Forum Sains Indonesia

Ilmu Sosial => Sastra dan Budaya => Topik dimulai oleh: Hamano Taiki pada November 26, 2008, 08:58:02 PM

Judul: PUISI DAN SAJAK
Ditulis oleh: Hamano Taiki pada November 26, 2008, 08:58:02 PM
disini tempatnya karya sastra baik puisi, syair, pantun dll hehehe
aku mulai dulu yah, meskipun masih dlm proses belajar =)

Untukmu Nona

Dengarlah batinku menggelora
rasakan cintaku yang membara
ciumlah maksud isi hatiku
lihatlah diriku menantimu

Surya begitu terang
awanpun bawa kesejukan
sejak daku mengenalmu
secarik kertas kutulis
kata perkata tercurah
hanya tuk memujamu

Tetesan air hujan
mengalir ketelaga
bawa diriku nona
kala menapaki senja

Ingin mencumbumu
dimalam penuh kalbu
dan belai lembut kasihmu
kelak kau akan terharu

Judul: Re: Sastra Dewasa
Ditulis oleh: Hamano Taiki pada Desember 29, 2008, 01:01:13 AM
Sosok Tuan Putri

Awan hitam membuka
lika-liku segala cara
untuk menempuh kearah utara

Bayang semu berkaca
dimedan haus dahaga
langit biru jadi ungu
seakan tegar tercipta
dalam lumpur membisu
terkunci kepada kunci

Begitu langkah terhenti
ditepi jurang kuberdiri
seketika datang seorang putri
hening sejenak ditemani purnama
rasa segar, jiwa lega...

Tuan putri mencuri
hati lelaki menjadi tak berarti

Tuan putri sudi bersimpuh
disana menjumpai awan megah

Tuan putri memegang kendali
seolah mempermainkan para lelaki
Judul: Re: Sastra Dewasa
Ditulis oleh: utusan langit pada Desember 29, 2008, 06:06:37 AM
for someone

kehadiran

daya menerima segala akal
dengan sedangkal lubung disakral
merintih hujan tadi
merunduk memeluk pagi
aku hadir lagi
didekatmu
dekat hati
Judul: Re: Sastra Dewasa
Ditulis oleh: skuler pada Desember 29, 2008, 10:29:43 PM
Aku memujamu semenjak kita berjumpa saat lalu, putri
Kehangatan rohanimu memaksaku demikian
Keyakinan yang telah berkata demikian pada iman
Sehingga fenomena itu akan abadi selamanya dalam hati
Judul: Re: Sastra Dewasa
Ditulis oleh: ryoma pada Februari 20, 2009, 05:13:14 PM
puisiku, lumayan lah:

Cinta tak lagi menderu
tak lagi menjejali kerongkonganku
cinta tak lagi memburu
menertawakan emosi metanaku
kini tak lagi mengharapi
keinginanku yang tumpul ini
menumpul, melututi
tak lagi bergelora indah di jiwa
di kata
tak lagi mendesakku
menyuruhku mendaki ke mana
mengalir ke mana
tamat di mana

cinta tak lagi berada
berbuat ulah macam apa
mengesalkan beribu imajinasi kata
tak lagi mengunci
menutupi semua jendela peluang ledakan basi

cinta tak lagi utuh
cinta belum juga sembuh
Judul: Re: Sastra Dewasa
Ditulis oleh: superstring39 pada Februari 26, 2009, 12:21:21 PM
mencintai...

bukanlah bagaimana kau melupakan...
melainkan bagaimana kau memaafkan.

bukanla bagaimana kau mendengarkan...
melainkan bagaimana kau mengerti.

bukanlah apa yang kau lihat...
melainkan apa yang kau rasakan.

bukanlah bagaimana kau melepaskan...
melainkan bagaimana kau bertahan.

(noname)
Judul: PUISI DAN SAJAK
Ditulis oleh: ghostdoors pada November 12, 2009, 04:32:29 PM
tuangkan karya2 anda disini.
sebagai relaksasi jiwa yg ternodai.....

Nyanyian Bisu

Setiap mulut yang menganga
Setiap lidah yang menjilat
Menari dalam jengkal asmara rayuan penghantar jiwa
Terpesona aku akan gemulai lembut cakrawala
Sejenak hati terlepas lunglai, dan aku pun bertanya...
"Hey....,bukankah kau telah lama membisu dan kini kau bisikan nyanyian bisu...??
Kepada siapakah kau katakan ketakutan itu...?
Ranting yang terpatahkan oleh amarah kehidupan...?
Peradaban sosial yang termajinalkan...??
Atau......., aku......???
Aku yang selalu membisu....??!

Gegap alam ini tak mau kau usik dengan bujuk pesonamu
Diri ini yang selalu terselimuti benalu..!!
Membusuk terkurung azab
Membusuk dalam tarian bisu
Bahkan kau muntahkan kebenaran
Kau telan tuba yang terjejalkan
Kau tinggalkan asa dengan nestapa.

Yah...dogma, itu yang kau ajarkan.
Nada yang tak beraturan melahirkan irama nyanyian kebisuan...


