Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 12:40:47 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 169
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 196
Total: 196

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Al Quran dan Ilmu Pengetahuan Modern

Dimulai oleh Ahmad Musthafa, Januari 17, 2010, 10:40:31 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

HyawehHoshikawa

hmm...
yang pasti, god doesn't play dice nya einstein pas itu maw bilang kalo semua yang ada didunia ini bisa dihitung sampai approximasi 100%, namun kenyataanya di MekTum, berbagai variable seprti posisi elektron, kecepatan dsb, hanya merupakan awan-awan probablitas yang ngga bisa dinyatakan nilai eksaknya.
kalo ditanya apakah god does play dice apa ngga...
yah, apakah god does exist apa ngga aja gw ngga tau -_-

--------

ngga, maksudnya, kalo pas einstein ngluarin pernyataan bahwa "God Doesn't Play Dice" terus muslim yang ngclaim spendapat ama dia, dengan berdasarkan tafsir ayat al-qur'an yang itu, dan ternyata reply dari heisenberg yang diterima bahwa "God Does Play Dice", mungkin tafsirnya bisa berubah lagi...

pernah baca di faithfreedom, katanya dulu muslim sering banget mbahas kalo planet cuman ada 9, kayak yang dimimpinya nabi sulaiman, tapi begitu ditemukan planet2 baru, ngga pernah dibahas lagi. gw kira kasusnya ngga bakal beda jauh.

salah satu ayat yang kalo kenyataan berubah pasti tafsirnya ikut berubah
"Demi langit yang mempunyai jalan-jalan..."
{entah bagaimana bisa merujuk ke heliosentris}
tapi kalo kenyataannya itu yang berlaku geosentris, pasti ngga dibilang salah juga :)
-------
btw
"God used beautiful mathematics in creating the world."
ini pernyataannya paul dirac, padahal Paul Dirac sendiri atheist, (ato smacamnya), kasus yang ngga jauh beda dengan pernyataann einstein diatas mungkin.

Rationality alone isn't enough, the world is Complex.

Pi-One

Kutip dari: semut-ireng pada Januari 18, 2010, 02:55:21 PM
Merujuk pada pendapat Lincoln Barnett,  penulis buku The Universe and Dr. Einstein yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berjudul DR.Einstein dan Alam Semesta,  mereka yang menganggap Einstein bukan seorang theis adalah karena kurang memahami filsafatnya.   Di bawah ini yang ditulis oleh Lincoln Barnett  :

"   Einstein sangat sering disebut atheis oleh banyak orang yang kurang memahami pengertian filsafatnya.   Einstein sendiri amat yakin akan penciptaan alam semesta oleh suatu KECERDASAN MAHA TINGGI  ( SUPREME INTELLIGENCE ).   Dia  (  Einstein )  menyatakan :  Emosi paling indah dan paling menakjubkan yang dapat kita alami adalah PERASAAN BATIN.   Perasaan itu merupakan kekuatan dari semua ilmu pengetahuan yang sejati.  .......Untuk mengerti bahwa apa yang tak terjangkau oleh kita benar-benar ada,  menjelmakan ujud dirinya menjadi kebijaksanaan yang tertinggi dan keindahan paling menyilaukan,  hanya dapat dipahami oleh kedunguan kita dalam bentuknya yang paling primitif -  pengetahuan ini,  perasaan ini adalah pusat dari keagamaan.  "

Tentang posting kutipan ayat, digoogle saja.
Einstein jelas bukan atheis, dia bahkan menyebut dirinya religius. Namun dia juga bukan theis. Tidak ada ungkapan yang tepat untuk menjelaskan pemikirna sejati Einstein, dia sendiri menyebut agnostik adalah kata yang mendekati.

Mtk Kerajaan Mataram

Kutip dari: HyawehHoshikawa pada Januari 19, 2010, 12:37:10 AM
yah, sayangnya yang ini cuman pendapat anda, coba kalo ini pendapat yang udah diakui sama muslim, mungkin berkat ke-flexibel-annya, tafsirnya bisa berubah lagi.
Al-Quran itu sendiri tetap dalam tulisannya dalam bahasa Arab, mengenai tafsiran tentu saja tergantung pada perkembangan pengetahuan manusia.
Tidak semua pernyataan kuno bisa fleksibel terhadap perkembangan pengetahuan manusia seiring dengan waktu. Untuk sengaja membuat yang fleksibel seperti ini tentu saja membutuhkan pengetahuan segalanya...

