Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 20, 2024, 09:25:06 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 231
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 178
Total: 178

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Penangkaran Hewan Liar Ternyata Telah dilakukan Sejak Zaman Mesir Kuno

Dimulai oleh nʇǝʌ∀, Januari 16, 2016, 11:36:28 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

nʇǝʌ∀

Penangkaran Hewan Liar Ternyata Telah dilakukan Sejak Zaman Mesir Kuno

diambil dari laman [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
agak telat sih beritanya cuma lumayan menarik.

Penangkaran Hewan Liar Ternyata Telah dilakukan Sejak Zaman Mesir Kuno

Studi ini menunjukkan, untuk pertama kalinya, bukti kuat bahwa Mesir kuno menjaga burung pemangsa dalam penangkaran dan menyusun program penangkaran mereka.

Mumi binatang merupakan fitur penting dari kehidupan beragama Mesir kuno, terutama dari 600 Sebelum Masehi hingga 250 Masehi.

Masyarakat Mesir kuno percaya pada banyak Tuhan dan mengaitkan hewan-hewan yang berbeda dengan mereka. Jutaan mumi kucing, anjing, burung ibis, dan hewan liar lain telah ditemukan dalam katakombe seluruh Mesir dan dapat ditemukan di seluruh museum di seluruh dunia hari ini.

"Gagasan baru mengungkapkan bahwa burung pemangsa dibesarkan untuk disimpan," kata pemimpin studi, Prof. Salima Ikram dari American University di Cairo, Mesir.

Dalam tradisi Mesir Kuno, burung digunakan sebagai 'persembagan nazar' yang disiapkan dengan mengeluarkan isi perut dan mengeringkannya, kemudian dicelupkan ke dalam resin cair dan dibungkus.

Namun, terkadang burung-burung itu tak dikeluarkan isi perutnya. Hal ini memberikan peluang bagi para peneliti untuk melihat sekilas ke salah satu kehidupan burung yang utama sebelum burung itu mati.

Para ilmuwan melakukan otopsi virtual pada mumi burung, berlabel SACHM 2575, dari Iziko Museum Afrika Selatan di Cape Town.

SACHM 2575 dipindai menggunakan CT (computed tomography) pencitraan dan para peneliti menciptakan gambar tiga dimensi dari burung.

Berdasarkan morfologi, pengukuran anggota tubuh dan bentuk paruh, mereka menyatakan bahwa burung itu merupakan burung Alap-alap Eropa (Falco tinnunculus) jantan.

Karena tak melalui proses pengeluaran isi perut untuk mumifikasi, para ilmuwan dapat melihat ke dalam saluran penceraan untuk mengetahui makanan terakhir burung itu.

Mereka menemukan ekor tikus rumah muda (Mus musculus), yang tampaknya telah menyebabkan alap-alap tersedak sampai mati. Melihat lebih jauh ke dalam tenggorokan dan perut, mereka menemukan fragmen tikus lainnya, termasuk 27 gigi yang terpisah, menunjukkan bahwa alap-alap yang makan lebih dari satu tikus pada hari sebelumnya. Mereka juga menemukan bagian dari burung gereja kecil.

"Ketika kami melihat seberapa banyak Alap-alap makan dan bagaimana ia tersedak, kami mendapatkan sebuah pemikiran tentang bagaimana Mesir kuno berhasil memumifikasi begitu banyak pemangsa dan indikasi adanya penangkaran hewan liar dan kemungkinan perburuan dengan elang telah dilakukan di Mesir kuno," kata Prof Ikram.

"Kami tahu bahwa pemangsa liar penting secara religius, tapi sangat menarik untuk memikirkan bahwa mereka mungkin telah melakukan perburuan menggunakan elang."

Ia menambahkan, "Juga sangat menarik bahwa Mesir kuno telah mengerahkan begitu banyak pemikiran dan kontrol atas sifat dan bakat mereka dengan hewan liar yang  sangat besar."

Studi ini menunjukkan, untuk pertama kalinya, bukti kuat bahwa Mesir kuno menjaga burung pemangsa dalam penangkaran, dengan kemungkinan mereka juga menyusun program penangkaran untuk mereka, dan lebih menyukai hewan jantan dibanding betina.

(Lutfi Fauziah/Sumber: Sci-news)

ternyata masih keliatan toh hewan apa yg dimakan si alap-alap meski dah ribuan tahun lamanya. by the way, tu ilmuwan tahu darimana kalau burung tsb makan dari tikus yang disajikan manusia dan bukan tikus hasil buruannya sendiri?

                |'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''|
       __/""|"|--------nʇǝʌ∀ inc.------|
> (|__|_|!!|__________________|
      (o)!""""""(o)(o)!"""""""""""(o)(o)!

ytridyrevsielixetuls

atau jangan-jangan tu tikus sengaja dijadiin umpan buat alap-alap supaya tersedak dan mati. kemudian dimumikan dan dikultuskan. tapi ini jadi pembunuhan namanya. bukan pemeliharaan. yg "dipelihara" itu mayatnya aja.
[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|