Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 03:07:38 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 207
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 193
Total: 193

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Anda Bertanya Geocentrist Menjawab

Dimulai oleh nʇǝʌ∀, Desember 23, 2014, 01:02:43 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 2 Pengunjung sedang melihat topik ini.

ytridyrevsielixetuls

#135
Kutip dari: Goen pada Februari 06, 2015, 02:55:57 PM
Empat pusaran itu cuma ilustrasi.

Prinsip yang sama ada pada giroskop:

The gyroscope is rotationally at rest relative to the inertial frames in its neighborhood. It and the local inertial frames rotate relative to the distant galaxies with the angular velocity Ω because the Earth's rotation "drags" the local inertial frames along with it. Notice that near the north and south poles the local inertial frames rotate in the same direction as the Earth does (Ω parallel to J), but near the equator they rotate in the opposite direction (Ω antiparallel to J; compare Ω with the magnetic field of the Earth!) [Misner, Thorne dan Wheeler, "Gravitation," hal. 1119]

Sesuai Mach Principle (dan turunannya: Equivalence Principle), mekanismenya bisa dibalik. Saya cuma menggunakan mekanisme yang terbalik ini.

Tidak ditemukan pusaran-pusaran seperti yang Anda kira itu tidak lain justru karena bumi tidak be-rotasi. Terkunci. Pusaran-pusaran seperti yang Anda kira itu akan muncul dalam mekanisme yang dijelaskan MTW untuk bumi yang be-rotasi (atau giroskop yang berputar), bukan untuk yang diam.

kalau begitu mekanisme ilmiahnya apa? apa yang menyebabkan bumi diam terkunci dalam kenyataan. yang saya tanya itu fenomena alamnya. dalam heliocentrim bisa dijelaskan tanpa analogi tsb. jadi, bagaimana geocentrism dijelaskan tanpa analogi gyroscope-yang-mekanismenya-dibalik tersebut ?

Kutip dari: Goen pada Februari 06, 2015, 02:55:57 PM
Pusat-massa dalam Fisika itu tidak mesti tidak punya massa. Karena pengertian pusat-massa itu adalah titik unik di mana keseimbangan distribusi massa di dalam sistem bernilai nol.

In physics, the center of mass of a distribution of mass in space is the unique point where the weighted relative position of the distributed mass sums to zero.[[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]]

Dalam sistem heliocentric untuk bumi-bulan, pusat-massa ada pada bumi, kan?

tidak tahu. belum meriksa (tapi sepertinya iya).
tapi dalam geocentrism sendiri, apakah pusat massa itu punya massa ?

Kutip dari: Goen pada Februari 06, 2015, 02:55:57 PM
Dejavu... ;D

Apakah logikanya seekor burung tidak bisa terbang bebas, karena massanya terlalu kecil dibandingkan dengan massa atmosfir secara keseluruhan yang terseret bumi be-rotasi sehari-semalam dengan kecepatan 1670 km/jam, plus be-revolusi mengelilingi matahari dengan kecepatan 108.000 km/jam, plus be-revolusi mengelilingi galaksi bima-sakti dengan kecepatan 828.000 km/jam, plus kecepatan galaksi bima-sakti menjauh karena Expanding Universe?

Apakah logikanya seekor ikan tidak bisa berenang bebas, karena massa-nya terlalu kecil dibandingkan dengan massa lautan secara keseluruhan yang terseret bumi be-rotasi sehari-semalam dengan kecepatan 1670 km/jam, plus be-revolusi mengelilingi matahari dengan kecepatan 108.000 km/jam, plus be-revolusi mengelilingi galaksi bima-sakti dengan kecepatan 828.000 km/jam, plus kecepatan galaksi bima-sakti menjauh karena Expanding Universe?

analogi anda keliru.

justru tidak terseretnya ikan oleh air laut yang massanya jauh lebih besar dapat dijelaskan dengan bumi berotasi. objek seperti ikan dan air laut ikut terbawa dalam kerangka acuannya. yaitu bumi yang berotasi. kalau ethernya yang berputar hingga sampai di dalam bumi, dan buminya diam, maka ether itu akan menyeret apa saja dan siapa saja yang diam tak terkunci yang ada di bumi. karena kerangka acuannya pusaran ether. orang yang berdiri atau melompat di atas gedung akan terbang mengitari bumi. coba anda taruh kaleng di atap rumah anda. apa dia terseret ether? kucing yang tidur di atap rumah apakah dia terseret ether meskipun ethernya sudah masuk ke bumi? kan mekanismenya dibalik ya inilah hasil yang seharusnya terjadi kalau mengikuti geocentrism.

