Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 01:25:16 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 102
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 106
Total: 106

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Negara Asing Tak Senang Indonesia Maju

Dimulai oleh rawWARus, Februari 20, 2012, 01:07:32 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

rawWARus

GORONTALO, [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.] — Banyak negara asing yang tidak senang jika Indonesia mengalami kemajuan pesat di bidang sains dan teknologi. Oleh karena itu, mereka dengan segala cara mencegah Indonesia untuk maju.

Demikian dikatakan anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Ary Mochtar Pedju, saat memberikan kuliah umum di Universitas Negeri Gorontalo, Senin (20/2/2012), di Gorontalo.

Kuliah umum tersebut diselenggarakan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Negeri Gorontalo. "Bagaimana seandainya industri pesawat terbang kita yang dikembangkan BJ Habibie terus berkembang sampai sekarang? Pasti Indonesia akan disegani dalam dunia penerbangan karena sudah mampu memproduksi pesawat terbang sendiri," kata Ary di depan ratusan mahasiswa.

Ary menambahkan, seandainya industri pesawat terbang dalam negeri terus berkembang, banyak negara asing yang tidak akan suka. Negara-negara itu terutama adalah produsen pesawat terbang.

"Perlu kesungguhan dan kekompakan dari segala sektor untuk mengembangkan sains dan teknologi dalam negeri, seperti kesungguhan politik, kestabilan ekonomi, dan situasi yang stabil," ucap Ary.

Ary membandingkan kemajuan pesat yang dialami China. Hal itu salah satunya disebabkan seluruh rakyat dan pemimpin China bersatu padu mendukung pengembangan sains dan teknologi. Di Indonesia, pengembangan sains dan teknologi bisa terhambat hanya gara-gara latar belakang politik.


DARI ITU BNYAK ILMUWAN2 KITA DITARIK/DIPEKERJAKAN DI LUAR NEGERI...
DAN JUGA OKNUM2 YG TIDAK MENGHARGAI PARA ILMUWAN INI YG HARUSNYA DIBUANG JAUH2 DARI INDONESIA...
TERMASUK ENERGI ALTERNATIF YG KURANG DIPERHATIKAN DAN DI KEMBANGKAN DI INDONESIA MASIH SANGAT KURANG...
SALAH SATU JAWABANNYA ADALAH BANYAK KEPENTINGAN DARI OKNUM2...PADAHAL KITA BISA MANDIRI DENGAN ENERGI ALTERNATIF DAN BISA MEMPRODUKSI SENDIRI BAIK SPARE PARTNYA DAN TERSEDIA SDMNYA.

SeSuATu KarYa MaNusIa SerIng BeRaWaL dAri MimPI, MaKA eKSpresIkan MImpimU DenGAN Sains...
DaLAm HaL KeDUniAwiAn TAk AdA hAl yG tAk mUNgkin...

nʇǝʌ∀

Faktor internal sepertinya termasuk faktor utama.

Soal ilmuwan banyak yang kerja di luar negeri semata-mata karena memang di Indonesia rata-rata kurang memadai fasilitas, salary, dan jaminan keamanan. kalo nga percaya coba anda kuliah sampe S2, anda malah akan kesulitan mencari pekerjaan di negara ini yang sesuai dengan prestasi akademis maksimal anda.

Tentu saja, oknum-oknum yang melemahkan nasionalisme orang Indonesia bukan cuma di panggung politik saja, tapi juga ekonomi dan pendidikan. Mudahnya memanfaatkan semangat belajar anak-anak dan ABG demi keuntungan pribadi kita, sedangkan keuntungan yang mereka peroleh lebih kecil dan nggak sebanding dengan pengorbanan mereka.