Kutip dari: HyawehHoshikawa pada Januari 19, 2010, 07:44:45 AM
hmm...yang pasti, god doesn't play dice nya einstein pas itu maw bilang kalo semua yang ada didunia ini bisa dihitung sampai approximasi 100%, namun kenyataanya di MekTum, berbagai variable seprti posisi elektron, kecepatan dsb, hanya merupakan awan-awan probablitas yang ngga bisa dinyatakan nilai eksaknya.
kalo ditanya apakah god does play dice apa ngga...
yah, apakah god does exist apa ngga aja gw ngga tau -_-

Sudah dicek lagikah "God doesn't play dice"-nya Einstein maksudnya seperti itu. Subyek dari kalimat "God doesn't play dice" adalah "God", sedang proses pengukuran subyeknya adalah manusia. Ketidakpastian dari Heisenberg menyatakan bahwa ketelitian pengukuran suatu besaran berimplikasi ketidaktelitian pengukuran besaran lain yang berkaitan, sehingga selalu diperoleh ketidakpastian, dan ini yang mengukur adalah manusia.

Kutip dari: HyawehHoshikawa pada Januari 19, 2010, 07:44:45 AM
ngga, maksudnya, kalo pas einstein ngluarin pernyataan bahwa "God Doesn't Play Dice" terus muslim yang ngclaim spendapat ama dia, dengan berdasarkan tafsir ayat al-qur'an yang itu, dan ternyata reply dari heisenberg yang diterima bahwa "God Does Play Dice", mungkin tafsirnya bisa berubah lagi...
pernah baca di faithfreedom, katanya dulu muslim sering banget mbahas kalo planet cuman ada 9, kayak yang dimimpinya nabi sulaiman, tapi begitu ditemukan planet2 baru, ngga pernah dibahas lagi. gw kira kasusnya ngga bakal beda jauh.
salah satu ayat yang kalo kenyataan berubah pasti tafsirnya ikut berubah
"Demi langit yang mempunyai jalan-jalan..."
{entah bagaimana bisa merujuk ke heliosentris}
tapi kalo kenyataannya itu yang berlaku geosentris, pasti ngga dibilang salah juga :)

Pendapat sebagian muslim pada suatu masa bukan merupakan perwakilan kebenaran agama Islam itu sendiri, melainkan pandangan pribadi pada suatu masa.

Pi-One

Kutip dari: Mtk Kerajaan Mataram pada Januari 20, 2010, 06:20:04 AMAl-Quran itu sendiri tetap dalam tulisannya dalam bahasa Arab, mengenai tafsiran tentu saja tergantung pada perkembangan pengetahuan manusia.
Tidak semua pernyataan kuno bisa fleksibel terhadap perkembangan pengetahuan manusia seiring dengan waktu. Untuk sengaja membuat yang fleksibel seperti ini tentu saja membutuhkan pengetahuan segalanya...
Lalu apa bedanya dengan ramalan Nostradamus, atau ramalan Mama Lauren, yang juga fleksibel dan bisa diarahkan ke mana-mana?

Kutip dari: Mtk Kerajaan Mataram pada Januari 20, 2010, 06:20:04 AMSudah dicek lagikah "God doesn't play dice"-nya Einstein maksudnya seperti itu. Subyek dari kalimat "God doesn't play dice" adalah "God", sedang proses pengukuran subyeknya adalah manusia. Ketidakpastian dari Heisenberg menyatakan bahwa ketelitian pengukuran suatu besaran berimplikasi ketidaktelitian pengukuran besaran lain yang berkaitan, sehingga selalu diperoleh ketidakpastian, dan ini yang mengukur adalah manusia.
Dan sudahkah dicek pemikiran Einstein, dimana Einstein tidak menerima konsep Tuhan personal, atau Tuhan yang mengatur takdir, atau Tuhan yang menghukum, atau Tuhan yang melakukan intervensi?

Kutip dari: Mtk Kerajaan Mataram pada Januari 20, 2010, 06:20:04 AMPendapat sebagian muslim pada suatu masa bukan merupakan perwakilan kebenaran agama Islam itu sendiri, melainkan pandangan pribadi pada suatu masa.
Lalu bagaimana tahu yang mana pandangan Islam dan yang mana yang bukan? Entar ada satu waktu ditemukan sains, langsung ada yang bersuara bahwa itu sesuai dengan ayat tertentu dan yang lain setuju. tapi gimana kemudian ada koreksi besar pada temuan sains tadi? Tinggal sesuaikan lagi definisi ayat terkait karena fleksibilitasnya?

