HAART at randomization. At 6 months, it was 1.4% in the NVP group and 3.4% in the placebo group.

Adverse events occurred at a rate of 86% in both study groups. Serious adverse events — mostly due to infectious diseases unrelated to NVP use, including diarrhea, pneumonia, and malaria — occurred in 19% of the NVP group and 17% of the placebo group. Only 5% of the infants in either group had to stop taking NVP.

There were 43 deaths during the study period. Of these, two thirds occurred after 6 months, when most infants where no longer breastfeeding.

In women whose CD4 counts were less than 350 cells/mm3 when they delivered and who were receiving HAART, no detectable HIV was transferred through the breast milk during the course of the trial.

The highest transmission of HIV occurred in women with CD4 counts below 350 cells/mm3 who did not receive HAART, even though, under World Health Organization (WHO) guidelines, they should have. The difference was not statistically significant.

In the most striking finding, according to Dr. Maldonado, infants of mothers who had a CD4 count of 350 cells/mm3 or greater, and who therefore did not require antiretroviral therapy (according to WHO guidelines), the 6-month NVP regimen reduced breast-milk-transmitted HIV by 76%, compared with the 6-week regimen.

"This indicates that there is a group of infants that is relatively unprotected at this time," Dr. Maldonado told Medscape Medical News.

The final analysis of the data will occur in the summer of 2011, when infants have reached the 18-month follow-up.

18th Conference on Retroviruses and Opportunistic Infections (CROI): Late-Breaking Abstract 123. Presented March 2, 2011.

semut-ireng

#553
Kabar terbaru, jadi maju kena mundurpun kena kayaknya.   Pengguna ARV / HAART selain resiko efek samping yang merugikan,  juga beresiko tinggi terkena kanker :  ::)

Kutip
With Longer Survival Rates, AIDS Patients Face Elevated Cancer Risk
February 22, 2011

Thanks to the widespread use of highly active antiretroviral therapy (HAART), AIDS patients continue to live longer after their initial diagnosis. But longer survival with immune suppression, even when it's substantially restored by HAART, also means that this population is at a greater risk for cancer, specifically Kaposi sarcoma, non-Hodgkin lymphoma (NHL), and cervical cancer (also known as AIDS-defining cancers).

....................................................................................

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Pi-One

#554
Bla bla bla......

Gak bosan-bosan nyebar bau busuk? Sudah dibilang dampak samping HAART/ARV bukannya gak diketahui. Bicara resiko kanker, makan junk food saja juga mempertinggi resiko aknker kok. Cape deh...