Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 20, 2024, 06:23:08 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 188
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 185
Total: 185

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Al-Quran dan Darwin-buat nambah iman

Dimulai oleh FAHMI_T, April 29, 2011, 07:36:03 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Pi-One

#30
Kutip dari: MonDay pada Mei 04, 2011, 12:04:33 PM
hmm untung pembahasannya di board agama dan filosofi jd ya gpp
silahkan damai dengan keyakinan masing2 hehehe
Asbun ala semut-asbun termasuk agama atau filosofi?  ::)

Kutip dari: rafek pada Mei 04, 2011, 03:13:18 PM
Jadi, bagaimana Harun Yahya menjelaskan mekanisme keanekaragaman mahluk hidup? Juga bagaimana kinerja penciptaan langsung?
Tidak bisa. Yang dilakukan HY hanya mencoba mematahkan setiap pandangan yang berbeda dengan opini kreasi dia, seakan dengan demikian opini kreasi otomatis benar. Demi tujuan itu, dia gak segan-segan melakukan propaganda palsu dan manipulasi.

semut-ireng

Kutip
Jadi, bagaimana Harun Yahya menjelaskan mekanisme keanekaragaman mahluk hidup? Juga bagaimana kinerja penciptaan langsung?

Pemandangan luar biasa tentang Zaman Kambrium sangat sedikit diketahui di saat Darwin menulis The Origin of Species. Setelah masa Darwin, barulah orang tahu, bahwa menurut catatan fosil, makhluk hidup muncul dengan seketika di Zaman Kambrium, dan trilobita serta hewan invertebrata lain hadir di muka bumi secara bersamaan.

...........................

Darwin berkata, "Jika teori saya benar, tak pelak lagi bahwa dunia ini dipenuhi makhluk hidup sebelum Zaman Silur." Untuk menjawab pertanyaan, mengapa tidak terdapat fosil makhluk-makhluk itu, ia mencoba menjawab di sepanjang bukunya, dengan menggunakan alasan "catatan fosil yang sangat terbatas". Tapi kini, catatan fosil sudah lengkap, dan menunjukkan bahwa makhluk Zaman Kambrium tak memiliki nenek moyang. Artinya, kita harus menolak kalimat Darwin yang diawali dengan "... jika teori saya benar". Hipotesa Darwin tidak absah; karena itu, teorinya salah.

..................................

Makhluk hidup tidak berkembang dari bentuk sederhana ke bentuk yang kompleks. Pada saat pertama kali muncul, makhluk hidup sudah teramat kompleks. Contoh lain dari hal ini adalah ikan hiu, yang menurut catatan fosil sudah ada sejak sekitar 4000 juta tahun yang lalu. Hewan ini memiliki berbagai ciri istimewa yang tidak dimiliki hewan lain yang tercipta jutaan tahun setelahnya, misalnya pertumbuhan gigi (regenerasi) setelah gigi yang lama tanggal. Contoh lainnya adalah kemiripan yang mengejutkan antara mata mamalia dan gurita yang telah hidup di Bumi berjuta-juta tahun sebelum mamalia.

............................

Penelitian catatan fosil sesungguhnya menunjukkan, makhluk hidup muncul di masa yang paling cocok baginya. Tuhan telah menciptakan makhluk hidup secara luar biasa. Makhluk hidup diciptakan tepat sesuai dengan keadaan yang akan dihadapinya saat muncul di Bumi.

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]


el_wafa

Jagalah keyakinanmu jika kamu anggap itu benar, tapi jangan sampai ada perpecahan karena perbedaan pendapat, toh DIA yang Maha Tau kita hanya cipataannya yang dibatasi dalam segala ilmu pengetahuan..

#yang mau kritik ya ndak papa toh itu wajar , kalau di kehidupan itu ada pro kontra

cronny

Kutip dari: el_wafa pada Mei 05, 2011, 02:56:18 PM
Jagalah keyakinanmu jika kamu anggap itu benar, tapi jangan sampai ada perpecahan karena perbedaan pendapat, toh DIA yang Maha Tau kita hanya cipataannya yang dibatasi dalam segala ilmu pengetahuan..

