Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 23, 2024, 07:08:57 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 167
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 126
Total: 126

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Anda Bertanya Geocentrist Menjawab

Dimulai oleh nʇǝʌ∀, Desember 23, 2014, 01:02:43 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

mhyworld

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Januari 30, 2015, 01:20:07 AM
berarti meskipun hasil kedua eksperimen itu "bertolak-belakang" tetap tidak membuktikan Bumi diam ya terlebih lagi ketika belum dilakukan di planet-planet lain..?
IMO, gyroscope diperlukan untuk navigasi wahana antariksa. Tidak mungkin Curiosity dapat mendarat di Mars tanpa gyroscope. Kemungkinan besar yang dipakai adalah type optic. I think we can safely think that Sagnac effect works on other planets too.
Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, geocentrism seperti yang diajukan Goen bisa difalsifikasi (atau verifikasi) dari eksperimen Michelson-Morley di planet lain. Sayangnya saya belum menemukan referensinya.
once we have eternity, everything else can wait

ytridyrevsielixetuls

Kutip dari: nʇǝʌ∀ pada Januari 30, 2015, 06:01:25 AM
buat ytridyrevsielixetuls. saya ingin menghimbau. bukan dalam moderasi saja tapi juga secara kekeluargaan. karena kita sudah lama kenal disini dan punya banyak kesamaan pandangan. saya mengerti anda punya keyakinan sendiri. dan saya tahu anda tidak memaksakan keyakinan anda pada orang lain...

tapi khusus untuk thread ini, just leave the geocentrist alone. kepercayaan yang dibahas disini haruslah Samawi geocentrism. anda tetap punya hak mempromosikan keyakinan anda di ForSa. begitu juga dengan standar moral anda. tapi tidak di thread ini. oke?

terima kasih atas pengertiannya :)

baiklah. terima kasih telah mengingatkan.
ya, saya punya keyakinan sendiri. dan saya tidak pernah memaksakan keyakinan itu pada pihak lain.
member-member lain tetap berhak pada keyakinannya masing-masing.

TAPI memang sudah seharusnya saya berikan statement bahwa saya tidak sedang membicarakan agama Samawi.
dan akan lebih baik lagi kalau keyakinan saya tsb tidak usah dibawa-bawa di thread ini. karena selain OOT, bisa menimbulkan salah paham.

kalau saya ingin mempromosikan keyakinan saya pribadi haruslah di thread lain. bukan disini.

thread ini khusus membahas geocentrism atau Samawi geocentrism. maka haruslah hal itu saja yang dibicarakan. bukan hal lain.
dan saya tidak mendukung siapapun yang melanggar ketentuan itu!

Kutip dari: mhyworld pada Januari 30, 2015, 10:24:23 AM
IMO, gyroscope diperlukan untuk navigasi wahana antariksa. Tidak mungkin Curiosity dapat mendarat di Mars tanpa gyroscope. Kemungkinan besar yang dipakai adalah type optic. I think we can safely think that Sagnac effect works on other planets too.
Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, geocentrism seperti yang diajukan Goen bisa difalsifikasi (atau verifikasi) dari eksperimen Michelson-Morley di planet lain. Sayangnya saya belum menemukan referensinya.

maaf, saya masih belum paham sepenuhnya penjelasan anda. apa itu Curiosity, gyroscope, dan type optic ? apakah mereka spacecraft + device/sistem navigasi ?

dan apakah hipotesis/asumsi yang anda maksud itu intinya Sagnac effect akan bereaksi sama meski dilakukan di planet lain sedangkan Michelson-Morley eksperimen masih belum jelas bagaimana hasilnya kalau dilakukan di planet lain ?
[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

Goen

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Januari 29, 2015, 11:34:12 PManda ini sensitif dan persisten pada tuduhan anda.
Untuk kedepannya, mohon dicatat bahwa isu SARA akan selalu menjadi isu sensitif.

Kutipsaya menolak tuduhan anda bahwa saya melakukan penghujatan.
Saya sudah katakan bahwa saya berprasangka baik Anda tidak sedang menghina (SARA) dan meminta baik-baik untuk tidak mengulangi bagian itu. Tidak masalah pada bidadari, yang masalah pada lesbianisme. Karena apa? Karena BERPOTENSI menghujat. Oleh siapa? Oleh orang yang standarnya tidak sama dengan standar Anda. Anda akui sendiri 'kan bahwa standar keyakinan setiap orang berbeda? Ketika diadu, yang dirugikan adalah orang yang standar keyakinannnya dilecehkan.

Kutipsaya akan fokus pada keyakinan-keyakinan yang mendukung geocentrism. sudah cukup kah memenuhi tuntutan anda ?
Case closed. Terima kasih atas pengertiannya.

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Januari 29, 2015, 11:58:50 PMbaiklah. berarti tidak bisa divonis bahwa itu gara-gara spinning universe ya ?
Mach Principle atau Equivalence Principle itu bersifat relatif. Tidak memastikan model ini atau model itu benar. Sehingga, Coriolis Effect dan Foucault Pendulum, berdasarkan prinsip ini, bisa muncul karena rotasi planet, bisa juga karena spinning universe. Tentu saja, tidak hanya untuk bumi, tapi juga berlaku untuk planet-planet lainnya.

