Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 06:01:42 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 231
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 217
Total: 217

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Tekan Angka Kematian dengan Kurikulum Etika Berlalu Lintas

Dimulai oleh randall, Oktober 07, 2012, 11:10:43 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

randall

Source: [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

KBR68H - Sudah berapa orang yang tewas sia-sia di jalan karena kecelakaan? Data kepolisian menyebut ada 80 orang lebih tewas dalam sebuah kecelakaan di jalan selama satu hari. Untuk menekan angka kematian orang di jalan, PT Astra Honda Motor membuat workshop untuk guru SP, SMA, dan SMK soal kurikulum etika berlalu lintas.

Head of Corporate Communication ASTRA, Kristanto mengatakan ASTRA mempunyai tanggungjawab moral terhadap calon pengguna motor. ASTRA merancang sebuah silabus edukasi cara menggunakan motor yang benar dalam keselamatan berkendara di jalan raya.

"Kami bersama dinas pendidikan di seluruh Indonesia. Kami tidak semata-mata mengajarkan skill berkendara. Tapi lebih ke etika dan budaya berkendara," kata Kristanto.

Program ini untuk siswa SMP, SMA, dan SMK. Sehingga dibuat kurikulum terintegrasi pada tingkat usia dini SD. Sedangkan di 2013 nanti kurikulum itu akan terintegrasi di perguruan tinggi. Sejak 2010 rancangan kurikulum itu sudah disebarkan di 14 provinsi di tingkat SMP, SMA, dan SMK.

Ketua Bidang Organisasi Ikatan Guru Indonesia Sururi Aziz mengatakan kurikulum etika berkendara bisa dimasukkan di semua pelajaran di sekolah. Setingga pengajaran kurikulum ini tidak membosankan.

"Misalnya di pelajaran Agama mengajarkan sopan santun dan bagaimana merawat milik publik. PKN juga mengajarkan bagaimana menjadi warga negara yang baik. Jadi kalau menurut kami, etika itu bukan pelajaran sendiri, tapi terintergrasi kepada semua pelajaran," kata Sururi.

Sururi melanjutkan perlu sosok panutan atau contoh untuk menjalankan kurikulum etika berlalu lintas. Sosok ini semisal orangtua, guru atau masyarakat lainnya.

"Polisi berseragam juga masih melanggar aturan. Jadi yang penting adalah keteladanan. Kedua adalah soal aturan, bagaimana bisa diterapkan secara konsisten dan konsekwen," jelas Sururi.

Kata dia banyak orangtua tidak memberikan contoh yang baik dalam berkendara. Bahkan orangtua mendorong anaknya untuk berkendara meski belum pantas dari sisi usia. Itu menyebabkan seorang anak berkendara di jalan secara ilegal dengan posisi bahaya maut menunggu.

Head of Corporate Communication ASTRA, Kristanto mengatakan salah satu kota yang berkomitmen menerapkan kurikulum etika berlalu lintas adalah Yogyakata. Beberapa sekolah sudah menjalankan dan mengajarkan etika berlalu lintas melalui mata pelajaran. Kepala SMAN 6 Yogyakarta Miftahkodin mengatakan sekolahnya sudah menuangkan ajaran etika berlalu lintas sejak tahun 2010 dan 2011. Implementasi ini terintegrasi mata pelajaran, yaitu menyandingkan di kompetensi pendidikan dan etika berlalu lintas.

"Kami mengembangkan di budaya sekolah, kalau masuk ke sekolah kurang lebih 50 meter harus menuntun motornya. Siswa yang tidak punya SIM tidak boleh menggunakan sepeda motor," kata Miftah.

Hal itu dilakukan untuk membiasakan menjalankan etika sopan santun. Selain itu pengajaran etika berlalu lintas juga untuk melakukan kampanye lingkungan agar udara tidak tercemar. Katanya, pendidikan etika berlalu lintas ini sangat kontekstual dan berguna.

"Siapa yang tidak beraktivitas dengan tidak berlalu lintas? Pasti semua berlalu lintas," kata dia.