#yang mau kritik ya ndak papa toh itu wajar , kalau di kehidupan itu ada pro kontra
Heran banget gua, kayanya semua pada tau kalau tuhan itu maha tau.
yg sebenernya maha tau yg mana sih? padahal ketemu belum, ngobrol kagak, bentuk nya aja ngak ada yg tau.
Tapi bisa yakin banget maha kuasa, maha tau, maha dll. Nanti kalau ketemu kecewa loh kalau ternyata dia itu maha bego.
God made me an atheist. Who are you to question his wisdom?

el_wafa

Kutip dari: cronny pada Mei 05, 2011, 04:17:47 PM
Heran banget gua, kayanya semua pada tau kalau tuhan itu maha tau.
yg sebenernya maha tau yg mana sih? padahal ketemu belum, ngobrol kagak, bentuk nya aja ngak ada yg tau.
Tapi bisa yakin banget maha kuasa, maha tau, maha dll. Nanti kalau ketemu kecewa loh kalau ternyata dia itu maha bego.

salah satu orang yang kontra,, itu hak anda bro, tapi saya juga punya hak kan untuk yakin pada Tuhan saya :D

semut-ireng


Pi-One

#36
Lelucon garing, mau bahas sains kok narasumbernya malah si tukang obat yang bahkan gak dipandang sebelah mata karena cuma nyodorin propaganda dan pseudo sains... ::)

Fosil prekambrium sudah lama ditemukan, masih celoteh 'tak adamoyang dari makhluk zaman kambrium'. Yah, apa yang mau diharap dari tukang copas yang bahkan menyebut gambar ular laut sebagai belut (Atlas of Creation edisi pertama)?  ::) ::) ::) :D :D :D

el_wafa

Kutip dari: Pi-One pada Mei 05, 2011, 09:00:29 PM
Lelucon garing, mau bahas sains kok narasumbernya malah si tukang obat

Gan kenapa anda menganggap Harun Yahya tukang obat atau seorang pseudo sains ? boleh minta infonya why you think that ? hehe

Pi-One

#38
Karena HY hanya melakukan propaganda dan copas selektif tanpa melakukan pengujian sendiri atau mencoba memberi pembuktian ilmiah atas opini kreasionismenya. Ia bahkan bukan seorang ahli di bidang seperti biologi, paleontologi dsb. banyak kasus dimana HY melakukan rekayasa atas informasi yang ada. jejak Laotoli, Turkana boy, dan banyak lagi. Atau propaganda seperti mengaitkan teori evolusi dengan atheisme, materialisme, fasisme, rasisme dsb. Misal Hitler dituduh aksi fasismenya adalah karena teori evolusi, padahal dia melalui NAZI jelas-jelas sudah memasukkan tulisan tentang evolusi sebagai salah satu tulisan terlarang.

semut-ireng

Untuk menguji keabsahan suatu teori dapat digunakan dengan berbagai cara,  menjadi ahli di bidang biologi,  paleontologi dsbnya yang berkaitan dengan evolusi,  itu hanya salah satu cara untuk menguji keabsahan evolusi.   Sama jika kita akan menguji keabsahan suatu teori di fisika atau lainnya,  harus menjadi ahli di bidangnya itu.

Namun ada cara lain yang bisa digunakan,  antara lain dengan filsafat dan paradigma idea research  (  Idea Research Paradigm / IRP }. ::)

Dengan IRP keabsahan suatu teori ditelisik melalui 4 jalur,  sesuai hierarki dari atas ke bawah  :  dasar filosofi dari suatu teori,  Teori,  Hipotesa,  dan Konsep awalnya yang mendorong lahirnya suatu hipotesa.

