Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 20, 2024, 06:47:01 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 231
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 171
Total: 171

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

untung rugi minum es teh bagi kesehatan

Dimulai oleh Novieainie, Oktober 31, 2011, 07:47:06 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Novieainie

Es teh sudah menjadi minuman favorit banyak orang, tak hanya di Indonesia tetapi juga banyak orang di berbagai negara. Ada beberapa keuntungan dan kerugian es teh bagi kesehatan. Apa saja? Berbagai resep es teh berevolusi beberapa dekade untuk membuat minuman sehat. Meskipun tidak sesehat teh panas yang baru diseduh, es teh merupakan taruhan yang lebih aman dibandingkan dengan minuman soda. Es teh memberi hampir semua manfaat teh normal meski dalam jumlah yang lebih sedikit.


Berikut beberapa keuntungan dan kerugian minum es teh bagi kesehatan, seperti dilansir Buzzle, Kamis (27/10/2011), yaitu:

Keuntungan es teh

    * Es teh tidak manis lebih bermanfaat daripada es teh manis. Es teh hijau akan memberikan semua manfaat dari teh hijau yang normal, selain menjadi minuman dingin menyegarkan.
    * Memilih es teh lebih aman ketimbang mengonsumsi minuman ringan bersoda.
    * Es teh mengandung beberapa antioksidan yang baik untuk tubuh kita. Antioksidan membantu mengurangi risiko stroke dan serangan jantung dan juga mengurangi kemungkinan kondisi peradangan.
    * Es teh seperti halnya teh panas, membantu dalam memerangi bau mulut dan plak.
    * Es teh telah terbukti membantu orang dengan tekanan darah tinggi, karena bertindak sebagai antibiotik.
    * Jika Anda memilih es teh hijau atau eteh oolong, maka ada lebih banyak manfaat teh dibandingkan dengan es teh hitam. Es teh seperti ini lebih baik untuk program penurunan berat badan dan untuk mencegah gigi berlubang, dibandingkan es teh biasa.

Kerugian minum es teh

    * Es teh banyak mengandung oksalat, yang meningkatkan risiko batu ginjal ketika menumpuk di dalam tubuh. Jadi, terlalu banyak asupan es teh dapat meningkatkan risiko batu ginjal, jika tubuh tidak mampu memecah oksalat berlebih.
    * Es teh dalam kemasan mengandung nutrisi lebih rendah daripada es teh yang baru diseduh. Kandungan bahan aktif es teh botol juga lebih sedikit ketimbang es teh segar.
    * Es teh dalam kemasan mengandung kalori lebih banyak dari teh panas yang baru diseduh. Teh panas mengandung hampir nol kalori, sedangkan es teh kemasan mengandung antara 82-88 kalori.
    * Meskipun es teh mengandung sebagian besar manfaat yang akan Anda dapatkan dari teh panas normal, persentase dari bahan dan manfaat tersebut secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan teh panas.

Jadi, tidak ada perbedaan yang sangat besar antara kedua es teh dan teh panas. Anda dapat menikmati es teh di musim panas dan teh panas di musim hari dingin. Selama Anda menjaga asupan es teh dalam batasan normal dan terkendali, tidak ada efek berbahaya dari konsumsi es teh. Cobalah untuk memilih es teh tawar sebanyak mungkin.

Namun demikian, ada beberapa tips untuk membuat es teh yang lebih sehat, yaitu:

    * Cobalah pilih teh hijau, oolong dan teh putih ketika akan membuat es teh, bukan teh hitam normal. Es teh hijau dan es teh putih jauh lebih sehat daripada es teh hitam.
    * Rendam teh celup dalam air panas selama 4-5 menit untuk mendapatkan manfaat maksimum dari teh. Dengan cara demikian teh akan melepaskan semua polifenol yang berguna dan baik untuk kesehatan.
    * Es teh akan mengandung nutrisi lebih rendah daripada teh panas normal, sehingga sebaiknya minumlah es teh tawar atau tambahkan pemanis rendah kalori.

riziq syihab

Tetapi jika dingin jangan trlalu banyak dikhawatirkan bisa terkena pilek dan batuk seperti saya ???

exile_rstd

tapi apa benar kerugian dari mengonsumsi teh 'kalau' berlebihan hanya itu saja? saya rasa lebih. (atau saya yang salah refrensi) ???
i adore your intelligence

Novieainie

Dalam British Medical Journal dikemukakan minuman panas berpotensi menimbulkan tumor. Meminum teh panas dengan temperatur di atas 70 derajat celcius sama dengan meningkatkan resiko kanker tenggorokan delapan kali lipat lebih besar jika dibandingkan Anda meminumnya dalam keadaan hangat, yaitu di bawah 65 derajat, demikian penjelasan peneliti seperti yang dilansir Reuters.