GD,januari09
Judul: Re: PUISI DAN SAJAK
Ditulis oleh: alvin pratama pada November 12, 2009, 06:13:34 PM
            Mengingat Gerimis

"puisi diberi napas seratus ribu nama sedih,"
ucapmu menyalakan kembali seluruh lampion
di setapak panjang masa lalu yang murung.

kita pun kemudian sunyi, ketika suara-suara
dan nyanyian abadi diperdengarkan sayup ingatan.
wajah-wajah teduh mengambang teramat dekat.

"puisi diberi napas seratus ribu nama sedih,"
kenangku padamu, sambil membaca jarak
antara dirimu dengan guguran daun.

tiba-tiba kita lupa kepada gerimis di halaman
yang sedang mengingat-ingat sejak kapan tepatnya
masa lalu yang gemetar itu mencatat jumlah suaranya,
mencatat seluruh kabar yang hendak disampaikannya.

"puisi diberi napas seratus ribu nama sedih," ucapmu.
aku pun tak jadi bertanya, mengapa gerimis itu datang.
Judul: Re: PUISI DAN SAJAK
Ditulis oleh: semut-ireng pada Februari 09, 2010, 12:32:07 PM
seperti seekor kerang
berjalan merambat,  tubuh penuh luka
tapi aku ingin terbang
terbang
la ilaha sayap kiriku
ila huwa sayap kananku
Judul: Re: PUISI DAN SAJAK
Ditulis oleh: arydhamayanti pada Februari 28, 2010, 06:17:11 PM
H2O

Aku tercipta saat petir mereaksikan dua atom Hidrogen dan satu atom Oksigen
Jatuh pertama kali di celah bebatuan sebuah bukit
Melarutkan garam dan mineral
Kemudian tiba di sebuah anak sungai
Dan mengikuti alirannya

Pak embun yang berusia seratus tahun
Bercerita tentang mendung dan titik-titik hujan besar di Moscow
Bu kabut yang berusia seribu tahun
Bercerita tentang Kristal salju yang lembut di Jepang dan Gletser di Kutub
Paman Uap air yang berusia sejuta tahun
Bercerita tentang Yellowstone, Air Terjun Niagara, dan Tsunami di Aceh
Bibi air seni yang berusia semilyar tahun
Bahkan bercerita tentang plasma sel, darah, dan getah bening

Aku masih mengalir di sungai
Mungkin bukan saat ini aku bisa berpetualang melewati siklus air yang lain
Aliran sungai semakin melambat dan melembut
Saat kandungan mineral semakin banyak dan air semakin melimpah
Aku akan membawa mineral bersama lumpur dan mengendapkannya di delta sungai

Seperti apakah laut yang misterius itu?
Tempat aku akan bermuara
Aku sungguh ingin tahu
Judul: Re: PUISI DAN SAJAK
Ditulis oleh: Mumtaz pada Mei 25, 2010, 11:02:40 AM
[Lembaran Mimpi] Halaman Pertama

Ditepi jendela aku bercerita, pada bulan di singgasananya.
Sebongkah hati yang ku bawa lari, memberontak ingin kembali
Padahal disana ia selalu tersakiti, terluka oleh keegoisan diri
Entah apa yang ada di logikanya
Merajuk pada mimpi semata
Tentu saja hasilnya fatamorgana
Yang tak segan membuyarkan segala asa
Kini, kau ingin menghapus ceceran jejaknya
Mungkinkah? sedangkan kau terus saja membuntutinya
Atau memang dia yang selalu membayangi?
aaah...kau memang aneh..
Saat cinta berkata dusta,
Kau selalu memakluminya dari satu mungkin ke mungkin lainnya
Bahkan sampai beribu mungkin untuknya
Sudahlaah...aku menyerah..
Pergilah jika memang itu yang kau pinta
Pergi dan bawa semua luka...
Aku tetap disini menanti menyulam asa
Judul: Re: PUISI DAN SAJAK
Ditulis oleh: Monox D. I-Fly pada Juli 19, 2010, 04:05:36 PM
(http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash1/hs524.ash1/30824_1350789570081_1241619989_31071977_7019107_n.jpg)
Judul: Re: PUISI DAN SAJAK
Ditulis oleh: De-one pada Agustus 01, 2010, 09:10:45 PM
BILANGAN TAUHID
Aku tidk paham dengan bilangan
Ada 0 sampe 9
Lebih besar dari itu kembali
9 bilangan besar
0 artinya kosong
Menandakan kehampaan
1 menandakan ada
10 bermakna ada dari ketiadaan
muncul bilangan biner
Antara 0 dan 1
Dengan ini peradaban berkembang
Dengan ini kabar tersiar
0 adalah pembebasan
dari segala realita
Sebab yang ada hanya 1, tidak 2 tidak 3 tidak juga 9
tapi 1 tidak muncul dari 0
Ada tidak muncul dari ketiadaan
1 tidak berbilang
Yang satu, yang esa
La ilaha illa Allah
Judul: Re: PUISI DAN SAJAK
Ditulis oleh: Grey.abuabu pada Agustus 03, 2010, 10:08:55 AM
saat tanya selalu bertanya
jawaban pun tak menjawab
ku tutup saja telinga, biar orang berkata apa
kaki tetap melangkah, lama
tanya tetap bertanya, jawaban entah dimana
Judul: Tengah malam dengan sisa hujan
Ditulis oleh: melky27 pada Agustus 05, 2010, 03:24:07 PM
Entah harus bagaimana lagi harus kubahasakan cinta kepada malam
Kepada sore telah kujanjikan
Ditengahnya telah aku buktikan
Sementara esok subuh sepertinya masih tanda tanya yang dia ragukan
Dengan kata yang ia guratkan
Dalam puisi yang ia tuliskan

