Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 28, 2024, 11:22:23 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 142
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 69
Total: 69

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

gangguan komunikasi

Dimulai oleh exile_rstd, Januari 10, 2012, 07:16:53 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

exile_rstd

*sebelumnya saya binggung mau taruh dimana thread ini, tapi masih berkaitan dengan dengan kemampuan belajar mungkin cocok kalau ditaruh disini.

langsung saja ke pokok bahasan, saya mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan artikulasi.
awalnya, saya tidak tau penyebabnya apa tapi setelah membaca-baca, membuat saya tau kalau (dulu) saya merupakan anak yang pendiam (tapi masih sampai sekarang sih).

memang tidak ada yang salah dengan anak pendiam dari segi-segi tertentu, hanya saja dalam komunikasi saya sangat terganggu. misalnya saya mengatakan sesuatu tapi entah memang jarang komuniksi/sosialisasi membuat pembicaraan dan otak saya tidak bersinergi. jadi pemikiran (otak) saya berpikir A tapi di ketika berbicara jadi B.

apalagi kalau menjawab - diskusi logika. saya kesulitan mencari bahasa baku bercampur logika yang tepat. apa itu karena kurangnya partisipasi dalam berdebat dan diskusi? sering juga dalam membantu teman saya dalam pelajaran biologi saya bingung bagaimana cara menyampaikannya secara berurutan.

dan... bisa dibilang saya cukup cakap dalam komunikasi tetapi lewat tulisan tidak secara lisan. tapi saya mau bisa kedua-duanya. hanya saja saya org yg pendiam. dan saya pendiam ada alasannya juga.
i adore your intelligence

skuler

#1
dear exile, saya rasa selain di sub forum pendidikan, topik ini lebih cocok ditaruh di kotak saran.

BWAKAKAKAKA... Saya becanda, ketawa dong... Hehehe...

Serius mode on: saya rasa topik ini ada hubungannya dengan masalah psikologi. Secara teori saya kurang paham, tapi saya mau mencoba u/ memberi masukan secara masa lalu saya.

Flash back mode on: saat sma, terbentuk kelompok2 eksklusif di sekolah. Ada perkumpulan anak yang pintar fisika, ada perkumpulan bhs inggris, ada perkumpulan matematik, dll. Sementara saya tdk bisa apa2. Tapi ternyata saya tdk sendiri sehingga terbentuk kelompok baru, yaitu perkumpulan anak2 yg tdk bisa apa2. Kelompok saya tersebut ternyata memiliki keunikan, bahwa jumlah anak2 yg tdk bisa apa2 adalah sangat banyak! Sehingga perkumpulan saya semakin besar dan dominan. Hasilnya kelompok saya disebut anak gaul dan isi kegiatannya adalah melakukan hal yg biasanya dilakukan anak2 sekolah yg tdk bisa apa2 (yaitu merokok, bolos, dan bergaul hingga larut malam). Yg menarik adalah secara akumulatif, tindakan saya tersebut membuat saya dikenal di sekolah sebagai anak nakal. Akibatnya adalah popularitas yg menyebabkan saya menjadi pusat perhatian (dlm konotasi negatif). Popularitas itu ditanggapi beragam oleh teman2 saya. Ada yg suka menemani saya jalan2, ada yg suka menemani saya diskusi, dan ada yg suka mengajari saya pelajaran di sekolah agar tdk lagi dijuluki anak nakal.

Bersyukurlah saya berhasil lulus sma dan jg bisa meneruskan sekolah k perguruan tinggi. Di bangku kuliah, kenakalan tersebut masih berlanjut. Tetapi keadaan akademik yang lebih dominan membawa saya pd aksi2 yg lebih positif. Apalagi saya jg ikut aktif di organisasi. Konsekuensinya saya semakin bersinggungan dengan kegiatan diskusi secara massal. Semua hal diatas membawa saya pd peningkatan kemampuan komunikasi secara luar biasa. Pada semester 5, saya bisa mengajarkan keilmuan matematika pd anak2 tetangga. Pada saat yang sama, saya jg dipercaya menjadi pimpinan divisi organisasi yang bertugas mengkoordinasi beberapa orang mahasiswa. Dan sampai sekarang, aktivitas organisasi adalah candu bagi saya, dimana kepentingan organ2 di dalamnya adalah u/ berinteraksi secara diskusi, pemikiran, dan kegiatan bersama.

