Kutip dari: alvin pratama pada Februari 19, 2010, 05:34:54 PM
Kok jadinya bahas soal Eksistensi lagi ........
Capek banget deh .......

Saya cuma bisa bilang "TUHAN ITU ADA"
dan untuk mencari buktinya,itu hanya bisa di dapatkan melalui "IMAN"
Banyak hal di Dunia ini Tidak bisa kita jawab dengan nalar dan logika kita semata.

Bagi kawan2 yang ingin bertanya apa sajakah itu,silahkan anda berikan tanggapan tentang pernyataan saya.

kalau sesuatu tidak bisa dijelaskan secara logis, apakah salah kalau ada yg gak mempercayainya?? bisa anda jelaskan apa yg anda maksud dengan iman??

semua agama baik tapi tidak semua agama benar, lakum di nukum wali yadin pada hakikatnya kita di suruh mendalami agama kita tanpa melihat agama lain, lagi pula saat di katakan agama itu benar tolak ukurnya apa ?

kalau gitu setuju ama ahmadiyah? mormon? scientology? dan ribuan agama lain nya?

KEBENARAN YG HAKIKI ITU HANYA ADA "SATU". JADI "DIA" ADALAH SUMBER DARI SEGALA SUMBER "KEBENARAN" (kebenaran dlm tanda kutip). DI MANA kebenaran dlm tanda kutip ADALAH KEBENARAN DARI SUDUT PANDANG MANUSIA. JADI KITA HARUS BELAJAR UNTUK MEMANDANG kebenaran dlm tanda kutip SESUAI DENGAN SUDUT PANDANG KEBENARAN. Nah, BINGUN kan...., makanya....

Kutip dari: Garuda pada Maret 13, 2010, 10:06:02 PM
semua agama baik tapi tidak semua agama benar, lakum di nukum wali yadin
pada hakikatnya kita di suruh mendalami agama kita tanpa melihat agama lain, lagi pula saat di katakan agama itu benar tolak ukurnya apa ?

tepok dada tanya selira hahahaha ..

Kutip dari: Garuda pada Maret 13, 2010, 10:06:02 PM
semua agama baik tapi tidak semua agama benar, lakum di nukum wali yadin pada hakikatnya kita di suruh mendalami agama kita tanpa melihat agama lain, lagi pula saat di katakan agama itu benar tolak ukurnya apa ?

meskipun baik tapi salah?? untuk itu perlu 'dibenarkan'?? maka jadilah FPI yg suka kekerasan itu....

Kutip dari: pr@m pada Maret 03, 2010, 02:39:12 PM

Kutip dari: alvin pratama pada Februari 19, 2010, 05:34:54 PM
Kok jadinya bahas soal Eksistensi lagi ........
Capek banget deh .......

Saya cuma bisa bilang "TUHAN ITU ADA"
dan untuk mencari buktinya,itu hanya bisa di dapatkan melalui "IMAN"
Banyak hal di Dunia ini Tidak bisa kita jawab dengan nalar dan logika kita semata.

Bagi kawan2 yang ingin bertanya apa sajakah itu,silahkan anda berikan tanggapan tentang pernyataan saya.

kalau sesuatu tidak bisa dijelaskan secara logis, apakah salah kalau ada yg gak mempercayainya?? bisa anda jelaskan apa yg anda maksud dengan iman??

bersih separuh daripada IMAN
IMAN kadang-kadang kurang kadang2 bertambah .
IMAN ada yang nipis dan ada yang tebal ..pusing ...

apakah iman = kepercayaan ??
bagaimana bisa 'hanya' dengan sebuah kepercayaan bisa menjadi bukti keberadaan sesuatu??

Kutip dari: sayang pada Maret 14, 2010, 02:01:43 PM

Kutip dari: pr@m pada Maret 03, 2010, 02:39:12 PM

Kutip dari: alvin pratama pada Februari 19, 2010, 05:34:54 PM
Kok jadinya bahas soal Eksistensi lagi ........
Capek banget deh .......

Saya cuma bisa bilang "TUHAN ITU ADA"
dan untuk mencari buktinya,itu hanya bisa di dapatkan melalui "IMAN"
Banyak hal di Dunia ini Tidak bisa kita jawab dengan nalar dan logika kita semata.

Bagi kawan2 yang ingin bertanya apa sajakah itu,silahkan anda berikan tanggapan tentang pernyataan saya.

kalau sesuatu tidak bisa dijelaskan secara logis, apakah salah kalau ada yg gak mempercayainya?? bisa anda jelaskan apa yg anda maksud dengan iman??

bersih separuh daripada IMAN
IMAN kadang-kadang kurang kadang2 bertambah .
IMAN ada yang nipis dan ada yang tebal ..pusing ...

Kutip dari: pr@m pada Maret 15, 2010, 09:12:54 AM
apakah iman = kepercayaan ??
bagaimana bisa 'hanya' dengan sebuah kepercayaan bisa menjadi bukti keberadaan sesuatu??

saya hanya kutib dari salah satu agama yang perkata bagitu aja hahahaha

Kutip dari: h4ry pada Februari 18, 2010, 04:58:07 PM
agama

a = tidak gama = kacau ...

jd agama buat ga kacau..

pi kenyataan malah sebaliknya ,makin kacau....payahh jg 

saya cuma mau share, ada beberapa makna etimologis agama
ini saya kutip dari : [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Kutip
Ada dua pendapat mengenai asal-usul kata "agama". Pertama, berasal dari bahasa Indo-German, yaitu "gam", identik dengan "go" dalam bahasa Inggris yang berarti "jalan, cara berjalan, cara-cara sampai pada keridhaan Tuhan". Namun, menurut Sukardji, orang yang mengatakan bahwa kata "agama" berasal dari bahasa Indo-German berarti belum mengetahui bahasa Sansekerta. Kedua, berasal dari bahasa Sansekerta. Dalam kitab Upadeca tentang "Ajaran-ajaran Agama Hindu", disebutkan bahwa "agama" tersusun dari kata "a" yang berarti "tidak" dan "gam" yang berarti "jalan". Dalam bentuk harfiah, "agama" berarti "tetap di tempat, langgeng, abadi, diwariskan secara terus-menerus dari generasi ke generasi" (Sukardji, 1993: 26-27). Ada pula pendapat lain, yaitu "agama" berasal dari kata "a" yang berarti "tidak", dan "gama" yang berarti "kacau". Maksudnya, orang-orang yang memeluk suatu agama dan mengamalkan ajaran-ajarannya, hidupnya tidak akan kacau.