Mach Principle atau Equivalence Principle sengaja saya angkat untuk menghilangkan KEMUTLAKAN bahwa Coriolis Effect dan Foucault Pendulum itu disebabkan oleh rotasi planet. Melainkan, bisa juga karena spinning universe.

Kutipsaya tidak tahu itu sains atau bukan sains? kalau bukan berarti itu supranatural yah. ya tak masalah dikatakan supranatural.

nah sekarang saya minta bukti observasi langsung bahwa Bumi tidak ada di pinggir galaksi Bima Sakti atau Tata-Surya kita terisolir dari benda-benda langit lain.
Tata-surya kita tidak terisolir dari benda-benda langit lain.

Saya menolak ASUMSI bahwa kita sedang tinggal di sebuah galaksi, layaknya galaksi-galaksi di luar sana, di salah satu lengan spiral galaksi Bima Sakti. Sebagaimana saya menolak ASUMSI bahwa bumi be-rotasi layaknya planet-planet lain di tata surya.

Bukti?

Tahun 1962, astronomer Vera Rubin mengobservasi bintang-bintang di dalam "galaksi" Bima Sakti dan menemukan bahwa bintang-bintang tersebut mengitari "inti galaksi" dengan kecepatan yang sama, tak peduli radiusnya dari "inti galaksi". Minimal, hal ini menandakan bahwa, "galaksi" Bima sakti tidak berbentuk spiral. Karena untuk membentuk spiral, kecepatan objek mengitari inti galaksi harus berbeda tergantung radiusnya dari inti galaksi.

Rubin found that stars far from the luminous central matter rotated with the same velocity as stars one-tenth the distance from the galaxy's center. This implied that the mass density did not fall off with distance, at least to the distances Rubin observed. ["Discover," 22 Feb 2012]

Of course, Dark--supranatural--Matter will come to save the day. ;D

Kutiplandasan saya percaya heliocentrism kan dari supranatural. memang kapan saya bilang landasan saya sains. coba ingat-ingat lagi apa yang pernah saya katakan. tapi anda tidak mengizinkan saya mempromosikan agama saya disini. jadi bagaimana mau disebutkan?
OK, skip it.

Kutipbaiklah. apakah eksperimen Michelson-Morley dan eskperimen Sagnac itu pasti membuktikan Bumi diam dan planet-planet lain berotasi apabila dilakukan di semua planet ? kalau iya apa buktinya?
Belum ada penjelasan ilmiah lain atas bertolak-belakangnya dua eksperimen ini selain konsekuensi logis bahwa bumi sebagai kerangka acuan diam. Saya sebagai geocentrists merasa cukup dengan hal ini. Sebagaimana halnya Big-banger merasa cukup dengan klaim Copernican Principle-nya, yaitu, distant galaxies akan tetap teramati red-shift dari galaksi lain (Homogeneous Isotropic) meskipun hal itu belum dibuktikan dengan pengamatan dari galaksi lain.

KutipOK. ether ada di dalam Bumi dan planet-planet. dan ether punya massa. berarti Bumi tidak berada di wilayah Zero Mass.
tapi kenapa Bumi tidak berotasi meskipun ether pengaruhnya sudah masuk/sampai ke Bumi ?
"Consider a rotating, solid sphere immersed in a viscous fluid. As it rotates, the sphere will drag the fluid along with it. At various points in the fluid, set down little rods, and watch how the fluid rotates them as it flows past. Near the poles the fluid will clearly rotate the rods in the same direction as the star rotates. But near the equator, because the fluid is dragged more rapidly at small radii than at large, the end of a rod closest to the sphere is dragged by the fluid more rapidly than the far end of the rod. Consequently, the rod rotates in the direction opposite to the rotation of the sphere." [Mishner, Thorne dan Wheeler, "Gravitation," hal. 1120.]

Penjelasan MTW di atas dapat diilustrasikan seperti bola berputar di dalam air, seperti gambar di bawah:



Putaran bola akan menyebabkan air di sekelilingnya ikut terseret. Lingkaran warna merah pada gambar di atas mewakili putaran tongkat-tongkat kecil (little rods) yang oleh MTW di letakkan di berbagai posisi. Tongkat yang terletak di atas kutub akan berputar searah dengan putaran bola. Namun, di bagian ekuator, ujung tongkat yang lebih mendekati bola akan tersapu terlebih dahulu daripada bagian ujung satunya lagi, sehingga perputarannya akan berlawanan arah dengan arah putaran bola. Mekanismenya mirip seperti kerja roda-roda gir. Gambar dari atas:



Sekarang, andaikan perputaran tidak berasal dari bola, tapi dari tongkat-tongkat di sekelilingnya. Maka, untuk memutar bola searah jarum jam (misalnya), tongkat-tongkat di atas kutub harus diputar searah jarum jam, tapi di bagian ekuator harus diputar berlawanan arah jarum jam.

