Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 01:16:45 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 102
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 116
Total: 116

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Nawarin proyek mas??

Dimulai oleh r.a.n, September 20, 2009, 10:45:42 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

r.a.n

Kutip dari: Hendy wijaya, MD pada September 30, 2009, 07:11:46 PM
Namun, apa yang menyebabkan mekanisme penyempitan pada awal migrain belum diketahui dengan pasti, para peneliti menduga ada hubungannya dengan serotonin, salah satu neurotransmitter derivat tryptophan.
Sebenernya migrain tidak harus sebelah kepala, bahkan pada 30% migrain bisa terjadi di seluruh kepala.
[/quote]

Mekanisme..serotoninnya seperti apa?, apakah terjadi defisit atau kelebihan??..terus jika terjadi penumpukan..terjadi di pre-sinaps, post sinaps..atau justru di sinapsnya??. Klo ingin sekedar.."sok tau" berdasarkan kepustakaan yang saya baca sewaktu stase di psikiatri, salah satu penyebab depresi adalah penurunan jumlah serotonin pada sinaps. Untuk itu salah satu alasannya diberikan obat golongan SSRI (selctive seotonine re-uptake inhibitor) sehingga kadar serotonin di sinaps harus diperbanyak. selain itu, efek serotonin cenderung..untuk "merilekskan" jika kondisinya banyak..Oleh karena itu, saya menyimpulkan kemungkinan penyebab terjadinya vasospasme diakibatkan defisiensi serotonin....Namun diakibatkan serotonin merupakan salah satu turunan asam amino esensial maka logikanya ada keterkaitan antara konsumsi triptofan dengan kekerapan timbulnya migrain..kali...(heh.he..he...Kayaknya perlu cari jurnalnya..deh biar kesanya EBM)

Aduh..ini..kok jadi bahas migran, padahal inginnya mengumpulkan kepakaran yang ada di forsa supaya bisa punya proyek bareng...khan seru. Gimana tawarannya ada yang tertarik???

nb: dari kuliah-- migran itu berasal dari 2 kata yaitu hemi dan cranii awalnya disebut micran akhirnya jadi migran, makanya gejala utamanya adalah nyeri sebelah kepala...
[move]"stem..cell apa BTKV..aduh bingung..???" [/move]

Hendy wijaya, MD

Wah, kalau memang thread ini merupakan tawaran, saya tentu saja tertarik. Saya sangat berminat di bidang biomol terutama di bidang genetika. Sudah banyak buku genetika saya baca dan makin tertarik. So?ada contact person atau langakh selanjutnya yang harus dilalui?
Tantum valet auctoritas, quantum valet argumentatio

r.a.n

Gini deh mas hendy...karena itu masih "obrolan warung kopi" sama guru saya, nanti saya coba tindak lanjut ke guru saya..itu.sekalian maen-maen ke Eijkmen dulu buat liat apa emang udah dikembangin ato masih sebatas wacana..Tapi kalo beber-bener tertarik..coba hubungi Prof Sadikin di Depertemen Biokimia FKUI mungkin beliau bisa bantu...(kayaknya masih KaDep)
[move]"stem..cell apa BTKV..aduh bingung..???" [/move]

Hendy wijaya, MD

saya rasa kajian mengenai protein folding dan segala fungsi terkait dengannya (fungsi chaperones, chaperonins, vectorial folding) semuanya ada dalam Proteomics. Apakah Bioinformatics atau computational biology sudah ada yang berkembang di indo saat ini?
Btw, saya tunggu saja ran untuk proyek ini, soalnya bisa dikatakan anda kan termasuk the founding father tuk proyek ini..masa say main serobot aja.. :D
Tantum valet auctoritas, quantum valet argumentatio

r.a.n

Kutip dari: Hendy wijaya, MD pada Oktober 07, 2009, 09:30:16 PM
Btw, saya tunggu saja ran untuk proyek ini, soalnya bisa dikatakan anda kan termasuk the founding father tuk proyek ini..masa say main serobot aja.. :D
Aduh..mas..hendy..nggak segitunya...saya hanya ingin..berbagi sedikit info saja..Mungkin hal yang saya ungkapkan sudah merupakan hal yang biasa bagi mas hendy yang sudah lama menggeluti dunia molekuler..Kalo memang mas hendy sudah memiliki "sources" yang cukup saya rasa tidak ada salahnya jika yang lebih paham yang memimpin. Karena..kalo suatu amanah dikasih sama yang bukan ahlinya pasti..gagal. Jika mas Hendy memang cukup mumouni saya rasa tidak ada salahnya jika mas hendymenjadi "captain" dan saya mengikuti arahan saja..He..he..he..:)
[move]"stem..cell apa BTKV..aduh bingung..???" [/move]