Kutip dari: Goen pada Februari 06, 2015, 02:55:57 PM
Bicara ether secara keseluruhan membentuk medium pengisi ruang atau ether sebagai partikel berkesendirian?

pasir ya pasir. ether ya ether. mau itu pasir secara keseluruhan atau cuma sebutir pasir yang dimaksud ya itu itu juga. jadi ether satu partikel dengan total ether di alam semesta ya sama saja. beda jumlahnya saja. mengikuti analogi anda. ether ibarat pasir, body ibarat bangunan.

[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

Sandy_dkk

Kutip dari: Goen pada Februari 06, 2015, 02:55:57 PM
Pusat-massa dalam Fisika itu tidak mesti tidak punya massa. Karena pengertian pusat-massa itu adalah titik unik di mana keseimbangan distribusi massa di dalam sistem bernilai nol.

yang namanya titik, mana ada yang mempunyai massa? jika pun dianggap mempunyai massa, maka nilai massa jenisnya akan bernilai tak hingga.

Goen

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Februari 07, 2015, 03:00:31 AM
kalau begitu mekanisme ilmiahnya apa? apa yang menyebabkan bumi diam terkunci dalam kenyataan. yang saya tanya itu fenomena alamnya. dalam heliocentrim bisa dijelaskan tanpa analogi tsb. jadi, bagaimana geocentrism dijelaskan tanpa analogi gyroscope-yang-mekanismenya-dibalik tersebut ?
Mekanismenya ilmiah, kok. Tidak ilmiahnya di mana?

Kutip...dalam heliocentrim bisa dijelaskan tanpa analogi tsb.
Coba jelaskan dalam heliocentrism, kenapa rotasi planet-planet melambat sedangkan bumi tidak?

Kutiptidak tahu. belum meriksa (tapi sepertinya iya).
Ya, sudah jelas. Jika pusat-massa ada di bumi, ya berarti pusat-massa di tempat yang ada massanya, dong?

Kutiptapi dalam geocentrism sendiri, apakah pusat massa itu punya massa ?
Bisa iya, bisa tidak.

Kutipanalogi anda keliru.

justru tidak terseretnya ikan oleh air laut yang massanya jauh lebih besar dapat dijelaskan dengan bumi berotasi. objek seperti ikan dan air laut ikut terbawa dalam kerangka acuannya. yaitu bumi yang berotasi. kalau ethernya yang berputar hingga sampai di dalam bumi, dan buminya diam, maka ether itu akan menyeret apa saja dan siapa saja yang diam tak terkunci yang ada di bumi. karena kerangka acuannya pusaran ether. orang yang berdiri atau melompat di atas gedung akan terbang mengitari bumi. coba anda taruh kaleng di atap rumah anda. apa dia terseret ether? kucing yang tidur di atap rumah apakah dia terseret ether meskipun ethernya sudah masuk ke bumi? kan mekanismenya dibalik ya inilah hasil yang seharusnya terjadi kalau mengikuti geocentrism.
Ether yang sudah sampai ke bumi sudah dalam keadaan tidak menyeret lagi. Sudah Ter-netralisir. Ether yang datang sebagai bentuk sentripetal mendapat "perlawanan" dari bumi yang terkunci sehingga kembali dalam bentuk sentrifugal.

Remember this?



"According to Einstein, the argument over whether the earth turns around or the heavens revolve around it, is seen to be no more than an argument over the choice of reference frames. There is no frame of reference from which an observer would not see the effects of the flattening of the poles. Thus in frame number 1 (the earth turns round while the sky is at rest), the centrifugal force is a consequence of the earth's motion (uniform acceleration) relative to the heavens. This causes the flattening. In the latter frame, number 2 (the sky rotates and the earth stands still), the centrifugal force should be understood as being an effect of the rotating heavens, which is generating a gravitational field that causes the flattening of the poles. The two explanations are equivalent as there is equivalence between inertial and gravitational mass." [Galina Granek, "Einstein's Ether: D. Rotational Motion of the Earth," Department of Philosophy, Vol. 8, No. 2, hal. 61.]

Kutippasir ya pasir. ether ya ether. mau itu pasir secara keseluruhan atau cuma sebutir pasir yang dimaksud ya itu itu juga. jadi ether satu partikel dengan total ether di alam semesta ya sama saja. beda jumlahnya saja. mengikuti analogi anda. ether ibarat pasir, body ibarat bangunan.
Ya, musti jelas mau ngomong yang mana. Karena ketika berkesendirian, ether tidak menciptakan gravitasi. Dalam keadaan mediumlah, ether itu menciptakan gravitasi.

