Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 09:38:29 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 231
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 154
Total: 154

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Al Quran dan Ilmu Pengetahuan Modern

Dimulai oleh Ahmad Musthafa, Januari 17, 2010, 10:40:31 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 2 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Pi-One

Kutip dari: Mtk Kerajaan Mataram pada Januari 21, 2010, 11:25:08 PMItu karena belum dilihat bagaimana bentuk fleksibilitasnya, apakah bisa sekehendak hati atau tidak. Maka saya minta tunjukkan mana ramalan Nostradamus dan mana ramalan mama Lauren lalu mana ayat Al-Quran sebagai pembandingnya. Bicara tanpa obyek yang jelas seperti ini bisa melebar-lebar bisa tak tentu arah.
Gak jauh bedalah, makna bisa diarahkan ke mana-mana. Kurasa mencari isi ramalan nostradamus atau mama lauren bagi orang awam lebih mudah ketimbang nyari ayat alquran. Bagi orang awam lho...

Kutip dari: Mtk Kerajaan Mataram pada Januari 21, 2010, 11:25:08 PMTentu saja, mengapa? karena modal saya hanya berupa kalimat yang tertulis. Apa-apa yang sebenarnya terlintas dalam hatinya bukan urusan saya. Apakah @Pi-One tahu apa yang sebenarnya dalam hati Einstein?
Mau pasti sih tidak. tapi Einstein ada mencurahkan berbagai pemikirannya dalam tulisan, dan ini pernah dipost linknya dulu, berkali-kali. Einsten menegaskan bahwa ia tidak menerima konsep Tuah personal, atau Tuhan yang melakukan intervensi, atau menghukum, singkat kata Einstein religius tapi dalam definisi yang berbeda.

Kutip dari: Mtk Kerajaan Mataram pada Januari 21, 2010, 11:25:08 PMYang manakah itu...?
Mayoritas ayat yang diklaim ada sainsnya

semut-ireng

Iya nih,  saya nggak percaya ada orang / manusia terdidik yang tidak percaya adanya Tuhan Sang Pencipta.   Mereka yang mengaku atheis atau apapun namanya yang intinya menyatakan tidak percaya adanya Tuhan Sang Pencipta,  menurut pendapat saya mereka itu sedang berbohong kepada dirinya sendiri  (  bukan membohongi orang lain, lho ! ),  atau sedang mengingkari / membohongi kata hati nuraninya sendiri.  Kalau mau dirumuskan dalam bentuk idea,  konsep,  atau hipotesis, kira-kira pendapat saya bisa ditulis :  Tidak ada manusia terdidik yang tidak percaya adanya Tuhan Sang Pencipta,  yang ada adalah manusia terdidik yang sedang berbohong kepada dirinya sendiri.

Jadi menurut pendapat saya,  beliau-beliau seperti Richard Dawkin ( maaf kalau salah menulis namanya ), Carl Sagan, dll itu ketika menyatakan dirinya sebagai seorang atheis,  beliau-beliau itu sedang membohongi dirinya sendiri.   Saya melihat atheisme adalah semacam  "  gaya hidup "  saja,  dengan tujuan agar orang lain melihat dirinya lebih " keren " dalam hal science, patuh, tunduk, disiplin, dan komitmen tinggi kepada metoda science.

Tidak ada yang saya harapkan dari beliau-beliau itu.   Tapi saya yakin,  pada suatu saat nanti,  diantara beliau-beliau itu ( diantara orang-orang yang mengaku atheis ), akan ada yang mengalami pengalaman seperti yang dialami oleh Saulus, yang kemudian dikenal dalam Injil sebagai Paulus.

Saya tidak meminta atau memaksa orang lain untuk percaya,  saya hanya menyampaikan ucapan  :  "  Berbahagialah bagi yang percaya dan mau menggunakan akalnya. "

cronny

Kalau atheis jadi theis itu ada... Juga ada theis yg jadi atheis.
Namanya manusia yah ada banyak macam.

Gua rasa Dawkins ngak jadi atheis cuma buat jadi keren2an gitu deh... Loe pernah baca buku nya atau liat program dia ngak?
God made me an atheist. Who are you to question his wisdom?