Mtk Kerajaan Mataram

Kutip dari: Pi-One pada Januari 20, 2010, 08:32:19 AM
Lalu apa bedanya dengan ramalan Nostradamus, atau ramalan Mama Lauren, yang juga fleksibel dan bisa diarahkan ke mana-mana?
Silahkan tunjukkan ramalan Nostradamus yang mana atau ramalan mama Lauren yang mana, kemudian dibandingkan dengan ayat Al-Quran yang mana. Tidak hanya secara general seperti ini. Tunjukkan...sebutkan...lalu kita bandingkan.

Kutip dari: Pi-One pada Januari 20, 2010, 08:32:19 AM
Dan sudahkah dicek pemikiran Einstein, dimana Einstein tidak menerima konsep Tuhan personal, atau Tuhan yang mengatur takdir, atau Tuhan yang menghukum, atau Tuhan yang melakukan intervensi?
Dari kalimat "God doesn't play a dice", dia mengaku akan adanya "God", walaupun mungkin pandangannya tentang "God" berlainan dengan yang lain, bahkan mungkin dengan pandangan anda. Memang ada pernyataannya yang menyebut Tuhan impersonal. Tapi di atas, concern saya bukan disitu, melainkan ketidak-koherenan antara kalimat "God doesn't play a dice" dengan ketidakpastian Heisenberg.


Kutip dari: Pi-One pada Januari 20, 2010, 08:32:19 AM
Lalu bagaimana tahu yang mana pandangan Islam dan yang mana yang bukan? Entar ada satu waktu ditemukan sains, langsung ada yang bersuara bahwa itu sesuai dengan ayat tertentu dan yang lain setuju. tapi gimana kemudian ada koreksi besar pada temuan sains tadi? Tinggal sesuaikan lagi definisi ayat terkait karena fleksibilitasnya?
Sebenarnya @Pi-One sudah pernah membaca Al-Quran belum? Sehingga berpikiran sejauh ini.
Pada dasarnya Islam bukanlah sebuah organisasi, melainkan sebutan deskriptif untuk orang-orang yang berserah diri terhadap Tuhan. Hanya sekarang terjadi penyimpangan pandangan, sehingga seolah-olah merupakan sebuah organisasi.
Setiap anda bertanya pandangan Islam yang mana yang benar, maka tentu saja lihatlah Al-Quran dan pelajari alam.
Setiap anda mengambil mana pandangan "orang Islam", maka itu adalah pandangan sebatas pengetahuan pribadi.

Pi-One

Kutip dari: Mtk Kerajaan Mataram pada Januari 20, 2010, 01:43:59 PMSilahkan tunjukkan ramalan Nostradamus yang mana atau ramalan mama Lauren yang mana, kemudian dibandingkan dengan ayat Al-Quran yang mana. Tidak hanya secara general seperti ini. Tunjukkan...sebutkan...lalu kita bandingkan.
Yang ingin aku katakan adalah jika kalimatnya fleksibel, maka nilai kebenaran kalimatnya sendiri gak bisa dipegang. Karena bisa diartikan ke mana-mana, sesuai kehendak. Ramalan Nostradamus itu menggunakan kiasan yang bisa diartikan kemana-mana, bahkan ramaln tentang raja segala kengerian yang datang dari udara di tahun 1999 bisa dikaitkan dengan film Deep Impact. Atau ramalan Mama Lauren yang gak jelas dan fleksibel juga. Dia meramalkan lumpur lampindo akan berhenti, dan dibilang terbukti meski semburna cuma stop 30 menit. Kalau fleksibel, berhenti 1 menit juga tetap berhenti.