Dalam Le Sagean Gravity, ether itulah agen gravitasi. Jadi, takkan ada gravitasi lagi buat agen gravitasi.

Goen

Kutip dari: Sandy_dkk pada Februari 07, 2015, 12:11:01 PMyang namanya titik, mana ada yang mempunyai massa? jika pun dianggap mempunyai massa, maka nilai massa jenisnya akan bernilai tak hingga.
Konteks yang sedang saya bicarakan bukan titik-nya, lho. Titiknya saja imajiner mana mungkin punya massa. ;D

Yang kumaksud adalah letak dari titik imajiner itu: bisa di tempat kosong atau di sebuah objek (yang tentunya memiliki massa).

Sandy_dkk

Kutip dari: Goen pada Februari 07, 2015, 01:24:22 PM
Konteks yang sedang saya bicarakan bukan titik-nya, lho. Titiknya saja imajiner mana mungkin punya massa. ;D

Yang kumaksud adalah letak dari titik imajiner itu: bisa di tempat kosong atau di sebuah objek (yang tentunya memiliki massa).

oh, iya kalo begitu. pusat massa tidak selalu terletak pada objek bermassa.

ytridyrevsielixetuls

Kutip dari: Goen pada Februari 07, 2015, 01:23:38 PM
Mekanismenya ilmiah, kok. Tidak ilmiahnya di mana?

yang saya maksud itu mekanisme ilmiah mengapa buminya diam dalam dunia nyata. tapi berhubung anda sudah jawab di bawah, saya bahas di bawah saja.

Kutip dari: Goen pada Februari 07, 2015, 01:23:38 PM
Coba jelaskan dalam heliocentrism, kenapa rotasi planet-planet melambat sedangkan bumi tidak?

tidak tahu. yang saya maksud penjelasan ilmiah heliocentrism itu mekanisme ilmiah dalam dunia nyata mengapa buminya yang mengelilingi matahari. rotasi planet lain melambat bukan berarti bukti bumi diam. tidak ada observasi langsung yang menunjukkan semua planet kecuali bumi rotasinya melambat. opsi bumi diam adalah kemungkinan. karena fenomena itu tidak mengindikasikan bumi diam/bergerak.

Kutip dari: Goen pada Februari 07, 2015, 01:23:38 PM
Ya, sudah jelas. Jika pusat-massa ada di bumi, ya berarti pusat-massa di tempat yang ada massanya, dong?

ya begitulah.

Kutip dari: Goen pada Februari 07, 2015, 01:23:38 PM
Bisa iya, bisa tidak.

kalau begitu, dalam geocentrism. pusat massa semesta itu sendiri punya massa atau tidak ?

Kutip dari: Goen pada Februari 07, 2015, 01:23:38 PM
Ether yang sudah sampai ke bumi sudah dalam keadaan tidak menyeret lagi. Sudah Ter-netralisir. Ether yang datang sebagai bentuk sentripetal mendapat "perlawanan" dari bumi yang terkunci sehingga kembali dalam bentuk sentrifugal.

Remember this?



"According to Einstein, the argument over whether the earth turns around or the heavens revolve around it, is seen to be no more than an argument over the choice of reference frames. There is no frame of reference from which an observer would not see the effects of the flattening of the poles. Thus in frame number 1 (the earth turns round while the sky is at rest), the centrifugal force is a consequence of the earth's motion (uniform acceleration) relative to the heavens. This causes the flattening. In the latter frame, number 2 (the sky rotates and the earth stands still), the centrifugal force should be understood as being an effect of the rotating heavens, which is generating a gravitational field that causes the flattening of the poles. The two explanations are equivalent as there is equivalence between inertial and gravitational mass." [Galina Granek, "Einstein's Ether: D. Rotational Motion of the Earth," Department of Philosophy, Vol. 8, No. 2, hal. 61.]

tapi tidak akan bisa ether melakukan itu kalau ethernya tidak berputar. artinya untuk menciptakan pusat massa semesta, si ether mesti berputar. jadi perputaran ether menciptakan pusat massa. apakah dalam geocentrism, selain massa-massa di alam semesta, perputaran ether juga menciptakan pusat massa semesta?

Kutip dari: Goen pada Februari 07, 2015, 01:23:38 PM
Ya, musti jelas mau ngomong yang mana. Karena ketika berkesendirian, ether tidak menciptakan gravitasi. Dalam keadaan mediumlah, ether itu menciptakan gravitasi.

Dalam Le Sagean Gravity, ether itulah agen gravitasi. Jadi, takkan ada gravitasi lagi buat agen gravitasi.

