Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Desember 06, 2024, 06:49:23 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 47
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 49
Total: 49

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Ajaran yang Benar Menurut Agama

Dimulai oleh alvin pratama, Mei 08, 2009, 01:29:33 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Monox D. I-Fly

^
Untuk hal ini, saya berpegang bahwa segala sesuatu ada sisi positif dan negatifnya, termasuk agama. Dalam hal aturan-aturan yang Anda bilang tersebut, saya mengambil sisi positif dari agama.
Gambar di avatar saya adalah salah satu contoh dari kartu Mathematicards, Trading Card Game buatan saya waktu skripsi.

mhyworld

Kutip dari: Farabi pada Agustus 10, 2015, 07:52:52 PM
Kayaknya saya pernah mengatakan hal ini beberapa tahun silam.

Pertama, kalau standardnya adalah iman, ini sama artinya kita tidak punya standard sama sekali. Kalau saya lihat dinamika perkembangan agama disekitar saya, yang dinamis dan terus berubah ubah, jelas jelas iman bukanlah standard. Kalaupun dinamika akan dijadikan standard, menurut saya akan sangat mengerikan. Bayangkan anda adalah jendral perang, anda membela negara dan bangsa dalam peperangan, sebagai contoh mengebom atom suatu negara, pertama, untuk menakut nakuti, kedua untuk menghancurkan infrastruktur, ketiga untuk melindungi negara anda. Tapi beberapa tahun kemudian anda dituduh menjadi penjahat dan dihukum mati. Mengerikan bukan? Apalagi kalau kita mengingat adanya resiko bahwa neraka itu ada, berubah ubahnya standard bisa sangat horror.
...
Kesimpulannya,
1. Kita membutuhkan suatu standard yang tetap disini.
2. Kita membutuhkan standard yang universal disini.

Saya setuju dengan pernyataan Anda di atas. Namanya iman, masing-masing orang bisa berbeda, bahkan meskipun mereka satu agama. Bahkan iman seseorang bisa berubah dari waktu ke waktu. IMO, iman tidak bisa dijadikan standar karena iman tidak bisa dibuktikan secara objektif.
Mengenai standard yang universal, saya pernah coba bahas di thread purpose of life. Mungkin bisa dikembangkan lebih lanjut.
once we have eternity, everything else can wait