Hendy wijaya, MD

Oh iya setelah saya cari lebih lanjut mengenai kemungkinan proyek tersebut, saya sudah menemukan bahwa ide mengenai hal itu memang baru dan sampai sekarang orang yang memahami implikasi dari ide itu masih sangat langka. Proyek yang berusaha menterjemahkan semua bentuk makromolekul dan berbagai macam fungsinya berdasarkan hukum-hukum biokimia dan fisika dalam sel ke dalam dunia virtual saat ini sedang dikembangkan, termasuk di dalamnya kemungkinan folding dari suatu primary structure protein ke bentuk tertiary atau quartenery nya dan interaksinya dengan makromolekul lain.
Semua ilmu tentang hal itu ada dalam bidang Computational Biology. Secara kasar, bidang ilmu ini berusaha mengubah segala bentuk penelitian eksperimental baik in vivo maupun in vitro ke dalam bentuk "in silico" atau dengan kata lain menciptakan virtual cell yang sangat berguna dalam penelitian eksperimental tanpa menggunakan hewan coba atau sel nyata. hal ini akan sangat mempersingkat waktu penelitian, mengurangi biaya, dan memperluas aspek penlitian.
Saya rasa ini ide yang brilian, benar2 jenius..saya rasa jika kita serius ingin mengerjakan proyek ini bersama-sama, bakal banyak perusahaan obat berlomba-lomba membiayai penelitian ini.
Tapi kendalanya, pertama, proyek ini memerlukan orang-orang yang ahli di bidang BIOinformatika (bukan informatika pada umumnya), yang masih sangat langka di Indonesia. Kedua, dibutuhkan sarana komputerisasi yang canggih. Ketiga, orang-orang yang mengerti betul dan berpengalaman di bidang molecular biology & genetics.
Tantum valet auctoritas, quantum valet argumentatio

r.a.n

Iya..nih mas hendy,..saya rasa hal ini jauh dari kapasitas saya.Menurut prediksi saya, konsep ini dan metode stem sel..sebagai sebagai sebuah terapi..akan booming dalam waktu 10-20 tahun ke depan..Terus terang untuk proyek yang satu ini butuh keahlian yang super...Tapi..kira-kira apa yg harus saya lakukan untuk mempelajari konsep ini mas hendy (dari segi pendidkan pedidikan apa yang harus saya tempuh dan harus ke center mana yah?? kira-kira?).Terima Kasih atas sarannnya
[move]"stem..cell apa BTKV..aduh bingung..???" [/move]

Hendy wijaya, MD

Wah, anda ini bener2 satu spesies dengan saya, satu varietas dan satu strain.. :D
Rasanya kita memang ingin menuju ke tempat yang sama, terus terang sampai sekarang pun saya masih bingung ingin meneruskan pendidikan ke mana guna menjadi "expert" di bidang genetika molekuler dan computational biology, mengingat saya bukan staff di bagian tertentu. Di Indonesia sendiri belum ada s2 Bioinformatika, setahu saya di singapore ada, tapi peminatnya dibatasi dari kalangan s2 informatika. Wah, kalau begitu kan kita sebagai ahli medis tidak bisa mengambil jurusan itu.
Sebab itu saya punya rencana untuk meneruskan s3 molecular genetics di luar nanti, nyari beasiswa dulu kalau memang bisa.
Saya sangat setuju dengan pendapat anda bahwa in near future, molecular genetics, stem cell therapy dan therapeutic cloning bakal booming. Btw bagaimana kalo kita bikin asosiasi nya dulu, untuk menghimpun ahli genetika dan biomol dan membangun networking di tanah air?kita siapkan bangsa kita umumnya dan kalangan medis khususnya terhadap kemajuan teknologi ini?soalnya ilmu ini masih sangat asing bagi banyak kalangan medis, saya berani bertaruh bahwa tidak banyak dokter spesialis, yang paling ngetop sekalipun paham betul atau bahkan tau apa itu hukum mendel atau mendelian genetics. Bukan bermaksud sombong, tapi justru saya berharap kritikan ini dapat menjadi pemacu untuk belajar lebih dalam lagi bersaing setidaknya dengan negara tetangga kita sendiri di bidang medis..apa kita ga malu banyak negara maju udah mulai mengaplikasikan gene therapy sedangkan ahli medis kita belum tentu tau apa itu deskripsi gen..bayangkan ketertinggalannya..ibarat mereka sudah main game di PS3, kita masih main ping dol pake kertas kotak-kotak, akhirnya kita hanya jadi bahan eksploitasi mereka di bidang teknologi, kitalah konsumen teknologi mereka dan mereka produsennya..selain kamu ada temen lain yang tertarik?
Tantum valet auctoritas, quantum valet argumentatio