OK. berarti ether di luar angkasa itu menciptakan gravitasi karena ethernya bukan partikel berkesendirian. berarti ether yang menyeret matahari itu sama saja dengan gravitasi ?
[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

nʇǝʌ∀

#141
Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Februari 08, 2015, 04:42:49 AM
kalau begitu, dalam geocentrism. pusat massa semesta itu sendiri punya massa atau tidak ?

kalau memang lokasi bumi ada di pusat massa semesta dan diam disana, ether masuk ke dalam bumi, sudah pasti pusat massa semesta dalam geocentrism memiliki massa. ether sendiri termasuk massa.

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Februari 08, 2015, 04:42:49 AM
tapi tidak akan bisa ether melakukan itu kalau ethernya tidak berputar. artinya untuk menciptakan pusat massa semesta, si ether mesti berputar. jadi perputaran ether menciptakan pusat massa. apakah dalam geocentrism, selain massa-massa di alam semesta, perputaran ether juga menciptakan pusat massa semesta?

benar. memang bagaimana caranya ether menciptakan pusat massa semesta kalau bukan dengan cara berputar ?

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Februari 08, 2015, 04:42:49 AM
OK. berarti ether di luar angkasa itu menciptakan gravitasi karena ethernya bukan partikel berkesendirian. berarti ether yang menyeret matahari itu sama saja dengan gravitasi ?

benar. kutipan dibawah ini sudah menjelaskannya kan?

Kutip


"According to Einstein, the argument over whether the earth turns around or the heavens revolve around it, is seen to be no more than an argument over the choice of reference frames. There is no frame of reference from which an observer would not see the effects of the flattening of the poles. Thus in frame number 1 (the earth turns round while the sky is at rest), the centrifugal force is a consequence of the earth's motion (uniform acceleration) relative to the heavens. This causes the flattening. In the latter frame, number 2 (the sky rotates and the earth stands still), the centrifugal force should be understood as being an effect of the rotating heavens, which is generating a gravitational field that causes the flattening of the poles. The two explanations are equivalent as there is equivalence between inertial and gravitational mass." [Galina Granek, "Einstein's Ether: D. Rotational Motion of the Earth," Department of Philosophy, Vol. 8, No. 2, hal. 61.]

gaya yang dihasilkan oleh perputaran ether sama saja dengan gaya gravitasi yang dihasilkan oleh rotasi bumi atau gravitasi massa. atau dengan kata lain, perputaran ether itu sendiri adalah gravitasi. bedanya gravitasi ether dalam geocentrism jauh lebih kuat daripada gravitasi rotasi bumi dalam heliocentrism, karena sanggup menyeret matahari dan sejumlah benda langit lain. dalam heliocentrism, gravitasi bumi tidak cukup kuat untuk menarik matahari mendekat bahkan tidak bisa membuat bulan menabrak bumi.

jadi untuk melawan gravitasi, tetap menggunakan hukum Newton. tapi mekanismenya dibalik.

kalau dalam heliocentrism, anda butuh pesawat yang cukup kuat menahan dan melawan gravitasi bumi kalau pesawatnya mau masuk ke bumi, dan bergerak bebas di dalam bumi.

kalau dalam geocentrism, anda butuh pesawat yang cukup kuat menahan dan melawan gravitasi langit yang bisa menyeret matahari kalau pesawatnya mau masuk ke langit, dan bergerak bebas di luar angkasa.

jadi kalau teori geosentris yang benar, maka semua pesawat dan wahana antariksa yang pernah dibuat manusia punya kekuatan yang sanggup melawan pengaruh gravitasi yang lebih kuat daripada gabungan gravitasi matahari + sejumlah benda langit lain (mengingat bukan hanya matahari dan bulan saja yang terseret oleh gravitasi langit). apalagi semakin dekat ke pusat massa, semakin besar pengaruh ethernya.


                |'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''|
       __/""|"|--------nʇǝʌ∀ inc.------|
> (|__|_|!!|__________________|
      (o)!""""""(o)(o)!"""""""""""(o)(o)!

ytridyrevsielixetuls

oh iya! bener juga! gaya yang dihasilkan oleh perputaran langit sama saja/ekuivalen dengan gravitasi massa atau gravitasi hasil rotasi bumi!
artinya bentuk gayanya sama!

perputaran ether di langit menghasilkan gaya sentripugal yang dihempaskan ke bumi. gaya sentripugal dari langit itu adalah gaya sentripetal bagi bumi. dan bumi memantulkan gaya itu ke langit sehingga menjadi gaya sentripugal bumi.

