Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 09:33:19 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 231
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 178
Total: 178

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Al-Quran dan Darwin-buat nambah iman

Dimulai oleh FAHMI_T, April 29, 2011, 07:36:03 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

semut-ireng

@rafek,

Sudah saya duga sebelumnya,  anda sedikit bingung dengan posting saya di atas,    bukan maksud saya membuat bingung orang lain,  semua itu karena ada istilah2 yang ikut2an berevolusi ...................generatio spontanea menjadi abiogenesis,  lalu abiogenesis bercabang dua :  abiogenesis klasik yang kemudian berevolusi menjadi abiogenesis modern.

Intinya saja yah,  bukannya saya menyanggah abiogenesis dengan biogenesis,  melainkan dilihat dari istilah maupun kandungan teorinya,  abiogenesis dibantah oleh biogenesis.  Dibantah bukan lantas abiogenesis gugur,  melainkan malah berevolusi / muncul istilah baru abiogenesis modern.   Ini yang diklaim oleh para evolusionis bahwa Pasteur telah mematahkan abiogenesis klasik,  bukan mematahkan abiogenesis modern.

Yang saya anggap benar adalah abiogenesis klasik atau generatio sponateanya Aristoteles.   Alasannya :

1.  Saya meragukan hasil eksperimen Pasteur yang dilakukan dengan alat labu leher angsa itu  :
     -  Jika eksperimennya dianggap benar oleh dunia sains,  eksperimennya itu tidak membuktikan / tidak ada kaitannya dengan origin of life. melainkan berkaitan dengan origin of disease.
     -  Saya pribadi tidak menganggap eksperimennya itu benar,  karena ada faktor2 lain yang dilupakan oleh Pasteur,  antara lain pengaruh radiasi.   Dogma dari eksperimen Pasteur inilah yang antara lain menyebabkan kebingungan ilmuwan modern berkaitan dengan asal usul virus.

2.  Abiogenesis klasik atau generatio spontaneanya Aristotoles sesuai dengan konsep penciptaan langsung.   Tapi lalu jangan digebyah-uyah bahwa kelak kita akan menyaksikan seekor cicak terlahir dari dinding rumah kita,  dsbnya,  bukan begitu.  Walaupun kita tidak mungkin melihat prosesnya secara langsung,  karena Tuhan selalu merahasiakan perbuatanNya,  tapi ada kondisi2 khusus yang bisa kita amati dari pengalaman.  HY menyebut penciptaan langsung itu terjadi pada kondisi yang sesuai.   Saya analogikan hal ini dengan keyakinan dalam agama saya,  bahwa Nabi Khidir bisa muncul atau hadir pada saat2 yang sangat diperlukan.

3.  Saya tidak percaya abiogenesis modern.   Dipandang dari sudut status sebuah teori,  abiogenesis modern bukan teori ilmiah tetapi pseudoscience.   Tentang hal ini saya sependapat dengan argumen2 yang dikemukakan HY. :)

semut-ireng

Makhluk hidup tidak berkembang dari bentuk sederhana ke bentuk yang kompleks. Pada saat pertama kali muncul, makhluk hidup sudah teramat kompleks.

Tuhan menciptakan makhluk hidup secara luar biasa. Makhluk hidup diciptakan tepat sesuai dengan keadaan yang akan dihadapinya saat muncul di Bumi.

Al-Quran mengatakan  :  "  Allah menciptakan segala sesuatu,  dan Dia memelihara segala sesuatu  ".

Manusia modern boleh saja menggunakan berbagai cara sesuai sains yang diketahuinya untuk mengolah alam,  antara lain membabat hutan,  menggali tambang,  menghancurkan gunung,  atau menggunakan peptisida untuk membasmi serangga perusak tanaman.   Silakan saja.  Allah Maha Pemelihara,  dan akan memulihkan semua ciptaan yang dirusak oleh manusia dengan caranya,  antara lain dengan mendatangkan bencana dan bermacam-macam penyakit.

