Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 18, 2024, 03:21:48 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 51
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 26
Total: 26

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Ini Dia Sindrom Kaki Tak Mau Diam

Dimulai oleh raisuien, Januari 07, 2010, 10:29:10 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

raisuien

Pernahkah Anda merasa tak bisa mengontrol kaki Anda sendiri, rasanya ada dorongan untuk menggerakkan kaki, entah untuk lari, berjalan, atau apa pun kecuali duduk tenang atau berbaring? Bila iya, mungkin Anda menderita sindrom kaki tak mau diam (restless leg syndrome/RLS).

RLS dialami sedikitnya 23 persen penduduk dunia. Namun, hanya satu dari 20 orang dengan RLS yang didiagnosis dan mendapat terapi dengan tepat. Demikian menurut Profesor Richard Allen, ahli saraf dari Johns Hopkins University, Amerika Serikat.

Penderita RLS sering kali didiagnosis menderita gangguan tidur, kecemasan, depresi, gangguan sirkulasi darah, arthritis, dan gangguan konsentrasi. Orang yang pernah mengalami RLS melaporkan bahwa rasa sakit yang mereka rasakan tidak ada padanannya. Bukan sakit, melainkan rasa seperti ketika ratusan semut atau kutu merayap di kaki.

Sindrom RLS ini bisa menyerang siapa saja, dari semua usia, tetapi bertambahnya usia membuat peluang Anda untuk menderita RLS semakin besar. Apa yang dapat menyebabkan dorongan liar pada kaki ini? Dokter belum bisa menjawab dengan pasti.

Para ahli medis kini mengaitkan sindrom kaki tak mau diam ini dengan penyakit metabolik di otak. Menurut para ahli, orang yang menderita RLS mengalami kekurangan zat besi di area tertentu di otaknya. Area yang disebut juga dengan pusat hitam dan merah ini adalah bagian otak yang berfungsi dalam mengatur pergerakan.

Kekurangan zat besi di otak, yang hanya akan terlihat jelas lewat pemindaian otak, akan menyebabkan berkurangnya dopamin yang pada akhirnya menimbulkan sensasi tertentu di kaki dan dorongan untuk terus bergerak tanpa bisa dikontrol.

Para ahli juga menemukan bahwa sindrom kaki tak mau diam ini terkait dengan faktor genetik. Itu sebabnya RLS lebih banyak diderita wanita ketimbang pria. RLS juga akan semakin buruk saat periode menstruasi atau saat seseorang tidak aktif (di malam hari atau duduk terlalu lama).

Dalam kebanyakan kasus, RLS tidak membahayakan kesehatan, namun cukup mengganggu. Bila Anda mengalami sindrom ini, perubahan gaya hidup dapat mengurangi penderitaannya. Kurangi minuman yang mengandung kafein tinggi atau minuman beralkohol.

Konsumsi zat besi, asam folat, atau magnesium juga diyakini mengurangi gangguan RLS. Karena itu usahakan agar diet Anda mengandung semua bahan itu.

Namun, bila sindrom kaki tak mau diam ini sangat mengganggu hidup Anda, mintalah obat kepada dokter. Obat yang bisa memulihkan keseimbangan kadar dopamin di otak terbukti manjur untuk mengatasi gangguan kaki tak mau diam ini.

Astrawinata G

Info : RLS juga terkait dengan gangguan ereksi..

Pertamax oi....  :kribo:
Best Regards,


Astrawinata G

syx

biasanya kalo kebelet pipis tanpa sadar goyang-goyangin kaki...

Astrawinata G

Kutip dari: syx pada Januari 08, 2010, 11:49:12 AM
biasanya kalo kebelet pipis tanpa sadar goyang-goyangin kaki...
kok bisa ya?  ???
Best Regards,


Astrawinata G

sisca, chemistry

itu kakinya kyk misalnya waktu lagi duduk ndak terasa tiba2 bisa goyang2 sendiri ya kakinya..?
[move]
~ You are what you eat ~
[/move]

raisuien


sisca, chemistry

bahaya ya..? ndak kan..?

sisca sering tuh.. kalo lagi takut,, atau deg2an pasti goyang kaki..

oh ya, goyang kaki itu bisa kyk menguap ya..?
kalo 1 org menguap pasti ada kemungkinan org di sebelahnya ikut menguap... atau siapa yg liat org menguap bakalan ikut menguap... emang bisa gitu..?
[move]
~ You are what you eat ~
[/move]

raisuien

klo yg kutahu sih....
goyang kaki gpp sih...
cuma biasanya kan ada org yg gag enak klo di sebelahnya ada yg goyang2 kaki....

klo untuk menguap bisa menular...
lom taw jelas sih....
tp ada yg bilang...
gara2 kita menguap....
kita ambil byk O2 dr udara shg org2 di sekitar kita jg ikut menguap.....

sisca, chemistry

hahhaa~ ikut nguap gara2 takut habis O2nya diambil..
iyah,, tapi.. kalo kaki sisca goyang.. sebangku sisca jg.. kalo berhenti,, sama2 berhenti.. jadi sisca kira bisa nular gitu... ^^"
[move]
~ You are what you eat ~
[/move]

Huriah M Putra

Yang kaki bisa tiba2 goyang itu RLS ya?
Sering juga lo apalagi kalo kecapekan, waktu tidur kaki bisa tiba2 nendang (dan aku sadar) atau kayak ada sensasi jatuh gitu.
[move]OOT OOT OOT..!!![/move]

raisuien

@Huriah

klo dr info yg kudapat begitu....