Ternyata minum teh akan lebih baik jika di tambah dengan lemon karena lemon kaya akan kandungan citrates yang dapat menghambat pertumbuhan batu ginjal.


klo punya refrensi lagi tambahin dunndd,, ;)


Astrawinata G

suhu 70 derajat? glek.....uda duluan ngebakar lidah tuh sebelum bisa diminum. sampe ke esofagus dan lambung, semua jadi setengah matang :hammer

yg lemon setuju :D walau ga terlalu bermakna. asam dari lemon juga akan menetralkan sifat penghambat absorbsi Fe dari teh
Best Regards,


Astrawinata G

exile_rstd

i adore your intelligence

syx

buat novie, mending diberikan rujukan jurnalnya. sepertinya 70C itu sudah terlalu tinggi untuk bisa diterima sel dan jaringan tanpa terjadi kerusakan.

Novieainie

Tea drinking habits and oesophageal cancer in a high risk area in northern Iran: population based case-control study
Abstract
Objective To investigate the association between tea drinking habits in Golestan province, northern Iran, and risk of oesophageal squamous cell carcinoma.

Design Population based case-control study. In addition, patterns of tea drinking and temperature at which tea was drunk were measured among healthy participants in a cohort study.

Setting Golestan province, northern Iran, an area with a high incidence of oesophageal squamous cell carcinoma.

Participants 300 histologically proved cases of oesophageal squamous cell carcinoma and 571 matched neighbourhood controls in the case-control study and 48 582 participants in the cohort study.

Main outcome measure Odds ratio of oesophageal squamous cell carcinoma associated with drinking hot tea.

Results Nearly all (98%) of the cohort participants drank black tea regularly, with a mean volume consumed of over one litre a day. 39.0% of participants drank their tea at temperatures less than 60°C, 38.9% at 60-64°C, and 22.0% at 65°C or higher. A moderate agreement was found between reported tea drinking temperature and actual temperature measurements (weighted κ 0.49). The results of the case-control study showed that compared with drinking lukewarm or warm tea, drinking hot tea (odds ratio 2.07, 95% confidence interval 1.28 to 3.35) or very hot tea (8.16, 3.93 to 16.9) was associated with an increased risk of oesophageal cancer. Likewise, compared with drinking tea four or more minutes after being poured, drinking tea 2-3 minutes after pouring (2.49, 1.62 to 3.83) or less than two minutes after pouring (5.41, 2.63 to 11.1) was associated with a significantly increased risk. A strong agreement was found between responses to the questions on temperature at which tea was drunk and interval from tea being poured to being drunk (weighted κ 0.68).

Discussion
Our study found that almost everyone in Golestan Province drinks tea. They drink large amounts of black tea every day, but drinking green tea is not common. We found a strong increase in the risk of oesophageal squamous cell carcinoma associated with drinking hot or very hot tea but not with the amount of tea consumed, which is consistent with the previous literature.3

Compared with rats that received only carcinogenic N-nitroso compounds or hot water, the mean number of benign and malignant oesophageal tumours significantly increased in rats that received both N-nitroso compounds and hot water.20 21 In one of these studies,21 in which hot water was administered by installation in the upper section of the oesophagus, more tumours were observed as the temperature increased, especially at 65°C and above. At a temperature of 70°C the number and size of oesophageal papillomas increased rapidly.21 A few studies have investigated the effect of hot beverages on intraoesophageal temperature in humans.22 23 One study showed that after drinking beverages with temperatures up to 65°C, distal oesophageal temperature increased to as high as 53°C.23 The volume swallowed in each sip was more important than the temperature of the beverage in determining intraoesophageal temperature.23 In our study we asked the participants if they sipped or gulped their tea, but we did not analyse these data because few participants gulped their tea. In addition, we did not find a good way to validate the answers to this question. The volume swallowed in each sip may differ from person to person, and a given volume may be divided in two or more quick swallows.

Possible mechanistic pathways
The mechanism by which thermal injury can cause oesophageal cancer is not clear but both direct and indirect effects have been suggested. Some authors have proposed that inflammatory processes associated with chronic irritation of the oesophageal mucosa by local hyperthermia might stimulate the endogenous formation of reactive nitrogen species, such as nitric oxide, and subsequently, N-nitroso compounds.24 Consistent with this idea, higher rates of transitions of somatic G to A in CpG dinucleotides of the TP53 gene have been reported in samples of oesophageal tumour from areas in which drinking hot beverages is considered an important risk factor for oesophageal cancer,25 26 27 28 and an association between these mutations and nitric oxide synthase activity has been reported in colorectal cancers in humans.29 Thermal injury can also impair the barrier function of the oesophageal epithelium, which may increase the risk of damage from exposure to intraluminal carcinogens20 21 30 such as polycyclic aromatic hydrocarbons or the compounds present in opium dross. The population of Golestan is highly exposed to polycyclic aromatic hydrocarbons, most probably through diet.31 32 Threshold temperatures have been suggested for the effect of hot beverages on the epithelial barrier of the oesophagus in rabbits (intraluminal temperature of 49°C for epithelium permeability and of 60°C for active ion transport). Once the threshold temperature is reached, the barrier function could be impaired rapidly and with short exposure times.30 Whatever the mechanism by which thermal injury increases the risk of oesophageal cancer, this risk can be augmented by other risk factors, such as low intake of fresh fruits and vegetables, which can impair DNA repair.33