Wabah ulat bulu yang datang tida-tiba menyerang berbagai daerah Indonesia merupakan wujud dari perbuatan Allah,  Yang Maha Pemelihara.   Dengan akal semata,  dengan sains saja,  tidak ada ilmuwan di dunia yang mampu menjelaskan kehadiran wabah yang tiba-tiba itu.  Untuk memahami semua itu diperlukan Naluri,  Nalar,  dan Pengalaman. :)

cronny

Kutip dari: semut-ireng pada Mei 08, 2011, 08:43:21 AM
Makhluk hidup tidak berkembang dari bentuk sederhana ke bentuk yang kompleks. Pada saat pertama kali muncul, makhluk hidup sudah teramat kompleks.

Tuhan menciptakan makhluk hidup secara luar biasa. Makhluk hidup diciptakan tepat sesuai dengan keadaan yang akan dihadapinya saat muncul di Bumi.

Al-Quran mengatakan  :  "  Allah menciptakan segala sesuatu,  dan Dia memelihara segala sesuatu  ".

Manusia modern boleh saja menggunakan berbagai cara sesuai sains yang diketahuinya untuk mengolah alam,  antara lain membabat hutan,  menggali tambang,  menghancurkan gunung,  atau menggunakan peptisida untuk membasmi serangga perusak tanaman.   Silakan saja. Allah Maha Pemelihara,  dan akan memulihkan semua ciptaan yang dirusak oleh manusia dengan caranya,  antara lain dengan mendatangkan bencana dan bermacam-macam penyakit.

Wabah ulat bulu yang datang tida-tiba menyerang berbagai daerah Indonesia merupakan wujud dari perbuatan Allah,  Yang Maha Pemelihara.
  Dengan akal semata,  dengan sains saja,  tidak ada ilmuwan di dunia yang mampu menjelaskan kehadiran wabah yang tiba-tiba itu.  Untuk memahami semua itu diperlukan Naluri,  Nalar,  dan Pengalaman. :)

jadi menurut semut ireng kalau ada bencana dan musibah yg menelan korban ratusan jiwa, ribuan atau bahkan jutaan jiwa, itu semua karena peran allah yg maha memelihara?
God made me an atheist. Who are you to question his wisdom?

Pi-One

#48
Kutip dari: cronny pada Mei 08, 2011, 03:07:13 PM
jadi menurut semut ireng kalau ada bencana dan musibah yg menelan korban ratusan jiwa, ribuan atau bahkan jutaan jiwa, itu semua karena peran allah yg maha memelihara?

Sudahlah, namanya juga semut-asbun. Entar kapan0kapan dia juga akan bilang bumi itu datar. Yang penting bagi dia kan caper...

Adakah bukti ilmiah penciptaan langsung? TIDAK ADA.
Adalah bukti ilmiah pendukung penciptaan langsung? TIDAK ADA
Apakah penciptaan ilmiah bisa dibuktikan? TIDAK

Tak heran kreasionisme masih dan akan terus menjadi pseudo sains, dan pendukungnya terus bermimpi bisa menggantikan teori ilmiah dengna pseudo sains mereka :)

semut-ireng

Terjadinya bencana yang menelan korban ratusan,  ribuan,  bahkan jutaan orang tidak lepas dari peran / kehendak Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Pemelihara.   Diantara para korban bencana itu ada orang2 yang berdosa dan mungkin banyak diantara mereka yang tidak berdosa,  misalnya anak2 dsbnya.   Bagi korban yang mungkin banyak berdosa selama hidupnya ( hanya Allah yang Maha Tahu ),  kejadian yang menimpanya bisa dipandang sebagai ' hukuman ' yang diterimanya.   Bagi para korban yang tidak berdosa ( sekali lagi,  hanya Tuhan Yang Maha Tahu ),  itu didalam ajaran agama yang saya yakini disebut :  mati syahid.   Mati syahid surga hadiahnya,  langsung masuk surga begitu saja tanpa ditimbang lagi amal perbuatannya.

