Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 28, 2024, 09:21:46 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 116
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 101
Total: 101

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Kaitan Kamar Tidur Terang dan Obesitas pada Perempuan

Dimulai oleh syx, Juni 04, 2014, 03:29:26 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

syx

Hasil penelitian Institut Riset Kanker (ICR) London, Inggris, menunjukkan adanya kaitan antara tingkat cahaya yang tinggi di area tempat tidur malam dan kecenderungan obesitas pada perempuan. Pengujian dilakukan terhadap 113.000 perempuan dari beragam usia, yang diberi pertanyaan mengenai tingkat cahaya di ruang tidur malam. Tingkat pencahayaan tersebut dibagi menjadi empat:

  • Cukup terang untuk membaca
  • Cukup terang untuk melihat keseluruhan area ruang tidur, tetapi tidak dapat untuk membaca
  • Cukup terang untuk melihat tangan di depan kita, tetapi tidak dapat melihat keseluruhan area ruang tidur
  • Terlalu gelap untuk melihat tangan atau menggunakan masker penutup mata

Jawaban kemudian dibandingkan dengan parameter obesitas seperti indeks massa tubuh, rasio pinggang-pinggul, dan lingkar pinggang. Hasil diperoleh bahwa perempuan dengan tingkat pencahayaan tinggi memiliki nilai yang lebih tinggi pada semua parameter obesitas tersebut.

Sejauh ini masih belum ada bukti bahwa tidur dalam kamar tidur gelap dapat menurunkan berat badan dan perlu dilakukan investigasi lebih lanjut. Meskipun demikian, dengan hasil penelitian ini, tidak ada salahnya mencoba tidur di ruang gelap.

Penjelasan yang paling mungkin mengenai hal ini adalah cahaya yang mengganggu jam biologis tubuh. Cahaya dapat mempengaruhi suasana hati, kekuatan fisik, dan pengolahan makanan dalam siklus 24 jam. Selain itu, cahaya juga menghambat produksi hormon tidur, melatonin.

Referensi
Gallagher J (2014) Light Bedrooms 'Link to Obesity'. BBC News Health, 29 Mei 2014. [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]  Diakses 30 Mei 2014
McFadden E, Jones ME, Schoemaker MJ, Ashworth A, Swerdlow AJ (2014) The relationship between obesity and exposure to light at night: cross-sectional analyses of over 100,000 women in the breakthrough generation study. Am. J. Epidemiol. Doi: 10.1093/aje/kwu119. Dipublikasikan online pertama kali pada 28 Mei 2014

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Muztank

bagaimana dgn faktor inklusi / ekslusi penelitian ini serta perlakuan terhadap sample? krn ad beberapa faktor yang sangat lebih mempengaruhi obesitas ketimbang cahaya.. misal lifestyle, pola makan, dan genetik..

syx

memang masih banyak faktor yang bisa berpengaruh. penelitian tersebut hanya membandingkan antara data tingkat kegelapan kamar tidur terhadap parameter obesitas. jumlah sampel yang digunakan sepertinya sudah cukup besar untuk menarik kesimpulan awal.

Muztank

tapi menurut saya tetap harus dilihat lagi dr kriteria inklusi dan eklusinya.. percuma jika sample banyak tapi masih banyak faktor pengotor lain dalam penelitian.. maksud saya di sini adalah faktor pengganggu,, krn nantinya hasil tidak akan valid.

syx

sangat sulit melakukan penelitian seperti ini yang benar-benar bersih dari pengotor karena efek yang jangka panjang. jika demikian maka orang-orang itu perlu diisolasi dalam jangka waktu lama. saya kira penelitian yang lain juga tidak dilakukan dengan cara isolasi seperti ini (misalnya efek kopi terhadap kesehatan, efek rokok terhadap kesehatan, dll). saya tidak tahu gimana penilaian statistik, tetapi pasti ada cara menentukan suatu faktor bisa menjadi pemicu di antara faktor-faktor yang lain.

Muztank

humm, ya itulah yang saya maksud, saya penasaran dengan penelitian ini... bagaimana dia bisa bilang bahwa ini (cahaya) berpengaruh jika tidak bisa memastikan faktor pengotor lain tidak ikt serta cukup jauh? krn faktor pengotor lain jauh lebih banyak dan lebih kuat daripada hanya dr cahaya?


inilah yang ingin saya pelajari,, bgmn caranya seprti itu,,

jika hanya seperti di atas dgn cara interview atau kuisoner saja... y jelas tidak valid dong hasil pnelitian ini..
Kutip dari: syx pada Juni 04, 2014, 03:29:26 PM
Pengujian dilakukan terhadap 113.000 perempuan dari beragam usia, yang diberi pertanyaan mengenai tingkat cahaya di ruang tidur malam.

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]