ADR telah menyebabkan banyak kerugian dari sisi produsen maupun pasien. ADR dilaporkan telah menyebabkan penarikan 3.0-3.5% obat baru yang telah dipasarkan. ADR juga menyebabkan kejadian 2.4-12% pasien harus masuk rumah sakit dan 4.6% kematian saat perawatan di rumah sakit di US (berapa di Indonesia?). Disebutkan juga ADR termasuk dalam 4 besar penyebab kematian. Biaya kerugian yang ditimbukan ADR melampaui US$177 milyar per tahun, cuma di US!
Pharmacogenomic adalah salah satu cara penentuan kemungkinan terjadinya ADR sekaligus untuk menghindarinya berdasarkan genetik seseorang. Beberapa contoh:

Warfarin
ADR yang terjadi adalah pendarahan berkaitan dengan genotype CYP2C9 dan VKORC1.

Irinotecan
ADR yang terjadi berupa neutropenia terkait dengan genotype UGT1A1.

Codeine
ADR yang terjadi bisa menyebabkan kematian atau bersifat fatal pada bayi yang minum ASI. ADR terkait genotype CYP2D6 pada ibu. Pemakaian codeine oleh ibu yang sedang menyusui dapat berpotensi menyebabkan ADR serius, bahkan mematikan bayi yang disusuinya. Pemakaian codeine oleh ibu yang menyusui menyebabkan juga kadar morfin tinggi pada ASInya jika si ibu adalah ultra-rapid metabolizer sehingga dapat mengancam nyawa bayinya.

Carbamazepine
ADR yang terjadi berupa SJS dan TEN pada pasien dengan genotype HLA-B*1502.

nambahin:

Tacrine
ADR: hepatotoksik, gen yang bertanggung jawab: apolipoprotein E epsilon 4 (ApoE 4)

mercaptopurine
ADR: myelosuppression, yang bertanggung jawab: gen pengkode enzim thiopurine methyltransferase