Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 24, 2024, 12:21:10 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 167
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 80
Total: 80

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Kenali Narkoba di Sekitar Anda

Dimulai oleh raisuien, Desember 07, 2009, 10:51:15 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

raisuien

Mengenali narkoba penting bagi orangtua yang ingin melindungi anak-anaknya. Karena itu, Yayasan Cinta Anak Bangsa memberi gambaran seperti berikut ini sebagai panduan:

Inhalen, yaitu gas-gas yang bisa dihirup untuk mendapat suatu perasaan seperti melayang yang bisa berlangsung selama 1 jam, termasuk di dalamnya adalah lem, aerosol, gas, dan cairan pembersih.
Efek: perasaan mabuk seperti melayang
Risiko jangka pendek: kecelakaan dan mati karena tercekik atau gagal jantung.
Risiko jangka panjang: rasa capai luar biasa, keadaan mental dan fisik menurun, serta kemungkinan terjadinya kerusakan organ tubuh.

Ganja (Mariyuana), biasanya diisap dalam bentuk rokok.
Efek: timbul perasaan santai, cerewet, serta lebih peka terhadap suara dan warna.

Risiko jangka pendek: sulit konsentrasi dan pemakai susah bereaksi dengan cepat.
Risiko jangka panjang: timbul kerusakan paru-paru, konsentrasi dan kemampuan belajar menurun, serta energi dan koordinasi berkurang.

Ekstasi, berbentuk seperti kapsul ataupun pil dalam aneka bentuk.
Efek: dalam dosis kecil bisa menghasilkan halusinasi ringan.
Risiko jangka pendek: peningkatan panas tubuh, tekanan darah, dan detak jantung; dehidrasi; serta gangguan koordinasi tubuh.
Risiko jangka panjang: timbul paranoid, cepat panik, bingung, dan kerusakan hati.

Amfetamin (sabu), penggunaannya disuntik atau diisap.
Efek: menguatkan badan. pemakai merasa aktif dan segar selama beberapa jam.
Risiko jangka pendek : menyebabkan keletihan.
Risiko jangka panjang: kehilangan selera makan, rasa gelisah, dan paranoia.

Heroin (putau). Berbentuk bubuk, penggunaannya dimakan, disuntik atau dihirup.
Efek: dosis kecil, bisa menyebabkan rilek sedang dalam dosis besar bisa membuat tidur serta menghilangkan rasa nyeri.
Risiko jangka pendek: menghambat konsentrasi dan lambat bereaksi.
Risiko jangka panjang: kerusakan pembuluh darah dan kulit akibat suntikan berulang, risiko terinfeksi HIV/AIDS, hepatitis, serta penyakit lainnya. Ketergantungan akan segera terjadi. Kematian karena overdosis bisa terjadi.

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

syx

yang paling deket di sekitar kita adalah bunga kecubung dan lem tertentu... bunga kecubung dicampur dirokok biar fly. sedangkan lem biasa disalahgunakan dengan menghirup aroma pelarutnya.

phice

ehm...
mau nanya, apakah zat2 diatas dapat diproduksi oleh tubuh?
Mau Belajal Yang Pintel Bial Jadi Doktel Hewan Yang Ashoi

syx

ga ada. untuk memberi efek tenang dan menurunkan rasa sakit tubuh memproduksi dopamin. untuk meningkatkan tekanan darah, panas, detak jantung tubuh memproduksi adrenalin...

phice

jadi narkoba2 itu dipake untuk merangsang produksi zat zat dalam tubuh kita untuk keluar secara berlebihan, terus fly gitu?
Mau Belajal Yang Pintel Bial Jadi Doktel Hewan Yang Ashoi

raisuien

Narkoba berpengaruh pada bagian otak yang bertanggung jawab atas kehidupan perasaan, yang disebut syistem limbus: Hipotalamus – pusat kenikmatan pada otak – adalah bagian dari sistem limbus. Narkoba menghasilkan perasaan 'high' dengan mengubah susunan biokimia molekul pada sel otak yang disebut neuro-transmitter.

Dapat dikatakan bahwa otak bekerja dengan motto jika merasa enak, lakukanlah. Otak dilengkapi alat untuk menguatkan rasa nikmat dan menghindarkan rasa sakit atau tidak enak, guna membantu memenuhi kehidupan dasar manusia, seperti rasa lapar, haus, rasa hangat, dan tidur. Mekanisme ini merupakan mekanisme pertahanan diri. Jika lapar, otak menyampaikan pesan agar mencari makanan yang dibutuhkan. Kita berupaya mencari makanan itu dan menempatkannya diatas segala-galanya. Kita rela meninggalkan pekerjaan dan kegiatan lain, demi memperoleh makanan itu.

Yang terjadi pada adiksi adalah semacam pembelajaran sel-sel otak pada pusat kenikmatan. Jika mengonsumsi narkoba, otak membaca tanggapan kita. Jika merasa nikmat, otak mengeluarkan neurotransmitter yang menyampaikan pesan: "Zat ini berguna bagi mekanisme pertahanan tubuh". Jadi, ulangi pemakaiannya. "Jika memakai narkoba lagi, kita kembali merasa nikmat, seolah-olah kebutuhan kita terpuaskan". Otak akan merekamnya sebagai sesuatu yang harus dicari sebagai prioritas. Akibatnya, otak membuat program salah, seolah-olah kita memang memerlukannya sebagai mekanisme pertahanan diri. Terjadilah kecanduan!

Semua jenis narkoba mengubah perasaan dan cara berpikir seseorang. Tergantung pada jenisnya, narkoba menyebabkan:

1.  Perubahan pada suasana hati (menenangkan, rileks, gembira, dan rasa bebas);
2.  Perubahan pada pikiran (stress hilang dan meningkatnya daya khayal);
3.  Perubahan pada perilaku (meningkatkan keakraban, menghambat nilai, dan lepas kendali).

Terlepas dari dampak buruknya, memang diakui ada mitos yang diyakini oleh pengguna narkoba bahwa narkoba sebagai pengubah suasana hati.

phice

lalu susunan neurotransmitternya sendiri apa berubah??
Mau Belajal Yang Pintel Bial Jadi Doktel Hewan Yang Ashoi