salam kenal smuanya.....saya baru nh disini...

melihat fakta yang terjadi mengenai meluapnya air ke jalan-jalan dari saluran drainase...
kenapa solusi yang dipakai kebanyakan pihak adalah menaikan/menambah ketinggian jalan....


bukankah hal tsb tidak menyelesaikan masalah......


minta pendapatnya y???yg pro maupun yang kontra...

seharusnya si selokan2, parit2, dan sungai2 nya yang musti di keruk
namanya juga pendangkalan.

sama halnya dengan penggantian aspal di Indonesia.
Kalau ada jalanan rusak asapalnya, yang membetulkan biasanya tinggal tambal dan langsung di timpa dengan yang lama. Seharusnya, lapuisan aspal yang lama diangkat baru di ganti dengan yang baru.

kembali ke pendakngkalan.--> Jalan ditinggikan kaerana banjir. Memang Jalan tidak banjir(terbebas dari air). Tetapi rumah2 ayng ada di pinggir jalan makin lama makin terpendam, kalah tinggi dengan ruas Jalan. Akibatnya rumah dipinggir jalan yang tenggelam( ya..., paling tidak kemasukan air lah).

Kenapa Solusinya kebanyakan peninggian jalan?

Bukan, peninggian jalan BUKAN solusi, tapi mungkin lebih dekat dengan penaggulangan.

Kalau ada solusi, lantas solusi itu diterapkan, maka ia tidak akan menimbulkan masalah baru, atau paling tidak dapat diterapkan dalam jangka panjang. Makna Solusi lebih dekat dengan penyelesaian masalah.

Seperti jika kain baju kita robek, tak mungkin kita cukup menambalnya dengan kain sobekan dari bahan lain. Itu bukan Solusi. Solusi dari baju robek kita ya dijait, bukan ditambal.

Jadi, menurut saya, pemerintah selama ini belum melakukan pemecahan masalah (Troubleshooting)-nya Banjir untuk kasus peninggian jalan, pemerintah hanya melakukan penaggulangan.

Kenapa yang dilakukan demikian?

Menurut saya,
Peninggian jalan hanya dilakukan sementara, mengingat jalan sagatlah dibituhkan untuk transportasi masyarakat. Pengerukan parit, selokan, dan saluran air lain, akan dilakukan belakangan, mengingat untuk hasil ayng optimal, pengerukan parit harus dilakukan secala menyeluruh, dan itu akan memakan biaya banyak. Sedangkan peninggian jalan cukup dilakukan di tempat2 yang rendah, sehingga memotong biaya yang cukup signifikan.

Tapi tetap saja peninggian jalan Bukan Solusi.

kalo menurutku, meninggikan jalan merupakan penyelesaian maslah jalan yang terendam air agar tidak rusak dengan cara mengorbankan daerah disekeliling jalan untuk terendam air,...

menurutku, harusnya didaerah perkotaan besar(terutama dipinggiran sungai), sebaiknya ditanami sekitar 20-25% berupa tanaman pohon, hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya erosi yang akan menyebabkan pendangkalan sungai, karena jika sungai sudah mendangkal, maka akan mudah sekali terjadi luapan sungai,.. luapan ini akan mengakibatkan jalan-jalan (terutama yang padat lalulintas) akan mengalami kerusakan aspal yang parah,.. hingga terjadi pembengkakan anggaran untuk perbaikan jalan,...
salah satu langkah yang dilakukan pemerintah yaitu meninggikan jalan agar jalan tidak tercelup air yang mengurangi resiko kerusakan jalan raya,..

mengapa tidak memperdalam sungai?
menurutku sama saja diperdalam, ato enggak, toh sekarang ini kebanyakan sungai sudah menjadi alternatif pembuangan sampah yang mudah,... (tidak sehat tentunya),
masyarakat seharusnya sadar, akan hal kebersihan sungai,... dan kalo bisa sungai itu dijadikan alternatif lalullintas untuk mengurangi kemacetan jalan tentunya,...

nah yang sangat aku sesalkan, kemarin ada kator DPRD disalah satu daerah, membuang limbahnya di sungai yang berada tepat dibelakang gedung,....

hmph, yah yang bener tuh kali/selokan dibersihkan, menambah ketinggian jalan, bukan solusi terbaik..karena air2 yg meluap biasanya karena sampah di selokan

iya sumur resapan itu paling efektif n murah...

selokan or got jgn di semen agar air bisa menyerap ke tanah

setuju selokan, kali, semua harus dibersihin..

selahin biar makin sehat, gk ada banjir, skalian buat pariwisata air..

trus juga sebagai transportasi air ;P

klo kata guru geo q dlu, jakarta itu skarng uda kyk mangkuk posisinya,,,

jdi klo misalkan ada hujan yg deras,,, deraaaaaaassssss bgt,,,, baaaannnnnnggggeeettttzzzz....
bisa jdi danau tuch jakarta,,,

wkwkwkkwkwkwkwkwk,,,
tanam la pohon sebyk2nya,,,
klo emang uda ditanam gtu kan jd byk penyerap air,,,
jakartapun jadi seger,,,,
gag kyk digurun sahara,,,,,

hhe,,,

wow  sama idenya
yang cuma q pengen bilang
sama ide ngerok selokan, kali dkk sering dilakukan cuma gak terlalu berkala plus cuma dilakukan kalo
kalo bikin sumur resapan sekarang juga banyak dimulai cuma lahan di jakarta terus menyempit liat aja tiap rumah dempet banget paling banten sekitar 1-3 meter itupun yang punya halaman jadinya mo gak mau musti ngebor di jalan tapi jalan pun itu diaspal
sedangkan kalo tanam itu udah dilakukan dari bertahun lalu tapi ya tetep gak ada epek karena abis tanam sekitar beberapa tahun aja biasanya tuh pohon juga dipotong dengan alasan buat keamanan anak-anak dan kenyamana kendaraan bermotor.

sedangkan ide q ...

ya uda,,,
org jakarta naek speda ajah,,,
biar gag byk polusi,,,

mau k sih gitu tapi gak mungkin soalnya salah satu pendapatan jakarta yang terbesar dari penjualan kendaraan bermotor

wah,,,
susah jg y,,,
tpi kita klo mo yg t'baik emang haruz mengorbankan yg laen,,,
kita kan gag bisa ngebahagiain xmua org,,,
^^

nah itu dia dilemanya kehidupan ini
maunya sih dua-duanya tapi mo dipaksa apapun juga akhirnya harus memilih dan berkorban

bgusan naek speda xmua,,,,
bisa makin sehat,,, murah,, seger lgi kota jakarta,,,
dari pd mo menghrapkan uang dari pendapatan jakarta,,,
apa ada yg jatuh ke rakyat dgn nyata,,,,?
kan gag ada jg,,,

naek sepeda semua?
pegel2 deh kaki aku...
jrk rumah ampe kul hampir 15 km...
bolak-balik 30 km...
klo sepeda... lama2 kaki aku bisa patah...
wkwkwkwkwk......

kalo bisa, jadi atlet sepeda tuh