Dibandingkan jadi pegawai lulusan S1, keuntungan finansial yang anda peroleh bisa jauh lebih besar kalau anda menyusup ke institusi2 pendidikan dan mengeruk keuntungan dari para pembelajar.

                |'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''|
       __/""|"|--------nʇǝʌ∀ inc.------|
> (|__|_|!!|__________________|
      (o)!""""""(o)(o)!"""""""""""(o)(o)!

ytridyrevsielixetuls

kita tidak bisa cuma menyalahkan pihak asing, di Indonesia sepertinya kurang dihargai ya para orang cerdas. Coba pikir, bukankah lebih kaya nantinya bagi anda kalau bisa goyangan seksi ataupun bisa mengolah bola untuk dapat uang ratusan juta - milyaran rupiah per tahun ketimbang capek-capek mikirin mesin ataupun kode bahasa pemrograman ?

Di sisi lain, aslinya masyarakat Indonesia itu tidak berlatar-belakang orang ahli dalam mengelola potensi SDA maupun SDM. Kita dulu juga banyak berguru pada bangsa asing. So wajar saja pihak asing menjadikan Indonesia lahan investasi mereka.

kita boleh2 aja sich menghargai mahal orang yang pamer kemampuan fisiknya tapi ya hargai mahal juga donk mereka yang menonjolkan potensi intelegience-nya. Bagi saya setiap potensi di diri manusia yang di arahkan ke arah positif patut dihargai dan harus adil antara keahlian + sumbangsih dan rewardnya.
[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

rawWARus

untung aja sekarang2 ada pelajaran KEWIRAUSAHAAN jadi siswa dididik jd pengusaha, jangan cuma jadi KULI...meskipun KULI BERDASI...
dan kehadiran UKM sangat membantu memperkuat ekonomi negara
coba jika kita cuma bekerja jadi KULI di beberapa perusahaan besar, dan pada suatu saat perusahaan2 itu gulung tikar...ya bnayk pengangguran deh...tp klo kita jd pengusaha meskipun kecil2an..maka kita bisa ttp bertahan...
Apa lgi negara ini potensial sekali menjadi pasar negara lain...mereka tidak mau kita bisa membuat/memproduksi produk2 berkualitas sendiri...nanti produk mereka tidak laku...
dari itu mereka mengarahkan kita ke budaya konsumtif dan budaya jadi KULI
Oknum2 mereka juga bertindak dari segi politik & budaya...
Padahal jika kita bisa mengolah kekayaan alam kita sendiri...bisa saja kita sebanding dengan ekonomi china...
SeSuATu KarYa MaNusIa SerIng BeRaWaL dAri MimPI, MaKA eKSpresIkan MImpimU DenGAN Sains...
DaLAm HaL KeDUniAwiAn TAk AdA hAl yG tAk mUNgkin...

exile_rstd

kalau saya pernah menonton Kick Andy : Berprestasi di Negara Orang. dan salah salah satu pernyataan seorang ilmuan Indonesia mengatakan; (memang) di Indonesia hanya sedikit yang bisa menghargai kaum cendekiawan. faktor lain karena kurangnya lapangan yang potensial. mengapa? kondisi di Indonesia tidak bisa mendukung proyek 'mereka' 100%. salah satu pernyaan seorang ilmuan dibidang pertambangan (kalau tidak salah).
i adore your intelligence

topazo

Saya pernah ngobrol topik yang mirip2 ini ke profesional2 Indonesia yang kerja di luar negeri, ada yang kerja di perusahaan besae, ada juga yang akademisi, nyambi kerja di luar...

Mereka serempak berkata:
"Jangan bilang kami mencari hidup di luar negeri berarti kami tidak cinta Indonesia, kami hanyalah menunggu saat yang tepat untuk kembali, menyebarkan ilmu yang kami dapat di sini, kembali untuk ibu pertiwi" (kalimatnya saya dramatisir, biar agak keren hehehehe...)

