Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 24, 2024, 03:00:18 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 105
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 122
Total: 122

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

HIV

Dimulai oleh Astrawinata G, Juni 28, 2010, 06:35:59 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

semut-ireng

#90
monggo-monggo,  silakan dilanjutkan lagi diskusinya agar lebih fokus,  saya tahu betul  Bung @riandono dan Bung @Astrawinata G,  dan Bung @ Idad tentunya,   bukan termasuk mereka yang suka ngeles ...............,  bukan termasuk the group ngeles ................ :D

Takagi Fujimaru

Kutip dari: riandono pada Juli 02, 2010, 10:33:27 PM
...
Pada fase infeksi akut,
provirus HIV langsung diekspresikan menjadi Virus RNA baru

Pada fase laten
provirus HIV tidak diexpresikan sebagai virus RNA baru, tetapi diekspresikan sebagai DNA sel biasa dan ditransmisikan ke dalam sel progeni dengan cara pembelahan sel normal.
...
Berarti yg menyebabkan susah ditemukannya vaksin itu karena HIV sudah memasuki masa laten? Jadi jadi, kalau masih dalam fase akut bisa diteliti donk? Kan masih diekspresikan sebagai virus? Kalau fase laten kan diekspresikan sebagai sel biasa? gimana gimana?
Belajar itu buat cari ilmu, bukan cari nilai.

riandono

@ semut ireng
Waduh kok aku dibawa2 sih? kan aku ga sedang berdebat dgn anda hehe

Btw: bukannya bantahan terakhir yg diajukan mas astra blm anda jawab?
Dan maaf kmrn diskusi tetep mengalir ttg patogenesis HIV  tidak menunggu jawaban anda atas bantahan bung astra.


@ idad dan taka 
ntar ya, tak mbuka buku pelajanku lagi.. hehe


Astrawinata G

@Mas Ireng: balasannya uda saya kirim ke topik "HIV cause AIDS?" ya :) bagi semua orang yang mau bantu juga boleh ikut memberikan data :)
Best Regards,


Astrawinata G

Astrawinata G

Kutip dari: Takagi Fujimaru pada Juli 03, 2010, 08:12:07 AM
Kutip dari: riandono pada Juli 02, 2010, 10:33:27 PM
...
Pada fase infeksi akut,
provirus HIV langsung diekspresikan menjadi Virus RNA baru

Pada fase laten
provirus HIV tidak diexpresikan sebagai virus RNA baru, tetapi diekspresikan sebagai DNA sel biasa dan ditransmisikan ke dalam sel progeni dengan cara pembelahan sel normal.
...
Berarti yg menyebabkan susah ditemukannya vaksin itu karena HIV sudah memasuki masa laten? Jadi jadi, kalau masih dalam fase akut bisa diteliti donk? Kan masih diekspresikan sebagai virus? Kalau fase laten kan diekspresikan sebagai sel biasa? gimana gimana?

vaksin HIV belum ditemukan karena sifatnya yang bandel. vaksin kan dibuat dari kuman yang sudah dilemahkan atau dari bagian kuman yang dimasukkan ke tubuh untuk dikenali imun kita. sayangnya bagian dari HIV yang dimasukkan ke tubuh tidak membawa sifat antigen virus, jadi tidak berguna. sedangkan memasukkan virus HIV yang dilemahkan sangat berbahaya, soalnya secara langsung kitta menginfeksi orang tsb :)
Best Regards,


Astrawinata G

Astrawinata G

wah, uda masuk pembahasan imunologi....saatnya menarik nafas dalam :(
Best Regards,


Astrawinata G

Takagi Fujimaru

Kutip dari: Astrawinata G pada Juli 03, 2010, 11:34:32 AM
vaksin HIV belum ditemukan karena sifatnya yang bandel. vaksin kan dibuat dari kuman yang sudah dilemahkan atau dari bagian kuman yang dimasukkan ke tubuh untuk dikenali imun kita. sayangnya bagian dari HIV yang dimasukkan ke tubuh tidak membawa sifat antigen virus, jadi tidak berguna. sedangkan memasukkan virus HIV yang dilemahkan sangat berbahaya, soalnya secara langsung kitta menginfeksi orang tsb :)
Yang kek gitu namanya imunisasi bukan? Dari yg kutahu, HIV kan bisa 'menyamar' jadi seperti sel normal? Itu yang menyebabkan susah ditemukan vaksinnya, dan sifatnya yg berubah2. Itu kata guru saya. Mohon koreksinya. :)
Belajar itu buat cari ilmu, bukan cari nilai.

