ada info menarik nih...

Ketika Kimia Mengungkap Misteri Kematian Napoleon

Rambutnapoleon

gambar 1.Rambut Napoleon

Pada tanggal 5 Mei 1821, Kaisar Perancis Napoleon Bonaparte meninggal dunia di Santa Helena. Napoleon diasingkan ke Santa Helena setelah kekalahannya dalam peperangan melawan pasukan Inggris di Waterloo. Pada mulanya, kematian Napoleon diyakini akibat kanker lambung seperti halnya yang dialami orang tuanya. Namun, anggapan itu kemudian berubah ketika pada sekitar tahun 1960, seorang dokter gigi dari Swedia menyatakan bahwa Napoleon meninggal karena terkena racun arsenik. Apakah arsenik itu? Bagaimanakah cara membuktikan adanya arsenik dalam tubuh Napoleon, bukankah Napoleon telah meninggal lebih dari 100 tahun?

Berkenalan dengan arsenik
Arsenik
gambar 2.Arsenik

Arsenik diketahui sebagai unsur kimia beracun yang dapat memyebabkan kematian. Meskipun demikian, arsenik bermanfaat untuk kesehatan dalam jumlah sedikit.

Unsur arsenik ditemukan pada sekitar tahun 1250 oleh Albert Magnus. Dalam bentuk unsur, arsenik sebenarnya tidak berbahaya. Akan tetapi, jika dalam bentuk senyawa oksidanya, arsen dioksida (As2O3), unsur ini bersifat racun. Senyawa arsen oksida berbentuk serbuk putih yang larut dalam air, tidak berasa, dan sukar dideteksi jika telah lama diminum.

Cara Mendeteksi Adanya Arsenik

Pada tahun 1832, James Marsh menemukan cara mendeteksi adanya arsenik dalam suatu sampel. Selain itu Pada sekitar tahun 1960-an, Hamilton Smith mempublikasikan cara baru mendeteksi arsenik dalam sampel rambut menggunakan teknik neutron activation analysis (NAA). Uji Marsh dan NAA (neutron activation analysis) cukup efektif untuk membuktikan adanya arsenik sehingga muncul dugaan penyebab kematian Napoleon. Meskipun penyebab dan pelaku kematian Napoleon hingga saat ini masih menjadi polemik, namun, Uji Marsh dan NAA memberikan contoh yang mengagumkan tentang penggunaan analisis kimia dalam kehidupan. Tidak hanya dalam ilmu forensik, analisis kimia ini memegang peranan penting dari penelitian murni sampai ke aplikasi terapan seperti pengontrolan kualitas bahan (Quality Control), produk kesehatan, dan diagnosis kesehatan.

visit: [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

jadi teringat kasus munir yang katanya diracun dengan hal yang sama...

racun ini kan juga dipake dalam beberapa novel detektif seperti sherlock holmes dan agatha christie.

arsenik itu berbahaya dalam bentuk persenyawaan...tetapi tidak pada Unsur, kenapa ya, bisa begitu...?

ga juga. toksisitas senyawa arsenik: arsenik organik < As⁵⁺ < As³⁺ < arsine (AsH₃.
arsenik organik ini yang digunakan dalam pengobatan, seperti kemoterapi dan pengobatan penyakit tropis trypanosomiasis afrika (arsphenamine). sebenernya bukan berarti yang unsur tidak beracun sama sekali, tapi cuma potensinya aja yang berbeda.
nonton film fearless yang dibintangi jet lee? tokoh utama, huo yuan jia meninggal karena racun arsenik juga. tersangka utama adalah jepang yang ga terima setelah kalah di pertandingan kungfu (yg di film digambarkan pas pertandingannya).

apa racunnya dalam bentuk persenyawaan..? pada kasus dalam film jet lee itu lho?
oh ya...ternyata arsenik nah senjata membunuh paling efisien dan ampuh...atau ada yg lain...?

arsenik dijuluki poison of the kings and the king of poisons. tau sendiri kan, ampuh, sulit terdeteksi, tidak berasa, tidak berbau. mau coba?

apakah berbaya bagi semua mahluk hidup?
misalnya binatang?
setahuku, senyawa arsenik itu berbahaya bagi senyawa karbon ya?

arsen ini nomornya 33, sama dengan no.rumah pacar saya...

