Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 02:32:39 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 102
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 128
Total: 128

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Jam Karet:: Sebuah budaya Indonesia yang perlu dilestarikan?!!

Dimulai oleh m-Engineer, November 04, 2011, 03:01:34 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

ytridyrevsielixetuls

Kutip dari: nʇǝʌ∀ pada April 11, 2012, 02:15:00 PM
paling ngeselin tu klo murid terlambat kena sanksi tapi giliran guru terlambat malah nga kena sanksi... masih mending klo cuma sekali2 aja terlambat itu pun nggak lama banget tapi kalo dah berkali-kali dan lumayan lama telatnya, ya seharusnya guru juga kena sanksi donk. mang siapa yg membayar dan siapa yang dibayar ?
murid terlambat sekali aja langsung kena sanksi
tapi guru terlambat berkali-kali masak nggak pernah kena sanksi..?
ingin murid disiplin? berikan dulu contoh yang baik!

guru itu lebih berkewajiban datang ke sekolah dan tepat waktu ketimbang murid. soalnya mereka yang dibayar. atau SETIDAKNYA sama wajibnya. so yg terlambat itu yg kena sanksi apalagi yg dibayar karena mereka yg memegang amanah utk mendidik sesuai jadwal kerjanya.

analoginya...
saya memesan produk anda
saya membayar anda duluan
produk anda akan saya ambil pada waktunya nanti setelah selesai dibuat
dan ketika saya tidak mengambil produk anda
anda menjatuhkan sanksi pada saya
tapi ketika anda tidak memberikan produk anda ketika saya tagih
anda malah tidak kena sanksi

WHAT KIND OF LOGIC IS IT ?????

kalau anda orang berpendidikan, dan anda dipercaya untuk mendidik orang
atas alasan itulah anda dibayar, so jalankan kewajiban anda
berikan contoh yang baik kepada orang yang anda didik!
[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

nʇǝʌ∀

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada April 11, 2012, 03:30:58 PM
guru itu lebih berkewajiban datang ke sekolah dan tepat waktu ketimbang murid. soalnya mereka yang dibayar. atau SETIDAKNYA sama wajibnya. so yg terlambat itu yg kena sanksi apalagi yg dibayar karena mereka yg memegang amanah utk mendidik sesuai jadwal kerjanya.

analoginya...
saya memesan produk anda
saya membayar anda duluan
produk anda akan saya ambil pada waktunya nanti setelah selesai dibuat
dan ketika saya tidak mengambil produk anda
anda menjatuhkan sanksi pada saya
tapi ketika anda tidak memberikan produk anda ketika saya tagih
anda malah tidak kena sanksi

WHAT KIND OF LOGIC IS IT ?????

kalau anda orang berpendidikan, dan anda dipercaya untuk mendidik orang
atas alasan itulah anda dibayar, so jalankan kewajiban anda
berikan contoh yang baik kepada orang yang anda didik!

sejak kapan sekolah menganggap kewajiban guru lebih besar (meskipun jelas2 guru yang dibayar dan telah diakui secara resmi sebagai tenaga pendidik so seharusnya memberikan contoh yang baik) ?
sekolah ngak pernah menganggap kewajiban guru lebih besar atau sama dengan murid dalam hal kedisiplinan datang tepat waktu ke sekolah... kalau iya kenapa cuma murid saja yang kena point pelanggaran ketika terlambat ?

sekolah selalu punya alasan untuk melibatkan murid dlm berbagai kegiatan tambahan seperti 'tidak terlalu mahal' atau 'bermanfaat' atau 'tidak ada salahnya'. OK but kenapa sekolah tidak punya alasan untuk menjatuhkan sanksi kepada guru yang terlambat ?
menjatuhkan sanksi pada guru yang datang terlambat itu kan 'tidak mahal sama sekali' dan 'bermanfaat' karena dapat menjadikan contoh yang baik dari pihak sekolah kepada murid dan masyarakat dalam menerapkan kedisiplinan pada setiap elemen yang terdapat di dalamnya. dengan demikian kan si murid akan mencontoh kedisiplinan itu ketika kerja nanti.
so apa salahnya menerapkan contoh yang baik? 'tidak ada salahnya' kan? malah bagus, murid jadi punya fear factor. guru aja tegas ditindak apalagi murid... kan begitu

                |'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''|
       __/""|"|--------nʇǝʌ∀ inc.------|
> (|__|_|!!|__________________|
      (o)!""""""(o)(o)!"""""""""""(o)(o)!

