Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 28, 2024, 06:42:03 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 112
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 117
Total: 117

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Tanya bahan kimia

Dimulai oleh Mat Dillom, Juni 15, 2010, 04:51:25 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Takagi Fujimaru

Hm, kalau ngga salah, dlu ada mahasiswa UGM yang PPLnya bikin solar cell. Nah, solar cell nya itu dipasang di desa apa gitu yg menurut penduduk desa sangat bermanfaat! Kalau ndak salah sih untuk 'mengangkat' air dari sumur. Dulu harus nimba dari sumur yg jauhnya lumayan, sekarang uda tinggal buka keran di rumah masing2 deh. Sungguh bermanfaat!

Hm, mungkin karena solar cell tidak bisa digunakan pada malam hari, jadi jarang digunakan. Toh, pemakaian listrik kita lebih dominan saat hari mulai gelap kan?
Belajar itu buat cari ilmu, bukan cari nilai.

Mat Dillom

Kutip dari: Takagi Fujimaru pada Juni 16, 2010, 07:10:05 PM
Hm, kalau ngga salah, dlu ada mahasiswa UGM yang PPLnya bikin solar cell. Nah, solar cell nya itu dipasang di desa apa gitu yg menurut penduduk desa sangat bermanfaat! Kalau ndak salah sih untuk 'mengangkat' air dari sumur. Dulu harus nimba dari sumur yg jauhnya lumayan, sekarang uda tinggal buka keran di rumah masing2 deh. Sungguh bermanfaat!

Hm, mungkin karena solar cell tidak bisa digunakan pada malam hari, jadi jarang digunakan. Toh, pemakaian listrik kita lebih dominan saat hari mulai gelap kan?

Diseluruh dunia solar sel juga nggak bisa digunakan pada malam hari. Tapi khan ada tekniknya, yaitu penyimpanan dengan batere. :)

syx

ya itu masalahnya... batere penyimpannya mahal.

Mat Dillom

Kutip dari: syx pada Juni 17, 2010, 08:53:00 AM
ya itu masalahnya... batere penyimpannya mahal.

Halag, aki mobil juga bisa, batere kering yang 25 ribuan juga bisa

syx

daya simpannya berapa lama dan perlu berapa banyak? paling tidak kan musti bisa menjamin listrik sekitar 4 jam, plus sisa malam mungkin cuma kipas angin kecil.

Takagi Fujimaru

Nah, itu dia masalahnya. Tempat penyimpanannya kan kurang maksimal? Bentar2. Kalau gini mungkin ga? Kita ubah energi kinetik jadi listrik, trus energi listriknya tadi buat nggerakin motor yg menghasilkan listrik tadi? kayaknya ga mungkin ya? kenapa?
Belajar itu buat cari ilmu, bukan cari nilai.

syx

kombinasi motor dan generator ya... dulu pernah mo nyoba pas smp, tapi ga jadi karena males. sepertinya topik udah melebar ya?

Takagi Fujimaru

Iya nih. Lha kan tujuannya juga ke energi alternatif kan? hihihi ;D

Pada sepeda jaman dulu, kan ada tuh generator yg dipasang di ban depan yg bisa buat nyalain lampu? Nah, kalau aplikasi itu diterapkan pada sepeda listrik bisa apa ga ya? Listrik dari generatornya dipake charging gitu? Setahuq, sepeda listrik masih perlu di charge pake arus AC kan?
Belajar itu buat cari ilmu, bukan cari nilai.

nandaz

...mat dillom kenapa ngga coba merakit sumber listrik dari tenaga halilintar?
sejauh ini sangkar faraday cuma bikin listrik bertegangan super besar jadi grounding...kenapa ngga dicoba manfaatin tuh energi?, iklim indonesia kan ada musim hujannya jadi dimusim itu pasti bisa ditemukan petir, paling tidak cari daerah tingkat curah hujannya tinggi....
starting by doing what is necessary, then what is possible and suddenly you are doing the impossible...
\dia\cal{ANONYMOUS}\cl

Mat Dillom

Kutip dari: nandaz pada Juni 17, 2010, 06:43:18 PM
...mat dillom kenapa ngga coba merakit sumber listrik dari tenaga halilintar?
sejauh ini sangkar faraday cuma bikin listrik bertegangan super besar jadi grounding...kenapa ngga dicoba manfaatin tuh energi?, iklim indonesia kan ada musim hujannya jadi dimusim itu pasti bisa ditemukan petir, paling tidak cari daerah tingkat curah hujannya tinggi....