Kutip dari: syx pada Februari 13, 2009, 09:38:45 AM
tidak berbau.

kalo ga salah pernah baca di koran pas pembunuhan Munir, arsen itu berbu mrip bawang putih deh?
dan apa benar, seingat saya pernah baca kalo di inggris dulu arsen dikonsumsi untuk pemutih kulit?

Kutip dari: syx pada Februari 13, 2009, 09:38:45 AM
arsenik dijuluki poison of the kings and the king of poisons. tau sendiri kan, ampuh, sulit terdeteksi, tidak berasa, tidak berbau. mau coba?

ngetesnya nggak benaran sih....

gini aku punya bobot sekitar 50 Kg...kalo aku mengkonsumsi Arsenik dalam jumlah 0,005% dari bobotku, apa aku akan mati...?

nandaz coba... kalo besok masi bisa ngepost di sini berarti dosisnya kurang tinggi.

iya juga ada identifikasi bau bawang pada garam arsenik tertentu. kalo untuk pemutih kulit gw ga tau. kalo baca di buku toxicology, selain bisa digunakan sebagai obat yang uda gw bahas di atas juga digunakan lebih dari 2400 taon yg lalu di yunani dan roma sebagai obat dan racun. obat apa ga dijelaskan lebih lanjut.

ada salah satu penyebab bau bawangnya...ada yang diakibatkan zat aditif kalo tercampur ama produk pengawet arsenik akan lebih berbau bawang, ada juga dikarenakan oleh Arsenik yang dibiarkan terbuka terlalu lama, maka akan terkontaminasi dengan udara luar juga berakibat berbau bawang...Arsenik sesungguhnya tak berbau deh...

aku akan coba atau nggak ya........

mending jangan deh...

misalkan kalo seseorang tanpa sengaja menelan Arsenik dalam jumlah sedikit (misalnya), apa langkah untuk menyelamatkannya....ada yang tahu?

buka buku lagi... treatment of arsenic poisoning:
after short-term exposure to arsenic, routine measures are taken to stabilize the patient and prevent further absorption of the poison. in particular, attention is directed to the status of the intravascular volume, since the effects of arsenic on the gastrointestinal tract can result in fatal hypovolemic shock (cairannya pergi ke mana ya?). hypotension requires fluid replacement and may necessitate pharmacological support of blood pressure with pressor agents such as dopamine.

chelation therapy. chelation therapy often is begun with dimercaprol (3 to 4 mg/kg intramuscularly every 4 to 12 hours) until abdominal symptoms subside and charcoal (if given initially) is passed in the feces. oral treatment with penicillamine then may be substituted for dimercaprol and continued for 4 days. penicillamine should be given in four divided doses to a maximum of 2 g per day. if symptoms recur after cessation of chelation therapy, a second course of penicillamine may be instituted. succimer (2,3-dimercaptosuccinic acid), a derivative of dimercaprol, appears to be an extremely promising agent for the treatment of arsenic poisoning. despite its therapeutic efficacy in treatment of arsenic poisoning, succimer currently is approved by the FDA only for lead chelation in children.
after long-term exposure to arsenic, treatment with dimercaprol and penicillamine also may be used, but oral penicillamine alone usually is sufficient. the duration of therapy is determined by the clinical condition of the patient, and the decision is aided bu periodic determinations of urinary arsenic concentrations. adverse effects of the chelating agents may limit the usefulness of therapy. dialysis may become necessary with severe arsenic-induced nephropathy; successful removal of arsenic by dialysis has been reported. (sumber: goodman & gilman's the pharmacological basis of therapeutics)