Adakah bukti ilmiah evolusi  ?  TIDAK ADA.

Adakah bukti ilmiah seleksi alam  ?  TIDAK ADA.

Adakah bukti ilmiah abiogenesis modern ?  TIDAK ADA.

LHO,  kok sama dengan penciptaan langsung tidak ada bukti ilmiahnya ??  Apa evolusi itu suatu keyakinan agama  ?   Jelas bukan.  Makanya evolusi dan abiogenesis modern itu PSEUDOSCIENCE. :D :D :D

Penciptaan langsung BUKAN TEORI ILMIAH,  tidak perlu memberikan bukti ilmiah.   Untuk meyakininya diperlukan Naluri,  Nalar,  dan Pengalaman.


semut-ireng

#50
Kutip dari: cronny pada Mei 08, 2011, 03:07:13 PM
jadi menurut semut ireng kalau ada bencana dan musibah yg menelan korban ratusan jiwa, ribuan atau bahkan jutaan jiwa, itu semua karena peran allah yg maha memelihara?


Itu juga bisa dipandang sebagai peringatan Allah kepada manusia,  untuk menegaskan bahwa Allah Maha Kuasa dan Maha Tegas dalam Memelihara Hukum2 alam yang telah ditetapkanNya,   Segala sesuatu diciptakan oleh Allah sesuai ukuran yang telah ditetapkanNya.   Kemajuan sains menjadikan manusia sombong karena merasa telah mengetahui hukum2 alam dengan baik.  Kemudian mereka berani mengubah-ubah ukuran yang telah ditetapkanNya.  dalam rangka memenuhi ambisinya untuk  ' menaklukkan alam ',  antara lain melalui teknologi nuklir dan bioteknologi.  Kesombongan semacam itu membutakan mata manusia,  mereka sering tidak menyadari keterbatasannya,  dan sering terlalu prematur dalam menyikapi penemuan2nya.   Jadi,  pada hakikatnya semua bencana itu adalah akibat ulah manusia sendiri.   

Al-Quran mengatakan  :  Allah tidak menganiaya hamba2nya,  manusia itu yang menganiaya diri mereka sendiri.  :)

*   pengikut darwinism dan neo-darwinism secara cerdik melakukan ' propaganda miskonsepsi '  tentang '  Konsep Penciptaan Langsung '  menjadi '  Teori Penciptaan Langsung ',  yang lalu dengan mudah dibantahnya bahwa Teori Penciptaan Langsung itu sama sekali tidak ada bukti ilmiahnya.  Hal ini terlihat jelas pada Konsep generatio spontaneanya Aristoteles dipropagandakan sebagai Teori Aristoteles,  Konsep Kejadian Manusia pada Injil dipropagandakan sebagai Teori Kejadian Manusia,  Konsep Penciptaan Adam disebut pula sebagai Teori Penciptaan Manusia Pertama.  :)

Pi-One

Kutip dari: semut-ireng pada Mei 08, 2011, 05:50:32 PMnguik nguikk....
Adakah bukti ilmiah evolusi? Ya
Adakah bukti ilmiah seleksi alam? Ya
Adakah bukti ilmiah abiogenesis modern? ya

Karena itu, evolusi dan abiogenesis masuk ranah ilmiah, karena mereka dikembangkan sesuai metode ilmiah.

Dan karena kreasionisme tidak ilmiah, maka ia tak pernah bsia menggantikan teorie volusi maupun abiogenesis modern. :)

cronny

Kutip dari: semut-ireng pada Mei 09, 2011, 06:08:34 AM
Itu juga bisa dipandang sebagai peringatan Allah kepada manusia,  untuk menegaskan bahwa Allah Maha Kuasa dan Maha Tegas dalam Memelihara Hukum2 alam yang telah ditetapkanNya,   Segala sesuatu diciptakan oleh Allah sesuai ukuran yang telah ditetapkanNya.   Kemajuan sains menjadikan manusia sombong karena merasa telah mengetahui hukum2 alam dengan baik.  Kemudian mereka berani mengubah-ubah ukuran yang telah ditetapkanNya.  dalam rangka memenuhi ambisinya untuk  ' menaklukkan alam ',  antara lain melalui teknologi nuklir dan bioteknologi.  Kesombongan semacam itu membutakan mata manusia,  mereka sering tidak menyadari keterbatasannya,  dan sering terlalu prematur dalam menyikapi penemuan2nya.   Jadi,  pada hakikatnya semua bencana itu adalah akibat ulah manusia sendiri.   

