Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 02:27:53 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 207
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 158
Total: 158

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Analisis Campuran Dua Komponen Secara Spektrofotometri UV

Dimulai oleh Media Kimia, November 22, 2009, 08:25:53 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Media Kimia

Ada yang tau tentang analisis campuran dua komponen secara spektrofotometri UV pa gak ya?
minta bantuannya dong.
bingung nich..... ???

syx

ada beberapa cara yang bisa diterapkan, misalnya derivatif dan multiwavelength.
juga pernah ada penerapan penetapan kadar campuran bahan utama dan hasil degradasinya dalam air pada panjang gelombang isobestiknya.

sisca, chemistry

[move]
~ You are what you eat ~
[/move]

syx

senyawa dengan gugus tertentu bisa menyerap sinar dalam panjang gelombang cahaya tertentu. ini yang selanjutnya digunakan dalam uji analisa, baik kualitatif maupun kuantitatif. gini contohnya:


r.a.n

Mas syx saya ada 2 pertanyaan:
Kalo sebagai kualitatif khan terkait panjang gelombang tertentu...Kalo kuantitatif...pake apa?? Apa bisa mengukur banyaknya zat yang menyerap gelombang..Yang kedua isobestik itu apa yah..??? Makasih
[move]"stem..cell apa BTKV..aduh bingung..???" [/move]

Media Kimia

1. perhitungan kuantitatif bisa diketahui dari harga absorbansinya,

2. mungkin yang dimaksud adalah titik isobestik, yaitu panjang gelombang di mana dua zat atau lebih memiliki absorbtivitas molar yang sama

syx

udah terjawab tuh... tinggal ngasi penjelasan dikit lagi (semoga ga tambah bingung).

kalo secara kualitatif bisa dengan membandingkan antara spektra dalam rentang panjang gelombang tertentu antara larutan standar (baku pembanding) dan larutan bahan yang yang kita analisa. kalo spektranya sama 'mungkin' zatnya sama. suatu zat mempunyai bentuk spektra tertentu, tapi suatu bentuk spektra belum tentu spesifik untuk satu zat saja ato dengan kata lain satu bentuk spektra bisa dimiliki oleh beberapa macam zat.

kalo secara kuantitatif dengan mengukur absorbansi pada panjang gelombang tertentu dan diplotkan pada kurva kalibrasi. semakin tinggi kadarnya maka absorbansinya juga makin besar. biasanya untuk pengukuran kuantitatif, panjang gelombang yang digunakan adalah panjang gelombang maksimum, yaitu panjang gelombang dengan absorbansi terbesar. kalo pada gambar di atas adalah puncak tertinggi dari spektra tersebut.

titik isosbestik itu... mungkin gini, dalam kadar yang sama kedua ato lebih bahan memiliki absorbansi yang sama. biasanya ada pada titik perpotongan antara spektra bahan-bahan tersebut. contoh aplikasinya gini: aspirin dalam air bakal terdegradasi menjadi asam salisilat. untuk menentukan berapa aspirin yang lepas dan terlarut dari suatu tablet dalam uji disolusi in vitro maka bisa dengan menggunakan penetapan kadar secara spektrofotometri pada titik isosbestiknya. kalo kita mengukur pada panjang gelombang maksimum aspirin kita ga bakal bisa mendapatkan gambaran yang benar karena ada aspirin yang terdegradasi selama proses pengujian berlangsung. hal ini tampak kalo larutan aspirin didiemin maka puncak spektra aspirin bakal menurun sedangkan puncak spektra asam salisilat bakal naik. pada titik isosbestiknya perubahan aspirin jadi asam salisilat ga bakal berpengaruh pada pengukuran pelepasan aspirin dari tablet tersebut. mudh-mudahan laen kali saya bisa dapetin gambarnya biar lebih jelas.

r.a.n

@syx
Makasih penjelasannya.. cuma masih ada pertanyaan lagi...Berdasarkan tulisan dan contoh mas syx titik isobestik seperti metode pengukurann kadar dengan asumsi..satu zat terurai membentuk kesetimbangan..jadi kalo menggunakan gelombang maksimum sulit...karena ada yang terurai..