Huriah M Putra

Haaaaaahh...!!! (narik napas dalam)
[move]OOT OOT OOT..!!![/move]

Fhydha_099

HIV (human immunodeficiency virus) adalah sebuah retrovirus yang menginfeksi sel sistem kekebalan tubuh manusia - terutama Sel T CD4+ dan makrofaga, komponen vital dari sistem sistem kekebalan tubuh "tuan rumah" - dan menghancurkan atau merusak fungsi mereka. Infeksi dari HIV menyebabkan pengurangan cepat dari sistem kekebalan tubuh, yang menyebabkan kekurangan imun. HIV merupakan penyebab dasar AIDS.
Dari hasil penelitian, semua penderita HIV/AIDS yang telah masuk ke dalam fasa seropositif, menunjukkan gejala hipotiroid.[1]
Daftar isi [sembunyikan]
1 Perkenalan
2 Penularan
3 Struktur
4 Rujukan
5 Pranala luar
6 Lihat pula
7 Pranala luar
[sunting]Perkenalan

Istilah HIV telah digunakan sejak 1986 (Coffin et al., 1986) sebagai nama untuk retrovirus yang diusulkan pertama kali sebagai penyebab AIDS oleh Luc Montagnier dari Perancis, yang awalnya menamakannya LAV (lymphadenopathy-associated virus) (Barre-Sinoussi et al., 1983) dan oleh Robert Gallo dari Amerika Serikat, yang awalnya menamakannya HTLV-III (human T lymphotropic virus type III) (Popovic et al., 1984).


The phylogenetic tree of the SIV and HIV viruses.
(click on image for a detailed description.)
HIV adalah anggota dari genus lentivirus [1], bagian dari keluarga retroviridae [2] yang ditandai dengan periode latensi yang panjang dan sebuah sampul lipid dari sel-host awal yang mengelilingi sebuah pusat protein/RNA. Dua spesies HIV menginfeksi manusia: HIV-1 dan HIV-2. HIV-1 adalah yang lebih "virulent" dan lebih mudah menular, dan merupakan sumber dari kebanyakan infeksi HIV di seluruh dunia; HIV-2 kebanyakan masih terkurung di Afrika barat (Reeves and Doms, 2002). Kedua spesies berawal di Afrika barat dan tengah, melompat dari primata ke manusia dalam sebuah proses yang dikenal sebagai zoonosis.
HIV-1 telah berevolusi dari sebuah simian immunodeficiency virus (SIVcpz) yang ditemukan dalam subspesies simpanse, Pan troglodyte troglodyte. HIV-2 merupakan spesies dari sebuah strain SIV yang berbeda, ditemukan dalam sooty mangabeys, monyet dunia lama Guinea-Bissau (Reeves and Doms, 2002).
Tiga grup dari HIV-1 telah diidentifikasi berdasarkan ekspresi genom viral yang disebut env, yaitu: M, N dan O. Grup env M merupakan genom yang paling banyak ditemukan dengan 8 perbedaan subtipe yang dipengaruhi faktor geografis, antara lain: B (di Amerika dan Eropa), A dan D (di Afrika), C (di Afrika dan Asia).
Infeksi susulan oleh subtipe yang berbeda, menimbulkan bentuk rekombinan sirkulasi[2] (bahasa Inggris: circulating recombinant form, CRF).
Bentuk rekombinan yang pertama kali ditemukan adalah rekombinan AG dari Afrika tengah dan barat, kemudian rekombinan AGI dari Yunani dan Siprus, rekombinan AB dari Rusia dan AE dari Asia tenggara. Meskipun demikian, prekursor CRF AE berupa tipe E masih belum ditemukan.
47% infeksi yang terjadi di seluruh belahan dunia merupakan subtipe C, 27% berupa CRF02_AG, 12,3% berupa subtipe B, 4% adalah subtipe D dan 4% merupakan CRF AE, sisa 5,7% terdiri dari subtipe dan CRF lain. Riset HIV terakhir 95% terfokus pada subtipe B, sedangkn beberapa laboratorium menggunakan subtipe C.
[sunting]Penularan