ytridyrevsielixetuls

Kutip dari: nʇǝʌ∀ pada April 14, 2012, 12:52:29 PM
sejak kapan sekolah menganggap kewajiban guru lebih besar (meskipun jelas2 guru yang dibayar dan telah diakui secara resmi sebagai tenaga pendidik so seharusnya memberikan contoh yang baik) ?
sekolah ngak pernah menganggap kewajiban guru lebih besar atau sama dengan murid dalam hal kedisiplinan datang tepat waktu ke sekolah... kalau iya kenapa cuma murid saja yang kena point pelanggaran ketika terlambat ?

sekolah selalu punya alasan untuk melibatkan murid dlm berbagai kegiatan tambahan seperti 'tidak terlalu mahal' atau 'bermanfaat' atau 'tidak ada salahnya'. OK but kenapa sekolah tidak punya alasan untuk menjatuhkan sanksi kepada guru yang terlambat ?
menjatuhkan sanksi pada guru yang datang terlambat itu kan 'tidak mahal sama sekali' dan 'bermanfaat' karena dapat menjadikan contoh yang baik dari pihak sekolah kepada murid dan masyarakat dalam menerapkan kedisiplinan pada setiap elemen yang terdapat di dalamnya. dengan demikian kan si murid akan mencontoh kedisiplinan itu ketika kerja nanti.
so apa salahnya menerapkan contoh yang baik? 'tidak ada salahnya' kan? malah bagus, murid jadi punya fear factor. guru aja tegas ditindak apalagi murid... kan begitu

ya itulah... sekolah tidak pernah mentolerir apapun alasan murid terlambat. macet, hujan, banjir, mobil/motor mogok, angkutan umum penuh, dsb. hal ini bertujuan supaya murid terbiasa disiplin dan mencegah murid mencari-cari alasan terlambat. lagipula, cuma buang2 waktu dan energi aja kalau pihak sekolah melakukan investigasi alasan murid tsb.
so intinya terlambat memiliki konsekwensi kena sanksi. salah sendiri, kenapa terlambat!

lalu bagaimana dengan guru? bisakah sekolah tidak mentolerir alasan mereka terlambat ?
apa mungkin itu salah? atau mahal harganya ? atau tidak bermanfaat sama sekali ?
[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

Monox D. I-Fly

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada April 14, 2012, 01:16:10 PM
ya itulah... sekolah tidak pernah mentolerir apapun alasan murid terlambat. macet, hujan, banjir, mobil/motor mogok, angkutan umum penuh, dsb. hal ini bertujuan supaya murid terbiasa disiplin dan mencegah murid mencari-cari alasan terlambat. lagipula, cuma buang2 waktu dan energi aja kalau pihak sekolah melakukan investigasi alasan murid tsb.
so intinya terlambat memiliki konsekwensi kena sanksi. salah sendiri, kenapa terlambat!

lalu bagaimana dengan guru? bisakah sekolah tidak mentolerir alasan mereka terlambat ?
apa mungkin itu salah? atau mahal harganya ? atau tidak bermanfaat sama sekali ?

Iya nih... Di kampus juga sering gitu... Katanya waktu kontrak kuliah, mahasiswa terlambat lebih dari 15 menit nggak boleh masuk kelas... & di pertemuan selanjutnya mereka yg terlambat lebih 15 menit jg bener2 nggak boleh masuk... Eh, pertemuan berikutnya lg, malah dosennya sendiri yg telat nyampe' 30 menit... Fair nggak tuh?  >:(
Gambar di avatar saya adalah salah satu contoh dari kartu Mathematicards, Trading Card Game buatan saya waktu skripsi.

exile_rstd

hehe, masa-masa sekolah. memang wajarlah seperti itu.
kalau saya ga terlalu memikirkan adil atau tidaknya tentang keterlambatan antara guru dan murid.
yang penting murid belajar, guru memberi pembelajaran dan pengarahan.