Pi-One

Kutip dari: semut-ireng pada Januari 22, 2010, 12:08:28 PM
Iya nih,  saya nggak percaya ada orang / manusia terdidik yang tidak percaya adanya Tuhan Sang Pencipta.   Mereka yang mengaku atheis atau apapun namanya yang intinya menyatakan tidak percaya adanya Tuhan Sang Pencipta,  menurut pendapat saya mereka itu sedang berbohong kepada dirinya sendiri  (  bukan membohongi orang lain, lho ! ),  atau sedang mengingkari / membohongi kata hati nuraninya sendiri.  Kalau mau dirumuskan dalam bentuk idea,  konsep,  atau hipotesis, kira-kira pendapat saya bisa ditulis :  Tidak ada manusia terdidik yang tidak percaya adanya Tuhan Sang Pencipta,  yang ada adalah manusia terdidik yang sedang berbohong kepada dirinya sendiri.

Jadi menurut pendapat saya,  beliau-beliau seperti Richard Dawkin ( maaf kalau salah menulis namanya ), Carl Sagan, dll itu ketika menyatakan dirinya sebagai seorang atheis,  beliau-beliau itu sedang membohongi dirinya sendiri.   Saya melihat atheisme adalah semacam  "  gaya hidup "  saja,  dengan tujuan agar orang lain melihat dirinya lebih " keren " dalam hal science, patuh, tunduk, disiplin, dan komitmen tinggi kepada metoda science.

Tidak ada yang saya harapkan dari beliau-beliau itu.   Tapi saya yakin,  pada suatu saat nanti,  diantara beliau-beliau itu ( diantara orang-orang yang mengaku atheis ), akan ada yang mengalami pengalaman seperti yang dialami oleh Saulus, yang kemudian dikenal dalam Injil sebagai Paulus.

Saya tidak meminta atau memaksa orang lain untuk percaya,  saya hanya menyampaikan ucapan  :  "  Berbahagialah bagi yang percaya dan mau menggunakan akalnya. "
Kok, aku merasa semut-ireng sedang membohongi diri sendiri saat menuduh atheis membohongi diri sendiri...

semut-ireng

Boleh-boleh saja merasa begitu,  dan boleh juga kan saya mengatakan  :  @ cronny dan @Pi-one,  saya tidak percaya anda berdua tidak memiliki Iman kepada Tuhan Sang Pencipta.

Pi-One

Kutip dari: semut-ireng pada Januari 23, 2010, 06:18:08 AM
Boleh-boleh saja merasa begitu,  dan boleh juga kan saya mengatakan  :  @ cronny dan @Pi-one,  saya tidak percaya anda berdua tidak memiliki Iman kepada Tuhan Sang Pencipta.
Yah, anda boleh saja tidak percaya. Tapi siapa yang lebih memahami diri sendiri, dia sendiri atau orang lain? Kenapa aku harus percaya pada Tuhan, khususnya konsep Tuhan umat theis? Tanpa alasan? lantas apa bedanya dengan percaya membuta? Aku memilih menjadi agnostik dengan kesadaran sendiri, pilihan sendiri dan tentunya kesiapan menanggung konsekuensinya. Aku gak pengen seperti beberapa rekan, yang bilang mending cari 'jalan aman'.

Tapi ini sudah OoT bukan?

cronny

Science doesn't necessarily disprove God, not at all, but science does disprove the validity, and authority of religious scripture.
By Dr. Neil D. Tyson
God made me an atheist. Who are you to question his wisdom?

semut-ireng

There are only three type of people; those who have found God and serve Him;  those who have not found God and seek Him;  and those who live not seeking or finding Him.    The first are rational and happy;  the second unhappy and rational,  and the third foolish and unhappy.
By Blaise Pascal.

cronny

"The fact that a believer is happier than a skeptic is no more to the point than the fact that a drunken man is happier than a sober one." - George Bernard Shaw

"Gods are fragile things; they may be killed by a whiff of science or a dose of common sense."
-- Chapman Cohen

"The world holds two classes of men - intelligent men without religion, and religious men without intelligence."
-- Abu Ala Al-Ma'arri
God made me an atheist. Who are you to question his wisdom?

semut-ireng

Kutip dari: Pi-One pada Januari 23, 2010, 08:36:53 AM

Yah, anda boleh saja tidak percaya. Tapi siapa yang lebih memahami diri sendiri, dia sendiri atau orang lain? Kenapa aku harus percaya pada Tuhan, khususnya konsep Tuhan umat theis? Tanpa alasan? lantas apa bedanya dengan percaya membuta? Aku memilih menjadi agnostik dengan kesadaran sendiri, pilihan sendiri dan tentunya kesiapan menanggung konsekuensinya. Aku gak pengen seperti beberapa rekan, yang bilang mending cari 'jalan aman'.

Tapi ini sudah OoT bukan?

Salah satu hukum / dalil / kebenaran dalam agama berbunyi demikian  :   Kenali dirimu,  maka engkau akan mengenal Tuhanmu.   