itulah prinsip gravitasi bumi dalam geocentrism.

atau dengan kata lain, dalam geocentrism kekuatan gravitasi bumi itu bisa sampai milyaran kali gravitasi matahari. karena gaya sentripetal yang datang dari langit menuju bumi itu berasal dari pusaran ether yang kekuatannya sanggup menyeret matahari dan sejumlah benda langit lain. dan mana bisa atmosfer bumi memfilter gaya sebesar itu secara signifikan.

dan tentu saja besar kekuatannya tergantung besar massanya. oleh karena massa ether memenuhi alam semesta, ya pastilah gravitasi bumi bisa sampai milyaran kali gravitasi matahari. hebat juga planet bumi, bisa menahan gaya tekanan langit sebesar itu dari dari semua arah bahkan dipantulkan balik ke langit.
[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

Pi-One

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Februari 09, 2015, 08:14:41 AMhebat juga planet bumi, bisa menahan gaya tekanan langit sebesar itu dari dari semua arah bahkan dipantulkan balik ke langit.
Jawabannya: supranatural
Ada kekuatan supranatural yang melindungi bumi :P

Goen

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Februari 08, 2015, 04:42:49 AMyang saya maksud itu mekanisme ilmiah mengapa buminya diam dalam dunia nyata. tapi berhubung anda sudah jawab di bawah, saya bahas di bawah saja.

tidak tahu. yang saya maksud penjelasan ilmiah heliocentrism itu mekanisme ilmiah dalam dunia nyata mengapa buminya yang mengelilingi matahari. rotasi planet lain melambat bukan berarti bukti bumi diam. tidak ada observasi langsung yang menunjukkan semua planet kecuali bumi rotasinya melambat. opsi bumi diam adalah kemungkinan. karena fenomena itu tidak mengindikasikan bumi diam/bergerak.
Saya pernah pos berita soal melambatnya Venus:

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

dan Saturnus:

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Dalam 10 tahun-an, keduanya, mengalami sekitar 6 menitan penurunan kecepatan rotasi. Sementara bumi, acuannya adalah Sidereal Time yang stabil di 23 jam 56 menit. Padahal dalam sistem heliocentric, bumi tak berbeda dengan planet-planet lain yang sama-sama mengalami "katanya" penurunan kecepatan rotasi, entah itu akibat: tidal effect, tsunami, gempa, tornado, cuaca ekstrim dan lain-lain.

Dalam sistem geocentric, semesta yang berputar layaknya bola besar raksasa lebih mudah dan sederhana untuk dimengerti. Dengan cukup sekali putaran di awal, bola tersebut berputar terus secara konstan tanpa gangguan. Ad infinitum.

Kutipkalau begitu, dalam geocentrism. pusat massa semesta itu sendiri punya massa atau tidak ?
Ya, punya.

Kutiptapi tidak akan bisa ether melakukan itu kalau ethernya tidak berputar. artinya untuk menciptakan pusat massa semesta, si ether mesti berputar. jadi perputaran ether menciptakan pusat massa. apakah dalam geocentrism, selain massa-massa di alam semesta, perputaran ether juga menciptakan pusat massa semesta?
Tidak.

Andai pun semesta diam, pusat massa akan tetap ada di suatu tempat yang distribusi massanya bernilai nol. Ketika semesta diputar, pusat perputaran akan berada di pusat-massa. Analoginya seperti menyeimbangkan permukaan buku di atas telunjuk. Baik ketika diam maupun berputar, pusat-massa buku akan persis ada di telunjuk.

Goen

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Februari 08, 2015, 04:42:49 AMOK. berarti ether di luar angkasa itu menciptakan gravitasi karena ethernya bukan partikel berkesendirian. berarti ether yang menyeret matahari itu sama saja dengan gravitasi ?
Gravitasi dalam geocentrism itu ada dua. Gravitational Mass dan Gravitational Centrifugal Force. Gravitational Mass adalah gravitasi karena keberadaan massa seperti halnya gravitasi Newton, sementara Gravitational Centrifugal Force adalah gravitasi karena perputaran semesta.

Untuk matahari yang terseret ether, masuk kategori Gravitational Centrifugal Force.

Pada sistem heliocentric tidak ada istilah Gravitational Centrifugal Force. Namun, gaya ini anehnya DIBUTUHKAN untuk menghasilkan berbagai fenomena seperti: Coriolis Effect dan Foucault Pendulum. Hanya saja kondisinya terbalik, sesuai Mach Principle dan turunannya Equivalence Principle, yaitu kerangka acuan bumi yang bergerak melawan kerangka acuan semesta yang diam untuk menghasilkan inersia. Heliocentrists menamakan ini bukan sebagai Centrifugal Force, tapi FICTITIOUS FORCE. Ditemukan sejak masa Newton dengan Bucket Experimentnya.

