Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 28, 2024, 05:40:53 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 87
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 113
Total: 113

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

pembuluh darah pecah semua

Dimulai oleh Astrawinata G, Januari 13, 2010, 09:48:22 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 2 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Astrawinata G

halo kembali..lagi2 saya ingin bertanya tentang suatu kondisi aneh yang saya dengar.
"sepasang suani istri pergi jalan2 keluar negri, dan ketika sampai di penang, sang istri mengeluhkan ga enak badan. jadi sang suami yang notabene juga seorang dokter menyarankan agar diperiksa di RS di penang. karena kondisi istrinya lemah, maka disarankan pihak RS untuk opname.

ga berapa lama kemudian (ga jelas juga hitungan hari atau jam), sang istri meninggal mendadak. waktu diperiksa menyeluruh, ditemukan banyak pembuluh darahnya yang pecah."

kira2 kok bisa gitu ya? ??? walaupun data ga lengkap (banget), mohon bantuan untuk didiskusikan, apa saja yang bisa nyebabkan gini?
Thanks, all....
Best Regards,


Astrawinata G

Huriah M Putra

#1
Pertamax gan..
DBD. Tapi katanya gak demam, jadi gak bisa.
Kalo gitu acute leukemia. Bisa bikin penurunan trombosit dan memburuk dengan cepat.
Perfect. It fits everything. Get him for irradiation. (HOUSE mode ON)
[move]OOT OOT OOT..!!![/move]

raisuien

Aneurisma ???
kelainan pembuluh darah di otak karena lemahnya dinding pembuluh darah. Dinding pembuluh darah tersebut tidak mampu menahan tekanan darah yang relatif tinggi. Melalui proses sekian lama, terjadilah penggelembungan atau pelebaran yang disebut dilatasi.


raisuien

Aneurisma Aorta Abdominalis

Penggelembungan terjadi pada aorta yang melewati perut. Penyakit yang satu ini biasanya terjadi pada satu keluarga atau dengan kata lain diturunkan. Penyebab lainnya adalah infeksi, kelainan bawaan pada jaringan ikat yang membentuk dinding arteri, selain adanya trauma. Pada anak-anak biasanya diakibatkan cedera tumpul pada perut atau akibat sindrom marfan (kelainan yang mengenai jaringan ikat. Biasanya ditandai dengan langit-langit lidah yang tinggi dan organ tubuh yang menjadi lebih panjang).

Aneurisma yang besarnya sampai dengan 5 cm, sangat mungkin akan pecah. Pecahnya gelembung ini bisa menyebabkan pendarahan hebat dalam rongga perut. Gejala yang ditimbulkan biasanya rasa nyeri dan ada denyutan di perut. Nyeri ini rasanya menusuk sampai punggung dan biasanya menetap. Pada pendarahan yang berat, orang tersebut bisa sampai syok.

Pengobatan yang bisa dilakukan adalah dengan pembedahan. Angka kegagalan pada pembedahan ini sekitar 2%. Namun bila aneurisma terlanjur pecah maka angka kegagalannya sampai 50%. Risiko lain bila aneurisma aorta abdominalis ini sampai pecah adalah terjadinya gangguan pada ginjal. Bila dibiarkan saja atau tidak segera diambil tindakan, maka kemungkinan terburuk yaitu kematian bisa terjadi.

Aneurisma Aorta Torakalis

Yang ini adalah penggelembungan pada aorta yang melewati bagian dada. Penyebab penyakit ini belum dapat diketahui secara pasti walaupun banyak di antaranya yang menderita tekanan darah tinggi, dan sekitar 50% di antaranya adalah penderita sindrom marfan.

Gejala khas yang ditimbulkan penyakit ini adalah rasa nyeri pada punggung sebelah atas, batuk, dan mengi. Banyak di antaranya yang batuk sampai mengeluarkan darah sebagai akibat tekanan atau erosi pada pipa udara maupun saluran pernapasan sekitarnya. Penekanan pada kerongkongan membuat kesulitan menelan. Sedangkan bila terjadi pada pita suara bisa menyebabkan serak.

Kalau aneurisma aorta torakalis sampai pecah maka akan timbul rasa nyeri luar biasa pada punggung sebelah atas. Nyeri akan menjalar ke mana-mana termasuk dada dan lengan yang menyerupai serangan jantung (infark miokardial). Dalam keadaan seperti ini besar kemungkinan orang tersebut akan meninggal karena kehilangan banyak darah.

Dengan teknologi MRI, CT Scan, atau USG transesofageal dapat ditentukan ukuran gelembung. Bila ukurannya mencapai 7,5 cm akan dilakukan pembedahan. Namun pada penderita sindrom marfan, aneurisma yang berukuran lebih kecil pun tetap akan diambil dengan pembedahan karena memiliki kecenderungan pecah. Angka kegagalan pembedahan ini adalah 10-15%.

Huriah M Putra

Bung raisuien.. Dikatakan kalau banyak pembuluh darahnya pecah. Kalau aneurisma bukannya cuman satu pembbuluh darah?
[move]OOT OOT OOT..!!![/move]

raisuien

PERDARAHAN INTRASEREBRAL

Perdarahan intraserebral merupakan salah satu jenis stroke, yang disebabkan oleh adanya perdarahan ke dalam jaringan otak.