Hhehehe, halilitar cuma ada saat hujan. Dan ketika hujan pun belum tentu ada. Yang saya fikirkan justru kenapa halilitar butuh "tanah". Mungkin kita bisa kembangin listrik dari tanah. Coba aja tancapkan tembaga dan seng ke tanah, terutama tanah humus. Kemungkinan ada listrik disana.

Kalau ke buah jeruk, apel, batang pohon khan kita udah bisa dapat listrik meski lemah.

Mat Dillom

#25
Kutip dari: Takagi Fujimaru pada Juni 17, 2010, 06:38:59 PM
Iya nih. Lha kan tujuannya juga ke energi alternatif kan? hihihi ;D

Pada sepeda jaman dulu, kan ada tuh generator yg dipasang di ban depan yg bisa buat nyalain lampu? Nah, kalau aplikasi itu diterapkan pada sepeda listrik bisa apa ga ya? Listrik dari generatornya dipake charging gitu? Setahuq, sepeda listrik masih perlu di charge pake arus AC kan?

Di Irak pernah ditemukan alat seperti batere dengan menggunakan elektrolit, batang arang, tembaga dan seng. Tempatnya menggunakan gerabah (guci dari tanah liat). Menurut saya, batere di Irak jaman baheula itu bukan digunakan untuk penerangan. Tapi untuk proses pelapisan logam (sepuh). Logam berlapis sedah lama dikenal di Irak untuk perhiasan.

Kenapa tidak digunakan untuk penerangan?. Mungkin karena Thomas Alfa Edyson belum menemukan lampu pijar. Batere Irak itu ada jauh sebelum Thomas Alfa Edyson menemukan lampu pijar.

Mat Dillom

Kutip dari: syx pada Juni 17, 2010, 02:23:59 PM
kombinasi motor dan generator ya... dulu pernah mo nyoba pas smp, tapi ga jadi karena males. sepertinya topik udah melebar ya?

Gpp melebar asal masih bicara soal listrik. Kali aja dari apa yang diungkap teman-teman akan memunculkan ide-ide baru. Semoga.

Takagi Fujimaru

Tadi pagi ada berita di TV. Solar cell kira2 ukuran 50x50 cm2 cuma bisa buat lampu neon 10 watt. Yah, mungkin bisa efisien kalau gentengnya diganti solar cell smua kali ya? xixixi ;D ;D
Belajar itu buat cari ilmu, bukan cari nilai.

Mat Dillom

#28
Kutip dari: Takagi Fujimaru pada Juni 18, 2010, 06:47:52 AM
Tadi pagi ada berita di TV. Solar cell kira2 ukuran 50x50 cm2 cuma bisa buat lampu neon 10 watt. Yah, mungkin bisa efisien kalau gentengnya diganti solar cell smua kali ya? xixixi ;D ;D
Memang begitu. 50 x 50 paling tinggi cuma sampe 30 watt. Soalnya ada arus yg terbuang saat merubah arus DC ke AC. Rugi-rugi di converter DC to AC cukup lumayan gede loh.

Buat sisca, udah ditanyain ke guru kimia belum soal TIO2 (Tianium dioxide-nya)?. Ada gak di Indo? kalau redox khan cairan elektrolit, bisa diganti persamaannya. Oh iyah sama Dilute Nitric Acidnya juga ditanyakan yah. Itu penting juga buat bikin pasta dicampur TIO2. ramuan buat solar cell yang akan dibuat.

Buat member forsa yang sehari-hari berkecimpung di dunia kimia, kasih donk infonya keberadaan Titanium dioxide dan Dilute Nitric Acid, apa ada di Indonesia?.

sisca, chemistry

masi liburan.. T.,T
sekolahan kagak buka lo...

hmm..
caranya..?
[move]
~ You are what you eat ~
[/move]