Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 20, 2024, 04:37:15 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 188
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 187
Total: 187

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Perbedaan bidan dengan dukun beranak?

Dimulai oleh binekas, Desember 31, 2011, 12:18:17 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

binekas

Proses persalinan sebenarnya bisa dilakukan secara alami tanpa bantuan tenaga ahli. kecuali mungkin pada kasus-kasus tertentu seperti ibu hamil memiliki penyakit atau bayinya sungsang tapi jika semuanya normal maka proses persalinan bisa dilakukan secara normal.

Diperkampungan masih banyak yang mempercayakan proses persalinannya kepada dukun beranak. yang jadi permasalahannya adalah apa sih perbedaan dari bidan dengan dukun beranak? Apa pentingnya pembantu persalinan jika persalinan bisa dilakukan secara normal tanpa bantuan? terima kasih atas responya. :)

Huriah M Putra

Memang bisa dilakukan tanpa bantuan.
Tapi akibat bantuan yang memadai baik dari dokter kebidanan maupun bidan yang berkopetensi, tingkat kematian ibu-anak sudah jauh berkurang sekarang.
Bayangkan saja apa yang terjadi seandainya seorang ibu berusaha melahirkan anak dengan panggul yang sempit.
Jadi bantuan kesehatan itu sangat dibutuhkan sekali.

Nah bedanya bidan dan dukun beranak, bidan membantu persalinan dengan ilmu kebidanan yang didapatkannya sewaktu sekolah. Sedangkan dukun beranak fungsinya hanya buat bikin kerjaan baru aja.
Ngerusuh aja bisanya.
Kira2 brapa banyak kasus tetanus neonatorum gara2 dukun goblok yang bungkus tali pusat pake ramuan2?
[move]OOT OOT OOT..!!![/move]

binekas

andai saja para dukun beranak punya alat sterilisator pasti tidak akan ada penyakit itu. tapi ngomong-ngomong gimana caranya penyakit tetanus neonatorum bisa menyangkit bayi yang baru lahir??

terus gimana jika orang yang rumahnya berada nun jauh disana kemudian ingin melahirkan? mesti pergi jauh kebawah??

Idad

#3
Kutip dari: binekas pada Desember 31, 2011, 06:29:58 PM
andai saja para dukun beranak punya alat sterilisator pasti tidak akan ada penyakit itu. tapi ngomong-ngomong gimana caranya penyakit tetanus neonatorum bisa menyangkit bayi yang baru lahir??
sy prnh dgr crtny ttg ini dr dosen senior, mmg dukun beranak ad yg dikasi ap gitu, sy lupa dkasi ap. tpi yg jelas pemberianny berbahaya.
sy rasa g semua dukun beranak gt, krn kl semuanya gt mgkn mbah2 kt jaman dulu jg g lahir.
seandainya mereka menggunakan ramuan yang tepat, mungkin ketidaksterilan atau faktor lain masih menjadi kendala.

Kutip
terus gimana jika orang yang rumahnya berada nun jauh disana kemudian ingin melahirkan? mesti pergi jauh kebawah??
ini harus ada kerjasama dari g hny satu pihak, pemerintah pusat dan setempat, anak2 FK yg mahasiswa kl mau bantu juga bisa,di FK jgua ada ormasny, mgkn bs dimanfaatkn, aplg klo bs rutin
mungkin lebih efisien kl dukun beranakny di beri penyuluhan untuk menghilangkan teknik salah yang masih digunakan.
tantangannya bagaimana teknik komunikasi untuk meyakinkan mereka,

binekas

yang menjadi paling berbahaya adalah pada saat pemotongan tali pusat yang menggunakan alat yang tidak steril, pembersihan vagina, asuhan terhadap bayi yang baru lahir dan lain sebagainya. tapi ada juga dukun beranak yang berasil tanpa ada infeksi yang terjadi. jadi adanya dukun beranak itu salah siapa??

syx

bidan dan dokter hasil pendidikan formal, sedangkan dukun beranak umumnya berasal dari adat turun-temurun. adanya dukun beranak salah siapa? ya dari dulu seblom ada bidan dan dokter, para dukun beranak tradisional ini yang ada di garis depan membantu persalinan. sekarang hanya perlu pendidikan cara sterilisasi alat yang dipakai para dukun beranak, utamanya yang ada di daerah terpencil...