Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 28, 2024, 09:43:23 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 116
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 101
Total: 101

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Al-Quran dan Darwin-buat nambah iman

Dimulai oleh FAHMI_T, April 29, 2011, 07:36:03 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Pi-One

Kutip dari: semut-ireng pada Mei 02, 2011, 11:47:23 AMoeekkk...oeekkk...
Admin, gimana dengan requestku soal fitur ignore list tempo hari? Bosan sama celoteh asbuner yang caper melulu...

rizqi_fs

Wah mas Pi-One, celotehan dibalas celotehan donk :D
gitu aja kok repot hi hi hi

Pi-One

Kutip dari: rizqi_fs pada Mei 02, 2011, 08:25:12 PM
Wah mas Pi-One, celotehan dibalas celotehan donk :D
gitu aja kok repot hi hi hi
Gak minat ikutan jadi asbuner... -_-

rizqi_fs

Kutip dari: Pi-One pada Mei 02, 2011, 11:04:41 PM
Gak minat ikutan jadi asbuner... -_-
Atau emang belum ada tambahan ilmu buat balas argument-argumentnya mas semut ??? hi hi hi

semut-ireng

mau bagaimana lagi,  memang perlu disuapin terus ........... :D :D :D

Why Neo-Darwinism is a Pseudoscience  ?

According to Neo-Darwinians, speciation proceeds by pluralistic ways: random mutation and natural selection, geographical isolation, genetic drifting, sexual selection, and instantaneous speciation. All of these mechanisms except instantaneous speciation have their own myths and assumptions. Worse than that, no one can tell which organisms evolved by natural selection or geographical isolation. They can only guess.

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

rafek

#20
Kutip dari: Muhammad Farhan pada Mei 02, 2011, 10:23:10 AM
Hati-hati tentang pendapat yang akan merusak aqidah kita. Jangan mengomentari pendapat yang menjurus kepada hakekat. Karena tidak akan ada ujungnya.

Untuk itu, "JAGALAH AQIDAH KITA SEBAI SEORANG MUSLIM".

Kok gitu tanggapan anda? Memangnya opini saya menyerang dan merusak aqidah anda selaku seorang muslim? Di bagian yg mana?

Dalam memilih sesuatu, saya tidak terpaku pada pendapat orang dari kalangan tertentu, ras tertentu, agama, dan suku tertentu, melainkan mana yg lebih dekat dengan apa yg terjadi di alam.

Jangan terpaku pada suatu hal, karena keterpakuan anda menutup pikiran dan perasaan anda untuk mengenal hal yg baru dan melihat secara keseluruhan.

Jika pandangan anda terpaku pada daun, anda tidak bisa melihat pohon
Jika pandangan anda terpaku pada pohon, anda tidak bisa melihat hutan

Kutip dari: semut-ireng pada Mei 02, 2011, 11:47:23 AM
Pendapat saya,  Darwinisme dan Neo-Darwinisme  bukan teori ilmiah tapi pseudoscience.   Silakan dicermati dari beberapa segi antara lain syarat2 hipotesa / teori ilmiah.  Hipotesa / Teori ilmiah,  didalamnya harus ada skenario yang menjelaskan cara-cara pengujiannya secara rinci,  dan cara2 pengujian harus dapat dikerjakan / untuk pembuktiannya.   Darwinisme dan Neo-Darwinisme gagal memenuhi syarat itu.  

Disamping itu,  salah satu fungsi teori ilmiah adalah untuk memprediksi ke depan,  dan hasil prediksinya itu harus dapat diamati secara langsung.  Darwinisme dan juga Neo-Darwinisme tidak bisa menjelaskan prediksi macam apa yang bisa dihasilkan.  Apakah Darwinisme + Neo-Darwinisme akan memprediksi misalnya salah satu spesies saja  (  dari sekian puluh juta spesies yang sudah diketahui sekarang  )  akan berevolusi menjadi spesies lain dalam waktu sekian puluh juta tahun tahun mendatang  ?   Lalu siapa yang akan membuktikan ??