Sebagai masukan saya kepada Nona exile, adalah agar anda menjadi bisa karena terbiasa. Semua hal pada awalnya adalah sulit u/ dimulai. Maka katalisator seperti organisasi dan kursus adalah sarananya. Disana anda dapat berinteraksi lebih terbuka dengan orang lain sehingga kemampuan komunikasi anda akan meningkat.

Apabila anda masih memiliki waktu luang, seperti setelah pulang sekolah atau sabtu dan minggu, cobalah u/ aktif di organisasi. Atau coba u/ ikut kursus keterampilan, seperti gitar, piano, biola, bahasa inggris, atau karate. Bagi masa lalu saya hal tersebut cukup bermanfaat secara efek komunikasi. Dan saya rasa, anda bisa mengambil sedikit banyak dari masukan saya terhadap analogi u/ kehidupan anda secara positifnya saja.

Selamat belajar kembali dan semoga ilmu komunikasi anda semakin meningkat,
Regards,
"Who controls the present now controls the past. Who controls the past now controls the future."-- RATM, 1999.

exile_rstd

terima kasih telah berbagi pengalaman dan saran om :). sepertinya saya memang melewatkan beberapa poin. sebenarnya saya sudah membuat daftar. contoh kecilnya dari daftar tugas (karena saya sering melalaikan tugas). dan saya memang berniat untuk bimbel, saya suka suasana dan pelajar yang mau serius (tapi bisa diajak santai juga) dan bisa diajak untuk berbagi, diskusi dan debat khususnya dalam konteks science. dikelas saya yang bisa diajak  pembicaraan science, bisa dihitung dengan jari, hanya 3 (atau malah kurang) karena hampir mencakup 300 siswa/i disekolah, belajar hanya untuk formalitas saja. dengan ikut kegiatan semacam bimbel bisa membuat saya aktif dalam komukasi dan penyampaian informasi, refrensi secara tepat dan runtut. mengapa mengembangkannya di tempat bimbel..? karena siswa/i dikelas hanya tau pembelajaran sekolah, sangat kurang akan wawasan luar jadi tidak bisa diajak berbagi.
i adore your intelligence

Fariz Abdullah

@Prof Exile

Saya bukan ahli psikologi, walaupun kadang-kadang tertarik juga..Saya dulu pernah baca buku karya Florence Littauer, berjudul Personality Plus..Dia mengkategorikan karakter manusia jadi 4 macam :

1. KOLERIK : Ini orang bertipe pemimpin, orientasinya TINDAKAN..Dia jago mengorganisir dan suka memerintah..Jika dalam suatu group ada permasalahan, dia yang paling dulu tampil untuk memimpin..Dia kuat, tegas, dominan dan keras kepala..Bagi dia yang penting bertindak, dia gak begitu suka terlalu banyak teori yang bertele-tele..Cocok untuk jadi pemimpin..Soekarno, Gus Dur, Yusuf Kalla menurut saya masuk golongan ini..

2. MELANKOLIS : Ini tipe pemikir, orientasinya adalah BERPIKIR..Biasanya orangnya pendiam, sangat pintar, selalu ingin tahu, suka baca buku, suka menganalisis dan sensitif, jika tersinggung maka akan terbawa selamanya, kadang mendendam..Penampilan rapi, super hati-hati dan teliti..Saking hati-hatinya, kadang terlambat bertindak, karena terlalu banyak perhitungan dan analisa..Dia tidak suka keramaian, tidak suka bergaul, lebih suka menyendiri dan introvert..Bagi dia pengetahuan, data dan statistik adalah segalanya..Dia tidak bisa menoleransi orang yang tidak mau berpikir..Semboyannya lakukan sesuatu dengan benar..Cocok untuk jadi ilmuwan dan penganalisis..Susilo Bambang Yudhoyono menurut saya masuk tipe ini..

3. TIPE SANGUIN : ini tipe periang, ramai banget, suka banyak bicara, kadangkala terlalu banyak bumbu bicara agar pendengarnya senang..Orientasinya adalah BICARA..Dia inilah yang meramaikan pesta dengan gaya bicara memikat dan joke-joke nya..Dia banyak disukai dan populer, suka bergaul, super extrovert, banyak teman..Dia lebih suka bungkus daripada isi..suka warna warni..Tidak begitu suka belajar..Tidak gampang tersinggung..Jika tersinggung, 5 menit lagi sudah riang kembali, dan sangat pelupa..Cocok untuk jadi marketer..Tung Desem Waringin saya pikir masuk kategori ini..

