Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 05:04:51 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 134
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 139
Total: 139

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

PUISI DAN SAJAK

Dimulai oleh Hamano Taiki, November 26, 2008, 08:58:02 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

utusan langit

Renjana

Tak kutahu rasa apa_
Yang mengabuti seluruh_
Kenikmatan aura_
Yang begitu maha_
Datang dari bilik jiwa_
Dari hati_
Sang pujangga_

utusan langit--> pas SMP dulu :D :D

melky27

Adakah rindu ini hanya untukmu, duhai bidadari bermata syahdu
Dirimu yang berdiri jauh di sana
enari mesra berlenggok manja

Hanya larik sinar mata syahdumu yang sampai di tapal batas itu
Tempat di mana aku berdiri menatap kuyu, ke arahmu
Cuma sinar itu yang ku tahu
dan ayu rupamu akupun meragu

Boleh kubeli mata syahdu itu?
Atau mungkin ku tukar dengan separuh jantungku
Lalu kumasukan ke dalam toples kaca
Aku pajang di tempat terbaik

Ada jarak tak berjarak
Ada dinding yang tak tampak
Ada ragu yang kau sematkan diantara ketidakmpuan dan ketidakyakinan

Biarkan semua mengalir
seperti embun yang membulir lalu menetes lenyap ditelan pasir
Mungkin jarak ini yang membuat kita tetap saling membutuhkan
Mungkin dinding ini yang membuat kita merinding dalam romansa bening

Malam di Ibukota kita
Hiruk pikuk tetap tak selesai
Namun hati kita terus damai dalam jarak itu..

Jakarta, 12 April 2010 (Suriyanto Bari)
Deden Rachman

melky27

Malam, nyanyikan aku senandung lelap.
Dengan dinginmu yang ketat.
Dengan gelapmu yang pekat.
Dan dengan sunyimu yang senyap.
Esok, tak usah pamit saat berangkat.

Cium saja dahiku yang sedikit berkeringat.
Jangan lupa kecupan manis di pipiku yang tergurat lipatan sarung bantal.
Setelah itu, buat langkahmu berjingkat.
Tutup pintu perlahan agar tak bunyi engselnya yang mulai berkarat.
Biar larik hangat matahari yang membuat mataku terbuka lapat-lapat.

Malam, kau pasti pulang telat.
Jangan lupa bungkuskan lelah yang hebat dan kantuk yang hangat.
Kalau ada, Kau ajak pulang juga hujan-hujan yang tersesat.
Biar segera kubukakan kau pintu rumah dan pasti kan kupeluk kau erat rapat.
Kalau tidak jangan harap.

Malam, Nyanyikan aku senandung lelap.


Tangerang, 30 Januari 2010 (ditulis oleh Suryanto Bari)
Deden Rachman

Ahazveroz


-= Kami punya perang =-


Sunyi mati dipecah genderang
Ini hari kelak kami berperang
Tempat kami tersedu mengadu nadi
Karena satu harus kaku dan satu harus berdiri

Berderap kita maju, berteriak kita lantang
Musuh beribu kita galak menantang
Bedil di tangan dan tajam sudah belati
Jari erat dikepalkan dan tetapkan ini hati

Ini medan kita punya gelanggang
Seribu nyawa satu cita diperjuang
Biar mati di sini atau pulang kami ke negeri
Ke rumah yang sama kita semua kan kembali

Di sini dulu peluru-belati kami terjang
Lama berlalu tapi ini hari kami dikenang
Terkubur tak bernisan sisa-sisa kami
Hanya ilalang ditiup angin jadi mati

trafalmar

siapa kamu?
yang tersenyum padaku slalu?
yg tawamu bahagiakan ku?

siapa kamu?
yang tangismu sebabkan tangisku?
yg sedihku pun sedihmu?

aku?
siapa aku?

tak penting bagimu tuk tahu
tak ada untungnya bagiku walau kau tahu

kenapa kamu?
yang tak dapat kurengkuh cintamu?

kenapa pula aku?
yang harus jatuh hati padamu?



condet,2010
(newbie lg blajar puisi)

BejoKampungan

Aku pendatang...
disini, tanpa membawa belati

Aku pendatang...
hanya berbekal Niat yang berkarat

Aku pendatang...
pantang lantang

Aku pendatang...
tak takut tertantang
Salam Kompakan Olwes

reborn

Sebuah puisi untuk seseorang yang kusayang...