...if we consider a purely mechanical system consisting of a number of material particles acted upon by given forces...Newton's fundamental equations of mechanics may be applied with good approximation in the description of the system. On the other hand, if we wish to describe the system in an accelerated system of reference, we must introduce, as is well known, so-called fictitious forces (centrifugal forces, Coriolis forces, etc.) which have no connexion (sic) whatever with the physical properties of the mechanical system itself... It was just for this reason that Newton introduced the concept of absolute space which should represent the system of reference where the laws of nature assume the simplest and most natural form... Therefore Einstein advocated a new interpretation of the fictitious forces in accelerated systems of reference: instead of regarding them as an expression of a difference in principle between the fundamental equations in uniformly moving and accelerated systems he considered both kinds of systems of reference to be completely equivalent as regards the form of the fundamental equations; and the 'fictitious' forces were treated as real forces on the same footing as any other force of nature. The reason for the occurrence in accelerated systems of reference of such peculiar forces should, according to this new idea, be sought in the circumstance that the distant masses of fixed stars are accelerated relative to these systems of reference. The 'fictitious forces' are thus treated as a kind of gravitational force, the acceleration of the distant masses causing a 'field  of gravitation' in the system of reference considered...Previously the effect of the celestial masses had been considered to be negligible; now, however, we must included the distant masses in the physical systems considered... It can, however, be assumed that all systems of reference are equivalent with respect to the formulation of the fundamental laws of physics. This is the so-called general principle of relativity. [Christian Møller, "The General Theory of Relativity," hal. 219-220.]

Fiktif tapi nyata (dan dibutuhkan). Weird... ;D

Saya pernah bercerita tentang kekhawatiran semesta kolaps akibat Gravitational Mass versi Newton dan Einstein di sini. Newton mengusulkan ide Static Universe dimana gaya saling tarik-menarik (Gravitational Mass) bisa berlangsung terus-menerus antara satu massa dengan massa lainnya di jagat raya tanpa batas, sehingga semesta tidak perlu kolaps. Sedangkan Einstein, harus menciptakan Cosmological Constant dalam Static Universe yang kemudian dimodifikasi menjadi Dark Energy dalam Dynamic (Expanding) Universe hanya untuk mengatasi semesta kolaps akibat Gravitational Mass. Mencoba lari dari Gravitational Centrifugal Force yang dianggap fiktif, tapi sembunyi dibalik hal fiktif bin supranatural lainnya yang bernama Dark Energy. Amazing... ;D

Sistem geocentric sendiri? Tidak menganggap Gravitational Centrifugal Force sebagai Fictitious Force, tapi sebagai Real Force. Justru dengan adanya Gravitational Centrifugal Force akibat semesta berputar, terjadi counter-balance terhadap Gravitational Mass sehingga semesta tidak perlu kolaps seperti kekhawatiran heliocentrists. Ide yang sederhana dan mudah, tapi diabaikan. Occam Razor Logic memang. Tapi bukankah kebanyakan heliocentrists lebih memilih bumi mengelilingi matahari karena modelnya yang sederhana dan mudah dimengerti? Standar ganda? Entahlah... ;D

As an illustration...for the validity of the strong principle of relativity, we consider the Moon orbiting the Earth. As seen by an observer on the Moon both the Moon and the Earth are at rest (disregarding the observed spin of the Earth, which is of no concern here). If the observer solves Einstein's field equations for the vacuum space-time outside the Earth, he might come up with the Schwarzschild solution and conclude that the Moon should fall toward the Earth, which it does not. So it seems impossible to consider the Moon as at rest, which would imply that the strong principle of relativity is not valid. This problem has the following solution. As observed from the Moon the cosmic mass rotates. The rotating cosmic mass has to be included when the Moon observer solves Einstein's field equations. Doing this he finds that the rotating cosmic mass induces the rotational nontidal gravitational field which is interpreted as the centrifugal field in Newtonian theory. This field explains to him why the Moon does not fall toward the Earth. As we have shown above, corresponding results are valid for observers with accelerated translational motion. [Oyvind Grøn and Erik Eriksen, "General Relativity and Gravitation," hal. 117-118.]

