Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 07:04:59 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 231
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 201
Total: 201

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Hipotensi

Dimulai oleh Huriah M Putra, Januari 05, 2010, 10:15:40 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Huriah M Putra

Saya mau tanya buat rekan2 semua. Ibu saya mempunyai tekanan darah 90/60 mmHg, namun sehat2 saja dan tidak ada masalah sedikitpun kecuali suka 'oyong' ketika tiba2 naik dari posisi duduk atau jongkok.
Pertanyaan saya, apakah pengobatan untuk hipotensi? Soalnya di kuliah tidak pernah diajarin soal pengobatan hipotensi. Yang ada cuman pengobatan hipertensi saja..  :)
[move]OOT OOT OOT..!!![/move]

Hendy wijaya, MD

Tidak diajarkan di kuliah sebab memang sebenarnya tidak pernah ada penyakit hipotensi (hipotension disease)..Hypotension is not a disease :). Justru tekanan darah yang cenderung rendah merupakan faktor protektif yang dapat melindungi ibu Anda terhadap segala macam komplikasi hipertensi.

Hipotensi juga tidak memiliki korelasi yang jelas dengan istilah awam "oyong", atau dalam kedokteran dikenal dengan istilah head faintness, kepela terasa ringan. kepala terasa ringan atau biasa sampai menyebabkan pingsan, sering isebabkan oleh vasovagal syncope atau neurocardiogenic syncope. Peristiwa ini erat kaitannya dengan keadaan emosi penderitanya sebab pusat vasomotor pada batang otak yang mencetuskan vagal discharge berlebihan memiliki hubungan interneuronal dengan pusat emosi di hipothalamus otak. Vasovagal syncope sering dialami oleh wanita.
Penyebab lain head faintness adalah adanya orthostatic hypotension. Yaitu hipotensi yang dipicu oleh pengaruh gravitasi akibat perubahan posisi, biasanya dari posisi tidur ke duduk atau duduk ke berdiri. orthostatic hypotension bisa didiagnosis jika perbedaan tekanan darah antara duduk dan setelah berdiri 3 menit mencapai lebih dari sama dengan 20 mmHg untuk tekanan sistolik dan/atau lebih dari 10 mmHg untuk tekanan diastolik. Lantas apa yang menyebabkan orthostatic hypotension?
Menurunnya tekanan darah akibat pengaruh gravitasi bisa disebabkan oleh adanya:
1. feed back mechanism yang terlambat dari pusat vasomotor batang otak. Baroreseptor pada sinus karotikus yang memonitor MABP, berhubungan dengan pusat vasomotor melalui saraf hering. Sirkuit interneuronal ini memantau tekanan darah agar tetap berada dalam batas-batas normal. Kekakuan pembuluh darah akibat pross penuaan bisa menyebabkan perubahan sensitivitas baroreseptor yang menyebabkan keterlambatan respons.
2. Volume darah yang kurang oleh karena berbagai macam sebab, misalkan dehidrasi, pendarahan, syok, dll

Penatalaksanaan hipotensi sangat tergantung dengan penyebabnya, tapi pada umumnya tidak ada obat untuk meningkatkan tensi, sebab hipotensi sendiri bukan penyakit, tetapi merupakan akibat. Jadi harus dicari tahu penyebabnya.
Tantum valet auctoritas, quantum valet argumentatio

syx

Kutip dari: Hendy wijaya, MD pada Januari 05, 2010, 11:03:08 PM
Tidak diajarkan di kuliah sebab memang sebenarnya tidak pernah ada penyakit hipotensi (hipotension disease). Hypotension is not a disease :). Justru tekanan darah yang cenderung rendah merupakan faktor protektif yang dapat melindungi ibu Anda terhadap segala macam komplikasi hipertensi.
emang sih hipotensi tidak bisa dinilai dari berapa nilai tekanan darahnya, tapi lebih pada gejala yang tampak. ada orang yang dengan tekanan darah 90/60 mmHg tidak menunjukkan gejala apa-apa, tapi ada juga yang dengan tekanan darah yang sama sudah sering pusing, pandangan gelap akibat perubahan mendadak dari posisi lebih rendah ke lebih tinggi (misalnya dari posisi duduk ato berbaring ke posisi berdiri). yang pertama bisa dikatakan tidak hipotensi, tapi yang kedua bisa disebut hipotensi.
bagaimana pun hipotensi perlu ditangani. bahaya yang mungkin timbul adalah kerusakan jaringan karena kurangnya asupan nutrisi dan oksigen pada jaringan karenan daya pompa yang lemah.

Hendy wijaya, MD

Pada orang yang normal dalam artian tidak menderita penyakit apapun, tekanan darah yang relatif rendah bukanlah masalah. Hipotensi menjadi masalah signifikan jika orang yang bersangkutan mengalami syok sirkulasi, atau perdaahan hebat. Dalam keadaan normal, tekanan darah rendah tidak pernah dilaporkan menimbulkan stroke, penyakit jantung koroner dan penyakit kardiovaskuler lainnya, tetapi justru sebaliknya, ia merupakan faktor protektif jangka panjang terhadap munculnya komlikasi hipertensi.
Orthostatic hipotensi bukanlah hipotensi esensial seperti pada hipertensi esensial. Orthostatic hipotensi adalah akibat, dan untuk mengobatinya, anda perlu mendeteksi penyebabnya. Beda dengan hipertensi yang sebagian besar merupakan hipertensi esensial.
Tantum valet auctoritas, quantum valet argumentatio

Monox D. I-Fly

Kutip dari: syx pada Januari 06, 2010, 07:20:12 AM
emang sih hipotensi tidak bisa dinilai dari berapa nilai tekanan darahnya, tapi lebih pada gejala yang tampak. ada orang yang dengan tekanan darah 90/60 mmHg tidak menunjukkan gejala apa-apa, tapi ada juga yang dengan tekanan darah yang sama sudah sering pusing, pandangan gelap akibat perubahan mendadak dari posisi lebih rendah ke lebih tinggi (misalnya dari posisi duduk ato berbaring ke posisi berdiri). yang pertama bisa dikatakan tidak hipotensi, tapi yang kedua bisa disebut hipotensi.

Berarti saya memang hipotensi. Tekanan darah saya 90/60 mmHg dan kadang pusing waktu terjadi perubahan posisi secara mendadak. Bahkan pernah waktu berdiri setelah bangun dari tidur siang, habis itu pas kencing di kamar mandi berasa mau pingsan waktu berdiri.
Gambar di avatar saya adalah salah satu contoh dari kartu Mathematicards, Trading Card Game buatan saya waktu skripsi.