Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 02:58:09 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 102
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 166
Total: 166

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

SISTEM PERTAHANAN DAN DAYA TEMPUR INDONESIA

Dimulai oleh Karno Giyantono, Agustus 26, 2009, 07:47:23 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

dewaruci

Kutip dari: soviet regarda pada Oktober 13, 2009, 08:07:49 AM
KutipKunci kemenangan ada di tangan intelejen. Nah, intelejen kita nomor urut berapa ne?

percuma kalo komandan intelejennya capitalist bastard juga..
sama aja kopassus juga..
bisanya cuma mengawasi dan menindas rakyat sendiri..
masih mending kopasjat (komando pasukan hajat) alias hansip yang selalu setia mengamankan hajatan rakyat..
Wadoh .... parah amat ...
Intelejen bukan cuma buat perang, di saat membangun dalam perdamaian, analisis intelejen diperlukan untuk menentukan arah kebijakan pembangunan.
Nah klo intelejennya kayak gini, engga cuma pertahanan yang payah, pembangunan pun bakal berantakan!
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

dewaruci

Kutip dari: heru.htl pada Oktober 13, 2009, 10:53:56 AM
@dewaruci:

whh.... berat tuh kalau sampai tentara diangkut pesawat kanibalan.... effek guitar kanibalan aja suaranya bisa jadi fales.... wkkkk....
Kalo penerbangan pesawat fales kayak apa ya?

nandaz

Kutip dari: soviet regarda pada Oktober 11, 2009, 09:32:47 PM

justru itulah kekuatan, kehebatan, kelihaian, kepintaran dan kelicikan aparat tempur RI..
kalo si nurdin ditangkap hidup2, apalagi sampai dibawa ke pengadilan..
ada kemungkinan doi ngomong sesuatu yang bisa mengungkap kejadian sebenarnya dibalik kegiatan teror yang doi lakukan dan membuka konspirasi yang lebih besar dibalik itu semua..
biar rakyat kita ga tau apa sebenarnya dibalik kejadian teror itu..
dan hanya berpikir bahwa apa yang diberitakan media massa dan kotak televisi adalah benar..
maka instruksi yang diberikan pada tim penangkap nurdin adalah : tembak di tempat..
sama dengan penggerebekan teroris lainnya..pasti harus mati ditempat..
kecuali imam samudra, amrozi dan muklas dibiarkan hidup karena ga mungkin bilang apa2, ga mungkin punya pikiran kritis juga..
liat aja tampang mereka seperti orang sakit jiwa..
pikirannya n omongannya malah yakin pasti masuk surga..
sama aja tuh dengan pembunuhan dn aidit..
malah aidit ga punya bom rakitan..
aparat dan pejabat RI memang sangat lihai dalam menutupi kebenaran..
apakah itu salah satu kekuatan daya tempur RI?
lihai membohongi rakyat sendiri??


aku tahu maksudmu. kekuatan sih kekuatan, tetapi lebih nampak membabi buta...yang kukomplain adalah caranya...bisa saja mayat itu bukan nurdin nantinya,tentaranya lebih nampak kekanak2kan yang sedang main pistol2an...hukuman mati sudah pasti ditangannya, siapa pun juga menolak akan terosisme...
starting by doing what is necessary, then what is possible and suddenly you are doing the impossible...
\dia\cal{ANONYMOUS}\cl

ksatriabajuhitam

kenapa pada pesimis?

kita punya satu keunggulan, tentu saja satu tidak cukup, perlu sokongan yang lain
daripada memaki-maki diri sendiri (a.k.a. negara sendiri), apa ga sebaiknya berfikir gimana mencari solusinya

ngomong-ngomong masalah bastard, jadi inget:
"kita perlu seorang diktator!"
not all the problems could be solved by the sword, but sword holder take control of problems.
ForSa versi mobile: http://www.forumsains.com/forum?wap2