Dalam sistem geocentric dimana semesta berputar membawa ether, seluruh tongkat akan berputar searah dengan arah putaran semesta. Tidak ada yang berlawanan, baik di atas kutub maupun bagian ekuator. Tongkat-tongkat di atas kutub yang berputar searah jarum jam (misalnya) akan memaksa bola berputar searah jarum jam pula. Tetapi, tongkat-tongkat di bagian ekuator yang berputar searah jarum jam akan memaksa bola berputar BERLAWANAN ARAH jarum jam. Efeknya, bola terkunci sehingga tidak dapat berotasi. Ilustrasinya seperti gambar di bawah:



Dari sini bisa dijelaskan, kenapa bumi sedikit pepat (oblate), yaitu karena mendapat tekanan dari atas kutub.

Goen

Kutip dari: mhyworld pada Januari 29, 2015, 11:22:59 PMSekedar mengingatkan,

Kutip dari: Goen pada Januari 27, 2015, 11:48:02 AMMasa, sih? ;D

Coba dicek lagi. Jadinya kontradiktif dengan pernyataan Anda berikutnya.
Dalam sistem heliocentric, kemiringan bumi sebesar 23,5 derajat akan menyebabkan TIDAK HANYA matahari yang tampak bergerak naik-turun, tapi seluruhnya. Jika hanya matahari saja yang tampak naik-turun, jadinya malah aneh. Semua, selain matahari, harus miring bersama bumi sebesar 23,5 derajat terhadap matahari. ;D
...
Maaf kalau saya salah tangkap.
Oh, itu tanggapan saya untuk komentar Anda yang ini:

Kutip dari: mhyworld pada Januari 25, 2015, 08:40:19 AMDari bumi yang tampak bergerak naik turun 23.5 derajat hanya matahari...
Secara heliocentric, bumi 'kan miring di bidang ekliptika. Dan yang ada di bidang ekliptika itu, tidak hanya matahari, tapi ada planet-planet di tata surya juga. Jadi, yang saya maksud "seluruhnya" itu, seluruh objek yang ada di tata surya, tidak hanya matahari. Bukan begitu?

Kutip dari: mhyworld pada Januari 29, 2015, 11:39:38 PMPoin di atas kok malah mirip Copernican/Equivalence principle, yang menganggap bahwa apa yang ada di bumi bukanlah sesuatu yang istimewa, melainkan dapat dijumpai di tempat-tempat lain di angkasa.
Mungkin maksudnya Mediocrity Principle. Memang akan menyambung ke sana. Tapi, Copernican Principle itu terkait POSISI di alam semesta. Tidak ada posisi istimewa di alam semesta. Tidak ada pusat di alam semesta.

The Copernican principle assumes that neither the Sun nor the Earth are in a central, specially favored position in the universe. [[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]]

Kutip dari: mhyworld pada Januari 30, 2015, 12:20:43 AMBisa anda jelaskan maksud dari istilah ekliptika semesta di atas? Soalnya istilah ekliptika selalu dihubungkan dengan posisi matahari.
Berdasarkan artikel berikut, celestial equator sebidang dengan earth equator
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
Oleh karena itu dalam sistem geosentris, yang miring bukan semestanya, melainkan bidang tempat lintasan matahari mengelilingi bumi.
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
Dalam model semesta sebenarnya tidak ada acuan atas-bawah atau kiri-kanan. Tapi sekedar penggambaran, dalam sistem heliocentric bumi miring terhadap semesta karena acuannya adalah semesta. Sementara dalam sistem geocentric sebaliknya, semesta yang miring terhadap acuannya, yaitu bumi.

Ekliptika dalam sistem geocentric, tidak hanya terbatas pada tata surya saja, tapi sampai rasi bintang dan lebih jauh lagi sampai batas semesta. Itu sebabnya saya menyebutnya sebagai "ekliptika semesta".

Kutip dari: mhyworld pada Januari 30, 2015, 12:32:01 AMAFAIK, eksperimen Michelson-Morley ditujukan untuk mengukur gerak linier. Dalam hal ini kecepatan linier revolusi bumi jauh lebih signifikan dibanding kecepatan linier permukaan bumi akibat rotasi.
Lalu kenapa eksperimen MM tidak bisa mendeteksi kecepatan linear revolusi bumi?

KutipSedangkan eksperimen Sagnac lebih ditujukan untuk mengukur kecepatan sudut putaran, dan banyak diaplikasikan dalam ring laser dan fiber optic gyroscope, sehingga lebih cocok untuk mengukur rotasi.
FYI, Georges Sagnac melakukan eksperimen itu untuk menguji klaim Einstein dalam Relativitas Khususnya bahwa kecepatan cahaya selalu konstan tak peduli diam/bergeraknya sumber cahayanya.

