Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 20, 2024, 01:26:42 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 166
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 154
Total: 154

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Tentang Jamu dan Fitofarmaka

Dimulai oleh reborn, Juli 12, 2008, 05:52:19 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

reborn

Mumpung kita punya apoteker di sini, pengen nanya2 nih om moderator ;D
Ada beberapa hal yang mau gw tanyain.
Yang pertama apa bedanya jamu dan fitofarmaka?
Sido Muncul, misalnya, termasuk jamu atau fitofarmaka? Contoh lain fitofarmaka di Indonesia apa aja?
Uji apa aja yang dilakukan sebelum suatu obat tradisional dinyatakan sebagai fitofarmaka?
Bagaimana mengetahui potensi obat tradisional sebagai obat suatu penyakit tertentu?
Apakah boleh obat ini masuk dalam resep dokter?
Apak.... ah, ini aja dulu deh.

Thanks ya  ;D

Michelle

#1
Saya nimbrung ya, tetapi saya bukan apoteker, bukan tukang jamu, hanya suka minum jamu beras kencur + kunir asem hehe  ;D Kebetulan saya suka ikut di acara-acara seminar/simposium mengenai obat tradisional dan potensinya sebagai pendamping/pengganti (alternatif) obat kimia..

Menurut yang diterangkan waktu itu, dan saya ringkas di buku catatan saya, yang disebut JAMU adalah ramuan yang dibuat dari bahan-bahan alam, digunakan secara turun temurun, dipercaya berkhasiat berdasarkan pengalaman, dan belum ada penelitian ilmiah untuk mendapatkan bukti klinik mengenai khasiat tersebut. Bahan-bahan jamu umumnya berasal dari semua bagian, bukan hasil ekstraksi/isolasi mengenai bahan aktifnya saja. bahkan kemungkinan bahan aktif belum diketahui secara pasti karena belum ada penelitian.

Logo jamu:


Setingkat di atas jamu adalah HERBAL TERSTANDAR, yaitu bahan-bahan jamu yang telah diuji secara ilmiah (penelitian praklinik dengan hewan uji) mengenai efek dan manfaat, memenuhi kriteria aman, klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah, telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang dipergunakan dalam produk jadi, memenuhi persyaratan mutu yang berlaku.

Logo herbal terstandar:


Kategori tertinggi adalah FITOFARMAKA dengan persyaratan aman, klaim khasiat berdasarkan uji klinik (diterapkan pada manusia), telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang dipergunakan, dan memenuhi persyaratan mutu yang berlaku.

Logo fitofarmaka:


Saat ini di Indonesia telah memiliki 17 produk obat herbal terstandar dan 5 produk fitofarmaka. Targetnya (BPOM, BPPT) pada tahun 2009 mendatang diproyeksikan Indonesia memiliki sekitar 25 obat alami kategori fitofarmaka dan 50 jenis obat herbal terstandar. Saya sedang meneliti salah satunya.

Demikian, semoga bisa membantu ;)
omne vivum ex vivo, so viva!

reborn

wew.... asyik nih replynya. Thanks ya.
Saya baru denger ada kategori herbal terstandar. Ini juga udah bisa dikonsumsi masyarakat umum atau belum?
Terus untuk pabrik-pabrik jamu, misal Tolak Angin dan Sido Muncul, mereka kan ngiklannya mengklaim udah melewati berbagai uji klinis, apa ini bener? Apa produk itu juga udah termasuk fitofarmaka.