Darwinism dan Neo-Darwinisme juga banyak tidak konsisten dengan teori2 lainnya.  

Masalahnya begini, evolusi terjadi dengan kurun waktu yg sangat panjang, sehingga tidak dapat diamati langsung. Selain itu, evolusi terjadi melalui kaidah2 tertentu, dan dipengaruhi oleh banyak sekali faktor yg menjadi stimulatornya dan tidak bisa diprediksi secara tepat. Mungkin mirip hukum ketidakpastian Heisenberg. Atau contohnya begini, karena evolusi diketahui dengan orientasi masa lalu, saya analogikan dengan sejarah. Meski kita tahu bagaimana sejarah terbentuk, apakah kita bisa memastikan sejarah terulang lagi secara spesifik? Misal, apakah anda bisa memprediksi bahwa Osama tewas kemarin? atau kapankah Hugo Chaves mundur? Kapankah Indonesia menjadi negara maju? Saya rasa kita tidak bisa memperkirakan hal itu.

Lalu, bisa anda sebutkan teori mana yg tidak sejalan dengan evolusi?
Dan satu lagi, Tolong jelaskan atau ungkapkan sanggahan anda terkait pertanyaan yg telah saya ajukan sebelumnya
Kutip dari: rafek pada April 30, 2011, 03:59:48 PM

Saya cuma ingin berbagi pemikiran. Jika Harun Yahya mengklaim bahwa teori evolusi "runtuh", maka apa gantinya? Teori penciptaan? Teori evolusi menjelaskan penyebab keanekaragaman mahluk hidup, sedangkan teori penciptaan "mencoba menjelaskan" asal usul alam semesta. Keduanya membahas hal yg berbeda. Bagaimana Harun Yahya menjelaskan mekanisme penyebab keanekaragaman mahluk hidup bisa terjadi? Bagaimana kinerja penciptaan? Apa bukti penciptaan versi Harun Yahya? Jika mahluk hidup diciptakan melalui penciptaan langsung, maka mengapa kita tidak pernah melihat langsung proses tersebut? Apakah pernah ditemukan mahluk hidup hasil penciptaan langsung? Jika menganut paham hierakis piramida terbalik, dimana mahluk hidup diciptakan bervariasi dan lengkap di awal dunia, lalu beberapa mahluk menghilang perlahan lahan, mengapa terdapat mahluk hidup yg memilki perbedaan jangka waktu? Hal ini bahkan saya rasa belum terjawab.

Apakah anda menafsirkan peristiwa "Fall of man" atau kejatuhan Adam dengan menganggap bahwa Adam terjatuh dari langit laksana meteor? Atau Tuhan menciptakan manusia dari tanah liat seperti seorang pematung membuat tembikar berbentuk manusia?


There is impossible to escape the reality, except weaving together all of your imagination to make an alternate reality, and expand your own horizon. But people may call you a madman.

Pi-One

Kutip dari: rizqi_fs pada Mei 03, 2011, 04:56:03 AM
Atau emang belum ada tambahan ilmu buat balas argument-argumentnya mas semut ??? hi hi hi
Argumen? Cuma celoteh 'banteng sialan' dibilang argumen? ::)

Ngapain buang waktu buat Karno Gendengtono the 2nd?


semut-ireng

#22
Kutip
Saya memiliki pemikiran yg berbeda. Menurut saya, Tuhan menciptakan evolusi sebagai suatu mekanisme yg diterapkan pada suatu sistem ciptaan-Nya bernama alam semesta, seperti halnya gravitasi. Menurut saya, Tuhan memang mencipta, namun dalam tingkat spiritual/mental, bukan fisik.
Sebagai contoh, jika saya menjatuhkan pensil, maka apa yg membuat pensil itu jatuh? A. Gravitasi atau B. Tuhan. 
Nah, menurut saya keduanya sama2 jawaban yg valid, namun berbeda tingkatan realitas. Pensil itu jatuh karena gravitasi, namun gravitasi adalah prinsip yg diterapkan Tuhan dalam suatu sistem ciptaan-Nya yg bernama alam semesta. Begitu pula teori evolusi.

