Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 19, 2024, 09:22:38 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 139
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 156
Total: 156

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

(ask)penularan HIV AIDS

Dimulai oleh bzbee, Desember 01, 2006, 01:56:43 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 2 Pengunjung sedang melihat topik ini.

advisor

Maaf out of topic sedikit neh... tapi kalo baca2 postnya, Dr. Obscure sepertinya latar belakangnya berhubungan dgn medis yah?

reborn

Fakta-fakta seputar HIV/AIDS

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus penyebab AIDS. HIV terdapat dalam cairan tubuh seseorang seperti darah, cairan kelamin (air mani atau cairan vagina yang telah terinfeksi) dan air susu ibu yang telah terinfeksi. Sedangkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) yaitu sindrom menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV. Orang yang mengidap AIDS amat mudah tertular oleh berbagai macam penyakit karena sistem kekebalan tubuh penderita telah menurun.

HIV dapat menular ke orang lain melalui :

   1. Hubungan seksual (anal, oral, vaginal) yang tidak terlindungi (tanpa kondom) dengan orang yang telah terinfeksi HIV.
   2. Jarum suntik/tindik/tato yang tidak steril dan dipakai bergantian
   3. Mendapatkan transfusi darah yang mengandung virus HIV
   4. Ibu penderita HIV Positif kepada bayinya ketika dalam kandungan, saat melahirkan atau melalui air susu ibu (ASI)

HIV tidak ditularkan melalui hubungan sosial yang biasa seperti jabatan tangan, bersentuhan, berciuman biasa, berpelukan, penggunaan peralatan makan dan minum, gigitan nyamuk, kolam renang, penggunaan kamar mandi atau WC/Jamban yang sama atau tinggal serumah bersama Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). ODHA yaitu pengidap HIV atau AIDS. Sedangkan OHIDA (Orang hidup dengan HIV atau AIDS) yakni keluarga (anak, istri, suami, ayah, ibu) atau teman-teman pengidap HIV atau AIDS.

Sebagian besar (lebih dari 80%) infeksi HIV diderita oleh kelompok usia produktif (15-49 tahun) terutama laki-laki, tetapi proporsi penderita HIV perempuan cenderung meningkat. Infeksi pada bayi dan anak, 90 % terjadi dari Ibu pengidap HIV. Hingga beberapa tahun, seorang pengidap HIV tidak menunjukkan gejala-gejala klinis tertular HIV, namun demikian orang tersebut dapat menularkan kepada orang lain. Setelah itu, AIDS mulai berkembang dan menunjukkan tanda-tanda atau gejala-gejala.

Tanda-tanda klinis penderita AIDS :

   1. Berat badan menurun lebih dari 10 % dalam 1 bulan
   2. Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
   3. Demam berkepanjangan lebih dari1 bulan
   4. Penurunan kesadaran dan gangguan-gangguan neurologis
   5. Dimensia/HIV ensefalopati

Gejala minor :

   1. Batuk menetap lebih dari 1 bulan
   2. Dermatitis generalisata yang gatal
   3. Adanya Herpes zoster multisegmental dan berulang
   4. Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita

HIV dan AIDS dapat menyerang siapa saja. Namun pada kelompok rawan mempunyai risiko besar tertular HIV penyebab AIDS, yaitu :

   1. Orang yang berperilaku seksual dengan berganti-ganti pasangan tanpa menggunakan kondom
   2. Pengguna narkoba suntik yang menggunakan jarum suntik secara bersama-sama
   3. Pasangan seksual pengguna narkoba suntik
   4. Bayi yang ibunya positif HIV

HIV dapat dicegah dengan memutus rantai penularan, yaitu ; menggunakan kondom pada setiap hubungan seks berisiko,tidak menggunakan jarum suntik secara bersam-samaa, dan sedapat mungkin tidak memberi ASI pada anak bila ibu positif HIV. Sampai saat ini belum ada obat yang dapat mengobati AIDS, tetapi yang ada adalah obat untuk menekan perkembangan virus HIV sehingga kualitas hidup ODHA tersebut meningkat. Obat ini harus diminum sepanjang hidup.

Sumber : [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.] sesuai dengan SK Menteri Kesehatan No. 832/X/2006.

peregrin

sekedar tambahan saja:

"HIV is fragile virus and is easily inactivated by standard sterilization and disinfection procedures for patient care equiptment. All forms of sterilization (steam under pressure, dry heat, chemical) will inactivate HIV."
(WHO - HIV/AIDS Infection Control - [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.] )

Sebenarnya kalau ada dokter yg menolak menyabut gigi penderita AIDS, perlu dipertanyakan tuh dokter, apa dia sudah selalu mengikuti standar prosedure dlm menjalankan prakteknya. Sterilisasi ini hal utama yg harus diperhatikan oleh dokter gigi utk mencegah penularan berbagai macam infeksi, termasuk hepatitis dan herpes (bkn hanya HIV). Justru dokter yg "nakal" begini bisa merugikan penderita AIDS yg kekebalan tubuhnya lebih lemah drpd kita2.



Free software [knowledge] is a matter of liberty, not price. To understand the concept, you should think of 'free' as in 'free speech', not as in 'free beer'. (fsf)

syx

penderita HIV/AIDS pria lebih banyak jumlahnya ketimbang wanita. ini bisa dipastikan karena para pria lebih aktif berpetualang ketimbang wanitanya.

riandono

Permasalahan dokter gigi menolak mencabut gigi pasien mungkin juga atas dasar keselamatan dokter gigi tersebut. Dokter gigi juga manusia, pasti punya rasa takut tertular juga.


Huriah M Putra

Yah... Wajar kalau takut tertular.
Mungkin lain kali, kita juga akan seperti mereka. Tapi semoga nggak...
[move]OOT OOT OOT..!!![/move]

syx

kadang tenaga medis jadi fobia banget padahal tau gimana cara penangkalannya. misalnya aja apoteker yang fobia banget makan obat karena tau obat pada hakikatnya adalah racun, tapi masalahnya kan tergantung pada dosis dan cara pakainya. sepertinya kasusnya mirip dengan drg tersebut.

Astrawinata G

tapi pasti akan ada sedikit ketakutannya :) inilah sifat dokter yang kadang lucu....
Best Regards,


Astrawinata G