Dilihat dari bobot tulisan2nya,  HY sangat memahami metoda IRP. :D

r2dc

Kutip dari: cronny pada April 29, 2011, 09:08:59 AM
itu arti nya alquran salah.
simple kan ;D




berarti anda adalah orang keturunan monyet.,ato homo-homo yg anda anggap bener teorinya...

rafek

#41
Soal ledakan kambrium, mahluk hidup tidak semata mata muncul bersamaan secara lengkap. Lalu, siapa bilang catatan fosil sekarang sudah lengkap? Jika anda membantah abiogenesis modern dengan biogenesis, bukankah penciptaan langsung juga terbantahkan? "Manusia berasal dari tanah liat", bukankah biogenesis yg anda ajukan juga membantah hal itu? Biogenesis Pasteur tidak membantah abiogenesis modern, melainkan membantah generatio spontanea. Masalah generatio spontanea telah selesai puluhan tahun lalu, mengapa sekarang dipermasalahkan kembali?

Soal penciptaan, memang sebelum kambrium tidak ditemukan mahluk hidup? Lalu, penciptaan langsung juga menyisakan pertanyaan teologis, jika Tuhan "pernah mencipta", lalu mengapa Ia berhenti mencipta? Mengapa kita tidak pernah melihat proses penciptaan langsung? Mengapa kita tidak pernah mendapati mahluk hidup muncul tiba2 lewat penciptaan?

Penciptaan langsung memliki konsep sama dengan generatio spontanea, hanya saja berbeda soal konsep peran langsung Tuhan didalamnya.

Saya lebih sepaham dengan Teilhard de Chardin bahwa evolusi adalah mekanisme yg diterapkan Tuhan pada alam semesta, dan bukan hanya fisik kita yg mengalaminya, tapi juga mental. Ini bukan opini ilmiah, hanya masalah perspektif pribadi saya.

Soal tulisan Harun Yahya, banyak sekali saya temukan propaganda, dan quote mining secara selektif yg terkesan membela argumennya, dan hal ini dilakukan bukan hanya pada tulisan2nya mengenai evolusi, tapi juga pada tema2 lain. Lalu soal pencantuman ayat Al-Quran, kitab suci dari berbagai agama pun memiliki bahasa yg mengandung banyak makna, dan maknanya bisa berubah tergantung pada penafsiran pribadi tiap orang. Harun Yahya sendiri tidak menjelaskan mekanisme keanekaragaman mahluk hidup, melainkan hanya menyalahkan teori evolusi, sehingga konsep penciptaan langsung menurutnya dianggap benar.

Masalah kesamaan fosil dari mahluk hidup masa lampau dengan mahluk hidup di zaman sekarang, evolusi tidak mengharuskan adanya perubahan drastis terjadi pada suatu mahluk hidup dalam kurun waktu tertentu, dan perubahan tsb tidak terjadi apabila tidak diperlukan. Misalnya jika tidak ada perubahan faktor yg merangsang mahluk hidup tersebut untuk beradaptasi.

Mungkin salah satu penyebab banyaknya kesalahpahaman mengenai evolusi akibat pembelajaran di sekolah. Di SMA, evolusi dan asal usul kehidupan(origin of life) ada di bab yg sama di buku2 sumber pembelajaran siswa, dan origin of life sering dijadikan latar belakang sebelum membahas evolusi. Banyak guru di sekolah mengajarkan bahwa evolusi sudah "runtuh" menurut klaim Harun Yahya yg mencantumkan ayat2 Quran, dan karena  mayoritas guru di sekolah2 negeri adalah muslim, sehingga malah ajaran Harun Yahya yg diajarkan pada siswa. Terdapat juga guru yg salah paham mengenai evolusi, dan menganggap evolusi bersifat linier, dan konsep missing link seringkali menimbulkan pertanyaan, hal ini diperparah dengan penafsiran gambar "origin of man"( berupa deret yg menggambarkan "evolusi manusia", mulai dari kera, lalu kera bipedal, homo habilis, homo erectus, dst) sehingga evolusi dianggap linear.


There is impossible to escape the reality, except weaving together all of your imagination to make an alternate reality, and expand your own horizon. But people may call you a madman.

semut-ireng

#42
1. Jika anda membantah abiogenesis modern dengan biogenesis, bukankah penciptaan langsung juga terbantahkan? "Manusia berasal dari tanah liat", bukankah biogenesis yg anda ajukan juga membantah hal itu? Biogenesis Pasteur tidak membantah abiogenesis modern, melainkan membantah generatio spontanea. Masalah generatio spontanea telah selesai puluhan tahun lalu, mengapa sekarang dipermasalahkan kembali?