Ini hanyalah opini saya semata, saya tidak mengklaim bahwa argumen saya paling benar.
 

Opini anda di atas dapat dipandang sebagai ide atau gagasan ' baru ',  atau suatu Konsep baru yang berbeda dengan Darwinisme dan Neo-Darwinisme.   Evolusinya Darwin tidak bicara soal peran Tuhan,  karena mereka mengklaim teorinya ilmiah.  Opini atau saya sebut Konsep baru yang anda sampaikan :  Tuhan menciptakan evolusi sebagai suatu mekanisme yg diterapkan pada suatu sistem ciptaan-Nya bernama alam semesta, seperti halnya gravitasi ;  mempunyai implikasi berupa pengakuan anda bahwa seleksi alam dan survival of the fittest  (  yang kuat hidup terus,  yang lemah binasa  )  adalah kehendak Tuhan atau sunatullah.   Saya belum tahu apakah ada dalil agama yang membenarkan hal itu.   Yang jelas,  saya melihat konsep baru yang anda sampaikan itu bukanlah konsep ilmiah. :)

Sedikit tentang apa yang anda tanyakan,  jika evolusi runtuh apa gantinya ?   Menurut pendapat saya tidak perlu ada gantinya,   karena dari awalnya kisah evolusinya Darwin bertentangan dengan salah satu prinsip paling mendasar di biologi: Kehidupan hanya berasal dari kehidupan sebelumnya, yang berarti benda mati tidak dapat memunculkan kehidupan.   Adanya pertentangan itulah yang selalu dicoba untuk dikaburkan oleh para evolusionis fanatik,  dengan argumennya bahwa origin of species dan origin of life seolah-olah tidak ada kaitannya.  :D

Pi-One

#23
Tidak ada bantahan ilmiah bahwa bentuk kehidupan awal yang sederhana dapat terbentuk dari materi tak hidup. Dan tak ada yang pernah buktikan bahwa abiogenesis modern itu mustahil.

Jika kehidupan hanya mungkin timbul dari kehidupan dan tanpa kemungkinan lain, mka kita hanya bisa menyimpulkan kehidupan sudah a sejak awal dan tak pernah tidak ada. Mau masukkan opsi Tuhan? Lupakan, Tuhan bukanlah jawaban ilmiah :)

ZZZZZZzzzzzz............

semut-ireng

Anda benar tidak ada bantahan ilmiah bahwa bentuk kehidupan awal yang sederhana dapat terbentuk dari materi tak hidup.   Tepatnya,  ilmu pengetahuan ilmiah tentang hal itu belum ada,  mungkin baru ada sebatas hipotesa abiogenesis modern.......

Kehidupan berasal dari kehidupan itu Prinsip Dasar yang melandasi semua teori2 dalam Ilmu Biologi.   Soal kesimpulan bahwa kehidupan sudah ada sejak awal dan tidak pernah tidak ada,  itu terserah pendapat masing2 orang saja,  karena namanya sains memang terbatas sekali,  sains bukan segalanya. 

* Abiogenesis klasik ( Aristoteles ) juga bukan teori ilmiah,  tetapi berupa suatu keyakinan.   Termasuk keyakinan Aristoteles tentang ide kemantapan spesies yang membatasi penetapan ide perkembangan pada individu di dalam spesies.

