Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 20, 2024, 02:31:20 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 231
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 185
Total: 185

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Homeschooling

Dimulai oleh galihutomo, Juni 18, 2010, 02:59:37 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Mat Dillom

Kutip dari: Blue_Rain pada Juni 21, 2010, 12:54:57 AM
EH kalo homeschooling ntu bisa lebih cepet lulusnya yah...??

Tmenku waktu kelas 1 SMA seangkatan tapi anaknya rada-rada autis gimana gitu..
Trus pas kelas dua dia gak sekolah lagi, ngambil homeschooling katanya skarang kata temen-temen yang laen dia tuh udah kuliah lagi..
:o

Lah hebat bener tuh gw aja baru naek ke kelas 3 >:( >:(

homeschooling tuh kayak akselerasi gitu bukan sih?? ??? ???







Home schooling itu sekolah biasa. Hanya dilakukan secara informal. Karena menurut Undang-Undang Pendidikan Nasional, ada 3 jalur pendidikan, yaitu formal (sekolah umum), non formal (kursus-kursus), Informal (pendidikan dalam keluarga). Nah home schooling itu pendidikan formal yang dilaksanakan oleh keluarga (harusnya). Pemerintah memang mengakui pendidikan informal sebagai bagian dari pendidikan nasional. Oleh karenanya, homeschooling diperbolehkan sebagai wujud dukungan pemerintah pada masyarakat/keluarga,

Dukungan itu harusnya merujuk pada sekolah formal. Karena home schooling khan materinya pendidikan formal. Tapi kenyataannya kok justru merujuk ke PKBM. Itu yang saya tidak setujui. Yang menurut saya jadi salah jalur.

Lama pendidikannya yah sama dengan pendidikan umum formal. Yakni 3 tahun. Tidak ada percepatan kecuali anak setelah di tes memang memiliki kemampuan luar biasa diatas anak-anak normal disekolah umum.

truf777

Kutip dari: Mat Dillom pada Juni 21, 2010, 08:47:05 AM
Kutip dari: Blue_Rain pada Juni 21, 2010, 12:54:57 AM
EH kalo homeschooling ntu bisa lebih cepet lulusnya yah...??

Tmenku waktu kelas 1 SMA seangkatan tapi anaknya rada-rada autis gimana gitu..
Trus pas kelas dua dia gak sekolah lagi, ngambil homeschooling katanya skarang kata temen-temen yang laen dia tuh udah kuliah lagi..
:o

Lah hebat bener tuh gw aja baru naek ke kelas 3 >:( >:(

homeschooling tuh kayak akselerasi gitu bukan sih?? ??? ???







Home schooling itu sekolah biasa. Hanya dilakukan secara informal. Karena menurut Undang-Undang Pendidikan Nasional, ada 3 jalur pendidikan, yaitu formal (sekolah umum), non formal (kursus-kursus), Informal (pendidikan dalam keluarga). Nah home schooling itu pendidikan formal yang dilaksanakan oleh keluarga (harusnya). Pemerintah memang mengakui pendidikan informal sebagai bagian dari pendidikan nasional. Oleh karenanya, homeschooling diperbolehkan sebagai wujud dukungan pemerintah pada masyarakat/keluarga,

Dukungan itu harusnya merujuk pada sekolah formal. Karena home schooling khan materinya pendidikan formal. Tapi kenyataannya kok justru merujuk ke PKBM. Itu yang saya tidak setujui. Yang menurut saya jadi salah jalur.