Perdarahan intraserebral terjadi secara tiba-tiba, dimulai dengan sakit kepala, yang diikuti oleh tanda-tanda kelainan neurologis (misalnya kelemahan, kelumpuhan, mati rasa, gangguan berbicara, gangguan penglihatan dan kebingungan).
Sering terjadi mual, muntah, kejang dan penurunan kesadaran, yang bisa timbul dalam waktu beberapa menit.

Biasanya dilakukan pemeriksaan CT scan dan MRI untuk membedakan stroke iskemik dengan stroke perdarahan.
Pemeriksaan tersebut juga bisa menunjukkan luasnya kerusakan otak dan peningkatan tekanan di dalam otak.

Pungsi lumbal biasanya tidak perlu dilakukan, kecuali jika diduga terdapat meningitis atau infeksi lainnya.

Pembedahan bisa memperpanjang harapan hidup penderita, meskipun meninggalkan kelainan neurologis yang berat.
Tujuan pembedahan adalah untuk membuang darah yang telah terkumpul di dalam otak dan untuk mengurangi tekanan di dalam tengkorak.

Perdarahan intraserebral merupakan jenis stroke yang paling berbahaya. Stroke biasanya luas, terutama pada penderita tekanan darah tinggi menahun. Lebih dari separuh pendeirta yang memiliki perdarahan yang luas, meninggal dalam beberapa hari.
Penderita yang selamat biasanya kembali sadar dan sebagian fungsi otaknya kembali, karena tubuh akan menyerap sisa-sisa darah.


PERDARAHAN SUBARAKNOID

Perdarahan subaraknoid adalah perdarahan tiba-tiba ke dalam rongga diantara otak dan selaput otak (rongga subaraknoid).

Sumber dari perdarahan adalah pecahnya dinding pembuluh darah yang lemah (apakah suatu malformasi arteriovenosa ataupun suatu aneurisma) secara tiba-tiba.
Kadang aterosklerosis atau infeksi menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah sehingga pembuluh darah pecah.
Pecahnya pembuluh darah bisa terjadi pada usia berapa saja, tetapi paling sering menyerang usia 25-50 tahun.
Perdarahan subaraknoid jarang terjadi setelah suatu cedera kepala.

Perdarahan subaraknoid karena aneurisma biasanya tidak menimbulkan gejala. Kadang aneurisma menekan saraf atau mengalami kebocoran kecil sebelum pecah, sehingga menimbulkan pertanda awal, seperti sakit kepala, nyeri wajah, penglihatan ganda atau gangguan penglihatan lainnya.
Pertanda awal bisa terjadi dalam beberapa menit sampai beberapa minggu sebelum aneurisma pecah. Jika timbul gejala-gejala tersebut harus segera dibawa ke dokter agar bisa diambil tindakan untuk mencegah perdarahan yang hebat.

Pecahnya aneurisma biasanya menyebabkan sakit kepala mendadak yang hebat, yang seringkali diikuti oleh penurunan kesadaran sesaat. Beberapa penderita mengalami koma, tetapi sebagian besar terbangun kembali, dengan perasaan bingung dan mengantuk.

Darah dan cairan serebrospinal di sekitar otak akan mengiritasi selaput otak (meningen), dan menyebabkan sakit kepala, muntah dan pusing.
Denyut jantung dan laju pernafasan sering naik turun, kadang disertai dengan kejang.
Dalam beberapa jam bahkan dalam beberapa menit, penderita kembali mengantuk dan linglung.
Sekitar 25% penderita memiliki kelainan neurologis, yang biasanya berupa kelumpuhan pada satu sisi badan.

Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan CT scan, yang bisa menunjukkan lokasi dari perdarahan.
Jika diperlukan, bisa dilakukan pungsi lumbal untuk melihat adanya darah di dalam cairan serebrospinal.
Angiografi dilakukan untuk memperkuat diagnosis dan sebagai panduan jika dilakukan pembedahan.

Sekitar sepertiga penderita meninggal pada episode pertama karena luasnya kerusakan otak.
15% penderita meninggal dalam beberapa minggu setelah terjadi perdarahan berturut-turut.
Penderita aneurisma yang tidak menjalani pembedahan dan bertahan hidup, setelah 6 bulan memiliki resiko sebanyak 5% untuk terjadinya perdarahan.
Banyak penderita yang sebagian atau seluruh fungsi mental dan fisiknya kembali normal, tetapi kelainan neurologis kadang tetap ada.

Penderita segera dirawat dan tidak boleh melakukan aktivitas berat.
Obat pereda nyeri diberikan untuk mengatasi sakit kepala hebat.
Kadang dipasang selang drainase di dalam otak untuk mengurangi tekanan.