dan saya sendiri sudah jg terbiasa disiplin dalam hal waktu. (masalahnya jarak antara sekolah dan rumah jauh)
tapi memang ada pengaruh dari adat istiadat ditempat saya yg terbiasa dengan sikap disiplin.

dan lagi pula, siswa/i yang sudah dewasa pasti sudah mampu membedakan mana contoh yang baik dan mana yang buruk.
contoh baik itu tidak hanya dalam satu tindakan saja.
lagipula semua siswa/i tidak terlalu dipusingkan dengan keterlambatan dan sikap adil/tidak adil. (misalnya seperti disekolah saya)

Kutip dari: Monox D. I-Fly pada April 17, 2012, 03:46:18 PM
Iya nih... Di kampus juga sering gitu... Katanya waktu kontrak kuliah, mahasiswa terlambat lebih dari 15 menit nggak boleh masuk kelas... & di pertemuan selanjutnya mereka yg terlambat lebih 15 menit jg bener2 nggak boleh masuk... Eh, pertemuan berikutnya lg, malah dosennya sendiri yg telat nyampe' 30 menit... Fair nggak tuh?  >:(
kalau cerita yang saya dengar dari guru, kalau sudah kuliah 'kan sudah beda. katanya dosen ga peduli mau mahasiswa/i ada kendala yang terpenting tugasnya terpenuhi. tapi ini 'kan baru katanya, saya belum merasakan. ::)
tiap manusia itu berbeda.
i adore your intelligence

Monox D. I-Fly

Kutip dari: exile_rstd pada April 17, 2012, 07:40:22 PM
kalau cerita yang saya dengar dari guru, kalau sudah kuliah 'kan sudah beda. katanya dosen ga peduli mau mahasiswa/i ada kendala yang terpenting tugasnya terpenuhi. tapi ini 'kan baru katanya, saya belum merasakan. ::)
tiap manusia itu berbeda.

Memang benar begitu kok... (sad truth)  :-[
Masalahnya sering kali para dosen tuh selain sering telat, jam kuliahnya juga sering kosong... Bukannya aq sok rajin sih, tapi kok mereka enak banget makan gaji buta begitu, sementara para mahasiswa yang bayar justru nggak dapet apa2...  >:(
Gambar di avatar saya adalah salah satu contoh dari kartu Mathematicards, Trading Card Game buatan saya waktu skripsi.

__________

jadinya guru kencing berlari, murid kencing berdiri ;D

anda masih mending kuliah, anda tidak ada piket maupun upacara. padahal disiplin waktu itu jauh lebih penting daripada upacara maupun piket. tapi yang diutamakan selalu saja kewajiban siswa.
disiplin waktu itu sifatnya universal, beda dengan piket maupun upacara yg sifatnya eksklusif. bahkan cleaning service aja mesti disiplin waktu. so salah satu mental yang paling mempengaruhi mental disiplin pekerja adalah disiplin waktu bukan piket maupun upacara.
namun pada praktekknya, kewajiban piket dan upacara malah ditempatkan di atas disiplin waktu... tapi hanya berlaku untuk siswa. sedangkan guru tidak dikenakan kewajiban disiplin waktu tsb, makanya tdk ada sanksi bagi guru yg terlambat.

ketika guru/dosen anda ngaret berarti anda sudah kehilangan beberapa menit berharga untuk menyerap ilmu dan bertanya tentangnya. anda sudah bayar kan, so kalau anda mengulang-ulang kembali mata kuliah anda/tidak naik kelas gara2 kurang ilmu kan yang rugi anda juga.. karena anda harus bayar lagi

dengan demikian guru bersalah pada siswa kalau dia terlambat karena guru yang dibayar
sedangkan siswa bersalah pada mereka sendiri kalau mereka yg terlambat karena siswa yang membayar

sayangnya tidak sedikit sekolah yg tdk bisa melihat hal itu. mereka telah mengajari siswa cara berpikir irasional dan tidak efisien, mereka hanya mengandalkan sikap bijaksana siswa untuk tidak meniru keterlambatan guru padahal institusi pendidikan wajib punya sistem disiplin yang terorganisir.