-   Benar,  penciptaan langsung juga terbantahkan oleh biogenesis.  Dalam beberapa posting saya sampaikan tentang generatio spontanea Aristoteles itu adalah Konsep Penciptaan Langsung  (  adanya Penggerak Hidup,  konsep Tuhan versi Aristoteles ).   Suatu Konsep yang berdasarkan suatu Keyakinan bukanlah suatu Teori Ilmiah.   Tidak mungkin suatu Teori Ilmiah / Biogenesis menggugurkan atau mematahkan  suatu Keyakinan,  kecuali Keyakinan itu sendiri yang gugur.  Jadi,  yang digugurkan oleh teori ilmiah biogenesis adalah teori generatio spontanea bukan versi Aristoteles tetapi generatio spontanea versi Darwin cs,  dimana menganggap makhluk hidup terjadi dari benda mati dengan kemunculan mendadak ( tanpa campur tangan Tuhan / Penggerak Hidup  -  abiogenesis klasik - ).

Saya pribadi berpendapat,  eksperimen yang dilakukan oleh Pasteur dengan alat labu leher angsa,  itu bukan eksperimen untuk membuktikan asal-usul kehidupan ( origin of life ),  melainkan eksperimen untuk membuktikan asal-usul kuman penyakit ( origin of disease ).   Tentang asal-usul kehidupan,  Pasteur pernah meneliti meteorit Orguell ( 1864 ) dan dia percaya asal-usul kehidupan berasal dari luar angkasa.   Hasil penelitian Pasteur itu yang mengilhami fisikawan Carl Sagan,  yang kemudian dilaksanakan oleh NASA dengan peluncuran wahana angkasa Voyager  (  Voyager Golden Record ).


2.  Penciptaan langsung memliki konsep sama dengan generatio spontanea, hanya saja berbeda soal konsep peran langsung Tuhan didalamnya.

-  Benar.   Sekali lagi,  generatio spontanea versi Aristoteles adalah Konsep Penciptaan Langsung.   Dan karena bukan teori ilmiah,  melainkan adalah suatu keyakinan,  maka keyakinan itu diperoleh bukan dengan akal semata,  tetapi diperlukan  :  Naluri,  Nalar,  dan Pengalaman.   Itu pesan yang saya tangkap dari artikel tentang Generatio Spontanea di link faktailmiah.com.   Di link itu penulis artikel juga mempertanyakan biogenesis  :  makhluk hidup berasal dari makluk hidup tidak bisa dibilang asal-usul kehidupan.

3.  Lalu, penciptaan langsung juga menyisakan pertanyaan teologis, jika Tuhan "pernah mencipta", lalu mengapa Ia berhenti mencipta? Mengapa kita tidak pernah melihat proses penciptaan langsung? Mengapa kita tidak pernah mendapati mahluk hidup muncul tiba2 lewat penciptaan?

-   Menurut pendapat saya,  Tuhan tidak pernah berhenti mencipta.   Tuhan Maha Kuasa,  tidak pernah berhenti mencipta :  makhluk hidup dari makhluk hidup  ( proses kelahiran,  atau melalui telur ),  atau mencipta makhluk hidup dari benda mati / konsep penciptaan langsung.   Sekali lagi,  untuk meyakini konsep penciptaan langsung diperlukan naluri,  nalar,  dan akal.   Kita tidak bisa melihat bagaimana proses penciptaan itu berlangsung,  tapi kita bisa melihat langsung melalui pengamatan.   Menurut pendapat saya,  wabah ulat bulu yang menyerang beberapa daerah di Indonesia adalah contoh aktual penciptaan langsung.   Untuk lebih meyakinkan lagi,  silakan datang ke daerah2 pertambakan,  disana banyak penggarap tambak  :  yang modern,  menggunakan bibit dsbnya,  namun ada juga yang tradisional.   Petambak2 tradisional tidak pernah menanam bibit ikan.   Walaupun tambaknya pernah dilanda musim kering yang sangat lama,  tetapi ketika musim hujan tiba,  beberapa bulan kemudian mereka dapat penghasilan dari tambaknya.   Tentu saja tidak bisa dibandingkan dengan petambak modern.   Namun ironinya,  banyak petambak modern yang hancur dan gulung tikar karena gagal panen,  sedangkan petambak tradisional jalan terus cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,  banyak diantara mereka yang berhasil menunaikan ibadah haji.