Pembedahan untuk menyumbat atau memperkuat dinding arteri yang lemah, bisa mengurangi resiko perdarahan fatal di kemudian hari.
Pembedahan ini sulit dan angka kematiannya sangat tinggi, terutama pada penderita yang mengalami koma atau stupor.
Sebagian besar ahli bedah menganjurkan untuk melakukan pembedahan dalam waktu 3 hari setelah timbulnya gejala. Menunda pembedahan sampai 10 hari atau lebih memang mengurangi resiko pembedahan tetapi meningkatkan kemungkinan terjadinya perdarahan kembali.

Astrawinata G

kok saya mikirnya kayak auto imun gitu ya?  ??? thanks buat bung huriah n bung raisuien atas postingennya :) ayo lanjut,,,,,
Best Regards,


Astrawinata G

raisuien

@Huriah M Putra
Aneurisma adalah malformasi pembuluh darah, yaitu pembuluh darah setempat mengalami pelebaran atau penggelembungan yang didasarkan atas hilangnya dua lapisan dinding pembuluh darah yang bersangkutan.

Huriah M Putra

Iya.. tau. Tapi aneurisma hanya melibatkan satu pembuluh darah (ntah ya kalo bisa banyak; tapi yang kudengar selalu satu) dan di kasus ini dibilang banyak pembuluh darah.
Mungkn ada bagusnya kita jabarkan apa yang bisa menyebabkan pecah pembuluh darah pada banyak pembuluh?
Mulai dari aku.. Tadi udah dua: DBD dan leukemia akut
[move]OOT OOT OOT..!!![/move]

syx

pake obat tertentu, misalnya aspirin?

Astrawinata G

kalau aspirin mah toksisias akutnya alkalosis respiratorik, trus diikuti asidosis metabolik dan kematian. kalau toksisitas yang kronis pasti duluan nausea, vomit, tinnitus, dan gastritis erosif kronik. ga mungkin ini ga terlihat pada pemeriksaan atau ga dikeluhkan
Best Regards,


Astrawinata G

r.a.n

Itu bener pembuluh darah yang pecah atau terjadi manifestasi perdarahan hebat..???
Beda..lho.Kalo pecahnya PD memang ada perubahan strutrural..tapi kalo perdarahan hebat nggak harus terjadi perubahan struktur pembuluh darah secra makroskopis...

Kalo pecahnya PD bisa sih...diawali dari aneurisma...tapi gejalaya nyata...dan biasanya orangnya langsung kolpas..apalagi kalo di PD yang besar seperti..Aorta abdominalis atau torakalis...Tapi jarang yang menimbulkan manifes perdarahan...

Bener tuh yg dibilang bung Huriah..DBD bisa menyebabkan terjadinya perdarahan...tapi..nggak ada perubahan struktur PD. Yang terjadi adalah pelebaqran pembuluh darah akibat respon inflamasi..akibat terjadi secara sistemik maka pelebaran pembulh darah..juga terjadi di seluruh tubuh..ditambah lagi terjadi pengaktivan sistem koagulasi..terjadilah...SIRS..(sistemic Inflamsi Response Syndrome)....Nanti ujung-ujungnya bisa terjadi... DIC (Disseminated Intravascular Coagulation).Nah ini..yang biasa dibilang pembuluh darahnya pecah..semua...soalnya terjadi perdarahan....dari mata..hidung...dsb...

Untuk akut pada leukimia..?? diperjelas dulu..yang seri mieloid..atau seri limfoid...atau kejadian akut akibat leukemia...aduh..saya lupa namanya???..biasanya terjadi hiperlekositosis..diatas..100.000...untuk akut pada leukemia..

Kalo..seri limfoid...itu biasanya kejadiannya paling sering pada anak-anak...dan kalo ada pada dewasa..biasanya..terkait dengan..kejadian waktu anak-anak. Kalo seri mieloid...memang kejadiannya paling sering pad ornag dewasa dibanding..anak-anak..tapi manifes kelainan hematologinya itu khas...(mis..ada blister..kemerahan di kulit..berdarah saat menggosok..gigi dsb)..Kalo akut pada leukemia..biasanya..khas..demam..disertai dengan peningkatan..kadar purin..dsb...biiasanya terjadi...pada seri yang akut bukan yang kronik....

Untuk...autoimun..???...Kira-kira apa yah...AIHA...tapi..apa...?? yah.. masih terbuka untuk didiskusikan..

Kalo menurut saya pribadi..datanya memang masih sumir...kalo mau pendekatan...akibat pecahnya PD...atau manifes perdarahan....bisa banyak...BTW itu suami istri orang mana???


[move]"stem..cell apa BTKV..aduh bingung..???" [/move]

Astrawinata G

maksudnya orang mana gimana Mas?suku? or tempat tinggalnya? btw AIHA itu apa Mas? Auto Immune .....?
Best Regards,


Astrawinata G

Huriah M Putra

AIHA: Autoimun hemolytic anemia
Iya kan? Tapi tuh kan anemia..

Kalo DBD kan diawali demam kan? makanya agak ragu juga ke DBD.
Nih kasus diperumit dengan fakta kalo suaminya dokter. Perlu bantuan Holmes....
[move]OOT OOT OOT..!!![/move]

Astrawinata G

Holmes lagi sibuk diputar di bioskop terus ;p
Best Regards,


Astrawinata G