Pi-One


semut-ireng

Disitu perlunya belajar filsafat.   Berani berkoar-koar di board agama dan filosofi tanpa pengetahuan memadai soal agama dan filsafat,  sama saja dengan bohong.  Jangan2 gak tahu filosofi itu berasal dari bahasa Yunani yaitu philosophia – philien : cinta dan sophia : kebijaksanaan. Jadi,  berfilsafat berarti cinta kebijaksanaan,  atau cinta kebenaran.  Dan diskusi filsafat berarti diskusi untuk mencari kebijaksanaan atau mencari kebenaran.

Para evolusionis tidak segan2 mencatut nama Aristoteles demi untuk ' mengilmiahkan ' pseudoscience-nya.   Abiogenesis klasik sudah dipatahkan........woo,  apanya yang dipatahkan,  memang bisa mematahkan suatu keyakinan ??  :D :D

Sebagian besar kepalsuan mereka sudah dibongkar oleh HY.  :D :D

Evolusionis seolah-olah seperti orang buta,  gak ingat kalo Aristoteles itu yang mengajarkan logika / asas-asas berfikir benar.   Aristoteles juga yang sering dijuluki :  Bapak peradaban Barat dan  Bapak Ilmu Pengetahuan atau Guru (nya) para ilmuwan.   

MonDay

hmm untung pembahasannya di board agama dan filosofi jd ya gpp
silahkan damai dengan keyakinan masing2 hehehe

rafek

Memang opini saya di atas tidak ilmiah, dan saya tdk mengklaim bahwa opini tsb ilmiah. Saya hanya menawarkan perspektif lain.
Teori evolusi maupun teori sains lainnya tidak membahas atau melibatkan Tuhan, karena sama dengan menjawab suatu pertanyaan dengan pertanyaan lainnya.

Mengenai keterlibatan Tuhan dalam alam semesta, itu tergantung persepsi dan keyakinan pribadi tiap individu. Banyak evolusionis yg theis, misalnya Teilhard de Chardin, dan keluarga Leakey.

Soal biogenesis, Pasteur meninggal tahun 1895, sedangkan percobaan Oparin dilakukan tahun 1920, jadi Pasteur tidak mengenal abiogenesis modern, dan biogenesis Pasteur tidak membantah abiogenesis modern.

Jadi, bagaimana Harun Yahya menjelaskan mekanisme keanekaragaman mahluk hidup? Juga bagaimana kinerja penciptaan langsung?
There is impossible to escape the reality, except weaving together all of your imagination to make an alternate reality, and expand your own horizon. But people may call you a madman.

semut-ireng

Kutip
Masalahnya begini, evolusi terjadi dengan kurun waktu yg sangat panjang, sehingga tidak dapat diamati langsung. Selain itu, evolusi terjadi melalui kaidah2 tertentu, dan dipengaruhi oleh banyak sekali faktor yg menjadi stimulatornya dan tidak bisa diprediksi secara tepat. Mungkin mirip hukum ketidakpastian Heisenberg. Atau contohnya begini, karena evolusi diketahui dengan orientasi masa lalu, saya analogikan dengan sejarah. Meski kita tahu bagaimana sejarah terbentuk, apakah kita bisa memastikan sejarah terulang lagi secara spesifik? Misal, apakah anda bisa memprediksi bahwa Osama tewas kemarin? atau kapankah Hugo Chaves mundur? Kapankah Indonesia menjadi negara maju? Saya rasa kita tidak bisa memperkirakan hal itu.

Lalu, bisa anda sebutkan teori mana yg tidak sejalan dengan evolusi?
Dan satu lagi, Tolong jelaskan atau ungkapkan sanggahan anda terkait pertanyaan yg telah saya ajukan sebelumnya

Kurang tepat menganalogikan evolusi dengan sejarah walaupun sama2 berusaha menjelaskan kejadian di masa lampau.   Sejarah berusaha mengetahui waktu yang tepat terjadinya peristiwa sejarah di masa lalu,  evolusi justru berusaha mengaburkan soal waktu dan menjadikan ' rentang waktu yang sangat panjang ' sebagai tamengnya.   Hal ini sudah diungkap lebih jelas oleh HY :

Salah satu dari konsep yang paling mereka andalkan dalam hal ini adalah konsep "waktu yang panjang".