4. -  Soal tulisan Harun Yahya,  saya tidak sepenuhnya sependapat,  antara lain dia juga mengkaitkan bigbang dengan Al-Quran.   Namun saya sependapat dengan bantahannya soal abiogenesis modern.   :)

*  Allah setiap saat senantiasa dalam kesibukan,  dan Allah merahasiakan perbuatannya.

Pi-One

Kutip dari: r2dc pada Mei 06, 2011, 02:33:31 PM
berarti anda adalah orang keturunan monyet.,ato homo-homo yg anda anggap bener teorinya...
Anda adalah seorang monyetis (orang yang mengira 'teori evolusi bilang manusia keturunan monyet'). Malang sekali, anda sudah jadi korban propaganda :)

Dan orang yang bilang tulisan HY sangat berbobot masih gak ngaku sebagai fanatis? Emang sebesar apa sih bobot tulisan 'banteng sialan'? ::)

rafek

Saya menjadi bingung dengan jawaban anda. Sebenarnya paham mana yg anda anggap benar? Anda menyanggah abiogenesis dengan biogenesis, tapi mengatakan abiogenesis tidak berbeda dengan penciptaan langsung, dan anda mengimaninya, jadi mana yg benar? Soal kelahiran, kelahiran bukanlah penciptaan langsung, karena sejatinya zigot terbentuk sebagai hasil fertilisasi atau penggabungan ovum dan sperma. Soal ulat bulu, karena kita tidak melihat prosesnya, maka dikatakan ulat bulu tsb hasil penciptaan langsung? Dan mungkin jika kita beruntung, kelak kita akan menyaksikan seekor cicak terlahir dari dinding rumah kita, begitukah?

Jadi seaneh dan seimajinatif apapun suatu pendapat, jika dikaitkan peran dan keikutsertaan Tuhan didalamnya, lantas menjadi kebenaan? Lalu jika saya umpamanya melibatkan Tuhan dengan evolusi dan mencantumkan ayat2 kitab suci yg mendukung klaim saya, maka klaim saya menjadi benar?

Jika kita mencampuradukan Tuhan dalam sains, maka akan timbul pertanyaan yg tidak berujung. Misalnya jika terjadi hujan, dengan mudahnya kita menjawab Tuhan menangis, jika gunung berapi meletus, maka Tuhan murka, dsb. Jika itu terjadi, maka kita takkan pernah tahu mekanisme alam yg sebenarnya terjadi di balik peristiwa2 tsb.

Hal ini sebenanya yg membuat bangsa Indonesia sulit untuk maju, saya rasa. Jika ada peristiwa yg tidak lazim terjadi, biasanya orang Indonesia geger, mengait-ngaitkannya dengan hal2 berbau gaib dan semacamnya, berlebihan dan berspekulasi terlalu jauh tanpa alasan. Hal ini sangat sering dijumpai, terlebih lagi di pedalaman. Misalnya, jika ada seseorang memiliki ayam berkaki tiga, maka tetangganya akan mengunjungi ayam tersebut untuk meminta berkah, dan si pemilik menganggap ayam tersebut memiliki keistimewaan tertentu. Atau jika terdapat halo di matahari, bentuk awan di langit yg menyerupai hal tertentu, dll. Dan yg lebih konyol lagi, banyak televisi swasta menyiarkan peristiwa2 tsb sebagai suatu hal yg penting, dengan mengaitkannya dengan erbagai isu yg sedang hangat belakangan.
There is impossible to escape the reality, except weaving together all of your imagination to make an alternate reality, and expand your own horizon. But people may call you a madman.