Einstein postulated that the speed of light in free space is the same for all observers, regardless of their motion relative to the light source... [[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]]

Karena Relativitas Khusus-lah jawaban yang umumnya digunakan oleh heliocentrists atas pertanyaan eksperimen MM saya di atas:

"Lalu kenapa eksperimen MM tidak bisa mendeteksi kecepatan linear revolusi bumi?"

Kutip dari: mhyworld pada Januari 30, 2015, 10:24:23 AMIMO, gyroscope diperlukan untuk navigasi wahana antariksa. Tidak mungkin Curiosity dapat mendarat di Mars tanpa gyroscope. Kemungkinan besar yang dipakai adalah type optic. I think we can safely think that Sagnac effect works on other planets too.
Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, geocentrism seperti yang diajukan Goen bisa difalsifikasi (atau verifikasi) dari eksperimen Michelson-Morley di planet lain. Sayangnya saya belum menemukan referensinya.
Desain Ring Laser Gyro memang dikhususkan untuk mendeteksi rotasi. Itu sebabnya, tak bisa dipakai untuk pendeteksian kecepatan linear seperti pernyataan Anda sebelumnya. Dan sekalipun berada di luar angkasa yang berputar dalam sistem geocentric, Ring Laser Gyro tidak akan memberi sinyal sedang berotasi, karena wahana menjadikan ruang angkasa sebagai kerangka acuannya. Sebagaimana pernah saya ilustrasikan sebelumnya dengan komidi putar.

mhyworld

Kutip dari: Goen pada Februari 04, 2015, 01:53:50 PM
...Secara heliocentric, bumi 'kan miring di bidang ekliptika. Dan yang ada di bidang ekliptika itu, tidak hanya matahari, tapi ada planet-planet di tata surya juga. Jadi, yang saya maksud "seluruhnya" itu, seluruh objek yang ada di tata surya, tidak hanya matahari. Bukan begitu?...
Planet-planet tidak tepat beredar di bidang ekliptika. [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
Dwarf planet seperti Pluto beredar lebih miring terhadap ekliptika. [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
Makanya saat anda menyebutkan "seluruhnya", saya anggap itu adalah objek angkasa yang lain di luar tata surya. Hal ini semakin dikuatkan oleh komentar anda terhadap grafik yang saya ajukan sesudahnya.
once we have eternity, everything else can wait

mhyworld

Kutip dari: Goen pada Februari 04, 2015, 01:53:50 PM
...Lalu kenapa eksperimen MM tidak bisa mendeteksi kecepatan linear revolusi bumi?
FYI, Georges Sagnac melakukan eksperimen itu untuk menguji klaim Einstein dalam Relativitas Khususnya bahwa kecepatan cahaya selalu konstan tak peduli diam/bergeraknya sumber cahayanya.

Einstein postulated that the speed of light in free space is the same for all observers, regardless of their motion relative to the light source... [[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]]

Karena Relativitas Khusus-lah jawaban yang umumnya digunakan oleh heliocentrists atas pertanyaan eksperimen MM saya di atas:

"Lalu kenapa eksperimen MM tidak bisa mendeteksi kecepatan linear revolusi bumi?"
Desain Ring Laser Gyro memang dikhususkan untuk mendeteksi rotasi. Itu sebabnya, tak bisa dipakai untuk pendeteksian kecepatan linear seperti pernyataan Anda sebelumnya. Dan sekalipun berada di luar angkasa yang berputar dalam sistem geocentric, Ring Laser Gyro tidak akan memberi sinyal sedang berotasi, karena wahana menjadikan ruang angkasa sebagai kerangka acuannya. Sebagaimana pernah saya ilustrasikan sebelumnya dengan komidi putar.
Sebagai analogi, orang yang berada di dalam gerbong kereta yang bergerak lurus dengan kecepatan konstan tidak akan menyadari apakah gerbong tersebut diam atau bergerak tanpa melihat ke luar (eksperimen Michelson-Morley). Namun ia akan menyadari jika gerbong tersebut berputar meskipun tidak melihat ke luar gerbong (eksperimen Sagnac).
once we have eternity, everything else can wait

Pi-One

KutipThe first clue of dark matter's existence came from the speed with which stars rotated in galaxy clusters. Much more solid evidence for dark matter came from Vera Rubin, an observational astronomer, who in the late 1960s and early 1970s made detailed quantitative measurements of stars rotating in galaxies. The properties of a galaxy, such as the rate at which its stars orbit, depend on how much matter it contains. With only visible matter present, one would expect those stars well beyond the galaxy to be rather insensitive to its gravitational pull. Yet Rubin found that stars far from the luminous central matter rotated with the same velocity as stars one-tenth the distance from the galaxy's center. This implied that the mass density did not fall off with distance, at least to the distances Rubin observed. Astronomers concluded that galaxies consisted primarily of unseen dark matter. Supplementary evidence comes from studies of gravitational lensing.

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Artikel yang dibahas soal dark matter.
Dan kecepatan berbeda, kenapa gak bisa menghasilkan galaksi spiral?
Toh itu kecepatan gerak, bukan kala revolusi terhadap pusat galaksi.