Adalah suatu hal yang Tidak Mungkin,  bahwa seseorang yang mengaku memahami dirinya sendiri,  tapi mengaku pula tidak mengenal Tuhan.

Pi-One

Memang apa yang dikenali dari diri sendiri? bahwa 'diri' ini sejatinya tak ada, tak ada yang dikekalkan, tak lebih dari paduan konsep-konsep, yang selalu berubah tiap waktu, tak pernah sama? Di mana Tuhan dalam hal ini?

semut-ireng

Kutip dari: Pi-One pada Januari 24, 2010, 08:28:07 AM
Memang apa yang dikenali dari diri sendiri? bahwa 'diri' ini sejatinya tak ada, tak ada yang dikekalkan, tak lebih dari paduan konsep-konsep, yang selalu berubah tiap waktu, tak pernah sama? Di mana Tuhan dalam hal ini?

Mohon maaf sebelumnya ya,  dari diskusi dengan anda ini terus terang saya teringat kepada Carl Sagan,  itulah sebabnya di topik lain saya tanyakan apakah anda mengidolakan Carl Sagan ?  Pendapat saya tentang Carl Sagan dalam diskusi di forum yang lain,  dikaitkan dengan quote dari Blaise Pascal  :   Beliau termasuk yang sedang mencari Tuhan,  dan beliau sudah menemukan, tapi tidak tahu bahwa yang ditemukan itulah yang beliau cari.  Dalam istilah singkat  :  Dia tidak tahu bahwa dia tahu.  Mohon maaf.

Benar dalil yang menyatakan,  bahwa tidak seorangpun manusia sanggup mengubah seseorang dari tidak beriman menjadi beriman,  atau sebaliknya dari beriman menjadi tidak beriman kepadaNya,  kecuali atas izinNya.

Mtk Kerajaan Mataram

@Ahmad Musthafa
Kenapa anda tidak memberikan catatan lebih lanjut dari tanggapan2 dalam thread yang anda buat ini?
Apa sebenarnya maksud anda dalam penyampaian yang kurang tuntas tersebut?
Dan juga @Pi-One juga menilai :
Kutip dari: Pi-One pada Januari 17, 2010, 10:44:18 AM
Hm, 'kalimat bermakna luas' lagi...
Walaupun saya juga tidak tahu apa yang dimaksud "luas" oleh Pi-One dari kedua ayat yang anda tuliskan, apakah dengan cermat melihat atau hanya sekilas lalu.

Pi-One

Kutip dari: semut-ireng pada Januari 24, 2010, 04:36:41 PMMohon maaf sebelumnya ya,  dari diskusi dengan anda ini terus terang saya teringat kepada Carl Sagan,  itulah sebabnya di topik lain saya tanyakan apakah anda mengidolakan Carl Sagan ?  Pendapat saya tentang Carl Sagan dalam diskusi di forum yang lain,  dikaitkan dengan quote dari Blaise Pascal  :   Beliau termasuk yang sedang mencari Tuhan,  dan beliau sudah menemukan, tapi tidak tahu bahwa yang ditemukan itulah yang beliau cari.  Dalam istilah singkat  :  Dia tidak tahu bahwa dia tahu.  Mohon maaf.
Ada banyak definisi tentang Tuhan, ada banyak deskripsi tentang Tuhan, makanya ada banyak agama dan kepercayaan. Lantas yang mana yang anda maksud dengan 'Tuhan' yang ditemukan Sagan?

*Dan kurasa sudah kujawab, aku tidak bisa dibilang mengidolakan Carl Sagan.

Kutip dari: semut-ireng pada Januari 24, 2010, 04:36:41 PMBenar dalil yang menyatakan,  bahwa tidak seorangpun manusia sanggup mengubah seseorang dari tidak beriman menjadi beriman,  atau sebaliknya dari beriman menjadi tidak beriman kepadaNya,  kecuali atas izinNya.
Lalu apa Dia akan menghukumku karena tidak berubah, sementara Dia tak memberi izin?

Pi-One

Kutip dari: Mtk Kerajaan Mataram pada Januari 24, 2010, 06:52:11 PMWalaupun saya juga tidak tahu apa yang dimaksud "luas" oleh Pi-One dari kedua ayat yang anda tuliskan, apakah dengan cermat melihat atau hanya sekilas lalu.
Seperti yang pernah kubilang, aku sudah berkali-kali ikut dalam diskusi masalah sejenis, dan kalimat bermakna luas ini kasarnya kalimat yang maknanya fleksibel, bisa dikaitkan ke apa saja, tanpa penjelasan yang spesifik merujuk ke sesuatu.