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Sejarah memang tidak bisa memprediksi secara spesifik seperti contoh yang anda kemukakan,  tapi justru fungsi prediksinya sejarah yang tidak spesifik sangat penting.  Sebagai contoh,  pengalaman sejarah bangsa2 di dunia,  antara lain faktor2 yang menyebabkan bangkit atau bangkrutnya suatu negara menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi generasi setelahnya untuk mengembangkan ilmu2 politik / ideologi,  pemerintahan,  ekonomi, dsbnya.

Evolusi ??  Jika mereka mengatakan bahwa manusia adalah produk dari evolusi,  apa mereka bisa memprediksi perubahan bentuk fisik manusia ' jangka waktu lama ',  misalnya 10 juta atau 25 juta tahun ke depan ??

Soal teori yang tidak sejalan dengan dengan evolusi sudah saya posting,  di dalam konsep evolusi terkandung konsep makhluk hidup terjadi dari benda mati,  dan hal itu melanggar prinsip dasar teori2 dalam biologi.  Di link yang saya sampaikan di atas soal itu dibahas lebih lengkap.

Kutip dari: rafek pada Mei 04, 2011, 03:13:18 PM
Memang opini saya di atas tidak ilmiah, dan saya tdk mengklaim bahwa opini tsb ilmiah. Saya hanya menawarkan perspektif lain.
Teori evolusi maupun teori sains lainnya tidak membahas atau melibatkan Tuhan, karena sama dengan menjawab suatu pertanyaan dengan pertanyaan lainnya.

Mengenai keterlibatan Tuhan dalam alam semesta, itu tergantung persepsi dan keyakinan pribadi tiap individu. Banyak evolusionis yg theis, misalnya Teilhard de Chardin, dan keluarga Leakey.

Soal biogenesis, Pasteur meninggal tahun 1895, sedangkan percobaan Oparin dilakukan tahun 1920, jadi Pasteur tidak mengenal abiogenesis modern, dan biogenesis Pasteur tidak membantah abiogenesis modern.

Jadi, bagaimana Harun Yahya menjelaskan mekanisme keanekaragaman mahluk hidup? Juga bagaimana kinerja penciptaan langsung?

Teilhard de Chardin berupaya mendamaikan antara ilmu pengetahuan modern, khususnya pemikiran teori evolusi dengan agama Kristen.  Ajaran agama yang ingin didamaikannya dengan evolusi adalah tentang ajaran penciptaan.  Hal itu adalah keyakinan pribadinya,  silakan saja,  berarti dia menganggap seleksi alam dan survival of the fittest  (  yang kuat hidup terus,  yang lemah binasa  ) itu adalah perbuatan / kehendak Tuhannya.

Soal abiogenesis modern,  eksperimennya sudah dilakukan antara lain oleh John Needham,  dan berlanjut terus awal abad-20 sampai sekarang ini.   Memang pada eranya Pasteur belum dibedakan antara abiogenesis klasik dan abiogenesis modern.  Pada intinya kedua hal itu tidak ada bedanya  :  makhluk hidup berasal dari benda mati,  bedanya menyangkut soal prosesnya,   abiogenesis modern bersembunyi di balik suatu proses ' dalam rentang waktu yang panjang '  karena berusaha berkelit / menghindari istilah spontanea atau kemunculan yang tiba2 / spontan.   Padahal eksperimen John Needham yang disanggah Pasteur juga bukan spontan,  tapi dalam rentang waktu yang tidak lama.

Tentang hal itu,  dan apa yang anda tanyakan,  sudah ada beberapa postingan saya, silakan ditelusuri,  termasuk link dari [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.] yang saya sampaikan. :)