Tapi prinsipnya bisa diperluas tidak...untuk mengetahui kadar dari campuran dua zat yang berbeda...bukan dari satu zat yang terurai dan membentuk kesetimbangan...Maaf kalau agak bodoh pertanyaannya  ;D
[move]"stem..cell apa BTKV..aduh bingung..???" [/move]

syx

untuk dua zat yang berbeda, selama spektra keduanya tidak terlalu saling mempengaruhi, misalnya panjang gelombang max tidak berimpit maka kedua zat tersebut masih ada kemungkinan bisa diperiksa secara spektrofotometri biasa. tapi kalo saling mempengaruhi maka harus menggunakan teknik yang lebih tinggi, yaitu melibatkan separasi, misalnya dengan kromatografi.

r.a.n

[move]"stem..cell apa BTKV..aduh bingung..???" [/move]

cassle

umm kalo analisis campuran katanya pake HPLC (kalo gak salah) bisa lebih akurat ya? prinsipnya sama ato beda ya? Thanks.

r.a.n

@ Cassle
HPLC apa yah..Maaf kalo pertanyaanya rada oon  ;D ;D
[move]"stem..cell apa BTKV..aduh bingung..???" [/move]

syx

kalo pake HPLC emang lebih akurat karena adanya pemisahan. selanjutnya senyawa yang sudah dipisah ini yang dideteksi dan diukur menggunakan detektor yang sesuai. detektor yang paling umum adalah spekto UV-Vis. kalo mo lebih akurat ya pake detektor MS (banyak dipake untuk sampel biologi yang kadar analitnya kecil banget seperti pada uji kadar obat dalam darah). ada banyak detektor lain yang lebih jarang dipake seperti RID, ELSD, fluoresensi, NMR, dll.

HPLC (high performance liquid chromatography) adalah suatu teknik pemisahan campuran bahan menjadi bahan-bahan murninya melalui suatu adsorben dan pelarut mengalir dengan polaritas tertentu, yang mengalir pada kecepatan tertentu pula. untuk mendapatkan aliran yang memadai dan terus-menerus ini dibantu dengan pompa. btw, udah pernah tau kromatografi kan?

cassle

Kutip dari: r.a.n pada Desember 06, 2009, 07:36:49 PM
@ Cassle
HPLC apa yah..Maaf kalo pertanyaanya rada oon  ;D ;D

:D Diriku juga gak gitu ngerti, cuma pernah dengar saja, untuk syx bersedia menjelaskan. he he he.

duh maaf, kagak tau syx, memangnya kromatografi itu apaan ya? :D

syx

kromatografi itu teknik pemisahan yang didasarkan pada kesetimbangan bahan dalam suatu adsorben (disebut fasa diam) dan dalam pelarut (disebut fasa gerak). yang umum adalah berdasarkan polaritas. jadi misalnya adsorben bersifat non polar sedangkan pelarut yang bergerak dengan arah dan kecepatan tertentu secara konstan dan terus menerus bersifat polar, maka campuran bahan yang diaplikasikan pada titik awal kolom akan mulai bergerak dengan kecepatan yang berbeda tergantung polaritasnya masing-masing.



dalam contoh adsorben dan pelarut di atas, senyawa yang bersifat polar bakal lebih ngikut ke dalam pelarut sehingga keluar lebih cepat dari kolom. sebaliknya senyawa yang lebih bersifat non polar bakal nangkring lebih lama di adsorben dan keluar lebih lama. kalo dalam percobaan pertama, yaitu pemisahan klorofil, bentukan seperti pita-pita. di sini lahir istilah kromatografi, yang arti harfiahnya gambar warna. meski sekarang penerapannya lebih banyak pada senyawa yang tidak berwarna tapi istilah ini masi dipake sampe sekarang.
bentukan pita-pita ini yang selanjutnya dideteksi menggunakan detektor tertentu (seperti pada post seblomnya) dan diinterpretasikan menjadi puncak-puncak dalam fungsi waktu.