r.a.n

Hmm...rata-rata anak kampus saya anaknya agak tipikal..Mas.sulit buat diomongin soal yang beginian.Kalo untuk dokter spesialis ada mas..di kampus kita ada kok yang concern..ke situ MIsalkan Prof. Sadikin ato DR.rer.nat Saptalina ahli biokimia ato DR Djaja S Spesialis Forensik Pakar sidik DNA (kayaknya stu-satunya di Indonesia deh). Oh iya mas tadi siang saya ketemu guru saya seorang Prof. di kebidanan dia bicara soal epigenetik..konsepnya gimana sih???. Menurut beliau konsep polimorfisme di Indonesia sulit karena variasi orang Indonesia banyak banget..Jadi katanya pendekatannya pake epigenetik...aduh...kok kita ketinggalan banget..siiih......Gimana..yah..mas???

NB: mas saya ada fotokopian jurnal tentang allel gen Indonesia yang dibuat ama dr Djaja kalo mau ntar saya kirim deh..
[move]"stem..cell apa BTKV..aduh bingung..???" [/move]

Hendy wijaya, MD

#54
Ada bukan berarti banyak to.. ;D
Saya rasa konsep polimorfisme tidak bisa dibahas singkat dalam thread ini sebab memang sangat kompleks melibatkan mulai dari definisi polimorfisme itu sendiri yaitu sebagai variasi bentuk kromosom, sekuens DNA, protein atau gen yang menghasilkan varian dengan frekuensi masing2 cukup tinggi sehingga tidak bisa disebabkan oleh proses mutasi saja, sampai ke bahasan mengenai Lingkage Analysis sebagai dasar digunakannya salah satu bentuk polimorfisme (dalam hal ini STRP, Short Tandem Repeat Polymorphism dengan DNA microsatelite sebagai komponennya) untuk mendeteksi suatu gen mutan penyebab penyakit (konsep genetic marker) dan juga digunakannya SNP terutama tag SNP dalam SNP profiling untuk mendeteksi resiko seseorang terkena penyakit tertentu atau genetic content seseorang sehubungannya dengan faktor lingkungan tertentu.

Pada dasarnya polimorfisme pada sekuens DNA atau gen ada 3 macam yaitu
a. SNP (Single Nulceotide Polymorphism),
b. In-del (Insertion-deletion) Polymorphism, yang masih terbagi lagi menjadi VNTR (Variable Number of Tandem Repeats) yang digunakan sebagai DNA fingerprint oleh forensic, STRP (Short Tandem Repeat Polymorphism) yang sering digunakan sebagai genetic marker, dan Simple In-del Polymorphism,
c. CNP (Copy Number Polymorphism).

Sedangkan epigentic regulation, didefinisikan sebagai regulasi ekspresi gen yang bukan disebabkan oleh adanya perubahan dalam sekuens gen yang berkaitan tapi oleh karena faktor lain, ada banyak macam epigenetic regulation misalnya positional effect, random X inactivation, centromere selection, genetic imprinting, histone protein modification, DNA methylation dan masih banyak lagi yang tidak mungkin cukup saya jelaskan masing-masingnya di sini.

Terus terang saya tidak paham apa maksud prof obgin tersebut. Sebab sejauh yang saya tahu, dasar konsep polimorfisme lah yang dipakai sebagai alat deteksi gen mutan sehubungannya dengan prosedur diagnosis suatu penyakit bukan epigenetic regulation, sebab memang ga ada sangkut pautnya. Komponen apa dari epigenetic regulation yang mau dideteksi?wong mereka almost unpredictable. Kalaupun yang dimaksud adalah expression profiling maka aplikasinya adalah masuk ke dalam kajian analisis ekspresi gen, misalkan menggunakan SAGE (Serial Analysis of Gene Expression), DNA micro Array, Promoter reporter, two hybrid test, western blot, two dimentional electrophoresis, northern blot dll. Kajian teknologi ini sudah bukan lagi masuk ke dalam kajian epigenetic regulation, karena memang dua hal yang berbeda.

Btw, saya mau donk, kirim ke email ya kalau bisa..thanx..
Tantum valet auctoritas, quantum valet argumentatio