Goen

Kutip dari: mhyworld pada Februari 04, 2015, 05:08:44 PMPlanet-planet tidak tepat beredar di bidang ekliptika. [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
Dwarf planet seperti Pluto beredar lebih miring terhadap ekliptika. [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
Ya, memang tidak tepat beredar di bidang ekliptika. Tapi karena ikut matahari sebagai pusat peredarannya, jadi terlihat naik-turun bersama matahari bila di lihat dari bumi. Seperti gambar sebelumnya.





Ekliptika dalam sistem geocentric, tidak terbentuk dari relasi orbit bumi terhadap matahari dalam sistem heliocentric. Tapi, terhadap rasi bintang, distant masses dan seterusnya. Posisi tertinggi ekliptika dalam sistem geocentric, selalu ke rasi Gemini dan terendahnya selalu ke Sagitarius. Seperti gambar di bawah:



Jadi dalam sistem geocentric akan ada dua bidang dari bumi, yaitu, ekuator dan ekliptika. Bentuknya bersilangan membentuk "axis" (equinox) yang salah satunya berpotongan di rasi Leo. Seperti pada gambar di bawah:



Nah, salah bukti yang saya ajukan sebelumnya untuk geocentrism adalah adanya pola-pola CMB (Cosmic Microwave Background) yang be-relasi dengan perpotongan dua bidang ini (ekuator dan ekliptika). Yang oleh ilmuwan dinamakan sebagai "Axis of Evil."

Dipole pada CMB terletak pada perpotongan equinox pada rasi Leo (seperti pada gambar di atas). Sedangkan, quadrupole terletak pada ujung masing-masing bidang equator dan ekliptika. Seperti pada gambar di bawah:



KutipMakanya saat anda menyebutkan "seluruhnya", saya anggap itu adalah objek angkasa yang lain di luar tata surya. Hal ini semakin dikuatkan oleh komentar anda terhadap grafik yang saya ajukan sesudahnya.
Maaf, saya yang kurang lengkap. ;D

Kutip dari: mhyworld pada Februari 04, 2015, 05:18:48 PMSebagai analogi, orang yang berada di dalam gerbong kereta yang bergerak lurus dengan kecepatan konstan tidak akan menyadari apakah gerbong tersebut diam atau bergerak tanpa melihat ke luar (eksperimen Michelson-Morley).
Oh, jadi gerak bumi me-revolusi matahari masuk kategori gerak lurus?
Bagaimana dengan GPS yang me-revolusi bumi, masuk kategori ini tidak?

KutipNamun ia akan menyadari jika gerbong tersebut berputar meskipun tidak melihat ke luar gerbong (eksperimen Sagnac).
Kalau penyebabnya rotasi atau gaya centrifugal pada eksperimen Sagnac, kedua jalur cahaya dalam eksperimen Sagnac sama-sama mengalaminya, kan? Artinya, kecepatan kedua cahaya, entah sama-sama melambat atau sama-sama mempercepat. Bukan begitu?


ytridyrevsielixetuls

#128
Kutip dari: Goen pada Februari 04, 2015, 01:47:29 PM
"Consider a rotating, solid sphere immersed in a viscous fluid. As it rotates, the sphere will drag the fluid along with it. At various points in the fluid, set down little rods, and watch how the fluid rotates them as it flows past. Near the poles the fluid will clearly rotate the rods in the same direction as the star rotates. But near the equator, because the fluid is dragged more rapidly at small radii than at large, the end of a rod closest to the sphere is dragged by the fluid more rapidly than the far end of the rod. Consequently, the rod rotates in the direction opposite to the rotation of the sphere." [Mishner, Thorne dan Wheeler, "Gravitation," hal. 1120.]

Penjelasan MTW di atas dapat diilustrasikan seperti bola berputar di dalam air, seperti gambar di bawah:



Putaran bola akan menyebabkan air di sekelilingnya ikut terseret. Lingkaran warna merah pada gambar di atas mewakili putaran tongkat-tongkat kecil (little rods) yang oleh MTW di letakkan di berbagai posisi. Tongkat yang terletak di atas kutub akan berputar searah dengan putaran bola. Namun, di bagian ekuator, ujung tongkat yang lebih mendekati bola akan tersapu terlebih dahulu daripada bagian ujung satunya lagi, sehingga perputarannya akan berlawanan arah dengan arah putaran bola. Mekanismenya mirip seperti kerja roda-roda gir. Gambar dari atas:



Sekarang, andaikan perputaran tidak berasal dari bola, tapi dari tongkat-tongkat di sekelilingnya. Maka, untuk memutar bola searah jarum jam (misalnya), tongkat-tongkat di atas kutub harus diputar searah jarum jam, tapi di bagian ekuator harus diputar berlawanan arah jarum jam.

