Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 12:16:03 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 142
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 111
Total: 111

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Drs Dadeng Hidayat - Cara Kerja Jaringan Terorisme

Dimulai oleh drsdadenghidayat, Juli 02, 2018, 01:16:32 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

drsdadenghidayat

Cara Kerja Jaringan Terorisme

Dari fakta-fakta yang ada diketahui bahwa hubungan antara kelompok-kelompok terorisme secara tertutup telah terjalin. Ada kerja sama antara kelompok terorisme. Meskipun tidak ada konspirasi internasional yang jelas antarkelompok terorisme, namun trend yang ada menunjukkan peningkatan kerja sama antara kelompok teroris di dunia. Kerja sama ini meliputi bantuan dalam hal sumber daya, tenaga ahli, tempat perlindungan bahkan partisipasi dalam operasi bersama. Seiring dengan ber-kembangnya kerja sama antarkelompok teroris, efisiensi dari operasional kelompok terorisme tersebut serta daerah operasional aksi terornya juga meningkat.

Di beberapa negara tertentu pemerintah justru mendukung adanya kerja sama antarkelompok teroris ini. Mereka memberikan dukungan logistik, mengorganisir pertemuan antarpimpinan dari kelompok yang berbeda serta memberikan bantuan dalam pelaksanaan operasinya. Pemerintah ini menganggap penggunaan terorisme ini sebagai alternatif dari perang konvensional. Pada intinya pemerintah memanfaatkan kelompok teroris ini sebagai tentara cadangan mereka. Ada beberapa peristiwa

penting mengenai kerja sama antarkelompok teroris dunia antara lain:

* Pertemuan Di Badawi. Sesudah pertemuan di Badawi pada tahun 1971 yang dihadiri berbagai perwakilan organisasi teroris Eropa dan Timur Tengah. Menimbulkan kerja sama dalam pelaksanaan aksi teroris. (Peristiwa serangan lapangan terbang Tel Aviv, Mei 1972)

* Pertermuan Larnaca. Kerja sama yang dibangun dalam pertemuan di Badawi dilanjutkan kemudian dengan pertemuan di Larnaca (Siprus) dalam tahun 1997 yang mengembangkan kerja sama taktis dalam hubungan saling bantu dan saling memper-kuat. Usaha tersebut diarahkan untuk menjamin sukses yang lebih besar dalam aksi-aksi teror, karena disadari bahwa di samping kemampuan masing-masing organisasi, dibutuhkan pula kerja sama yang lebih luas dengan organisasi lain yang serupa.

* Kasus pemboman Konsulat Amerika di Pakistan. Al Qaeda membayar sejumlah teroris sektarian lokal Pakistan untuk merencanakan peledakan bom di luar gedung Konsulat Amerika yang menewaskan 12 warga Pakistan (8 Mei 2002).

Operasi Teroris

Operasi teroris biasanya dilaksanakan oleh elemen klandestin yang dilatih dan diorganisir secara khusus. Tindakan pengamanan yang ketat biasanya diberlakukan setelah sasaran operasi dipilih. Anggota tim biasanya tidak dipertemukan

sebelum pelaksanaan latihan pendahuluan sesaat sebelum berangkat menuju sasaran. Pengintaian biasanya dilaksanakan oleh elemen atau personel yang bertugas khusus sebagai intelijen khusus. Untuk memperbesar kemungkinan keberhasilan pelaksanaan operasi lebih banyak serangan yang direncanakan dari pada yang dilancarkan. Teroris senantiasa mencari dan mengeksploitir titik lemah dari sasaran. Mereka seringkali menyerang sasaran yang tidak dilindungi atau kurang pengamanannya. Karakteristik dari operasi teroris adalah kekerasan, kecepatan, dan pendadakan