HIV menular melalui hubungan kelamin dan hubungan seks oral, atau melalui anus, transfusi darah, penggunaan bersama jarum terkontaminasi melalui injeksi obat dan dalam perawatan kesehatan, dan antara ibu dan bayinya selama masa hamil, kelahiran dan masa menyusui. UNAIDS transmission. Penggunaan pelindung fisik seperti kondom latex dianjurkan untuk mengurangi penularan HIV melalui seks. Belakangan ini, diusulkan bahwa penyunatan dapat mengurangi risiko penyebaran virus HIV [3], tetapi banyak ahli percaya bahwa hal ini masih terlalu awal untuk merekomendasikan penyunatan lelaki dalam rangka mencegah HIV [4].
Pada akhir tahun 2004 diperkirakan antara 36 hingga 44 juta orang yang hidup dengan HIV, 25 juta di antaranya adalah penduduk sub-Sahara Afrika. Perkiraan jumlah orang yang terinfeksi HIV di seluruh dunia pada tahun 2004 adalah antara 4,3 juta hingga 6,4 juta orang. (AIDS epidemic update December 2004).
Wabah ini tidak merata di wilayah-wilayan tertentu karena ada negara-negara yang lebih menderita daripada yang lainnya. Bahkan pada tingkatan negara pun ada perbedaan tingkatan infeksinya pada daerah-daerah yang berlainan. Jumlah orang yang hidup dengan HIV terus meningkat di semua bagian dunia, meskipun telah dilakukan berbagai langkah pencegahan yang ketat.
Sub-Sahara Afrika tetap merupakan daerah yang paling parah terkena HIV di antara kaum perempuan hamil pada usia 15-24 tahun di sejumlah negara di sana. Ini diduga disebabkan oleh banyaknya penyakit kelamin, praktek menoreh tubuh, transfusi darah, dan buruknya tingkat kesehatan dan gizi di sana (Bentwich et al., 1995). Pada tahun 2000, WHO memperkirakan bahwa 25% unit darah yang ditransfusikan di Afrika tidak dites untuk HIV, dan bahwa 10% infeksi HIV di benua itu terjadi lewat darah.
Di Asia, wabah HIV terutama disebabkan oleh para pengguna obat bius lewat jarum suntik, hubungan seks baik antarpria maupun dengan pekerja seks komersial, dan pelanggannya, serta pasangan seks mereka. Pencegahannya masih kurang memadai.

Struktur

HIV berbeda dalam struktur dengan retrovirus yang dijelaskan sebelumnya. Besarnya sekitar 120 nm dalam diameter (seper 120 milyar meter, kira-kira 60 kali lebih kecil dari sel darah merah) dan kasarnya "spherical"
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Takagi Fujimaru

@Fhydha: wikipedia banget nih...
Sorry but you are not allowed to view spoiler contents.
Belajar itu buat cari ilmu, bukan cari nilai.

riandono

#100
Kutip dari: Idad pada Juli 03, 2010, 07:58:58 AM

Oia, mau tanya juga, pada periode latent, bagaimana cara sel yang terinfeksi memberitahu kalau dia terinfeksi:
a)apakah sel yagn terinfeksi mempresentasikan molekul MHC-I yang menunjukkan kalau dia terinfeksi?
b)Atau apakah dengan sinyal apoptosis biasa yang mengindikasikan adanya berubahan di DNA?


1)Um.., berarti kalau fase akut itu TH1 nya ya?
2)Atau apakah fase latent itu bisa dimiliki di TH1 dan TH2, kan dua2nya CD4+?
3)Oia, om Rian, maksudnya terjadi perubahan subset Th1 ke Th2 itu sel Th1 nya berubah jadi Th2, atau produksi Th2 dari Th naive itu meningkat dibandingkan Th1?


Hm.., TNF-alpha bukan ya?

Pyuh... semakin dalam juga kita akhirnya masuk ke immunologi. :o
.
a. iya, untuk mekanisme indirect killing secara sitotoksik
b. iya, untuk mekanisme indirect killing secara apoptosis

1. iya, pada fase akut, mekanisme respon imun lebih banyak secara seluler
2. pada masa laten, kedua tipe th ada, tetapi lebih dominan th2
3. kalo menurut saya, yang berubah adalah produksinya, bukan th1 berubah jd th2

IFN-gamma, interleukin [IL]-2, IL-4, IL-6, IL-10, IL-12, dan TNF-alpha

Fhydha_099

Kutip dari: Takagi Fujimaru pada Juli 03, 2010, 07:32:16 PM
@Fhydha: wikipedia banget nih...
Sorry but you are not allowed to view spoiler contents.


Hehhee, tapi, nggak pa2, kan? yang penting menyantumkan alamat yang diambil infonye......

riandono

@Fhyda
gapapa mbak, kita sama2 belajar kok, aku malah cuman mbuka fotokopian textbook jadul  pake kertas buram heheh

@takagi
gampangnya gini mas, vaksin adalah penggunaan sistem imun untuk melawan virus

kesulitan di HIV= sel yang diserang HIV adalah justru sel2 sistem imun

Astrawinata G

@Taka: bukan kok Mas :) HIV ga bisa menyamar jadi sel normal, karena dia juga bukan sel :P

@Mas Rian: masih menunggu beberapa hipotesis yang Mas janjikan untuk menjawab penyebab bangunnya HIV :P

btw imunologinya mantep-mantep-mumet ya Mas :(
Best Regards,


Astrawinata G

riandono

mas astra...
waduh sangat mumet mas, sampai skrg blm dihapuskan ya matakuliah itu?

iya yah aku masih punya PR ya? (pusyiing deh.......)
oke deh kita lanjutkan lg... mulai dr mana nih?
indirrect killing dulu aja ya? NK cell?