Dalam sistem geocentric dimana semesta berputar membawa ether, seluruh tongkat akan berputar searah dengan arah putaran semesta. Tidak ada yang berlawanan, baik di atas kutub maupun bagian ekuator. Tongkat-tongkat di atas kutub yang berputar searah jarum jam (misalnya) akan memaksa bola berputar searah jarum jam pula. Tetapi, tongkat-tongkat di bagian ekuator yang berputar searah jarum jam akan memaksa bola berputar BERLAWANAN ARAH jarum jam. Efeknya, bola terkunci sehingga tidak dapat berotasi. Ilustrasinya seperti gambar di bawah:



Dari sini bisa dijelaskan, kenapa bumi sedikit pepat (oblate), yaitu karena mendapat tekanan dari atas kutub.

dalam kenyataan, model geocentric tidak punya mekanisme ilmiah mendukung klaim bumi diam terkunci. sedangkan dalam model heliocentric, bisa dijelaskan secara ilmiah mengapa bumi yang mengelilingi matahari. analogi anda itu tidak salah. tapi dalam kenyataan, tidak ditemukan mekanisme ilmiah mendukung model klaim bumi diam terkunci.

dalam geocentrisme, cuma ada SATU putaran universal yang beberapa kali disebutkan dalam diskusi. dan sumbu putar itu tepat di bagian kutub bumi sehingga bumi seharusnya berotasi. namun agar bumi diam terkunci, maka harus ada empat sumbu putar lain (yang dianalogikan dengan tongkat atau roda gigi) yang menempel di empat penjuru equator bumi. namun empat sumbu putar itu akan menciptakan pusaran ether sendiri yang ternyata tidak ditemukan karena setiap waktu, ribuan satelit dan sampah ruang angkasa bersliweran di dekat bumi dan di atmosfer bumi tanpa terpengaruh empat "kekuatan misterius" yang menempel di empat penjuru equator bumi.

logikanya, kalau empat pusaran itu ada menempel di empat penjuru equator bumi, maka satelit mati dan sampah luar angkasa akan terseret ikut masuk ke empat pusaran tersebut. kenyataannya tidak ada yang seperti itu. kan logikanya, kalau sumbu putar kutub tetap berputar maka keempat sumbu putar equator juga tetap berputar dan arah putarannya berlawanan dengan putaran semesta/kutub, dan akan menyeret masuk sampah luar angkasa dan satelit mati di pinggir/sekitar bumi. mereka akan berputar-putar di dalam sana.

dan seperti yang sudah dikonfirmasi dari anda. densitas ether penuh memenuhi alam semesta. ether punya massa. ether berkontribusi menciptakan pusat massa. dan ether ada di semua planet. berarti ether masuk ke dalam bumi/ada di bumi. dan bumi ada di pusat massa. secara sendirinya, geocentrisme membenarkan bahwa pusat massa itu punya massa.

[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

ytridyrevsielixetuls

Kutip dari: Goen pada Januari 28, 2015, 02:47:47 PM
Ether bukan benda gaib. It's smallest particle. Dan yang namanya partikel, pasti punya massa. Dan dalam hal ini, massa-lah yang berkontribusi menghasilkan pusat-massa.

Jadi ingat postingan saya yang lalu-lalu. Saya dikomplain mengenai posisi bumi yang tak bergerak dari pusat tata-surya, meski ada massa matahari yang besar dan gabungan planet-planet yang posisinya berubah-ubah sepanjang waktu. Waktu itu saya sudah menjelaskan bahwa massa-massa dalam tata-surya selain bumi tidak sebanding dengan massa semesta secara keseluruhan. Remember?

Jadi seperti halnya kekekalan energi, massa juga tak bisa dihancurkan sampai tiada (dan diciptakan dari ketiadaan). Seperti halnya Anda menghancurkan batu dengan martil sehancur-hancurnya, batu itu hanya berubah bentuk menjadi kerikil, kerikil menjadi pasir, pasir menjadi debu dan seterusnya, dan seterusnya.

Dan tengoklah klaim NASA perihal komposisi massa semesta [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]. Apa kata mereka?



Atom-atom hanya 4,6% dari total keseluruhan semesta. Jauh dibandingkan dengan Dark--supranatural--Matter dan Dark--supranatural--Energy. So, kalau pun ada beberapa bintang yang lenyap (benar-benar ditiadakan), takkan memberi pengaruh yang signifikan. ;D

logikanya, kalau densitas ether penuh mengisi alam semesta dan jumlah ethernya menguasai hampir seluruh alam semesta dan punya massa, maka benda-benda langit takkan sanggup melawan perputaran semesta yang membawa ether bersamanya. karena total massa ether sangat sangat jauh lebih besar dibandingkan dengan total massa body-body. mereka harusnya ikut terseret mengelilingi pusat massa semesta tanpa sanggup menciptakan perturbations.