jadi tentu saja masalahnya bukan siswa tahu atau tidak tahu bahwa terlambat itu tidak disiplin, masalahnya adalah terlepas dari seberapa bijaksana siswa, pihak institusi jangan mengendorkan kedisiplinan sendiri lah.. karena kewajiban institusi pendidikan dlm hal kedisiplinan adalah menunjukkan mental disiplin sekaligus menularkannya pada pembelajar (tanpa perduli latar belakang pembelajar itu mau sudah disiplin dari sananya atau tidak).
tidak masalah mau anda itu jenius fisika, kimia, biologi... kan tetap aja guru2 mesti wajib menguasai ilmunya dan mengajarkannya juga pada anda. terlepas seberapa jenius/bodohnya murid.
so guru wajib menunjukkan disiplin waktunya. terlepas dari seberapa bijaksananya siswa dalam menilai. terlepas dari apakah siswa sudah disiplin atau tidak.

topazo

Mungkin harus ada redefenisi dari korupsi... Karena menurut saya, jam karet ataupun pelanggaran disiplin lainnya adalah termasuk korupsi (korupsi mestinya bukan hanya uang, tapi juga waktu, atau juga korupsi hak orang)... Dan gerakan anti korupsi, harus ikut memperhatikan dan memberantas korupsi jenis lain ini juga...
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

exile_rstd

Kutip dari: topazo pada April 18, 2012, 04:54:54 PM
Mungkin harus ada redefenisi dari korupsi... Karena menurut saya, jam karet ataupun pelanggaran disiplin lainnya adalah termasuk korupsi (korupsi mestinya bukan hanya uang, tapi juga waktu, atau juga korupsi hak orang)... Dan gerakan anti korupsi, harus ikut memperhatikan dan memberantas korupsi jenis lain ini juga...
ng? benarkah? saya baru tau ada korupsi diaspek kehidupan lain selain diaspek politik ekonomi. tapi btw anda mendapatkan kesimpulan ini darimana? (source internet atau buku)
i adore your intelligence

exile_rstd

Kutip dari: Monox D. I-Fly pada April 18, 2012, 03:45:38 PM
Memang benar begitu kok... (sad truth)  :-[
Masalahnya sering kali para dosen tuh selain sering telat, jam kuliahnya juga sering kosong... Bukannya aq sok rajin sih, tapi kok mereka enak banget makan gaji buta begitu, sementara para mahasiswa yang bayar justru nggak dapet apa2...  >:(
mm.. kalau bgtu kenapa tidak memberitahu pada dosen atau yang berkaitan?
i adore your intelligence

topazo

Kutip dari: exile_rstd pada April 20, 2012, 10:18:20 AM
ng? benarkah? saya baru tau ada korupsi diaspek kehidupan lain selain diaspek politik ekonomi. tapi btw anda mendapatkan kesimpulan ini darimana? (source internet atau buku)
Hehehe, ini cuman pemikiran saya... Tapi toh mungkin beberapa orang juga berpikir tentang korupsi yang "non politis"... Contohnya, mungkin Madame exile_rstd pernah mendengar istilah "korupsi waktu", yang sinonimnya bisa jadi "jam karet", sesuai judul...
Kalau gak salah saya, pokoknya tindakan korupsi itu adalah perbuatan menguntungkan diri sendiri dan merugikan negara... Esensi dari sebuah negara adalah penduduknya... Jadi kalau kita merugikan penduduk lain demi menguntungkan diri sendiri... Saya pribadi mengatakan itu termasuk korupsi (atau kalaupun tidak, itu adalah saudara dekat dari korupsi)...
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

ytridyrevsielixetuls

#26
Topazo,
dalam kasus ketidakdisiplinan guru/dosen dalam hal waktu yang kita bahas belakangan ini lebih tepat disebut korupsi uang yang disebabkan oleh tidak disiplin waktu. seperti kasusnya si Monox di mana ia kehilangan menit2 dan hari2 berharga karena dosen sering ngaret bahkan jam pelajaran kosong.
padahal gaji yang dosen terima itu full 100%

kalau korupsi waktu itu sama saja mengambil jatah waktu milik orang lain sehingga jatah waktu kita bertambah dan jatah waktu mereka berkurang.

jadi contohnya begini, A dan B harus bekerja menggunakan sebuah komputer.
sesuai jadwal,
A menggunakan komputer dari jam 9 hingga 10 AM.
B menggunakan komputer dari jam 10 hingga 11 AM.