Harus dengan apalagi kulawan dingin hujan
Meski kuyup seluruh badan
Walau gigil mengerutkan tulang
Aku mencoba tersenyum hangat, meski kadang terdiam
Dengan sigeret yang kau sulutkan
Tenggelam di dasar kopi pahit yang kau buatkan

Malam ini hujan
Dingin semakin tajam
Aku tetap memeluknya
Dengan kuyup aku tersenyum, terpejam

Pejaten, 3 Juli 2010 Malam hampir Pagi :
(oleh Suryanto Bari)
ditulis oleh seorang sahabat sekaligus kakak kelas waktu SMEA dulu, sampai hari ini rajin menulis puisi.
Diposting oleh Deden Rachman  untuk [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
Judul: Re: PUISI DAN SAJAK
Ditulis oleh: utusan langit pada Agustus 05, 2010, 07:17:01 PM
Renjana

Tak kutahu rasa apa_
Yang mengabuti seluruh_
Kenikmatan aura_
Yang begitu maha_
Datang dari bilik jiwa_
Dari hati_
Sang pujangga_

utusan langit--> pas SMP dulu :D :D
Judul: Jarak
Ditulis oleh: melky27 pada Agustus 06, 2010, 02:59:08 PM
Adakah rindu ini hanya untukmu, duhai bidadari bermata syahdu
Dirimu yang berdiri jauh di sana
enari mesra berlenggok manja

Hanya larik sinar mata syahdumu yang sampai di tapal batas itu
Tempat di mana aku berdiri menatap kuyu, ke arahmu
Cuma sinar itu yang ku tahu
dan ayu rupamu akupun meragu

Boleh kubeli mata syahdu itu?
Atau mungkin ku tukar dengan separuh jantungku
Lalu kumasukan ke dalam toples kaca
Aku pajang di tempat terbaik

Ada jarak tak berjarak
Ada dinding yang tak tampak
Ada ragu yang kau sematkan diantara ketidakmpuan dan ketidakyakinan

Biarkan semua mengalir
seperti embun yang membulir lalu menetes lenyap ditelan pasir
Mungkin jarak ini yang membuat kita tetap saling membutuhkan
Mungkin dinding ini yang membuat kita merinding dalam romansa bening

Malam di Ibukota kita
Hiruk pikuk tetap tak selesai
Namun hati kita terus damai dalam jarak itu..

Jakarta, 12 April 2010 (Suriyanto Bari)
Judul: Pinta pada Malam
Ditulis oleh: melky27 pada Agustus 07, 2010, 01:05:01 PM
Malam, nyanyikan aku senandung lelap.
Dengan dinginmu yang ketat.
Dengan gelapmu yang pekat.
Dan dengan sunyimu yang senyap.
Esok, tak usah pamit saat berangkat.

Cium saja dahiku yang sedikit berkeringat.
Jangan lupa kecupan manis di pipiku yang tergurat lipatan sarung bantal.
Setelah itu, buat langkahmu berjingkat.
Tutup pintu perlahan agar tak bunyi engselnya yang mulai berkarat.
Biar larik hangat matahari yang membuat mataku terbuka lapat-lapat.

Malam, kau pasti pulang telat.
Jangan lupa bungkuskan lelah yang hebat dan kantuk yang hangat.
Kalau ada, Kau ajak pulang juga hujan-hujan yang tersesat.
Biar segera kubukakan kau pintu rumah dan pasti kan kupeluk kau erat rapat.
Kalau tidak jangan harap.

Malam, Nyanyikan aku senandung lelap.


Tangerang, 30 Januari 2010 (ditulis oleh Suryanto Bari)
Judul: Re: PUISI DAN SAJAK
Ditulis oleh: Ahazveroz pada Oktober 29, 2010, 11:24:27 AM

-= Kami punya perang =-


Sunyi mati dipecah genderang
Ini hari kelak kami berperang
Tempat kami tersedu mengadu nadi
Karena satu harus kaku dan satu harus berdiri

Berderap kita maju, berteriak kita lantang
Musuh beribu kita galak menantang
Bedil di tangan dan tajam sudah belati
Jari erat dikepalkan dan tetapkan ini hati

Ini medan kita punya gelanggang
Seribu nyawa satu cita diperjuang
Biar mati di sini atau pulang kami ke negeri
Ke rumah yang sama kita semua kan kembali