Aishiteru
oleh Aziel


Sudah lama sejak saat itu

Saat kau ucapkan janjimu padaku

Mungkin waktu yang begitu cepat

Atau aku yang terlambat

Terlambat menyadari

Semua hal yang telah terjadi

Kini kau pergi

Ke dalam duniamu sendiri

Memintaku tuk pergi menjauh

Meninggalkanmu yang semakin rapuh

Meski kucoba berulang kali

Melupakan semua yang telah terjadi

Meski kucoba tuk berlari

Meninggalkanmu seorang diri

Namun aku tak sanggup

Meski kakiku melangkah ke depan dengan pasti

Namun mata dan hatiku

Terus memandang ke belakang

Di setiap perasaan yang telah kau goreskan

Di relung hatiku yang paling dalam

Kau diam bagai bisu

Memaksaku mendengar dalam heningnya hatimu

Kau tutup hatimu

Bahkan untuk sebuah cinta yang tulus dari hatiku

Senyuman palsu

Kau sunggingkan di wajahmu

Seolah dapat menutupi

Beling kepedihan yang membuatmu tersakiti

Tak adakah yang mampu mengerti

Gelapnya hatimu selama ini

Yang seolah tak pernah berhenti

Haruskah semua ini berakhir

Dengan kisah yang seolah telah menjadi takdir

Ingin rasanya melihatmu kembali

Dengan wajah penuh tawa yang menghiasi

Berharap semua kembali seperti dulu lagi

Berharap semua ini hanya mimpi...

blackidea

Saat malam senyam penuh kesunyian menderaku

Kucoba tutup mataku dan rasakan dinginnya hati

Bersama dengan rasa yang sudah hancur lumat

Untuk sejenak kuterbangkan anganku kelangit tinggi

Mencoba menyentuh dinginnya awan malam gelap

Aku terlalu naif untuk mengharap awan itu hangat

Aku terlalu berharap pagi akan segera  datang

Aku sadar aku dalam kesunyian malam tak berujung

Namun aku tak perlu sedih dibalik itu ada keagungan

Keagungan sesungguhnya dibalik malam yang sepi ini

blackidea

jadikanlah indah apa yang kau rasa hampa   

penuh keinginan namun tak bisa kau rasakan 

kadang langit gelap kadang langit cerah   

biarkanlah semua pergi dan menghilang






jadilah karang yang selalu tegak melawan ombak

jadilah bulan yang selalu terang dalam gelap 

jadilah air yang selalu mengalir dengan ikhlas 

maka kau akan mengerti apa arti kehidupan. 





mungkin perih hingga kau rasa tak berarti 

namun sadarkah kisahmu baru saja mulai 

lupakanlah semua yang dibelakangmu 

karena masih banyak yang akan kau hadapi. 





mulailah kisahmu dengan senyum manis 

tatap indahnya fajar cerah esok pagi 

yakinlah kau akan mendapat inginmu

rangkailah kisah barumu dengan semangat........

aurinakamil

wow....................romantis bgt ya/.............hihihihih

Grey.abuabu

hey.. apa yang sedang kau ceritakan padaku
tentang bunga yang kau bilang indah
tentang kupu-kupu yang gemulai terbang
tentang embun dan hijau rerumputan
sedang yang kudengar gemuruh ombak menghempas karang
dan kita tengah berlayar di lautan
meninggalkan pulau yang selalu kau ceritakan...

wiwien hariyanto

TIADA HARI ESOK

BAGAIMANAPUN AKU BERJALAN
BAGAIMANAPUN AKU BERLARI
YANG KU TEMUI HANYA SATU

DARI SEBUAH BATU
DARI SEBUAH WAKTU
BESOK TAK PERNAH AKU TEMUI

HARI INI
YA HARI INI
CUMA SAAT INI AKU HIDUP

SYUKUR AKU PANJATKAN
SAMPAI SAAT INI
AKU MASIH HIDUP

47k

Pagi ini aku pagi yang dingin,
dengan malasnya aku bangun,
menatap langit yang biru keabuan,

Ingin aku berteriak lantang,
Mengapa hari ini aku tak diberi makan,
Batin ku bergejolak bak diiris,

Sungguh aku hanyalah orang kecil,
Hanya sanggup untuk menatap kebawah,
Aku hanya ingin pulang.

Im

Aku

Ya itulah aku .... (3X) dan kamu?

semut-ireng

Guritan ( Jawa ) boleh ga yah ?  Kalo tidak berkenan,  bisa dihapus saja,  hehehe......


Ning Kok Njur Sliramu Jiret Atiku

Telu las tahun lawase mitra
Aku ninggal sliramu
Nyabrang samodra telu
Nempuh pepalang pitu
Melu-melu andon laku
Golek-golek musuhe bumimu
Ning
Kok
Njur
Sepa sepah samun sing ketemu

Mula aku age-age bali mitra
Kapang ngrungokake crita-critamu
Tembang-tembang lan guyon padudonmu
Kangen esem-esemmu
Ning
Kok
Njur
Sliramu mencep jiret atiku

Tembang lan lelagonmu mitra
Sajak-sajake wis keli katut
Zamanne sing maju
Mula aku arep nesu nyeneni mbok ayumu
Ning
Kok
Njur
Aku melu-melu sliramu