Satu-satunya hal yang saya tangkap dari sekian banyak literatur yang saya baca tentang kenapa heliocentrists mengabaikan mekanisme geocentric ini, tidak lain karena kekhawatiran bahwa dogma geocentrism itu benar dan sains menjadi keliru. Bila sudah begini, sains akan kembali ke masa lalu dimana sains berada di bawah superioritas dogma. Hubble menyebutnya hal ini sebagai "horor" yang harus dihindari bagaimana pun caranya.

...Therefore, in order to restore homogeneity, and to escape the horror of a unique position...must be compensated by spatial curvature. There seems to be no other escape... there must be no favored location in the universe, no center, no boundary; all must see the universe alike. ["The Observational Approach to Cosmology," hal. 58.]

Lagi, mencoba lari dari geocentrism yang dogmatif, tapi sembunyi dibalik dogma baru lainnya yang bernama Copernican Principle. Amazing... ;D

Sudah beberapa bukti observasi yang saya sodorkan di sini, di antaranya: Michelson-Morley Experiment (sebelumnya ada Airy's Experiment yang belum saya tunjukkan di sini), Quantized Quasars, Axis of Evil, Galaxy Handedness dan lain-lain yang mengarah langsung kepada geocentrism. Tapi, tampaknya heliocentrists lebih suka mencari jalan lain yang berbelit-belit karena tergiring keyakinan filosofis mereka, "Yang penting, pokoknya, bagaimanapun caranya, jangan geocentrism meskipun hal itu sesuai observasi." Ujung-ujungnya malah ribet sendiri... ;D

Ketika George F.R. Ellis berkata begini:

People need to be aware that there is a range of models that could explain the observations. For instance, I can construct you a spherically symmetrical universe with Earth at its center, and you cannot disprove it based on observations. You can only exclude it on philosophical grounds. In my view there is absolutely nothing wrong in that. What I want to bring into the open is the fact that we are using philosophical criteria in choosing our models. A lot of cosmology tries to hide that. ["Scientific American, Profile: George F. R. Ellis," vol. 273, no. 4, hal. 55.]

Paul C.W. Davies, editor majalah Nature mengakui:

His new theory seems quite consistent with our astronomical observations, even though it clashes with the thought that we are godless and making it on our own. ["Nature: Cosmic Heresy?," 273:336]

That tells a lot... ;D

Goen

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Februari 09, 2015, 08:14:41 AMoh iya! bener juga! gaya yang dihasilkan oleh perputaran langit sama saja/ekuivalen dengan gravitasi massa atau gravitasi hasil rotasi bumi!
artinya bentuk gayanya sama!

perputaran ether di langit menghasilkan gaya sentripugal yang dihempaskan ke bumi. gaya sentripugal dari langit itu adalah gaya sentripetal bagi bumi. dan bumi memantulkan gaya itu ke langit sehingga menjadi gaya sentripugal bumi.

itulah prinsip gravitasi bumi dalam geocentrism.

atau dengan kata lain, dalam geocentrism kekuatan gravitasi bumi itu bisa sampai milyaran kali gravitasi matahari. karena gaya sentripetal yang datang dari langit menuju bumi itu berasal dari pusaran ether yang kekuatannya sanggup menyeret matahari dan sejumlah benda langit lain. dan mana bisa atmosfer bumi memfilter gaya sebesar itu secara signifikan.

dan tentu saja besar kekuatannya tergantung besar massanya. oleh karena massa ether memenuhi alam semesta, ya pastilah gravitasi bumi bisa sampai milyaran kali gravitasi matahari. hebat juga planet bumi, bisa menahan gaya tekanan langit sebesar itu dari dari semua arah bahkan dipantulkan balik ke langit.
Sarkasme yang bagus... I give you that... ;D

Tapi, jangan lupa. Dengan prinsip yang sama berlaku pada heliocentric:

Ikan-ikan masih bisa berenang bebas di lautan, burung-burung pun masih bisa terbang di angkasa meskipun kerangka acuan bumi berputar melawan kerangka acuan semesta dengan kecepatan 1670 km/jam sehari-semalam, plus be-revolusi mengelilingi matahari dengan kecepatan 108.000 km/jam, plus be-revolusi mengelilingi galaksi bima-sakti dengan kecepatan 828.000 km/jam, plus kecepatan galaksi bima-sakti menjauh karena Expanding Universe.