Ketua Bidang Organisasi Ikatan Guru Indonesia Sururi Aziz mengatakan etika berlalu lintas harus diajarkan sejak dini. Semisal mengajarkan berlalu lintas sejak anak-anak belajar sepeda. Sebab itu mengajarkan untuk menggunakan fasilitas umum.
Kepala SMAN 5 Yogyakarta Munjid Nur Alamsyah mengatakan sekolahnya juga menjadi salah satu sekolah percontohan kurikulum etika berlalu lintas. Sama seperti sekolah lainnya, SMAN 5 Yogya menekankan melarang siswanya menggukan motor tanpa SIM.

"Yang bertugas memantau itu kami. Saya kasih tahu dan ingatkan lagi. Semua yang membawa kendaraan 500 anak. Kelas 10 tidak boleh bawa motor. kelas 11 dan 12 saja yang boleh bawa," jelas Munjid.

Head of Corporate Communication ASTRA, Kristanto menargetkan seluruh guru mengikuti workshop etika berlalu lintas. NAntinya gutu menjadi agen perubahan dan menularkan ke anak didiknya. Dengan begitu sejak dini anak-anak tahu bagaimana cara berkendara dengan baik dan benar.

nʇǝʌ∀

soal keahlian mungkin pengendara indonesia sudah termasuk baik. namun sistem lalulintas sini yang tidak baik ditambah dengan buruknya perilaku pengendara, penyeberang jalan, dan invasi pedagang yang mengambil jalan sebagai tempat berdagang.

ketika anda menyetir kendaraan, terutama motor, anda akan "dipaksa" untuk melanggar tata tertib karena terdorong untuk melakukan urusan yang mendesak dan juga karena sistem lalulintas dan bentuk jalanan yang tidak baik, dan apabila anda tidak mau melanggar, maka itu artinya anda "melanggar" budaya berlalulintas sini. pengendara lain akan mendesak anda untuk "patuh".
ini artinya melanggar lalulintas menjadi kebenaran di sini.

berkendara makin terasa tidak nyaman dan aman dengan munculnya kendaraan yang diparkir sembarangan, dan kendaraan umum yang ngetem di luar tempat yg seharusnya, ditambah lagi sikap penumpang yang mau turun dimana saja, dan calon penumpang yg menunggu kendaraan umum dimana saja (tanpa perduli apakah ada yang pengendara terhalang atau tidak ketika kendaraan umum berhenti untuk menaikkan/menurunkan penumpang) sehingga halte tidak menjadi berbeda dengan tempat lain. itu bisa menyulitkan siapa saja untuk bermanuver baik itu pejalan kaki maupun pengendara.

lalulintas di negara ini cacat di setiap aspek. menyetir motor dengan kecepatan 20-40 km/jam dengan jarak 1-2 meter di belakang kendaraan roda empat adalah pemandangan biasa. begitu juga dengan para pengendara yang suka menyerobot lintasan kereta api meskipun sirine telah dibunyikan.

                |'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''|
       __/""|"|--------nʇǝʌ∀ inc.------|
> (|__|_|!!|__________________|
      (o)!""""""(o)(o)!"""""""""""(o)(o)!

ytridyrevsielixetuls

memang kalau di Iindonesia sepertinya pengendara memang "dipaksa" untuk melanggar. ketika seorang pengendara sadar akan baiknya tertib berkendara, dia akan terdesak oleh berton-ton pengendara lainnya yang tidak mau sadar, dan akhirnya ikut melanggar juga. jadi memang semua masyarakat harus belajar tertib dalam berkendara.
tidak cukup elemen siswa dan guru saja. melainkan semua elemen.
sekarang ini kendaraan roda dua dan empat saling "berimpitan" di jalan raya adalah pemandangan biasa. kalau kita membawa motor, kita rentan tersenggol mobil dan jatuh. sedangkan kalau kita membawa mobil, kita rentan menyenggol pengendara motor.
[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

Monox D. I-Fly

Jadi inget waktu tes tentang peraturan lalu lintas pas mau bikin SIM... Hampir setengahnya saya salah menjawab... :-[
Gambar di avatar saya adalah salah satu contoh dari kartu Mathematicards, Trading Card Game buatan saya waktu skripsi.