tapi ternyata A menggunakan komputer dari jam 9 hingga 10:30 AM
jadi A ini korupsi waktu 30 menit. di mana 30 menit tersebut adalah milik B.
jadi gara-gara si A korupsi waktu, dia dapat jatah waktu 1 jam 30 menit dan si B cuma dapat jatah waktu 30 menit. padahal seharusnya masing2 menggunakan komputer selama 1 jam saja.

jadi berbeda dengan guru/dosen ngaret atau mengosongkan jam pelajaran tapi tetap nerima gaji 100 persen. kalau yang ini ngak ubahnya seperti wakil rakyat yang males datang kerja tapi tetap nerima gaji 100 persen.
[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

topazo

Kalau dosen dan guru mungkin jatuh2nya ke korupsi uang, tapi bisa jadi korupsi waktu juga, karena kalau satu guru datang terlambat, bisa saja dia mengambil jatah mengajar guru yang lain, atau malah megambil jatah jam istirahat murid... Tergantung konteks mana kita melihatnya...
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

nʇǝʌ∀

sekolah sebagai institusi pendidikan memang harus punya sistem kedisiplinan terorganisir sebagaimana yang dikatakan oleh __________
sekolah tidak boleh mengendorkan kedisiplinannya sendiri cuma karena ada siswa yang tidak mempersoalkannya atau siswa sudah disiplin dari sananya.
itu kewajiban setiap institusi pendidikan. mereka bukan cuma dapat dana dari pemerintah saja (negeri) tapi juga dapat dana dari siswa/mahasiswa atau wali mereka. sekolah dan universitas itu bukan mall atau toko, tapi institusi pendidikan resmi yang wajib diikuti setiap masyarakat.
so tidak pantas kalau mereka membiarkan ketidakdisiplinan oknum pendidiknya sendiri cuma karena ada siswa yang ikhlas atau siswa sudah disiplin dari sananya.

saya sendiri sudah terbiasa disiplin bersih dan rapi tanpa piket tapi sekolah tetap mewajibkan saya piket dengan alasan melatih disiplin bersih dan rapi. meski sudah ada petugas kebersihan.
dengan demikian sekolah tidak mau tahu apakah saya dan siswa lainnya sudah disiplin atau tidak,
sekolah tidak mau tahu apakah siswa itu pandai menilai atau tidak.
semua siswa harus diterapkan disiplin bersih dan rapi yaitu piket.
dengan demikian, sekolah sebenarnya tidak percaya begitu saja pada kematangan berpikir siswa.
sekolah tetap mempersoalkan kedisiplinan siswa.
so sekolah harus memberikan ajaran yang baik.

lalu kalau gurunya yang tidak disiplin, mengapa berubah lagi cara pandangnya? sekolah memilih mengandalkan kematangan murid dalam menilai kedisiplinan atau ketidakdisiplinan guru.
artinya dalam hal ketidakdisiplinan guru, sekolah menjadi percaya pada kematangan berpikir siswa. jadi ajaran yang tidak baik pun minta dimaklumi.

                |'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''|
       __/""|"|--------nʇǝʌ∀ inc.------|
> (|__|_|!!|__________________|
      (o)!""""""(o)(o)!"""""""""""(o)(o)!

nʇǝʌ∀

bagaimana seandainya kalau guru tidak digaji atau dikurangi gajinya?
mereka pasti akan merasakan ketidakadilan karena mereka tidak mau keikhlasan dan kedisiplinan mereka dalam mengajar disalah-gunakan. so mereka akan menuntut pihak berwenang utk memberikan keadilan pd mereka.
dan kalau tuntutan mereka gagal direalisasikan, mereka akan minta bantuan siswa untuk berdemo.

artinya guru sebenarnya sangat menjunjung tinggi kedisiplinan terutama kedisiplinan bayar gaji dan kedisiplinan bayar iuran sekolah tepat waktu. saya pun akan mendukung guru itu asal sekolah juga sudah menunjukkan kedisiplinannya sebagai institusi pendidikan.

                |'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''|
       __/""|"|--------nʇǝʌ∀ inc.------|
> (|__|_|!!|__________________|
      (o)!""""""(o)(o)!"""""""""""(o)(o)!