soviet regarda

#34
yups! dan sokongan terbesar untuk membangun bangsa ini adalah menyingkirkan capitalist bastard dari panggung kekuasaan..
tentunya sangat baik jika hal tersebut dipikirkan juga oleh kaum ilmiah indonesia..
misalnya..bagaimana mungkin kita membiarkan si bakri hidup tenang sementara korban lapindo kelabakan?
kenapa sekarang si bakri santai2 aja? kemana kaum yang katanya terdidik?
kenapa satpol pp giat ngegusur kaum minus sementara x tentara santai saja mendiami perumahan kostrad tanpa digusur..selalu ada perpanjangan waktu sampai kita semua lupa jika perumahan itu punya negara bukan milik pribadi..
sudah jelas jemelas perangkat ketatanegaraan indonesia saat ini tidak bisa diharapkan karena aparat2 yang ada kacung kapitalis semua..
itulah masalah kita sebenarnya..
musuh kita adalah bangsa kita sendiri yang tega menghabisi saudara sebangsanya demi keuntungan pribadi..
setiap pemilihan umum kita ditipu mentah2 oleh janji2 palsu calon pejabat (tingkat pusat sampai daerah), kita tau benar jika kita dibohongi, tapi kenapa kita jadinya malah seperti sudah terbiasa dibohongi dan membiarkan hal itu?
sampe di desa misalnya bukankah bikin ktp itu harusnya gratis? nyatanya ada saja pungli..tapi kita diam saja? kita ini terlalu banyak diam..pelajar dan rakyat buta politik..
bagaimana caranya kaum terpelajar saat ini bisa membuat si bakri tanggung jawab?
bagaimana caranya kaum terpelajar saat ini bisa merubah kelakuan keblinger pejabat dan aparat RI?
tentunya bergerak serentak, bukan lagi2 demonstrasi (buat aktivis demo)..
bukan lagi berdoa (buat aktivis masjid)
bukan melulu berwacana (buat yang katanya pelajar)
kumpulan orang2 yang mencintai ilmu pengetahuan di indonesia yang terorganisir dan militan sepertinya dibutuhkan untuk menyokong perubahan ke arah yang lebih baik..
kita telah lama melupakan nilai2 revolusioner, pancasila asli (bukan seperti yang diajarkan siharto) dan sosialisme indonesia..
tak ada salahnya jika kita mulai menggorganisir diri, kemudian fokus pada satu cita2 bersama dan melakukan apa yang disepakati..meskipun kesepakatan akhirnya adalah menyusun pemberontakan untuk menumpas capitalist bastard..
dan mengganti penguasa saat ini..
atau kita bersama disini, mulai berunding untuk mengusahakan terbitnya suatu surat kabar gratis berskala nasional yang bermanfaat untuk menyebarkan ilmu pengetahuan dan informasi bagi kaumminus? agar kaumminus indonesia melek politik dan melek teknologi jadi ga mudah ditipu mentah2 sama penguasa edan.. (misalnya)..
kapankah kita mulai bergerak?

heru.htl

Kutip dari: ksatriabajuhitam pada Oktober 13, 2009, 08:30:57 PM
kenapa pada pesimis?

kita punya satu keunggulan, tentu saja satu tidak cukup, perlu sokongan yang lain
daripada memaki-maki diri sendiri (a.k.a. negara sendiri), apa ga sebaiknya berfikir gimana mencari solusinya

ngomong-ngomong masalah bastard, jadi inget:
"kita perlu seorang diktator!"

Pasalnya kini nih mas ksatriabajuhitam, kita ini rakyat khan juga bayar pajak tiap waktu mas, tetapi kok ya negara kita beritanya kurang duit melulu... sampai-sampai pesawat angkut tentara saja dirawat pakai komponen kanibalan gitu lah mas... 

dewaruci

Kutip dari: soviet regarda pada Oktober 13, 2009, 09:21:38 PM
............................
musuh kita adalah bangsa kita sendiri yang tega menghabisi saudara sebangsanya demi keuntungan pribadi..
..............
bagaimana caranya kaum terpelajar saat ini bisa membuat si bakri tanggung jawab?
bagaimana caranya kaum terpelajar saat ini bisa merubah kelakuan keblinger pejabat dan aparat RI?
tentunya bergerak serentak, bukan lagi2 demonstrasi (buat aktivis demo)..
bukan lagi berdoa (buat aktivis masjid)
bukan melulu berwacana (buat yang katanya pelajar)
kumpulan orang2 yang mencintai ilmu pengetahuan di indonesia yang terorganisir dan militan sepertinya dibutuhkan untuk menyokong perubahan ke arah yang lebih baik..
kita telah lama melupakan nilai2 revolusioner, pancasila asli (bukan seperti yang diajarkan siharto) dan sosialisme indonesia..
tak ada salahnya jika kita mulai menggorganisir diri, kemudian fokus pada satu cita2 bersama dan melakukan apa yang disepakati..meskipun kesepakatan akhirnya adalah menyusun pemberontakan untuk menumpas capitalist bastard..
dan mengganti penguasa saat ini..
.............................
Pak Dhe Soviet Ragarda mantan KGB po?

Ada sedikit masalah Pak Dhe Regarda, masyarakat itu cuma pengen "tentram". Revolusi akan membuat kekacauan, baik fisik maupun psikologis. Ini adalah hal yang sulit diterima oleh masyarakat Indo.

Tapi mengobarkan semangat revolusi bukannya tidak mungkin, kita bisa 'belajar' dr Soekarno.