Kutip dari: Mtk Kerajaan Mataram pada Januari 20, 2010, 01:43:59 PMDari kalimat "God doesn't play a dice", dia mengaku akan adanya "God", walaupun mungkin pandangannya tentang "God" berlainan dengan yang lain, bahkan mungkin dengan pandangan anda. Memang ada pernyataannya yang menyebut Tuhan impersonal. Tapi di atas, concern saya bukan disitu, melainkan ketidak-koherenan antara kalimat "God doesn't play a dice" dengan ketidakpastian Heisenberg.
Hanya karena ada kata 'God', lantas dianggap dia percaya Tuhan? meski 'Tuhan' yang gak mengatur takdir manusia atau melakukan intervensi, atau apapun konsep Tuhan versi theis? Simak dua quote berikut:
KutipI'm still an atheist, thanks God
I believe in God, only I spell it nature
Dua quote itu mengandung kata God, quote mana yang menunjukkan orang yang percaya Tuhan?

Kutip dari: Mtk Kerajaan Mataram pada Januari 20, 2010, 01:43:59 PM
Sebenarnya @Pi-One sudah pernah membaca Al-Quran belum? Sehingga berpikiran sejauh ini.
Pada dasarnya Islam bukanlah sebuah organisasi, melainkan sebutan deskriptif untuk orang-orang yang berserah diri terhadap Tuhan. Hanya sekarang terjadi penyimpangan pandangan, sehingga seolah-olah merupakan sebuah organisasi.
Setiap anda bertanya pandangan Islam yang mana yang benar, maka tentu saja lihatlah Al-Quran dan pelajari alam.
Setiap anda mengambil mana pandangan "orang Islam", maka itu adalah pandangan sebatas pengetahuan pribadi.
Ini bukan kali pertama aku diskusi dengan orang yang mengklaim alquran mengandung semua sains terkini. Aku sudah sering mendiskusikan ini sejak bertahun-tahun silam di forum lain, dan selalu saja yang mereka ajukan adalah kalimat-kalimat bermakna luas yang fleksibel...

semut-ireng

I'm still an atheist,  thanks God.   Pernyataan ini tidak menunjukkan bahwa orang yang menulis itu tidak percaya adanya Tuhan,  tapi menunjukkan ia sedang membohongi kata hati nuraninya sendiri.

alvin pratama

Kutip dari: semut-ireng pada Januari 21, 2010, 11:22:52 AM
I'm still an atheist,  thanks God.   Pernyataan ini tidak menunjukkan bahwa orang yang menulis itu tidak percaya adanya Tuhan,  tapi menunjukkan ia sedang membohongi kata hati nuraninya sendiri.
Tuhan yang di maksud bukanlah seperti Konteks Tuhan yang orang Theis kenal dan percaya.

"I'm still an atheist, thanks God
I believe in God, only I spell it nature"
Translate : saya masih Seorang Atheis,Terima kasih Tuhan
dan saya percaya Tuhan,Hanya saja saya "Mengeja" alam.

sekarang terangkan maksud kata2 diatas kalau anda memang bisa menjabarkannya.
[move]"Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasih

semut-ireng

Ternyata kalimat itupun ( semua kalimat,  barangkali ) bisa  " ditafsirkan " sebagai kalimat luas yang fleksibel.

cronny

Kutip dari: semut-ireng pada Januari 21, 2010, 11:22:52 AM
I'm still an atheist,  thanks God.   Pernyataan ini tidak menunjukkan bahwa orang yang menulis itu tidak percaya adanya Tuhan,  tapi menunjukkan ia sedang membohongi kata hati nuraninya sendiri.
Ngak percaya kata hati nurani? Hati nurani gua bilang hal yg sama, jangan percaya ama dongeng... Dongeng jaman bahela.
God made me an atheist. Who are you to question his wisdom?

Lunaris

Bronze age myth.

Tolong ingat kalau di daerah romawi timur dan persia pada saat itu orang sudah tau kalau bumi bulat sejak abad ke 3 sm.

kalau ada yang coba bilang "buku sucinya sangat ilmiah" silahkan sana coba sendiri.

BTW. yang bergerak bukan gunung tetapi permukaan bumi.