Untuk penelitiannya sendiri, fokusnya pada khasiatnya ya? Bukan mencari bahan aktifnya?
Terus bahan-bahan alamnya tanaman aja? Yang digunakan semua bagiannya ya? Yang paling sering dipake bagian apanya nih?
Bisa minta tolong dijelasin lagi ga. Kan pas nih lagi riset tentang ini, ceritain dong ;D

Eh, nambah satu lagi dong, boleh ya ;D Ada contoh yang bisa dibuat sendiri ga nih, selain jamu beras kencur + kunir asem ;D
Thanks banget ya

syx

kita tunggu jawaban dari michelle dan apoteker yg ada di forum ini...

sinom termasuk jamu ato minuman segar ya? 

reborn


syx


reborn

Kutip dari: reborn pada Juli 12, 2008, 05:52:19 PM
Mumpung kita punya apoteker di sini, pengen nanya2 nih om moderator ;D

Setau gw yang apoteker dan moderator di sini emang cuma satu :P
Tapi beruntung juga ada Michelle yang udah jelasin sih.
Yang ngerjain fitofarmaka ini siapa aja sih? Interbat ga bikin ya?
Michelle katanya lagi ngerjain, kalo boleh tau ceritain dikit dong ;D

syx

mending michelle aja deh yg jawab... dia lebih tau ketimbang gw.

reborn

Ikutan nambahin ah, dari catatan kuliah nih.

Contoh pengolahan fitofarmaka :
1. Pembuatan jamu gendong herbalacta sebagai ASI stimulator
2 Infusa Rhizoma curcumae (koneng alit) untuk obat reumatik
3. Daun jambu biji untuk anti diare. Secara alami jambu biji juga bisa membuat gigi bersih.
4. Enkasari sebagai obat kumur
5. Nimba sebagai insektisida

Di Indonesia, pemerintah membentuk sentra uji klinik di tiap-tiap propinsi. Sentra ini berada di bawah menteri. Uji klinik yang dilakukan meliputi :
1. Uji toksisitas
2. Uji eksperimental pada hewan
3. Uji klinik fitofarmaka pada manusia dengan tahapan :
   a. Pada manusia sehat
   b. Pada manusia dengan penyakit terkait

Tapi gw masih belum nemu nih, boleh apa ga obat ini diresepkan?

syx

extrak daun jambu biji dipake untuk pengobatan diare karena kadar taninnya yg tinggi. fungsi lain yang telah diteliti efektivitasnya di tiga rumah sakit besar, dr cipto jkt, hasan sadikin bandung, dan dr sutomo sby, adalah efek peningkatan trombosit pada penderita DBD. hasilnya sangat signifikan... bahan berkhasiat diduga karena dari senyawa golongan flavonoid, yaitu quercetine bersaudara.

Michelle

Maaf lama nggak nengokin thread ini.
Saya ada daftar jamu yang sudah terdaftar menjadi fitofarmaka nih:

---------------------
Fitofarmaka Indonesia
---------------------
Nodiar (PT Kimia Farma), Rheumaneer (PT Nyonya Meneer), Stimuno (PT Dexa Medica), Tensigard Agromed (PT Phapros), dan X-gra (PT Phapros)

1. Nodiar (POM FF 031 500 361)
Komposisi:
Attapulgite 300 mg
Psidii Folium ekstrak 50 mg
Curcumae domesticae Rhizoma ekstrak 7,5 mg

2. Rheumaneer (POM FF 032 300 351)
Komposisi:
Curcumae domesticae Rhizoma 95 mg
Zingiberis Rhizoma ekstrak 85 mg
Curcumae Rhizoma ekstrak 120 mg
Panduratae Rhizoma ekstrak 75 mg
Retrofracti Fructus ekstrak 125 mg

3. Stimuno (POM FF 041 300 411, POM FF 041 600 421)
Komposisi:
Phyllanthi Herba ekstrak 50 mg

4. Tensigrad Agromed ( POM FF 031 300 031, POM FF 031 300 041)
Komposisi:
Apii Herba ekstrak 95 mg

5. X-Gra (POM FF 031 300 011, POM FF 031 300 021)
Komposisi:
Ganoderma lucidum 150 mg
Eurycomae Radix 50 mg
Panacis ginseng Radix 30 mg
Retrofracti Fructus 2,5 mg
Royal jelly 5 mg

Sementara itu dulu ya, pertanyaan yang belum terjawab akan saya usahakan jawab secepatnya. Sekarang posisi lagi di hotspot gratisan, nggak enak ngenet lama-lama hehe...