Al-Quran mengatakan  :  Allah tidak menganiaya hamba2nya,  manusia itu yang menganiaya diri mereka sendiri.  :)

*   pengikut darwinism dan neo-darwinism secara cerdik melakukan ' propaganda miskonsepsi '  tentang '  Konsep Penciptaan Langsung '  menjadi '  Teori Penciptaan Langsung ',  yang lalu dengan mudah dibantahnya bahwa Teori Penciptaan Langsung itu sama sekali tidak ada bukti ilmiahnya.  Hal ini terlihat jelas pada Konsep generatio spontaneanya Aristoteles dipropagandakan sebagai Teori Aristoteles,  Konsep Kejadian Manusia pada Injil dipropagandakan sebagai Teori Kejadian Manusia,  Konsep Penciptaan Adam disebut pula sebagai Teori Penciptaan Manusia Pertama.  :)
Peringatan? lah... dimatiin, kok peringatan?
kalau tuhan macam ini, patut dipertanyakan maha memelihara nya.
Gua sih ngak sudi ada hubungan ama tuhan macam ini....
God made me an atheist. Who are you to question his wisdom?

rafek

#53
Apakah anda masih percaya Harun Yahya, setelah banyaknya manipulasi yg ia lakukan, dan kalangan sains internasional pun tidak menerimanya?

Saya mengulangi pertanyaan yg saya ajukan sebelumnya :
Jadi seaneh dan seimajinatif apapun suatu pendapat, jika dikaitkan peran dan keikutsertaan Tuhan didalamnya, lantas menjadi kebenaran? Lalu jika saya umpamanya melibatkan Tuhan dengan evolusi dan mencantumkan ayat2 kitab suci yg mendukung klaim saya, maka klaim saya menjadi benar?

Evolusi, seleksi alam, dan abiogenesis modern memiliki pembuktian empiris, sedangkan penciptaan langsung tidak. Jika mengklaim suatu teori ilmiah "runtuh", maka harus dibuktikan melalui prosedur ilmiah pula, bukan hanya klaim semata. Dan evolusi tidak hanya bersandar pada gagasan Darwin semata, namun juga ilmu2 lain, misalnya genetika.
There is impossible to escape the reality, except weaving together all of your imagination to make an alternate reality, and expand your own horizon. But people may call you a madman.

Pi-One

Kutip dari: rafek pada Mei 09, 2011, 12:08:29 PM
Apakah anda masih percaya Harun Yahya, setelah banyaknya manipulasi yg ia lakukan, dan kalangan sains internasional pun tidak menerimanya?

Saya mengulangi pertanyaan yg saya ajukan sebelumnya :
Jadi seaneh dan seimajinatif apapun suatu pendapat, jika dikaitkan peran dan keikutsertaan Tuhan didalamnya, lantas menjadi kebenaran? Lalu jika saya umpamanya melibatkan Tuhan dengan evolusi dan mencantumkan ayat2 kitab suci yg mendukung klaim saya, maka klaim saya menjadi benar?

Evolusi, seleksi alam, dan abiogenesis modern memiliki pembuktian empiris, sedangkan penciptaan langsung tidak. Jika mengklaim suatu teori ilmiah "runtuh", maka harus dibuktikan melalui prosedur ilmiah pula, bukan hanya klaim semata. Dan evolusi tidak hanya bersandar pada gagasan Darwin semata, namun juga ilmu2 lain, misalnya genetika.
Coba baca saja tulisan si asbuner di thread biografi Richard Dawkins :D

semut-ireng

Kutip dari: cronny pada Mei 09, 2011, 11:57:48 AM
Peringatan? lah... dimatiin, kok peringatan?