Di sini dulu peluru-belati kami terjang
Lama berlalu tapi ini hari kami dikenang
Terkubur tak bernisan sisa-sisa kami
Hanya ilalang ditiup angin jadi mati
Judul: Re: PUISI DAN SAJAK
Ditulis oleh: trafalmar pada November 30, 2010, 04:25:01 PM
siapa kamu?
yang tersenyum padaku slalu?
yg tawamu bahagiakan ku?

siapa kamu?
yang tangismu sebabkan tangisku?
yg sedihku pun sedihmu?

aku?
siapa aku?

tak penting bagimu tuk tahu
tak ada untungnya bagiku walau kau tahu

kenapa kamu?
yang tak dapat kurengkuh cintamu?

kenapa pula aku?
yang harus jatuh hati padamu?



condet,2010
(newbie lg blajar puisi)
Judul: Re: PUISI DAN SAJAK
Ditulis oleh: BejoKampungan pada Januari 13, 2011, 08:06:41 AM
Aku pendatang...
disini, tanpa membawa belati

Aku pendatang...
hanya berbekal Niat yang berkarat

Aku pendatang...
pantang lantang

Aku pendatang...
tak takut tertantang
Judul: Re: PUISI DAN SAJAK
Ditulis oleh: reborn pada Januari 26, 2011, 07:53:35 PM
Sebuah puisi untuk seseorang yang kusayang...

Aishiteru
oleh Aziel


Sudah lama sejak saat itu

Saat kau ucapkan janjimu padaku

Mungkin waktu yang begitu cepat

Atau aku yang terlambat

Terlambat menyadari

Semua hal yang telah terjadi

Kini kau pergi

Ke dalam duniamu sendiri

Memintaku tuk pergi menjauh

Meninggalkanmu yang semakin rapuh

Meski kucoba berulang kali

Melupakan semua yang telah terjadi

Meski kucoba tuk berlari

Meninggalkanmu seorang diri

Namun aku tak sanggup

Meski kakiku melangkah ke depan dengan pasti

Namun mata dan hatiku

Terus memandang ke belakang

Di setiap perasaan yang telah kau goreskan

Di relung hatiku yang paling dalam

Kau diam bagai bisu

Memaksaku mendengar dalam heningnya hatimu

Kau tutup hatimu

Bahkan untuk sebuah cinta yang tulus dari hatiku

Senyuman palsu

Kau sunggingkan di wajahmu

Seolah dapat menutupi

Beling kepedihan yang membuatmu tersakiti

Tak adakah yang mampu mengerti

Gelapnya hatimu selama ini

Yang seolah tak pernah berhenti

Haruskah semua ini berakhir

Dengan kisah yang seolah telah menjadi takdir

Ingin rasanya melihatmu kembali

Dengan wajah penuh tawa yang menghiasi

Berharap semua kembali seperti dulu lagi

Berharap semua ini hanya mimpi...
Judul: puisi " malam senyap "
Ditulis oleh: blackidea pada April 11, 2011, 11:20:21 AM
Saat malam senyam penuh kesunyian menderaku

Kucoba tutup mataku dan rasakan dinginnya hati

Bersama dengan rasa yang sudah hancur lumat

Untuk sejenak kuterbangkan anganku kelangit tinggi

Mencoba menyentuh dinginnya awan malam gelap

Aku terlalu naif untuk mengharap awan itu hangat

Aku terlalu berharap pagi akan segera  datang

Aku sadar aku dalam kesunyian malam tak berujung

Namun aku tak perlu sedih dibalik itu ada keagungan

Keagungan sesungguhnya dibalik malam yang sepi ini
Judul: puisi "semangat"
Ditulis oleh: blackidea pada April 27, 2011, 03:48:04 PM
jadikanlah indah apa yang kau rasa hampa   

penuh keinginan namun tak bisa kau rasakan 

kadang langit gelap kadang langit cerah   

biarkanlah semua pergi dan menghilang






jadilah karang yang selalu tegak melawan ombak

jadilah bulan yang selalu terang dalam gelap 

jadilah air yang selalu mengalir dengan ikhlas 

maka kau akan mengerti apa arti kehidupan. 





mungkin perih hingga kau rasa tak berarti 

namun sadarkah kisahmu baru saja mulai 

lupakanlah semua yang dibelakangmu 

karena masih banyak yang akan kau hadapi. 





mulailah kisahmu dengan senyum manis 

tatap indahnya fajar cerah esok pagi 

yakinlah kau akan mendapat inginmu

rangkailah kisah barumu dengan semangat........
Judul: Re: PUISI DAN SAJAK
Ditulis oleh: aurinakamil pada Mei 30, 2011, 08:17:38 AM
wow....................romantis bgt ya/.............hihihihih
Judul: Re: PUISI DAN SAJAK
Ditulis oleh: Grey.abuabu pada Juni 29, 2011, 01:39:05 PM
hey.. apa yang sedang kau ceritakan padaku
tentang bunga yang kau bilang indah
tentang kupu-kupu yang gemulai terbang
tentang embun dan hijau rerumputan
sedang yang kudengar gemuruh ombak menghempas karang
dan kita tengah berlayar di lautan
meninggalkan pulau yang selalu kau ceritakan...
Judul: Re: PUISI DAN SAJAK
Ditulis oleh: wiwien hariyanto pada Juli 25, 2011, 10:04:20 AM
TIADA HARI ESOK