Amazing... ;D

Pi-One

Amazing... karena gak ada ether yang nyeret-nyeret...

ytridyrevsielixetuls

Kutip dari: Goen pada Februari 09, 2015, 12:59:32 PM
Saya pernah pos berita soal melambatnya Venus:

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

dan Saturnus:

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Dalam 10 tahun-an, keduanya, mengalami sekitar 6 menitan penurunan kecepatan rotasi. Sementara bumi, acuannya adalah Sidereal Time yang stabil di 23 jam 56 menit. Padahal dalam sistem heliocentric, bumi tak berbeda dengan planet-planet lain yang sama-sama mengalami "katanya" penurunan kecepatan rotasi, entah itu akibat: tidal effect, tsunami, gempa, tornado, cuaca ekstrim dan lain-lain.

Dalam sistem geocentric, semesta yang berputar layaknya bola besar raksasa lebih mudah dan sederhana untuk dimengerti. Dengan cukup sekali putaran di awal, bola tersebut berputar terus secara konstan tanpa gangguan. Ad infinitum.

intinya adalah tidak ada observasi langsung ke semua planet lain apakah benar hanya rotasi bumi saja yang tidak melambat. kecuali kalau cukup diimani saja, ya memang tak perlu observasi langsung. kalau soal iman saya juga punya. justru karena bulan-lah rotasi bumi stabil.

Kutip dari: Goen pada Februari 09, 2015, 12:59:32 PM
Ya, punya.

jadi bumi diam terkunci itu karena massa ether? bukan karena di wilayah zero mass (wilayah "zero mass" maksudnya pusat massa yang tak punya massa) ?

Kutip dari: Goen pada Februari 09, 2015, 12:59:32 PM
Tidak.

Andai pun semesta diam, pusat massa akan tetap ada di suatu tempat yang distribusi massanya bernilai nol. Ketika semesta diputar, pusat perputaran akan berada di pusat-massa. Analoginya seperti menyeimbangkan permukaan buku di atas telunjuk. Baik ketika diam maupun berputar, pusat-massa buku akan persis ada di telunjuk.

jadi perputaran semesta yang membawa ether bersamanya tidak menghasilkan "center of mass" yang sifatnya universal seperti sekarang?
[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

ytridyrevsielixetuls

#149
Kutip dari: Goen pada Februari 09, 2015, 01:03:48 PM
Gravitasi dalam geocentrism itu ada dua. Gravitational Mass dan Gravitational Centrifugal Force. Gravitational Mass adalah gravitasi karena keberadaan massa seperti halnya gravitasi Newton, sementara Gravitational Centrifugal Force adalah gravitasi karena perputaran semesta.
........

mau itu disebut Gravitational Mass dan Gravitational Centrifugal Force kan sama saja. bentuk gayanya sama. karakternya sama. cuma kedatangan dan asal usulnya saja yang beda. tapi tetap saja mereka gaya yang sama. seperti kutipan Einstein yang anda sodorkan sendiri. kalau Gravitational Centrifugal Force itu menyeret matahari maka tidak bisa dibenarkan dia tidak termasuk Real Force. dan tidak ada hubungannya dengan fenomena "distant mass" mengingat ether, dalam geocentrism, tidak dipancarkan dari massa manapun. ether sendiri punya massa. jadi ether adalah massa itu sendiri. massa itu massa. massa mengeluarkan gaya yang sama dengan gravitational force.

perputaran semesta tidak akan bisa menyeret matahari kalau tidak ada ether. dan ether ini punya massa. dan total massanya memenuhi alam semesta. dan perputaran massa menghasilkan gravitasi dan gaya sentripugal. dan kekuatannya ditentukan oleh besarnya massa. mau itu anda pakai gravitasi Le Sage tidak akan mengubah hukum fisika bahwa massa punya itu. massa ether yang memenuhi alam semesta akan menghasilkan gaya yang kekuatannya bisa sampai milyaran kali lipat dari gaya yang dihasilkan matahari.

mau anda samakan keanehan ini dengan heliocentrism? justru teori heliosentris lebih masuk akal karena gravitasi benda langit dihasilkan oleh rotasinya. dan tidak ada massa super besar dari luar yang menempel atau masuk ke dalamnya. dan bumi masih bisa mencegah dirinya terpengaruh total oleh gravitasi matahari karena masih punya ruang lowong. dan karena bumi dan matahari sama sama berotasi, alih-alih menabrak matahari karena pengaruh gravitasi matahari, bumi malah mengelilingi maatahari.

bukannya macam geocentrsim. tidak ada ruang bagi planet bumi untuk menjauh dari tekanan super besar. terkepung di semua arah oleh massa super besar bernama ether. gaya yang dihempaskan ether ke bumi ya sama saja dengan gravitational force dari massa. kalau tidak sama, tentu sifatnya tidak seperti gravitasi bumi sekarang ini. manusia akan bisa terbang karena manusia punya kehendak bebas.


[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|