Kutip dari: Goen pada Januari 28, 2015, 02:47:47 PM
Ether bukan benda gaib. It's smallest particle. Dan yang namanya partikel, pasti punya massa. Dan dalam hal ini, massa-lah yang berkontribusi menghasilkan pusat-massa.

dan seharusnya ether punya gravitasi. dengan total massa yang luar biasa banyaknya dan jauh lebih besar daripada total massa body-body, maka sudah seharusnya tak ada body yang sanggup melawan arus ether. tidak ada perturbations. semuanya terseret mengitari pusat massa. karena densitas ether 100 persen di seluruh alam semesta (tidak ada ruang lowong). pesawat ruang angkasa juga tak bisa melawannya, terlepas apakah anda menyebut ether itu kerangka inersia atau tidak. karena anda sendiri yang mengatakan ether punya massa. so pastinya ether punya gravitasi. semakin besar massanya, gravitasinya semakin besar. ingat hukum Newton.

Kutip dari: Goen pada Januari 28, 2015, 02:47:47 PM
Atom-atom hanya 4,6% dari total keseluruhan semesta. Jauh dibandingkan dengan Dark--supranatural--Matter dan Dark--supranatural--Energy. So, kalau pun ada beberapa bintang yang lenyap (benar-benar ditiadakan), takkan memberi pengaruh yang signifikan. ;D

dan tidak akan ada perturbations oleh body-body karena terlalu sedikit. tidak ada yang sanggup mengimbangi total massa ether.
[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

mhyworld

Kutip dari: Goen pada Februari 05, 2015, 03:36:13 PM
Ya, memang tidak tepat beredar di bidang ekliptika. Tapi karena ikut matahari sebagai pusat peredarannya, jadi terlihat naik-turun bersama matahari bila di lihat dari bumi. Seperti gambar sebelumnya.
...
Untuk dwarf planet bahkan cukup jauh dari bidang ekliptika. Apa yang menyebabkan mereka naik turun dari sudut pandang geosentris?
once we have eternity, everything else can wait

mhyworld

Kutip dari: Goen pada Februari 05, 2015, 03:36:13 PM
...
Oh, jadi gerak bumi me-revolusi matahari masuk kategori gerak lurus?
Bagaimana dengan GPS yang me-revolusi bumi, masuk kategori ini tidak?
...
Mereka memiliki komponen gerak linier. Komponen inilah yang dianalisis oleh teori relativitas khusus.
once we have eternity, everything else can wait

mhyworld

Kutip dari: Goen pada Februari 05, 2015, 03:36:13 PM
...Kalau penyebabnya rotasi atau gaya centrifugal pada eksperimen Sagnac, kedua jalur cahaya dalam eksperimen Sagnac sama-sama mengalaminya, kan? Artinya, kecepatan kedua cahaya, entah sama-sama melambat atau sama-sama mempercepat. Bukan begitu?


Bukan. Salah satu diperlambat, yang lain dipercepat. Dilihat dari pusat putaran, satu jalur perambatan jadi lebih panjang dibandingkan total panjang lintasan statis, sedangkan yang lain jadi lebih pendek.
once we have eternity, everything else can wait

Goen

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Februari 05, 2015, 10:40:48 PMdalam kenyataan, model geocentric tidak punya mekanisme ilmiah mendukung klaim bumi diam terkunci. sedangkan dalam model heliocentric, bisa dijelaskan secara ilmiah mengapa bumi yang mengelilingi matahari. analogi anda itu tidak salah. tapi dalam kenyataan, tidak ditemukan mekanisme ilmiah mendukung model klaim bumi diam terkunci.

dalam geocentrisme, cuma ada SATU putaran universal yang beberapa kali disebutkan dalam diskusi. dan sumbu putar itu tepat di bagian kutub bumi sehingga bumi seharusnya berotasi. namun agar bumi diam terkunci, maka harus ada empat sumbu putar lain (yang dianalogikan dengan tongkat atau roda gigi) yang menempel di empat penjuru equator bumi. namun empat sumbu putar itu akan menciptakan pusaran ether sendiri yang ternyata tidak ditemukan karena setiap waktu, ribuan satelit dan sampah ruang angkasa bersliweran di dekat bumi dan di atmosfer bumi tanpa terpengaruh empat "kekuatan misterius" yang menempel di empat penjuru equator bumi.

logikanya, kalau empat pusaran itu ada menempel di empat penjuru equator bumi, maka satelit mati dan sampah luar angkasa akan terseret ikut masuk ke empat pusaran tersebut. kenyataannya tidak ada yang seperti itu. kan logikanya, kalau sumbu putar kutub tetap berputar maka keempat sumbu putar equator juga tetap berputar dan arah putarannya berlawanan dengan putaran semesta/kutub, dan akan menyeret masuk sampah luar angkasa dan satelit mati di pinggir/sekitar bumi. mereka akan berputar-putar di dalam sana.
Empat pusaran itu cuma ilustrasi.

Prinsip yang sama ada pada giroskop:

The gyroscope is rotationally at rest relative to the inertial frames in its neighborhood. It and the local inertial frames rotate relative to the distant galaxies with the angular velocity Ω because the Earth's rotation "drags" the local inertial frames along with it. Notice that near the north and south poles the local inertial frames rotate in the same direction as the Earth does (Ω parallel to J), but near the equator they rotate in the opposite direction (Ω antiparallel to J; compare Ω with the magnetic field of the Earth!) [Misner, Thorne dan Wheeler, "Gravitation," hal. 1119]

Sesuai Mach Principle (dan turunannya: Equivalence Principle), mekanismenya bisa dibalik. Saya cuma menggunakan mekanisme yang terbalik ini.