Pi-One

Kutip dari: semut-ireng pada Januari 21, 2010, 11:22:52 AM
I'm still an atheist,  thanks God.   Pernyataan ini tidak menunjukkan bahwa orang yang menulis itu tidak percaya adanya Tuhan,  tapi menunjukkan ia sedang membohongi kata hati nuraninya sendiri.
Hahaha...luar biasa tafsirannya. Padahal si Luis Bunuel sedang bermain kata-kata, kalau gak mau dibilang menyindir. Tapi bagi semut-ireng, gak ada orang yang gak percaya Tuhan, jadi dia tafsirkan seperti di atas. Tafsiran memang fleksibel... :)

Mtk Kerajaan Mataram

Kutip dari: Pi-One pada Januari 21, 2010, 09:03:33 AM
Yang ingin aku katakan adalah jika kalimatnya fleksibel, maka nilai kebenaran kalimatnya sendiri gak bisa dipegang. Karena bisa diartikan ke mana-mana, sesuai kehendak. Ramalan Nostradamus itu menggunakan kiasan yang bisa diartikan kemana-mana, bahkan ramaln tentang raja segala kengerian yang datang dari udara di tahun 1999 bisa dikaitkan dengan film Deep Impact. Atau ramalan Mama Lauren yang gak jelas dan fleksibel juga. Dia meramalkan lumpur lampindo akan berhenti, dan dibilang terbukti meski semburna cuma stop 30 menit. Kalau fleksibel, berhenti 1 menit juga tetap berhenti.

Itu karena belum dilihat bagaimana bentuk fleksibilitasnya, apakah bisa sekehendak hati atau tidak. Maka saya minta tunjukkan mana ramalan Nostradamus dan mana ramalan mama Lauren lalu mana ayat Al-Quran sebagai pembandingnya. Bicara tanpa obyek yang jelas seperti ini bisa melebar-lebar bisa tak tentu arah.

Kutip dari: Pi-One pada Januari 21, 2010, 09:03:33 AM
Hanya karena ada kata 'God', lantas dianggap dia percaya Tuhan? meski 'Tuhan' yang gak mengatur takdir manusia atau melakukan intervensi, atau apapun konsep Tuhan versi theis? Simak dua quote berikut:
KutipI'm still an atheist, thanks God
I believe in God, only I spell it nature
Dua quote itu mengandung kata God, quote mana yang menunjukkan orang yang percaya Tuhan?
Tentu saja, mengapa? karena modal saya hanya berupa kalimat yang tertulis. Apa-apa yang sebenarnya terlintas dalam hatinya bukan urusan saya. Apakah @Pi-One tahu apa yang sebenarnya dalam hati Einstein?

Kutip dari: Pi-One pada Januari 21, 2010, 09:03:33 AM
Ini bukan kali pertama aku diskusi dengan orang yang mengklaim alquran mengandung semua sains terkini. Aku sudah sering mendiskusikan ini sejak bertahun-tahun silam di forum lain, dan selalu saja yang mereka ajukan adalah kalimat-kalimat bermakna luas yang fleksibel...
Yang manakah itu...?

semut-ireng

Kutip dari: Pi-One pada Januari 21, 2010, 10:49:35 PM
Padahal si Luis Bunuel sedang bermain kata-kata,

Nah,  betul kan.   Apa yang diucapkan tidak sama dengan apa yang ada di hatinya.  Apa yang ada di hatinya kita tidak tahu,  tapi jelas ia sedang bermain kata-kata.

Kutip dari: cronny pada Januari 21, 2010, 06:59:04 PM
jangan percaya ama dongeng... Dongeng jaman bahela.

Al-Quran berisi juga sejarah,  namun Al-Quran bukan buku sejarah.   Sejarah atau " dongeng " di Al-Quran mengandung Hikmah yang Sempurna.   Mengandung Ilmu Pengetahuan Tinggi.   Berbahagialah bagi orang yang percaya dan mau menggunakan akalnya, 

Pi-One

Kutip dari: semut-ireng pada Januari 22, 2010, 04:44:27 AMNah,  betul kan.   Apa yang diucapkan tidak sama dengan apa yang ada di hatinya.  Apa yang ada di hatinya kita tidak tahu,  tapi jelas ia sedang bermain kata-kata.
Luis Bunell adalah seorang atheis, apa yang anda harapkan dari seorang atheis? pengakuan bahwa dia percaya Tuhan? tapi anda gak percaya ada orang yang gak percaya Tuhan ya? :)

Kutip dari: semut-ireng pada Januari 22, 2010, 04:44:27 AMAl-Quran berisi juga sejarah,  namun Al-Quran bukan buku sejarah.   Sejarah atau " dongeng " di Al-Quran mengandung Hikmah yang Sempurna.   Mengandung Ilmu Pengetahuan Tinggi.   Berbahagialah bagi orang yang percaya dan mau menggunakan akalnya, 
Untuk minta orang percaya, berikan alasan yang bisa mereka terima.