Allah memperingatkan manusia itu bukan hanya sekali dua kali,  tapi berkali-kali.   Hanya manusianya yang tidak paham dengan peringatan-peringatan Allah.   Terlebih lagi manusia yang mengingkari dirinya sendiri,  bagaimana bisa paham peringatan Allah jika diri pribadinya sendiri tidak dikenalnya,  bahkan diingkarinya ?? ???

Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang,  dan Maha Sabar.   Cinta kasih Allah kepada hambanya,  jauh lebih besar dan tidak bisa dibandingkan dengan cinta kasih seorang ibu kepada anak kesayangannya.   Bayangkan saja seorang ibu yang sedemikian cerewetnya mengingatkan anak-anaknya tiap mau keluar rumah atau pergi dengan temannya.   Allah tidak henti-hentinya mengingatkan manusia.    Manusianya yang tidak mengerti peringatan2 Allah. 


*    Soal evolusi dan abiogenesis modern,  bagi saya jelas  :  pseudoscience,  bantahan yang dilakukan oleh Harun Yahya lebih dari cukup.  :D
Dan aneh sekali bila orang mengaku beriman kepada Tuhan tapi percaya evolusinya Darwin.  Dalam keyakinan agama Islam hal itu yang disebut dengan dosa syirik,  yaitu menyekutukan Tuhan.  ::)

   

cronny

untung gua ngak percaya tuhan. Amit2 deh, kalau bener ada tuhan macam yg di jelasin si semut ireng.

Oh iya, kalau semut ireng ketemu ama tuhan nya atau ngobrol bareng, bilang supaya dia jauh2 dari gua yah. Amit2 gua ama tuhan macam ini.
God made me an atheist. Who are you to question his wisdom?

semut-ireng

Dia dekat kamu cronny,  karena Dia sayang kamu.  Kemanapun kamu pergi,  katakanlah seandainya saat ini kamu sedang pergi menuju ke tempat kerja atau kemana saja,  Dia selalu bersamamu.   Jika kamu misalnya akan hadir di tempat pertemuan atau rapat,  Dia yang paling duluan ada di tempat itu.   Tidak ada satu makhlukpun yang lebih duluan dari Dia. :)

Ketidaksadaran manusia terhadap adanya Tuhan mirip dengan ketidaksadaran manusia terhadap adanya oksigen di udara.   Manusia tidak bisa hidup tanpa adanya oksigen.   Adanya oksigen sebagai salah satu unsur penting bagi hdupnya manusia,  merupakan wujud dari kemurahan Tuhan.   Orang2 yang baik maupun orang2 jahat mendapat jatah oksigen yang sama,  tidak dibeda-bedakan oleh Tuhan.   Bayangkan jika jatah oksigen untuk cronny dalam beberapa menit saja dikurangi oleh Tuhan ..........??   Jadi,  kalo  minta Dia jauh2 saja dari kamu,  analoginya sama dengan minta oksigen jauh2 saja dari kamu,  mau ?? ???

Lagi pula,  sudah amat sangat terlambat jika seseorang masih ingin disebut ilmuwan,  lalu koar-koar ngaku tidak percaya Tuhan,  sudah paham alasannya kan ??  :D :D :D

Pi-One

*Bagi-bagi obat anti lalat ke cronny :)

cronny

pertama, gua ngak pernah ngaku jadi ilmuwan.

kedua, tuhan juga ngak bakal mampu ngurangin jatah oxygen. terkecuali kalau dia mao ngurangin jatah oxygen seluruh mahluk hidup.

ketiga, kalau ada yg bilang dia bunuh seseorang karena dia cinta. gua ngak perlu cinta macam itu.
God made me an atheist. Who are you to question his wisdom?