Tidak ditemukan pusaran-pusaran seperti yang Anda kira itu tidak lain justru karena bumi tidak be-rotasi. Terkunci. Pusaran-pusaran seperti yang Anda kira itu akan muncul dalam mekanisme yang dijelaskan MTW untuk bumi yang be-rotasi (atau giroskop yang berputar), bukan untuk yang diam.

Kutipdan seperti yang sudah dikonfirmasi dari anda. densitas ether penuh memenuhi alam semesta. ether punya massa. ether berkontribusi menciptakan pusat massa. dan ether ada di semua planet. berarti ether masuk ke dalam bumi/ada di bumi. dan bumi ada di pusat massa. secara sendirinya, geocentrisme membenarkan bahwa pusat massa itu punya massa.
Pusat-massa dalam Fisika itu tidak mesti tidak punya massa. Karena pengertian pusat-massa itu adalah titik unik di mana keseimbangan distribusi massa di dalam sistem bernilai nol.

In physics, the center of mass of a distribution of mass in space is the unique point where the weighted relative position of the distributed mass sums to zero.[[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]]

Dalam sistem heliocentric untuk bumi-bulan, pusat-massa ada pada bumi, kan?

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Februari 05, 2015, 11:09:22 PMlogikanya, kalau densitas ether penuh mengisi alam semesta dan jumlah ethernya menguasai hampir seluruh alam semesta dan punya massa, maka benda-benda langit takkan sanggup melawan perputaran semesta yang membawa ether bersamanya. karena total massa ether sangat sangat jauh lebih besar dibandingkan dengan total massa body-body. mereka harusnya ikut terseret mengelilingi pusat massa semesta tanpa sanggup menciptakan perturbations.
Dejavu... ;D

Apakah logikanya seekor burung tidak bisa terbang bebas, karena massanya terlalu kecil dibandingkan dengan massa atmosfir secara keseluruhan yang terseret bumi be-rotasi sehari-semalam dengan kecepatan 1670 km/jam, plus be-revolusi mengelilingi matahari dengan kecepatan 108.000 km/jam, plus be-revolusi mengelilingi galaksi bima-sakti dengan kecepatan 828.000 km/jam, plus kecepatan galaksi bima-sakti menjauh karena Expanding Universe?

Apakah logikanya seekor ikan tidak bisa berenang bebas, karena massa-nya terlalu kecil dibandingkan dengan massa lautan secara keseluruhan yang terseret bumi be-rotasi sehari-semalam dengan kecepatan 1670 km/jam, plus be-revolusi mengelilingi matahari dengan kecepatan 108.000 km/jam, plus be-revolusi mengelilingi galaksi bima-sakti dengan kecepatan 828.000 km/jam, plus kecepatan galaksi bima-sakti menjauh karena Expanding Universe?

Kutipdan seharusnya ether punya gravitasi. dengan total massa yang luar biasa banyaknya dan jauh lebih besar daripada total massa body-body, maka sudah seharusnya tak ada body yang sanggup melawan arus ether. tidak ada perturbations. semuanya terseret mengitari pusat massa. karena densitas ether 100 persen di seluruh alam semesta (tidak ada ruang lowong). pesawat ruang angkasa juga tak bisa melawannya, terlepas apakah anda menyebut ether itu kerangka inersia atau tidak. karena anda sendiri yang mengatakan ether punya massa. so pastinya ether punya gravitasi. semakin besar massanya, gravitasinya semakin besar. ingat hukum Newton.
Bicara ether secara keseluruhan membentuk medium pengisi ruang atau ether sebagai partikel berkesendirian?

Goen

Kutip dari: mhyworld pada Februari 06, 2015, 11:28:33 AMUntuk dwarf planet bahkan cukup jauh dari bidang ekliptika. Apa yang menyebabkan mereka naik turun dari sudut pandang geosentris?
Mereka masih memiliki komponen Orbital Inclination terhadap ekliptika, bukan?

Kutip dari: mhyworld pada Februari 06, 2015, 11:31:09 AMMereka memiliki komponen gerak linier. Komponen inilah yang dianalisis oleh teori relativitas khusus.
Jadi eksperimen Sagnac tidak memiliki satu pun komponen gerak linear, meskipun jalur lintasan cahayanya lurus?

Kutip dari: mhyworld pada Februari 06, 2015, 02:07:32 PMBukan. Salah satu diperlambat, yang lain dipercepat. Dilihat dari pusat putaran, satu jalur perambatan jadi lebih panjang dibandingkan total panjang lintasan statis, sedangkan yang lain jadi lebih pendek.
Jadi ketika interferometer berputar, salah satu jarak lintasan memendek SECARA FISIK? Lorentz Contraction-kah?