Mereka bilang, situasi sekarang belum kondusif untuk kembali...
Saya setuju... liat aja Pak Habibie, Ilmuwan sekaliber beliau aja tidak dianggap di negeri ini, bagaimana ilmuwan2 lainnya...
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

exile_rstd

kebanyakan mayoritas tidak mau "muluk2" mengenai kaum cendekiawan atau scientist. Mereka hanya mau menjalani kehidupan ini tanpa harus pay attention dalam suatu bidang rumit aspeknya semacam science. Politik saja banyak yg no comment bagaimana dgn science? Bahkan pelajar yang tertarik dengan science atau politik (di lingkungan saya) bisa dihitung dgn jari. Karena kurangnya pengetahuan, wawasan dan tidak mau tau maka mayoritas kita bersikap acuh tak acuh.
i adore your intelligence

exile_rstd

tapi sebagian besar mayoritas pria cukup responsif tentang politik. Dan untuk kaum perempuan sedikit sekali (menurut saya).
i adore your intelligence

syx

emang wajar negara asing sirik. indonesia itu seperti giant natural lab. mulai geologi, vulkanologi, sampe biologi semua lengkap. kalo sumber alam seperti ini bisa dilengkapi sumber daya manusia yang luar biasa seperti di jepang ato korea (meski minim sumber daya alam) dan pemerintah yang peduli riset dengan memberikan fasilitas penelitian yang layak dan memadai, bayangin aja seperti apa indonesia itu.
beruntungnya mereka karena manusia indonesia malas (karena apa-apa sudah tersedia di alam), pemerintahnya tidak peduli dengan riset dan science, orang muda yang ngakunya doyan science malah lebih demen debat masalah agama. jadi sumber daya alam indonesia cuma jadi bahan eksploitasi aja.

exile_rstd

bagaimana para pemerintah kita mau ikut berpartisipasi dalam kemajuan khususnya dibidang science?
i adore your intelligence

chemjr125

Eh, karena partisipasi pemerintah dalam bidang sains kurang. Mending kita buat komunitas aja. Kenapa harus nunggu pemerintah?

Pemerintah udah bingung, sibuk ngurus pekerjaan masing2.

exile_rstd

Kutip dari: chemjr125 pada Maret 02, 2012, 05:43:57 PM
Kenapa harus nunggu pemerintah?

kalau mau melakukan penelitian harus ada bahan dan labolatorium sedangkan untuk membelinya mahal sekali maka dari itu dibutuhkan dana untuk memenuhi syarat penelitian. jika punya solusi lain mungkin para scientist kita sudah maju. tapi maju dinegeri orang lain. :P
i adore your intelligence

syx

alat lab seringkali berharga mahal banget. jadi perlu dana kuat untuk bisa melakukan riset.
seorang profesor pernah sharing mengenai hambatan dalam pengadaan alat di negeri ini. ada perguruan tinggi luar negeri mo bantu sumbang alat ke universitas. nah, di bea cukai dicegat dan universitas diminta bayar sejumlah uang. karena tidak ada dana ya udah akhirnya alat itu dibiarkan aja di bea cukai, dan mungkin setelah itu dimusnahkan.

exile_rstd

oia om sekalian mau tanya, bea cukai itu apa sih?
i adore your intelligence

__________

bisanya nyalahin negara asing aja... mang orang Indonesia sendiri kok yg nga suka memajukan mereka sendiri, rata-rata orang Indonesia lebih percaya sama dongeng ketimbang fakta, makanya orang fanatik banyak di sini! belum terhitung sama orang yg suka dengki, kalo liat orang kaya atau orang cakep pasti yg dilontarin komentar negatif mulu. mindset bahwa kejahatan itu juga salah korban yg memancing duluan adalah bukti bahwa orang indonesia itu suka berhasrat tapi nga mau berusaha, intinya nafsu pribadi adalah segalanya, selalu menafsirkan pesona dan keberuntungan orang lain sebagai undangan kejahatan, bukti bahwa orang Indonesia lebih menghancurkan negaranya sendiri ketimbang karena pihak asing.

ketika seminar investasi, senyam-senyum sama pihak asing supaya mereka menanam modalnya ke negara ini. ntar kalo negara udah kuat apa mau dinasionalisasi perusahaan asing atas desakan rakyat? kalo iya ya wajar mereka tidak senang kalo kita maju karena itu sama aja dengan melanggar kesepakatan. dan ini sama aja dengan ngak tahu terima kasih!

So, pak Ary, ngak usah mencari musuh bersama untuk menyatukan rakyat, kaya nga ada cara lain aja!