BAGAIMANAPUN AKU BERJALAN
BAGAIMANAPUN AKU BERLARI
YANG KU TEMUI HANYA SATU

DARI SEBUAH BATU
DARI SEBUAH WAKTU
BESOK TAK PERNAH AKU TEMUI

HARI INI
YA HARI INI
CUMA SAAT INI AKU HIDUP

SYUKUR AKU PANJATKAN
SAMPAI SAAT INI
AKU MASIH HIDUP
Judul: Re: PUISI DAN SAJAK
Ditulis oleh: 47k pada Agustus 13, 2011, 02:05:02 PM
Pagi ini aku pagi yang dingin,
dengan malasnya aku bangun,
menatap langit yang biru keabuan,

Ingin aku berteriak lantang,
Mengapa hari ini aku tak diberi makan,
Batin ku bergejolak bak diiris,

Sungguh aku hanyalah orang kecil,
Hanya sanggup untuk menatap kebawah,
Aku hanya ingin pulang.
Judul: Re: PUISI DAN SAJAK
Ditulis oleh: Im pada Oktober 01, 2011, 09:14:15 AM
Aku

Ya itulah aku .... (3X) dan kamu?
Judul: Re: PUISI DAN SAJAK
Ditulis oleh: semut-ireng pada November 14, 2011, 10:52:13 AM
Guritan ( Jawa ) boleh ga yah ?  Kalo tidak berkenan,  bisa dihapus saja,  hehehe......


Ning Kok Njur Sliramu Jiret Atiku

Telu las tahun lawase mitra
Aku ninggal sliramu
Nyabrang samodra telu
Nempuh pepalang pitu
Melu-melu andon laku
Golek-golek musuhe bumimu
Ning
Kok
Njur
Sepa sepah samun sing ketemu

Mula aku age-age bali mitra
Kapang ngrungokake crita-critamu
Tembang-tembang lan guyon padudonmu
Kangen esem-esemmu
Ning
Kok
Njur
Sliramu mencep jiret atiku

Tembang lan lelagonmu mitra
Sajak-sajake wis keli katut
Zamanne sing maju
Mula aku arep nesu nyeneni mbok ayumu
Ning
Kok
Njur
Aku melu-melu sliramu

Judul: Re: PUISI DAN SAJAK
Ditulis oleh: Ali Al Harkan pada November 18, 2011, 06:10:57 PM
Puisi
Sajak
Syair

Teks bernama 3

Aku mendapati bahwa kata-kata secara filsafat adalah perasaan itu sendiri
Kata-kata berada di ranah dunia
Dunia dilukis oleh kata-kata

Kata-kata membawa ceria
Kata-kata berkarya

Kata mereka
Lidah mereka yang berkata
Tapi sesungguhnya hati merekalah yang berkata

Demi kata
Katakanlah bahwa kau jujur dalam berkata
Karena tanpa sungguhnya kata-kata
Atau kesungguhan dalam berkata
Tidak akan ada dunia yang bahagia
Judul: Re: PUISI DAN SAJAK
Ditulis oleh: Monox D. I-Fly pada November 22, 2011, 02:24:34 PM
(http://i1105.photobucket.com/albums/h354/Monoxdifly/Aliwondo/9ELEMENTSOFTHENATURE.jpg)
Judul: Re: PUISI DAN SAJAK
Ditulis oleh: semut-ireng pada November 25, 2011, 01:59:07 PM
Tembang Anyar


Geguritanmu mitra
Tembang anyar sing juwawa
Pancen resep mencep kebak pengarep-arep
Gandhem mendhem nggresah resah
Ah growah

Lelagonmu mitra
Nadyan tekan nala
Ning banget nyrongeh dada
Karep sirep lerep sedhakep dak kekep-kekep
Buyar ambyar angambar-ambar
Nggurit mirid jerit rit korat-karit
Pecah rengkah lungkrah sayah
Pasrah
Aku sumarah
Judul: Re: PUISI DAN SAJAK
Ditulis oleh: semut-ireng pada November 26, 2011, 08:03:44 AM
Tembang  Lawas


Garonge pada kopyahan
Saben sore lunga ngaji
Salendang sajadah anyar
Bakyake teklak-teklik
Ndedonga karo nangis
Mrih leburing dosanipun
Yen dalu salat hajat
Tobat nasuka ranipun
Analangsa nyuwun pangapuraning sukma

( Wedotomo )

Judul: Re:PUISI DAN SAJAK
Ditulis oleh: semut-ireng pada Desember 01, 2011, 03:34:38 PM
Memang Selalu Demikian, Hadi


Setiap perjuangan selalu melahirkan Sejumlah pengkhianat dan para penjilat Jangan kau gusar, Hadi

Setiap perjuangan selalu menghadapkan kita Pada kaum yang bimbang menghadapi gelombang Jangan kau kecewa, Hadi

Setiap perjuangan yang akan menang Selalu mendatangkan pahlawan jadi-jadian Dan para jagoan kesiangan

Memang demikianlah halnya, Hadi.