4. PLEGMATIS..Ini tipe yang paling banyak di masyarakat..Dia adalah tipe pengamat, suka damai, netral, baik hati, penurut, menghindari konflik, tidak suka menyakiti hati orang lain..Orientasinya adalah MENGAMATI..Dia suka juga berada di keramaian, tapi bukan sebagai orang yang menonjol di situ, tetapi duduk diam dan mengamati...Dia disukai banyak orang karena sifatnya yang penurut dan tidak mau konflik..Ini tipe orang yang ketika ditawarin mau makan apa? jawabannya TERSERAH..Terkesan tidak punya pendirian, tetapi sebenarnya karena tidak mau mengecewakan yang menawari..Saya pikir Megawati masuk kategori ini..

Menurut Littauer, biasanya orang punya 2 sifat yang combine..Misalnya Kolerik-Melankolis, Melankolis Kolerik, Sanguin-Kolerik, atau Plegmatis-Melankolis, di mana karakter yang disebutkan pertama lebih dominan..misalnya 70%-30%..Tetapi sifat yang berlawanan yaitu Kolerik vs Plegmatis dan Melankolis vs Sanguin tidak mungkin Combine..Sedangkan untuk berpasangan (jodoh), biasanya secara natural, orang akan tertarik sifat yang berlawanan, untuk melengkapi..Melankolis akan tertarik Sanguin dan sebaliknya..Juga Kolerik lebih cocok berjodoh dengan Plegmatis dan sebaliknya..

Tidak ada karakter yang lebih unggul dari karakter yang lain..masing-masing punya kelebihan dan kelemahan..Kita terlahir sudah given dengan sifat tersebut..Kita bisa saja melatih diri menjadi karakter yang lain, tetapi dasarnya tetap, dan sewaktu-waktu kembali ke asal..

Saya tidak tahu Prof Exile termasuk di mana..Tetapi saya coba analisis, Anda termasuk MELANKOLIS-PLEGMATIS..

Jadi saya bisa memahami kendala komunikasi Anda..Karena ibarat patung, bahan dasar Anda memang seperti itu..Tetapi seperti Prof Skuler katakan, itu bisa dilatih dengan banyak bergaul dan berorganisasi..Bahan dasar Anda memang "batu", tetapi batu itu bisa diukir dengan indah..Demikian juga bila bahan dasar Anda adalah tanah liat atau pasir misalnya..
[move]DOUBT EVERYTHING AND FIND YOUR OWN LIGHT[/move]

exile_rstd

iyap benar, sekitar 70% (atau lebih) saya orang dengan karakter melankolis. tapi sedikit-sedikit saya punya karakter tipe lain; sanguin dan plegmatis. karena sekalinya sudah kenal dekat, 'blak-blakan'.
dan saya juga sedang berusaha untuk bersosialisasi, menambah ilmu, mengerjakan tugas. ya disiplin diri.
kata guru saya, sekolah tempatnya untuk membentuk perilaku, tapi buat saya, membentuk perilaku sekaligus intelektual.
karena sangat beruntung sekali saya gabung dengan forsa, sehingga bisa menambah wawasan dan pengetahuan saya.
dengan tujuan bisa membentuk pribadi yang lebih baik, selagi masih bisa.
sekali lagi terima kasih untuk saran om skuler dan om Fariz. :)
i adore your intelligence

sisca, chemistry

hahahhaa..
Kok mirip saya banget ya.. wakakkaka.. XDD
Sisca juga gitu exile.. di sini aja bisa "wakakakkaka, hahahahha, hehehhe" tapi aslinya, :|
Kurang ekspresif gitu deh..
Di sini bisa susun kata2 dengan rapi(kadang ga rapi sih.. =)) ) tapi kalo disuruh jelasin secara lisan.. OH NOOO..!!!
hahah..
Apa bole buat la ya.
Tapi sisca ada saran sih..
Sering2 latihan aja..
Belajar susun kata2 sebelum diucapkan..
Sisca sampe sekarang juga masi belajar untuk yang satu ini..
Sulit.. sulit banget.. (area wernicke di otak saya agak kurang neuronnya kali ya? ???) hahaha..
coba aja latihan2.. :D
semoga berhasil.. :d
[move]
~ You are what you eat ~
[/move]