Lama pendidikannya yah sama dengan pendidikan umum formal. Yakni 3 tahun. Tidak ada percepatan kecuali anak setelah di tes memang memiliki kemampuan luar biasa diatas anak-anak normal disekolah umum.

he ? jadi aku gk bisa cepetin dong ?
sekarang aku SMA kelas 1 :D mau belajar sendiri sampe pelajaran kelas 3
terus tes IGCSE . gk bisa yah ?
"I've always wondered if there was a god. And now I know there is --
and it's me." -homer simpson-

Faith means not wanting to know what is true. – Friedrich Nietzsche

galihutomo

#17
Aku mau nanya nih..... :D

Kutip dari: Mat Dillom pada Juni 21, 2010, 08:47:05 AM
Nah home schooling itu pendidikan formal yang dilaksanakan oleh keluarga (harusnya).

maksud kata "harusnya" itu apa? apa kenyataannya ada pelaksana homeschooling selain keluarga kah? :D
trus, klo mendatangkan pengajar tambahan yang dibayar oleh pihak keluarga pelaksana homeschooling tu  ada syarat khususnya tidak? misal sejenis sertifikat..... atau tidak harus.....  (jawabannya berdasarkan kenyataan di indonesia lho, klo mau ditambah idealnya juga boleh)

Kutip dari: Mat Dillom pada Juni 21, 2010, 08:47:05 AM
Dukungan itu harusnya merujuk pada sekolah formal. Karena home schooling khan materinya pendidikan formal. Tapi kenyataannya kok justru merujuk ke PKBM. Itu yang saya tidak setujui.

Hmm.... kesan saya kok materi PKBM tu lebih ringan dari materi SMA....  :D

klo ini dianggap sebagai peluang (ditengah carut-marut pendidikan di indo....) untuk memperoleh ijazah gimana?  :D

jadi gak perlu repot2 mempelajari seluruh materi SMA dari materi golongan2 IPA sampai IPS dan materi2 yang lainnya yang terlalu menyita waktu.... dan dapat diisi materi tambahan yang kurang diberi tempat di SMA misal :bertani bagi masyarakat pertanian, mengolah hasil tambang bagi daerah pertambangan, atau mempelajari arsitektur, farmasi, bahasa asing dsb sesuai bakat dan minat seseorang.... yang sangat baik disampaikan lebih dini.... :D

Kutip dari: Mat Dillom pada Juni 21, 2010, 08:47:05 AM
Lama pendidikannya yah sama dengan pendidikan umum formal. Yakni 3 tahun. Tidak ada percepatan kecuali anak setelah di tes memang memiliki kemampuan luar biasa diatas anak-anak normal disekolah umum.

ini merupakan kenyataan di indonesia atau baru idealisme?

soalnya saya sekarang baru mendampingi belajar lulusan paket B (setelah dia berhenti sekolah saat kelas 2 SMP....), sekarang dia mengambil paket C dan dah mau ujian padahal umur dia baru 15 tahun....(jadi secara perhitungan umur aja dia ngambil paket C blum ada 3 tahun....dan bisa jadi baru 1 tahun....) dan hebatnya lagi, dia udah sambil kuliah di PTS di "yogyakarta" jurusan bahasa asing .... sekarang dah menjelang semester III.

saat tak tanya kenapa kok udah bisa kuliah 1 tahun padahal baru mau ujian paket C?? :D

jawab dia : kan saya "HOMESCHOOLING"

anaknya emang pinter bahasa asing sih.... (b inggris, b arab ama dikit b jepang....)

Mat Dillom

Kutipmaksud kata "harusnya" itu apa? apa kenyataannya ada pelaksana homeschooling selain keluarga kah?
trus, klo mendatangkan pengajar tambahan yang dibayar oleh pihak keluarga pelaksana homeschooling tu  ada syarat khususnya tidak? misal sejenis sertifikat..... atau tidak harus.....  (jawabannya berdasarkan kenyataan di indonesia lho, klo mau ditambah idealnya juga boleh)

Kenyataannya ada yg tidak dilaksanakan oleh keluarga. Home schooling bukan memidahkan sekolah formal ke rumah. Tapi hakikatnya adalah terletak pada pengajarnya. Kalau guru dipanggil ke rumah, itu bukan home schooling. Hakikat home schooling bukan pada kontensnya. Tapi pada pengajarnya. Karena home schooling itu bagian dari pendidikan informal. Kalau mengundang guru ke rumah, jamnya pasti akan menyesuaikan waktu si guru itu, belum lagi kurikulumnya, dan lain sebagainya yg tentu tidak sesuai dengan prinsip-prinsi pendidikan informal.

