Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 03:00:45 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 207
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 1
Guests: 167
Total: 168

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Sedikit pengetahuan tentang lepra

Dimulai oleh Balya, Juli 24, 2011, 07:55:47 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Balya

Lepra atau lebih dikenal dengan kusta adalah salah satu penyakit yang tingkat daya penularannya besar, dengan masa inkubasi rata-rata 5-6 tahun. Orang yang menemukan penyakit lepra ini menurut sejarah adalah seorang dokter dari norwegia Hansen. Sehingga penyakit ini dinamai dengan penyakit Hansen. Basil penyebab lepra sangat mirip dengan basil TBC, yakni sangat ulet dan terdapat lapisan lilin (wax) sehingga Mycobacterium leprae ini sangat sulit ditembus obat, dan tahan asam lambung serta pertumbuhan yang sangat lambat.
Sekarang kita bahas bagaimana cara penularannya, pria diketahui lebih berpotensi terinfeksi terhadap bakteri ini. Lepra bersifat menular ketika berbentuk Lepra Lepromateus, infeksi-tetes di saluran pernafasan (batuk, ingus, dan bersin) terutama terhadap kontak yang sudah lama. Selain melalui pernafasan, penularan secara genetik juga di perkirakan menimbulkan hasil uji positif adanya bakteri tersebut. Akan tetapi penelitian menunjukan bahwa hanya 5-10% dari semua penduduk di suatu daerah yang terinfeksi M.leprae. Ini dikarenakan M.leprae lebih berpotensi menginfeksi manusia dengan system imun rendah (immunodeficient) dan apabila sudah menginfeksi maka peka sekali untuk menularkannya. Sebab menurut penitian, beberapa di Negara barat, praktis sudah sama sekali tidak ada, dan itu dikarenakan ketahanan penduduknya tinggi terhadap basil lepra dan karena mayoritas penduduk berkehidupan baik dan mengkonsumsi makanan dengan gizi baik.
Kebanyakan penyakit ini terdapat di Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Afrika. Jumlah pasien yang terbesar ada di India ( 950000) disusul Brasil (175000) dan Bangladesh ( 136000). Sementara di Negara kita sendiri pernah mencatat pada tahun 2004 terdapat kurang lebih 36 ribu kasus yang terdaftar maupun yang baru terdeteksi.
Bentuk-bentuk Lepra :
1. Yang pertama adalah bentuk Lepra tuberkuloid. Disebut juga dengan nama Lepra paucibacillair. Pada tahap ini pasien masih mudah disembuhkan, karena ternyata pasien LT masih punya daya-tangkis imunologi yang baik. Namun bentuk ini paling sering dijumpai, kurang lebih 75% dari jumlah penderita akan tetapi tidak bersifat menular. Gejalanya pertama, berupa noda-noda putih pucat dikulit yang hilang-rasa dan penebalan saraf-saraf yang nyeri diberbagai tempat diseluruh tubuh, terutama di telinga, muka, kaki-tangan. Dapat merusak saraf-saraf jika tidak segera diobati, oleh karena tidak luka-luka nya yang dirasakan pasien, maka biasanya lama-kelamaan lukanya akan membentuk borok, dan membuat puntung terutama jika luka yang menginfeksi kaki-tangan (cacat hebat sekunder).





Sumber gambar: google

2. Yang kedua adalah bentuk Lepra lepromateus. Atau sebutannya yang lain adalah Lepra multibacillair. Ini adalah bentuk tersebar yang sangat menular dan banyak terdapat basil, dengan ciri bentol merah (nodule), demam, dan anemia. Pasien yang terkena bentuk lepra yang kedua ini bisa dikatakan dengan pasien "berparas-singa". Karena timbul deformasi akibat infiltrat di muka, kelumpuhan urat saraf-saraf muka (paresis facialis) dan mutilasi hidung karena rapuhnya tulang rawan. Bila tidak diobati, pasien yang terkena basil ini akan mengalami kerusakan organ juga.



Sumber gambar: google

3. Bentuk Lepra yang ketiga adalah, Lepra borderline (LB), adalah bentuk kombinasi dari kedua bentuk diatas yaitu LT dan LL, yang akan terbagi lagi menjadi tiga bentuk peralihan,. Tergantung dari cirinya masing-masing apakah menjadi LTB (lepra tuberculoid borderlin), LLB (lepra lepromateus borderline), dan lepra tak tentu.

Metode pencegahan : ada baiknya anda mengetahui juga terhadap perkiraan terjangkitnya penyakit lepra, yang pertama adalah jika ada bercak-bercak pada kulit yang hilang warna pigmennya dan hilang kepekaaan terhadap perubahan suhu dan tekanan. Kedua adalah penebalan atau pekanya urat syaraf. Wapadalah terhadap hal demikian, namun setiap kejadian buruk dapat kita cegah, sebab semua kembali kepada kita lagi. Adapun pencegahan yang paling sering dilakukan adalah dengan pemberian vaksin BCG. Sementara pengobatan alami dapat diatasi dengan minyak kaulmogra sebagai terapi simptomatis (symptom/gejala = pengobatan gejala). Dan obat sintetis yang sering digunakan antara lain, DDS, rifampisin, klofazimin, dan thalidomide (yang dulu sempat ditarik karena menimbulkan focomelia).

Semoga bermanfaat.  ^-^


Daftar pustaka : Tan, Hoan, Tjay Rahadja, Kirana; Obat-obat Penting, edisi keenam, 2008
aku akan mengenalkan pendahulu ku lagi pada dunia dan akan mengikuti mereka.