( Taufik Ismail )
Judul: Re:PUISI DAN SAJAK
Ditulis oleh: Monox D. I-Fly pada Desember 01, 2011, 03:55:50 PM
The Unwanted Creature (Part I)

This poem was made by me special for my beloved cricket (note that "love" here means love as a father for his daughter). Here it goes:

Mereka takut padaku
Mereka jijik padaku
Mereka bilang akulah yang membujuk Hawa untuk memakan buah apel dan mengeluarkannya dari surga
Mereka bilang akulah jelmaan setan
Mereka bilang kalau bertemu denganku katakanlah padaku untuk pergi, dan bunuhlah aku setelah 3 kali aku tak menyingkir
Kecuali yang berwarna putih
Padahal bagaimana aku tahu mereka menyuruhku pergi, sementara aku tak punya telinga?
Mereka bilang aku berbahaya
Padahal hanya sepertiga dari kami yang mampu merenggut nyawa
Mereka bilang aku rakus, memakan telur atau tikus dalam sekali telan
Padahal setelah itu aku berpuasa dua bulan
Mereka bilang aku beracun, aku berbisa
Padahal sudah kubilang kalau di antara kami hanya sepertiga
Bandingkan dengan ubur-ubur yang semuanya
Atau gurita cincin biru yang berbahaya
Ya, aku tahu mereka akan bilang, ubur-ubur dan gurita cincin biru hidup di laut saja
Sedangkan aku hidup dimana-mana
Merayap dan melata, seperti reptil
Tunggu, aku memang reptil
Tapi kenapa kalian tidak takut pada penyu dan kura-kura
Dan lebih takut padaku daripada komodo atau buaya?
Padahal keduanya dengan mudah bisa melumat kami semua
Mereka bilang aku ini kadal yang terkutuk, yang kehilangan kaki-kakinya
Memangnya mereka kira aku ini apa? Salamander cacing?
Bahkan kadal basilisk pun ternama begitu karena peraduanku dengan ayam (kata mereka)
Mereka bilang basilisk adalah saudaraku yang terlahir dari telur ayam
Yang pandangannya begitu mematikan, dan ternyata itu hanyalah seekor kadal
Yang dianugerahi kemampuan berlari di atas air sehingga dijuluki kadal Yesus
Amboi! Sedangkan aku cuma dianggap jelmaan iblis
Cerita-cerita tentangku selalu dilebih-lebihkan
Terutama tentang wanita, seperti Sang Penguasa Pantai Selatan
Yang konon suka warna hijau, menyebabkan distorsi dimensi sehingga kacau
Atau Medusa dari Gorgon bersaudara
Dengan kemampuan yang sama seperti Basilisk si kadal Yesus (huh)
Juga ada saudaraku lambang kebencian, Yamata no Orochi yang berkepala delapan
Padahal melihat satu kepalaku saja mereka sudah ketakutan
Juga saudaraku di laut, kepalanya dikurangi satu
Leviathan yang berkepala tujuh
Menjadi lambang dosa envy, yaitu iri hati (duh, lagi-lagi)
Atau hydra, yang juga hidup di laut
Yang kepalanya "hanya" tiga, namun mengganda tiap terbelah dua
Yang ujung-ujungnya hanyalah sebangsa ubur-ubur, namun kurang beruntung karena tak bisa hidup bebas
Aku tak seseram itu, aku ini lemah
Seperti Tsuchinoko yang sering bersembunyi di tanah
Atau Baro Klinthing yang bereinkarnasi menjadi lintah
Kadang hanya jadi aksesori agar yang lain tampak seram dan berwibawa
Ya, aku hanyalah ekor Griffin, ekor Sphinx, dan ekor Chimaira
Namun kalian juga bisa bilang kalau aku ini kuat
Akulah Sandira, salah satu dari 12 Deva pelindung Sang Buddha
Akulah Naga, si sakti lawan tanding Garuda
Dan sebagai Naga, akulah Seiryuu sang pelindung wilayah timur penguasa udara
Akulah Naga sang penjaga, bukan Dragon tukang porak poranda
Bedanya? Naga adalah bangsaku, sedangkan Dragon adalah bangsa kadal
Jadi siapa yang perusak, aku atau kadal?
Tiap kali ada makhluk yang tampak berbahaya, dengan gerakan yang meliuk-liuk, selalu aku yang disalahkan
Seperti Quetzalcoatl atau Nessie, Champ, Ogopogo, dan semacamnya
Padahal mereka semua itu dinosaurus, tapi tetap saja disebut sebagai bangsaku yang hidup di laut
Sadarkah mereka bahwa aku ini sebenarnya lemah?
Aku bahkan tak bisa berkedip dan tak bisa mengunyah
Tak bisa mendengar dan tak bisa melangkah
Inderaku hanya organ Jacobson, yang mendeteksi suhu tubuh
Serta kulit perut yang setiap saat meluruh
Sehingga perlu diganti dalam kurun waktu tertentu
Aku bahkan tak seperti mereka yang bisa mengatur suhu
Karena aku berdarah dingin, tak punya rambut ataupun bulu
Jadi bisakah kalian tak takut padaku?
Maksudku, pada kami?
Ya, kami
Bangsa kami
Serpentes



