Saya sering membuat proposal untuk kerja sama dengan cara unik:
1. Proposal menggunakan kertas daur ulang berwarna warni dengan hiasan dan dibentuk seperti undangan elit.
2. Proposal di kunci dengan tali yang di ikat dengan model tali sepatu
3. Ketika hendak menyerahkan ke kantor biasanya akan ketemu satpam, maka saya bilang itu undangan.
Alasannya:
1. Undangan cenderung dibuka oleh penerima (yang ditargetkan akan diajak kerjasama);
2. Dengan kertas warna warni mengundang keingin tahuan akan isi dan dengan tali cenderung orang membuka ikatan;
3. Berkata begitu ke satpam karena umumnya kalau dengar proposal disangkanya minta sumbangan, padahal saya akan mengajak kerja sama.
Dari pengalaman saya tersebut, 100% proposal yang saya ajukan dibaca dan disetujui.
Kenapa?. Karena saya percaya, dengan mengetahui kecenderungan manusia, kita akan mudah bekerjasama.
Bagaimana menurut teman-teman? ada yang mau kasih pendapat? terutama menjawab pertanyaan saya atas judul diatas.
selain cara diatas, konten proposal juga harus jelas, logis, dan baik sistematika penulisannya.
KutipKenapa?. Karena saya percaya, dengan mengetahui kecenderungan manusia, kita akan mudah bekerjasama.
Bagaimana menurut teman-teman? ada yang mau kasih pendapat? terutama menjawab pertanyaan saya atas judul diatas.
ada bung, itu namanya behavioral science, ilmu tentang perilaku manusia, misalnya pada dasarnya atasan itu selalu memandang bawahan dengan kacamata teori X tanpa mengindahkan teori Y, dimana teori X adalah semua orang itu pada dasarnya buruk, kebalikannya teori Y, pimpinan akan memandang bawahan sebagai individu yang unik dan harus dihormati, banyak studi soal2 ini, bisa ditemui di program studi Manajemen Sumber Daya Manusia atau Psikologi Industri...nice to sharing about it, keep working...
Kutip dari: Social Permutation pada Desember 03, 2009, 06:17:14 PM
KutipKenapa?. Karena saya percaya, dengan mengetahui kecenderungan manusia, kita akan mudah bekerjasama.
Bagaimana menurut teman-teman? ada yang mau kasih pendapat? terutama menjawab pertanyaan saya atas judul diatas.
ada bung, itu namanya behavioral science, ilmu tentang perilaku manusia, misalnya pada dasarnya atasan itu selalu memandang bawahan dengan kacamata teori X tanpa mengindahkan teori Y, dimana teori X adalah semua orang itu pada dasarnya buruk, kebalikannya teori Y, pimpinan akan memandang bawahan sebagai individu yang unik dan harus dihormati, banyak studi soal2 ini, bisa ditemui di program studi Manajemen Sumber Daya Manusia atau Psikologi Industri...nice to sharing about it, keep working...
Wah menarik, ada link kumpulan jurnalnya tidak. Wow ada kaitannya juga dengan psikologi industri yah? Keren. Memang mengetahui "kecenderungan" manusia, sangat dibutuhkan oleh para manajer. Sehingga industri besar tidak mengabaikan hal ini. Contoh soal kita IBM meniadakan seragam formal dan diganti dengan pakaian bebas. Ternyata dapat meningkatkan produktifitas pekerjanya.
KutipSaya sering membuat proposal untuk kerja sama dengan cara unik:
1. Proposal menggunakan kertas daur ulang berwarna warni dengan hiasan dan dibentuk seperti undangan elit.
2. Proposal di kunci dengan tali yang di ikat dengan model tali sepatu
3. Ketika hendak menyerahkan ke kantor biasanya akan ketemu satpam, maka saya bilang itu undangan.
Alasannya:
1. Undangan cenderung dibuka oleh penerima (yang ditargetkan akan diajak kerjasama);
2. Dengan kertas warna warni mengundang keingin tahuan akan isi dan dengan tali cenderung orang membuka ikatan;
3. Berkata begitu ke satpam karena umumnya kalau dengar proposal disangkanya minta sumbangan, padahal saya akan mengajak kerja sama.
Dari pengalaman saya tersebut, 100% proposal yang saya ajukan dibaca dan disetujui.
Boleh dicoba nih...
@Social Permutation...
Menarik-sangatt menarik...sama kayak Matt Dillom..minta referensinya juga...
Saya pernah menguji kecenderungan manusia secara umum. Misalnya, saja ajak beberapa orang duduk satu meja. Kemudian kami bicara banyak hal. Di meja saya letakkan gembok yg ada kuncinya. Kurang dari 10 menit, ada yang memainkan gembok dan anak kunci itu. Tidak hanya satu orang, tetapi secara tak sadar mereka bergantian memainkannya.
Nah dari pengalaman itu, saya "melihat" bahwa kencenderungan manusia dapat kita "manfaatkan" untuk hal-hal positif. Misalnya yah ketika membuat proposal itu. Tentu memang pada skala kecil kerjasamanya. Kalau skala besar biasanya khan memang sudah kenal antara kita dan orang yang diajak kerjasama.
Saya kira cukup banyak referensi mengenai behavioral manusia yg dijual di toko buku..
Misal yg saya punya adl buku bjudul "Agar Siapa Saja Mau Menuruti Anda" (krg lebih spt itu).. Isinya cukup menarik, dari bagaimana cara mengetahui org sdg bbohong atau tdk, cara mengetahui pendapat dia sebenar2nya ttg suatu hal - hasil karya kita misalnya, sampai cara terbaik dlm menawarkan proposal.. isinya cukup bagus utk keperluan negosiasi.
Di dunia marketing juga ada beberapa bahasan yg berhubungan dgn perilaku manusia spt Behavioral Selling dan Consumer Behavior.
Everything about human surely is interesting.. ;)
@Dhantez
Makasih atas infonya, nanti coba dicari..bukunya..
Kutip dari: Dhantez pada Desember 06, 2009, 03:31:05 PM
Saya kira cukup banyak referensi mengenai behavioral manusia yg dijual di toko buku..
Misal yg saya punya adl buku bjudul "Agar Siapa Saja Mau Menuruti Anda" (krg lebih spt itu).. Isinya cukup menarik, dari bagaimana cara mengetahui org sdg bbohong atau tdk, cara mengetahui pendapat dia sebenar2nya ttg suatu hal - hasil karya kita misalnya, sampai cara terbaik dlm menawarkan proposal.. isinya cukup bagus utk keperluan negosiasi.
Di dunia marketing juga ada beberapa bahasan yg berhubungan dgn perilaku manusia spt Behavioral Selling dan Consumer Behavior.
Everything about human surely is interesting.. ;)
Waw, informasi ini memang yg ane cari. Thanx banget.