After all, saya tidak bisa mendukung gerakan revolusi, karena revolusi biasanya menyisakan dendam yang akan terus mengusik perjalanan sejarah .....

soviet regarda

KutipPak Dhe Soviet Ragarda mantan KGB po?
jelas bukan  ;D
KutipAda sedikit masalah Pak Dhe Regarda, masyarakat itu cuma pengen "tentram". Revolusi akan membuat kekacauan, baik fisik maupun psikologis. Ini adalah hal yang sulit diterima oleh masyarakat Indo.
yups..benar sekali..
mengobarkan semangat revolusi saat ini benar2 menjadi teramat susah..
selama ini masyarakat dibuai oleh ketentraman semu..
karena berbagai literatur yang guru kasih ke murid, referensi yang dosen kasih ke mahasiswa selama ini berdasarkan kurikulum pemerintah...
menjadikan kata revolusi seakan-akan wajib dijauhi..
karena bisa menggoncangkan sistem yang telah mapan..
meskipun 17 agustus 1945 disebut oleh founding father sebagai revolusi kemerdekaan indonesia..dan revolusi kita ini belum selesai..

heru.htl

Kayaknya dalam revolusi, hacker juga perlu diikutsertakan... buat njebolin rek. nya para koruptor... wkkkk... nyerang dari jalur virtual... wkkkk....

Terus terang nich, bapak gua marhaenis, gua juga marhaenis + sosialist, + yang mulia pemimpin besar revolusi gua ya Bung Karno lah... jadi kalau gua harus dukung revolusi, .... I'll be ready to show with action!

Emang seeh... negara kita dalam hal ketahanan sdh seperti manusia kena HIV... terutama gara-gara infeksi para deseptikon koruptor bejat itu!

Atheist


hcsamma

@ abang karno
duh..duh..duh..hari gene abang karno masih ngmongin santet??make sense ga si??

hendry22

ia setuju sama yg di atas"TOLOL".. dari kemarin gw baca Gaya 9 Action 0."NATO"
dasar anak "AUTIS"

hcsamma

Kutip dari: hendry22 pada Oktober 15, 2009, 03:00:11 AM
ia setuju sama yg di atas"TOLOL".. dari kemarin gw baca Gaya 9 Action 0."NATO"
dasar anak "AUTIS"
setuju d ama hendry22...seharusnya talk itu harus diimbangi dengan action yang mendukung talk itu sendiri..biar ga terkesan OMDO...kalo "sihebat" karno terkesan OMDO n ga berisi..

heru.htl


dewaruci

Kutipyups..benar sekali..
mengobarkan semangat revolusi saat ini benar2 menjadi teramat susah..
selama ini masyarakat dibuai oleh ketentraman semu..
karena berbagai literatur yang guru kasih ke murid, referensi yang dosen kasih ke mahasiswa selama ini berdasarkan kurikulum pemerintah...
menjadikan kata revolusi seakan-akan wajib dijauhi..
karena bisa menggoncangkan sistem yang telah mapan..
meskipun 17 agustus 1945 disebut oleh founding father sebagai revolusi kemerdekaan indonesia..dan revolusi kita ini belum selesai..
Kultur masyarakat kita sendiri pada dasarnya juga agak-agak anti revolusi, dan diperkuat oleh doktrin anti perubahan melalui ketentraman semu jangka pendek.
Kobaran revolusi yang dikonsepkan Soekarno adalah memperkenalkan visi jangka panjang. Ia mengajak rakyatnya bersusah payah, menahan lapar demi biaya sekolah puluhan bahkan ratusan putra indonesia ke luar negeri, yang kelak akan kembali ke Indonesia kemudian mengolah sendiri sumber-sumber kekayaan alam kita. Tapi sayangnya, ada kudeta di tahun 66.

Ada satu kelemahan kecil dalam konsep revolusinya sukarno, kelemahan kecil ini kembali pada sistem intelejen. Pada akhir masa kekuasaan Soekarno, Badan Intelejen kita diserahkan pada PKI dan bermarkas di Madiun. Jika sebuah badan intelejen diserahan pada satu partai (kita tahu partai pasti punya tujuan sendiri) maka analisis intelejen akan bias dengan tujuan partai. Sehingga analisis intelejennya tidak bisa objective menilai situasi. Jadi wajar kalo kudeta tahun 66 disikapi secara kurang tepat oleh Soekarno.

Sekarang, SBY mencoba merangkul semua pihak (ga yakin apakah "rakyat" juga menjadi pihak yang dirangkul). Ini adalah satu langkah yg bagus untuk meredakan kepentingan-kepentingan partai. Tapi, kebersamaan ini juga sangat rawan terjadinya konflik kepentingan.

Nah, jalan yang aman menghadapi paradok politik SBY adalah dengan menempatkan posisi netral untuk menganalisis informasi intelejen. Pak Dhe Regarda bisa tuh mengajukan diri, asal jangan menghasilkan hasil analisis intelejen yang mengarah pada terjadinya revolusi full konflik! hehehehe ....