by: Monox D. I-Fly, Godfather of the Insects
Judul: Re:PUISI DAN SAJAK
Ditulis oleh: Fariz Abdullah pada Desember 01, 2011, 05:01:06 PM
@Monox D I Fly
Jenius..1 IQ dari saya..
Judul: Re:PUISI DAN SAJAK
Ditulis oleh: Monox D. I-Fly pada Desember 01, 2011, 08:56:13 PM
@Fariz Abdullah
Thank you...  ;D
Ini masih ada lanjutannya. Sayang yg ini nggak "sejelas" yg bagian pertama & beberapa bagian cm org2 tertentu yg ngerti:

The Unwanted Creature (Part II)

Aku pun melangkah, bukan, maksudku melata
Hingga akhirnya aku melihat seorang pria berdiri di depanku
Jaketnya hanya separo, setengahnya dibiarkan berkibar ditiup angin
Dia bersedekap menatap mataku tajam
Aku merasa terancam, maka kutegakkan kepalaku
"Aku tak akan membunuhmu."
Hei, kenapa ku bisa dengar suaranya padahal aku tak punya gendang telinga?
"Karena aku bicara dengan bahasa kesepian."
"Siapa kau?" tanyaku
Dan kami pun terlibat dalam telepati percakapan
"Aku si raja lalat. Bapak dari para serangga."
"Jadi kau pikir kau ini Beelzebub? Maaf, tapi aku bukan Leviathan.
Dan kita bukan sesama 7 iblis besar."
"Aku tahu. Kita ini serigala."
"Serigala? Kau pikir kau werewolf?"
"Bukan. Aku bahkan bukan Awul."
Aku ingin bertanya, namun dia sudah menukas
"Ataupun Anubis. Ia bukanlah serigala, melainkan jackal."
"Lalu apa maksudmu kita ini serigala?"
"Lone wolf. Makhluk-makhluk yang kesepian."
"Kau benci mereka?"
"Ya. Namun aku membantu mereka."
"Kenapa?"
"Mereka tak tahu kalau aku yang membantu mereka. Dan aku tak ingin mereka tahu.
Karena aku seorang aloof warrior, pahlawan tanpa tanda hadir dan balas jasa.
Kau juga begitu, bukan?"
"Kapan?"
"Kau memburu tikus di sawah, membantu para petani. Namun mereka, tak tahu kalau kau yang melakukannya."
"Tikus adalah makananku."
"Ya. Aku tahu. Dan itulah simbiosis."
"Kau tak takut padaku?"
"Mungkin. Tapi sesama lone wolf tak berhak untuk takut satu sama lain.
Dan tentu aku mencoba tak takut padamu."
"Aku bisa mematuk wajahmu kapan saja."
"Dan aku bisa menginjak kepalamu kapan saja."
"Kau yakin tak takut padaku? Aku lihat kau bergidik."
"Aku mencoba untuk tak takut kepadamu. Demi jangkrikku."
"Jangkrik? Siapa itu? Sepertinya seseorang yang kau sayang."
"Ya.
Sayang sebagaimana seorang ayah pada anaknya."
Aku menatapnya. Tajam. Organ Jacobson-ku bereaksi. Dingin.
Kujulurkan lidahku. Ya. Memang dingin. Dinginnya kesendirian.
Aku mendongak lagi. Matanya sedikit suram, namun ada kebahagiaan.
Menatapku tak berkedip, padahal dia tak sepertiku yang tak punya kelopak mata.
"Ya. Kita adalah lone wolf." kataku tanpa sadar
"Namun masih ada yang peduli pada kita." lanjutku
Aku pun berbalik. Kudengar dia bertanya
"Mau kemana kau?"
"Mencari kumbang." jawabku tanpa berbalik lagi
"Aku tahu jangkrikmu tersayang benci kumbang."
Dan organ Jacobson-ku merasakan dia tersenyum

by: Monox D. I-Fly, Godfather of the Insects
Judul: Re:PUISI DAN SAJAK
Ditulis oleh: MarwanX pada April 04, 2013, 03:16:42 PM
"Pengembara Mati"

tap tap teretap tam
kaki menapak di tanah terbengkalai,
berhuni namun lepas jiwa,
bertualang petualang yang haus mati.

saku kiri tergantung kantung terkatung katung
benih tak tahu asal.
teman baiknya sepanjang hidup,
petualang yang haus mati.

benih jiwa katanya,
menggugah penghuni yang sepi jiwa.
benih cahaya dalih nya,
terang, benderang, terlalu terang
tak beda dengan gelapnya.
melihat terhalangi.

Melihat tidak mampu...