Oya mengenai jamu sinom, itu komposisinya mirip dengan jamu kunir asem tetapi ditambahi pucuk daun asam jawa (dalam bahsa jawa disebut sinom). Rasanya lebih segar dibandingkan kunir asem :)
omne vivum ex vivo, so viva!

lady_wulan05

Gotcha!!!akhirnya nemu juga thread ini
aku masuk forum sains gara gara googling soal fitofarmaka

eh iya, sering denger para eyang bercerita
katanya indonesia itu surganya tanaman obat
tapi kok ya yang dinisbatkan jadi fitofarmaka baru 5 ya?
dukungan bukti empiris tak terhitung banyaknya
lha wong nenek moyang kita sudah memakai jamu sejak abad ke-16
hmm...mungkin ini terkait dengan besarnya dana yang dibutuhkan

ayooo para ilmuwan kita semangatt
sapa tau banyak muncul vinkristin dan vinblastin baru dari bumi pertiwi!!!

lady_wulan05

Mbak Michelle mo nanya
apakah istilah fitofarmaka dan herbal terstandar itu merujuk pada produk keluaran perushaan?
apa tidak bisa dilekatkan pada herbalnya
misal kita bilang saja kalau meniran itulah herbal fitofarmaka, bukan merek jamunya.
badan PON pernah mengeluarkan list 9 herbal unggulan, antara lain jabe cawa, temulawak, mengkudu, dll..apakah itu jenis jenis herbal terstandar?
makasih

syx

mengenai herbal terstandar dan fitofarmaka... apakah uji klinik yang dimasuk harus dilakukan di indonesia? apakah boleh menggunakan hasil pengujian yang dilakukan di luar negeri untuk bahan baku herbal yang bukan native indonesia?

peregrin

boleh yaa ikutan jawab (tapi kalo salah tolong dibetulkan) sekalian nanya yaa  :D

Kutip dari: lady_wulan05 pada Januari 15, 2009, 03:20:16 PM
apakah istilah fitofarmaka dan herbal terstandar itu merujuk pada produk keluaran perushaan?
apa tidak bisa dilekatkan pada herbalnya
misal kita bilang saja kalau meniran itulah herbal fitofarmaka, bukan merek jamunya.

istilah fitofarmaka dan herbal terstandar itu merujuk pada standarisasi dan pengujian yang telah dilakukan. Misalnya meniran, kalau langsung digunakan begitu saja ya namanya jamu. Kalau dibilang herbal terstandar atau fitofarmaka, biasanya diketahui meniran sekian mg yang dibutuhkan utk mengobati anu. Keamanan dan khasiatnya juga ada dasar ilmiahnya.

ngomong2, herbal terstandar atau fitofarmaka ngga ada produk generik (yg tanpa merk) ya?


Kutip dari: syx pada Juni 30, 2009, 11:03:44 AM
mengenai herbal terstandar dan fitofarmaka... apakah uji klinik yang dimasuk harus dilakukan di indonesia? apakah boleh menggunakan hasil pengujian yang dilakukan di luar negeri untuk bahan baku herbal yang bukan native indonesia?

obat2 (non-herbal) kan juga uji klinisnya ngga dilakukan di indonesia. Masa utk obat herbal ngga boleh. Tapi saya ngga tahu juga peraturan BPOM bagaimana.
Mungkin yg jadi masalah, istilah fitofarmaka dan herbal terstandar yg bisa jadi ngga sama persyaratannya dg obat herbal yg beredar di negara lain.

Mau nanya: utk standarisasi herbal terstandar dan fitofarmaka, apakah ada bedanya? uji toksisitasnya bagaimana?
Terus, uji klinisnya apakah biasanya benar2 dilakukan, dan dengan berapa orang?

Michelle mana yaa  :-*
Free software [knowledge] is a matter of liberty, not price. To understand the concept, you should think of 'free' as in 'free speech', not as in 'free beer'. (fsf)