Mat Dillom

KutipHmm.... kesan saya kok materi PKBM tu lebih ringan dari materi SMA.... 

klo ini dianggap sebagai peluang (ditengah carut-marut pendidikan di indo....) untuk memperoleh ijazah gimana? 

jadi gak perlu repot2 mempelajari seluruh materi SMA dari materi golongan2 IPA sampai IPS dan materi2 yang lainnya yang terlalu menyita waktu.... dan dapat diisi materi tambahan yang kurang diberi tempat di SMA misal :bertani bagi masyarakat pertanian, mengolah hasil tambang bagi daerah pertambangan, atau mempelajari arsitektur, farmasi, bahasa asing dsb sesuai bakat dan minat seseorang.... yang sangat baik disampaikan lebih dini....

Memang benar lebih ringan bahkan jauh lebih ringan. Makanya saya bilang sangat "BEDA" lulusan SMU Formal dengan PKBM. Jadi tidak harus disamakan khan?.

Persoalannya, menyamakan SMU dengan Paket C berarti merendahkan pendidikan itu sendiri, merendahkan pendidikan sekolah formal, juga memarjinalkan Pendidikan Kesetaraan.

Mat Dillom

Kutipini merupakan kenyataan di indonesia atau baru idealisme?

soalnya saya sekarang baru mendampingi belajar lulusan paket B (setelah dia berhenti sekolah saat kelas 2 SMP....), sekarang dia mengambil paket C dan dah mau ujian padahal umur dia baru 15 tahun....(jadi secara perhitungan umur aja dia ngambil paket C blum ada 3 tahun....dan bisa jadi baru 1 tahun....) dan hebatnya lagi, dia udah sambil kuliah di PTS di "yogyakarta" jurusan bahasa asing .... sekarang dah menjelang semester III.

saat tak tanya kenapa kok udah bisa kuliah 1 tahun padahal baru mau ujian paket C??

jawab dia : kan saya "HOMESCHOOLING"

anaknya emang pinter bahasa asing sih.... (b inggris, b arab ama dikit b jepang....)

Banyak penyimpangan di HomeSchooling. Ada juga yang memang anaknya berbakat lalu ditambah gurunya yg ngajar memang ahli.

Penyimpangan yang terjadi, keluarga yang melaksanakan homeschoolin adalah keluarga yg berduit. Mereka menggunakan uang untuk mempercepat pendidikan anaknya. Parahnya, instansi terkait yg harusnya mengontrol justru memanfaatkan situasi ini untuk sejumlah rupiah. Hasilnya, yaitu, anak sudah lulus dan kuliah diusia yg tidak seharusnya. Semoga anak itu tidak stress saja dikemudian hari.

Jadi kalau ditanya itu tataran ideal atau kenyataan?. Bukan itu persoalannya. Itu aturan yang sudah baku yg ditetapkan. Hanya saja aturan itu dilanggar oleh pihak-pihak yang tidak mengerti hakikat pendidikan. Termasuk disini, orang tua dan oknum-oknum pemerintah yang menangani home schooling itu.

daivadeva

home schooling dgn kata lain anak yg kurang cpt nangkep atau kasarnya tidak begitu pintar makanya sekolah di home schooling ya?

logicalmind

hmm jadi menurut Bung Mat Home schooling yang baik gimana tuh...

Monox D. I-Fly

PKBM apaan sih? Pendidikan Kegiatan Belajar Mengajar?
Gambar di avatar saya adalah salah satu contoh dari kartu Mathematicards, Trading Card Game buatan saya waktu skripsi.