barusan ngeliat tawuran pelajar di jakarta di tv tadi pagi. mereka uda pake senjata tajam seperti clurit. apa yang sebaiknya dilakukan untuk menangani hal ini?

mungkin pake "petrus"..jadi rusuh2 dikit di DORRR aja...
bangsa ini kan udah ngaco..bawaanya ribut melulu...
gak ada kesejahteraan dari pemerintah sic..

mereka milih tawuran juga di jalanan... napa ga di gedung MPR aja biar tambah rame.

itu yang taurannya pelajar atau mahasiswa? kek yang di Makassar ntu tuh...Kalo yang mahasiswa paling penyebab khususnya karena skripsi ditolak....

apa perintah penembakan untuk pelajar yang membawa senjata tajam diperbolehkan? tentunya bukan organ vital yang jadi sasaran, tapi misalnya kaki,

jadi inget anak UBK yang ketembak

Masih tergelitik rasanya kalau kita masih mengaku sebagai bangsa yang ramah.

bangsa kita masih bangsa yang ramah. mungkin karena berita kita lebih banyak menampilkan berita negatif dan kriminal sehingga kita berkesan tidak ada yang baik di negeri ini. saluran mana yang menampilkan berita bagus?

Kutip dari: syx pada Oktober 20, 2010, 07:15:40 AM
barusan ngeliat tawuran pelajar di jakarta di tv tadi pagi. mereka uda pake senjata tajam seperti clurit.

hm, sepertinya sudah dari dulu, cuma mungkin g semarak sekarang.

Kutip dari: syx pada Oktober 20, 2010, 07:15:40 AM
apa yang sebaiknya dilakukan untuk menangani hal ini?

Butuh kerjasama dari semua pihak om, dibangun dari dasar, ya memang susah
negara harus lebih memerhatikan pendidikan, kalau bangsa mau maju itu kunci utamanya
ingat, pendidikan, bukan cuma pengajaran, yang sekarang ada kan cuma belajar dan mengajar,

Kutip dari: syx pada Oktober 22, 2010, 08:16:30 AM
apa perintah penembakan untuk pelajar yang membawa senjata tajam diperbolehkan? tentunya bukan organ vital yang jadi sasaran, tapi misalnya kaki,

Hm, entahlah,
tapi sepertinya itu tidak mungkin dilakukan,

Kutip dari: syx pada November 01, 2010, 07:15:04 AM
mungkin karena berita kita lebih banyak menampilkan berita negatif dan kriminal sehingga kita berkesan tidak ada yang baik di negeri ini.

Ya, itulah salah satunya, anak-anak cendrung mengimitasi perilaku roang disekitarnya, tidak luput dari apa yang mereka dengar dan lihat, bahkan dari berita.
Mereka hanya mengimitasi, pada awalnya, tapi bisa jadi karakter mereka jika hal itu tetap presisten sampai rentang umur tertentu, ini yang dikuatirkan.

Media juga berperan penting dalam perkembangan bangsa,
jika media lebih banyak dimanfaatkan untuk pengetahuan, pendidikan, dan pengajaran, saya yakin Indonesia pasti cepat maju,
memang kemajuan tidak akan bisa dicapai dengan banyak hiburan (seperti yang banyak di media sekarang),
bukan berarti kita tidak boleh berhibur diri, tapi istilahnya ga akan kecium wanginya dupa kalo ga dibakar

saatnya kembali koreksi diri

mahasiswa ga kalah konyolnya... barusan di unhas terjadi tawuran antar pelajar. begini inikah potret calon pemimpin bangsa? kalo dipimpin pemimpin model doyan tawuran gini, mo jadi apa indonesia di masa mendatang?

Kita harus melihat pada umumnya apa penyebab dari tawuran? kurang terdidikkah atau ada hal lain, baru bisa dicari solusi. makannya, mata bayar mata gigi ganti gigi, tidak ada hukum yang lebih menbuat tertib daripada ini, teruji ribuan tahun di israel dan arab. sedangkan negara yg menolak hukum ini terutama mexico atau jaman koboy wild west, dikuasai gangster kejam.

fakta unik. orang yang rata-rata sering tauran itu ternyata ga apal pancasila dan semboyan negara.
coba aja tanyakan ke mereka yang sering tauran 

Kutip dari: danzJr pada September 16, 2011, 04:44:54 PM
fakta unik. orang yang rata-rata sering tauran itu ternyata ga apal pancasila dan semboyan negara.
coba aja tanyakan ke mereka yang sering tauran 

semakin rusak generasi muda, semakin suram masa depan negara... siapa yg bisa dan harus disalahkan???

Ah mereka kan cuma pengecut pengecut yang cari muka aja. Giliran ketemu di mall lagi sendirian, uh sopannya minta ampun, giliran banyakan lawannya cuma 1 orang, wah lagaknya kayak udah kayak rambo aja bawa senjata nuklir genggam, cape deh

Biasalah, kepengecutan saja. Masalah klise.

Kebutuhan narsistik kan memang harus dipenuhi juga, seperti sanjungan dan pujian, ini biasanya diberikan oleh seorang ibu. Tapi coba di cek deh keadaan jiwa para pelaku tawuran, mungkin memang benar kurang kasih sayang. Tapi ngeliat dari perilaku yang memang biasanya pengecut sih saya udah yakin pasti mereka itu cuma pengen cari sensasi aja. Biar berasa

saya rasa masalah tawuran itu karena kurangnya pelajaran filosofi.

mari kita lihat ke masalalu dynasty cina. banyak orang-orang hebat tapi mereka hanya mempelajari filosofi.

harusnya pelajaran bahasa indonesia digantikan menjadi pelajaran filosofi agar mereka terbiasa dengan reality kehidupan