Sang mata, Sang Pengembara

Judul: Re:PUISI DAN SAJAK
Ditulis oleh: MarwanX pada April 04, 2013, 03:29:38 PM
Monox D. I-Fly puisi nya jenius
jenius..
ditunggu puisi2 lain nya masbro :D
Judul: Re:PUISI DAN SAJAK
Ditulis oleh: elbuy10 pada November 15, 2013, 08:49:06 PM
Sajak: Budaya Mencontek

Kini bukan lagi zaman menghafal,
atau bermain pikiran dalam kemandirian.
Cukup mendekat kawan dan menyenggol pengharapan,
maka kan terjawab sebait soal
atau keseluruhan yang memang harus terjawab,
juga tepat dalam jawab.
Mungkin ini warisan kisah lalu
karena kita adalah anak budaya.
Tapi patut kita renung, bangsa apa ini?

Budaya menyontek,
mungkin itu adalah benih pikiran
kebodohan pelajar tak belajar.
Mereka tak lagi hiraukan lembar-lembar ilmu
tersebar menyuguhkan di hadapan pelajar.
Mereka menutup mata beralih pandang,
melihat dunia gemerlap kehidupan dan lupakan dunia pendidikan.
Kemalasan adalah dasar mereka dalam langkah.
padahal lumpuhkan kemalasan adalah
langkah pertama dalam kesuksesan.

Tapi kita juga tetap acungkan telunjuk
ke arah pendidikan bangsa ini.
Ia tetap ikut andil, mendidik pelajar secara kerdil.

Pelajar dalam jenuh.
Segudang multi disiplin keilmuan
hanya jaringan sistem kurikulum yang tak beraturan
yang mampu lumpuhkan impian murni para pelajar.
Jiwa pelajar hanya riuh perasaan
yang tak mampu fokus perjalanan.

Pendidikan hanya bermain dengan
sistem ulangan,
sistem semesteran,
sistem ujian nasional,
tapi tidak melongok rutinitas
pelajar belajar mata pengetahuan
sampai titik kefahaman, penguasaan,
dan pengamalan keilmuan.

Pendidikan masih tetap kekeh dengan corak ketinggalan zaman.
Sekarang adalah serangan kompetensi pasar
yang seharusnya pelajar tak hanya pintar
menjawab pertanyaan-pertanyaan
tapi juga mampu gerakan anggota tubuh kompetensi.
Pendidikan tak mampu menjawab menghadap era informasi
di saat setiap waktu ada perubahan keadaan.

Budaya mencontek akan tetap subur
Menyatu pada jiwa-jiwa pelajar yang lemah.
Hilangnya mencontek adalah kerumitan
dan hanya tindak kebodohan bila hilangkan.
Kita perlu merumus paradigma, "mencontek adalah pendidikan."
Lantas bukan menyontek ala murid kerdil tak berpendidikan.
Kita suburkan menyontek corak baru,
yang mendidik, yang mampu menjawab di era informasi.
Judul: Re:PUISI DAN SAJAK
Ditulis oleh: jazilatuljakarta pada September 04, 2015, 11:36:22 AM
Cinta kalu di buat puisi sangat so suit , enak baget menyentuh hati
Judul: Re:PUISI DAN SAJAK
Ditulis oleh: Monox D. I-Fly pada September 15, 2016, 10:47:59 AM
Ini puisi yang saya buat 2 tahun yang lalu, waktu di kantor tempat saya baru bekerja mem-PHK 5 orang sekaligus:

Back then, I never thought that I would be using this
But now, the circumstance has changed
Well, this is just the true nature of humankind
I have gotten used to it
This world full of facade and mask
And being the real me
is weird
But this is the real me
I'm childish, yeah I know
I am well aware of it
However I don't want to be fake
So don't wonder if I laugh too much
That's just my way of dealing with the tough life
Laughing at my own stupidity
Laughing at my own misfortunates
Life is so hard I'll just laugh it off! :D
And even if someday I'll get called out
following our fallen comrades
I will try not to cry
I will just bow my head and smile
no, even laugh
while saying goodbye to my friends
waving my hand to the people behind me

Oh, and if the one reading this is curious
to what I referred to in the first line
Don't think too much about it
It's just my other mechanical pencil
whose color is yellow/gold/orange/whatever
Hahaha...
Gotcha...! :D
Judul: Re:PUISI DAN SAJAK
Ditulis oleh: langitmerah94 pada Januari 01, 2017, 07:22:12 PM
Tanda tanya

Bagaimana bila
terkadang diriku
yang lain
berkeinginan
menelusuri kembali
tumpukan dari perasaan
yang telah menjadi
sampah di hati

apa yang selain hati
mampu memberi rasa?
Bagaimana
Kalau
Kalau
Kalau

Kuingin menguji seberapa
besar penghayatan
dari perasaanmu
tentang kepelikan
antara hubungan seorang laki-laki
dan perempuan.
Judul: Re:PUISI DAN SAJAK
Ditulis oleh: Hanover pada Oktober 06, 2017, 09:59:13 AM
sajak rakyat

selalu cinta agama duka dan lara.
cemar noda gelap dan derita.
sedih sedih dan hampa.

manikebu sukses gilas mereka.
semua dipaksa sama.
tak ada seni rakyat dalam kata.

gugur satu tumbuh seribu katanya.
patriot gugur hama seribu.

sajak apa ini tuan?
sajak rakyat rindu seni.
sejak kapan itu tuan ?
sejak bapak disingkirkan.