Anton_Soepriyanto

Oh, sama.
Tapi biasanya orang akan bisa karena terpaksa. Mari kita berpikir bagaimana cara memaksa diri berbicara dan menyampaikan pendapat. seprti dikatakan pak skuler, ikut organisasi barangkali bisa menolong.
No One Is Perfect. I'm a no one. It makes me perfect

exile_rstd

Sisca, Anton : iyap, sepertinya disini tempat kumpulan orang-orang pendiam dari luar tapi haus ilmu di dalam. kita bisa-bisa aja komunikasi begini-begitu, cuma susah cari topik atau hal apa yang memulai pembicaraan. ( ditambah lagi mungkin memang ada gangguan dibagian korteks wernicke dan broka (buat saya) ). ngomong juga sekadar atau sepenting aja ;D
emang susah kalau udah jadi minoritas.
i adore your intelligence

rafek

Atau anda adalah seorang introvert? Jangan khawatir, introversion bukanlah suatu gangguan mental.
There is impossible to escape the reality, except weaving together all of your imagination to make an alternate reality, and expand your own horizon. But people may call you a madman.

exile_rstd

Kutip dari: rafek pada Januari 14, 2012, 10:23:35 PM
Atau anda adalah seorang introvert? Jangan khawatir, introversion bukanlah suatu gangguan mental.
Kutipintrovert; karakter pribadi yang bersifat individu dan biasanya lebih pendiam dan tertutup, sedikit bicara dan lebih suka menjadi pendengar yang baik dalam suatu kelompok atau lebih suka menyendiri di rumah daripada harus berkumpul dengan orang lain, atau berjam-jam duduk di depan komputer
iya saya masih seperti itu. kenapa saya menyertakan kata 'masih' karena saya mau melakukan perubahan terhadap masalah yang bersifat kedalam yang terjadi pada saya. dan saya juga tadi dapat refrensi di internet bahwa seorang introvert ada yang suka bergabung dalam kelompok sosial/geng ada juga yang tidak. saya termasuk orang yang suka lepas-tetap ketika berada di kelompok sosial.

kalau dibilang menyukai jadi pendengar iya, tetapi saya juga suka memberikan aspirasi dan opini untuk suatu bentuk masalah atau topik diskusi. tertutup iya, tapi saya bisa sangat terbuka (kalau sudah kenal dekat). ga banyak omong iya. karena saya punya alasan. saya ga suka banyak omong apalagi kalau cuma ngomong yang ga penting. tidak suka berkumpul dengan orang lain, iya. tapi saya bisa berkumpul dengan orang lain kalau sedang mood.
i adore your intelligence

semut-ireng

#10
introvert itu sederhananya kan orang yang sangat pendiam dan tertutup ( sekali ).

mereka ini beresiko tinggi terkena stres

kebalikannya adalah tipe agresif,  sederhananya adalah orang yang sering berkeluh - kesah,  dan paling suka curhat ....... ^-^


exile_rstd

ng..
iya saya pernah jadi seorang introvert sampai terkena stress berat. tapi alhamdulillah sudah ada perubahan dalam cara berpikir/tindakan.
i adore your intelligence

ytridyrevsielixetuls

intelligent people tend to be unhappy especially if they are not like most people.
[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

rafek

Introversion bukanlah suatu mental disorder. Istilah Introversion dan Extraversion dikenal melalui teori Carl Jung yg kemudian berkembang dan diadopsi oleh sistem MBTI(Myers Briggs Type Indicator). Ekstravert atau ekstrovert adalah kebanyakan orang, yg dianggap normal, karena jumlahnya yg amat banyak. Sedangkan inrovert seringkali disalahpahami sebagai orang pemalu, pendiam, dingin, antisosial, tertutup, dll. Stigma sosial selalu memandang introversion sebagai sesuatu yg bersifat negatif. Padahal kenyataanya tidak seperti itu.

Belakangan, introversion banyak disoroti. Saya banyak menemukan di blog atau media lain artikel yg meluruskan kesalahpahaman ini. Salah satu artikel yg berpengaruh adalah tulisan Jonatahan Rauch, Caring for Your Introvert.[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Januari 15, 2012, 10:14:03 PM
intelligent people tend to be unhappy especially if they are not like most people.

Introvert is "a minority in the regular population but a majority in the gifted population".

Sebagai referensi
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
There is impossible to escape the reality, except weaving together all of your imagination to make an alternate reality, and expand your own horizon. But people may call you a madman.

semut-ireng

sudah berhasil melewati stres berat ?  selamat deh.  dan saya percaya pasti ada perubahan dalam cara berpikir/tindakan. 

stres yang sangat2 berat itu kan ibaratnya suatu proses memurnikan emas,  dan emas yang sudah murni tidak bisa dimurnikan lagi. :)