Both green and black teas have shown cancer prevention activity in animal models, which may be attributable to flavonoids and other beneficial compounds34 35 36; however, such activity has not been convincingly shown in humans.37 38 After adjustment for tea temperature and other factors we did not find a clear pattern of association between the amount of tea consumed and the risk of oesophageal cancer. Although the P value for trend for this association was statistically significant, the risk decreased from the first to the third fifths and then increased, so there was no consistent pattern. In contrast with tea, which is possibly carcinogenic only if it is drunk at high temperatures,3 drinking maté, a herbal infusion consumed in certain areas of South America, may increase the risk of oesophageal cancer even at low temperatures.12 39 This increased risk may be due to carcinogens that are produced during the processing of the herbal leaves, such as polycyclic aromatic hydrocarbons, or to other compounds present in the unprocessed leaves.

klo mo lengkapnya di  [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]


Hot drinking temperature
Hot tea consumption has been linked to a higher risk for esophageal cancer: "In the case-control study, risk for esophageal cancer was increased for drinking hot tea vs lukewarm or warm tea. Risk was also significantly increased for drinking tea 2 to 3 minutes after pouring, or less than 2 minutes after pouring vs drinking tea at least 4 minutes after being poured."[77] However, the act of boiling the water in the preparation of tea is known to kill harmful bacteria in the water and can be particularly beneficial in countries with lower quality drinking water.

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]



syx

#8
thanks rujukannya. IQ+1 buat novie...

yang jadi masalah di sini mekanisme yang kurang jelas bagaimana thermal injury dapat menyebabkan kanker. jadi apakah masalahnya hanya karena panasnya ato karena kombinasi panas+minuman.
kalo karena panasnya, maka bukan hanya minuman panas yang berbahaya, bakso dan makanan berkuah lain yang sering disajikan panas-panas juga rentan menyebabkan kanker esofagus.
kalo karena kombinasi antara panas+minuman maka perlu informasi lebih dalam lagi untuk menentukan bahan apa yang berperan sehingga bisa ditentukan minuman (atau makanan) apa yang bisa menjadi faktor risiko terjadinya kanker esofagus.

Novieainie

asik,,asikk,, ateng bawa kayu thank qyu,, :)




sepertinya masalahnya karena panasnya deh mungkin karena terjadi  kerusakan jaringan (thermal injury) karena panas banget sehingga  menyebabkan esofagitis dan pharingitis yang merupakan cikal bakal untuk terjadinya kanker. (klo salah benerin yapz..)

n karena teh sering dikonsumsi oleh semua golongan masyarakat so bisa jadi minum teh panas dikaitkan dengan penyebab terjadinya kanker esofagus...coz setelah liat2 primbon lagi ternyata Faktor utama penyebab Kanker Esofagus karena kebiasaan merokok dan minuman beralkohol.

syx

sebentar... sebelum membahas ke penyebab yang lain, mending bahas masalah thermal injury ini dulu dah. banyak minuman panas di sekitar kita, bukan cuma teh, tetapi juga kopi, bandrek, wedang ronde, dll. terus ada juga makanan yang lebih enak kalau dimakan sewaktu panas, misalnya soto, rawon, bakso, sup. nah, kalau benar thermal injury ini murni karena suhu, berarti susah nih. kita musti makan makanan adem anyep nih...

exile_rstd

saya rasa cukup tdk masuk akal suhu yang tinggi bisa menyebabkan kanker. yang terpikir oleh saya mungkin akan ada luka karena esofagus kontak langsung dgn suhu tinggi. belum lagi sebelum masuk esofagus, lidah kan 'terbakar' duluan. memang ada org yg tahan minum dgn suhu setinggi itu?
i adore your intelligence

Novieainie

Kutipbanyak minuman panas di sekitar kita, bukan cuma teh, tetapi juga kopi, bandrek, wedang ronde, dll. terus ada juga makanan yang lebih enak kalau dimakan sewaktu panas, misalnya soto, rawon, bakso, sup.nah,kalau benar thermal injury ini murni karena suhu, berarti susah nih. kita musti makan makanan adem anyep nih...

Untuk itu,  minuman or makanan di makan  dalam keadaan suam-suam kuku atau  hangat. kalo makan or minuman panas yang baru mendidih sebaiknya ditunggu sebentar... ngobrol dulu atau nyapu-nyapu dulu gitu, baru deh setelah hangat siap dikonsumsi. Hindari resiko timbulnya penyakit yang lain. 8)

Astrawinata G

panas berlebih merusak sel --> sel banyak beregenerasi --> pembelahan sel terlalu banyak --> mutasi sel jadi signifikan --> cikal bakal kanker :D
Best Regards,


Astrawinata G

exile_rstd

hmm.. jadi bisa digambarkan dengan ilustrasi seperti ntu ya.
i adore your intelligence