Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 05:33:19 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 231
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 246
Total: 246

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

alam setelah meninggal...

Dimulai oleh Muztank, Maret 09, 2009, 04:26:20 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Muztank

ada yang punya pengalaman ttg hal ni?
ada yang mau share?
katanya ada alam bnyk setelah kita meninggal tetapi ada bnyk macem..

superstring39

waduh, nggak tau tuh. coz saya belum pernah meninggal sich :P

The Houw Liong

#2
Yang terpenting ialah hubungan kasih dengan Tuhan dan sesama manusia, karena hubungan ini merupakan hubungan yang akan berlangsung terus (hubungan yang abadi), dengan pengetahuan ini dan mendekatkan diri kepada Tuhan, maka kita tidak perlu khawatir menghadapi alam setelah meninggal.
HouwLiong

nandaz

...kalo dalam islam kan ada buktinya, saat nabi Isa As (kalo ngga salah, sih) menghidupkan orang mati.....dan orang itu bilang kalo dia disiksa dalam kubur....
starting by doing what is necessary, then what is possible and suddenly you are doing the impossible...
\dia\cal{ANONYMOUS}\cl

Ndoro Mas

#4
Kutip dari: Muztank pada Maret 09, 2009, 04:26:20 PM
ada yang punya pengalaman ttg hal ni?
ada yang mau share?
katanya ada alam bnyk setelah kita meninggal tetapi ada bnyk macem..

Ikutan ah...
Karena anda tanya tentang pengalaman, maka aku tulis tentang pengalamanku.....

Aku cerita dengan pengalamanku sendiri saja ya...

Alam setelah manusia meninggal ada 2 (dua) :
1. Alam Katentreman (ketentraman), alam semestinya manusia menghuni setelah meninggal dunia.
2. Alam Kasangsaran (kesengsaraan), alam yg bukan semestinya manusia menghuni setelah meninggal, karena di alam ini didominasi oleh kekuatan angkara (setan, jin, dsb.)

Setiap alam baik Alam Katentreman atau Alam Kasangsaran terdiri dari 7 (tujuh) tingkatan langit, dan tiap2 tingkatan langit adalah sebuah perwakilan dan penggambaran dari perjalanan kehidupan nafsu manusia ketika di dunia.

Oke saya tidak akan bahas kehidupan manusia setelah meninggal di Alam Katentreman/ketentraman. Karena di sana jauh dari kehidupan yg berbau angkara ( tidak ada setan, jin, dsb), dan di alam Katentreman adalah alam penuh kedamaian.

Saya akan bahas manusia setelah meninggal dan menuju ke Alam Kasangsaran/kesengsaraan.

Setelah manusia meninggal dunia, kurun waktu 3 hari lebih sedikit (kira-kira lebihnya 3 jam)  manusia akan dibangkitkan (tapi jangan dibayangkan bahwa kata dibangkitkan sudah pasti bisa berdiri, dsb. Karena kalau dia semasa hidupnya meninggal dalam kondisi sakit dan tidak bisa bangun, maka ketika bangkit di alam kuburpun  dia masih dalam kondisi sakit dan tidak bisa bangun).

Nah perjalanan manusia setelah meninggal dunia yaitu :

A.   Alam Astral (alam diantara alam dunia dan alam langit tingkat satu), dalam islam disebut alam kubur. Di alam inilah manusia pertama kali dibangkitkan setelah "tidur" selama 3 hari lebih sedikit (kira-kira lebihnya 3 jam). Karena memang selama itu manusia serasa tidur dan tidak ingat apa-apa. Nah ketika dibangkitkan dia telah berada di sebuah tempat yang suasananya tidak siang juga tidak malam (seperti saat maghrib). Di sana dia kesendirian tak ada teman atau apapun di sekitarnya.

Dan di saat itulah manusia benar2 dihadapkan pada keteguhan jiwa dan kekuatan iman yang kuat. Ketika di dunia imannya tidak kuat, kefitrahan lemah maka ketakutan yang amat sangat akan melanda. Rasa lapar, haus, kesendirian, sepi dan menyeramkan akan menyergap. Di sisnilah sebenarnya manifestasi dari pertanyaan2 malaikat tentang Ketauhidan, keimanan dan keikhlasan hidup. Karena disaat itulah aplikasi "pertanyaan" tentang keimanan, ketauhidan, dan kefitrahan akan diujikan. Tidak berujud malaikat datang dengan mengajukan beberapa pertanyaan begitu. Banyak dari isi Al Qur'an yang hanya tersirat dan perlu pemahaman dengan Jiwa yang lapang serat budi yang luhur, dengan tidak serta merta diartikan secara leterlek.

Memang benar, ketika manusia masih hidup di dunia dan tak pernah mempedulikan tentang akhlak moral maka ketakutan yang luar biasalah yang akan dirasakannya.

Di alam Astral ini seseorang yg sudah meninggal juga masih bisa mendengar suara2 di Dunia meski hanya sayup-sayup. Oleh karenanya jika ingin  mengadakan Tahlil seyogyanya dilakukan di dekat Makamnya selama 40 hari, hal ini akan lebih efektif  karena  selain seseorang yang sudah meninggal mendengar suara Tahlil,  juga diharapkan ia sadar bahwa dirinya telah meninggal, dan segera melakukan sembahyang.

Dan setelah selama 40 hari di Alam Astral, seseorang tadi juga akan mengalami sebuah "Kematian" lagi. Yaitu kematian menuju pada tingkatan langit ke 1 (seterusnya ditulis Sap 1, Sap 2, Sap 3........., Sap 7 ). Tetapi kematian di alam Astral dan di Langit Sap 1 (satu) sampai dengan Langit Sap 7 (tujuh) berbeda dengan Kematian di Alam Dunia. Kalau di Dunia ketika manusia meninggal ada Jasad nya, tetapi kalau di Alam Astral atau Alam langit Sap 1 (satu) sampai dengan Sap 7 (tujuh) tidak ada Jasad yg tertinggal, jadi hilang begitu saja.

B.   Tingkat Langit Sap 1 (satu), adalah tingkatan langit dengan kondisi kesadaran individu sama seperti di dunia. Karena di langit ini  adalah suatu tempat yang masih ada hubungan keterikatan dengan dunia. Contoh : seseorang masih punya nafsu makan, minum, sex, dan semua sifat2 keduniaan. Nah ketika seseorang masih memiliki sifat2 keduniaan tersebut maka selama-lamanya dia akan menghuni di langit ini. Berbeda dengan Alam Astral di langit Sap 1 (satu) ini manusia sudah mempunyai tetangga bisa dari golongan Jin, Setan, atau dari manusia yang sudah meninggal yang masih sama2 di alam Sap 1 (satu).

Sering kita dengar atau lihat tentang fenomena Kesurupan, nah kesurupan yang dari "Makhluk halus"  bisa terjadi karena dalam tubuh manusia melalui jalur angkara telah dirasuki Jin, Setan atau manusia yang dari Alam ini (alam kasangsaran). Manusia di alam ini sudah mualai berkolaborasi baik dengan Setan, Jin atau manusia yang lebih dulu meninggal dan telah menempati alam ini. Hidup di alam sana hidup dengan bergolong-golongan dan berbangga dengan golongannya sendiri, golongan Jin hidup sendiri dgn kelompoknya yaitu golongan Jin, golongan Setan dengan setan, dst, nah di sana hidup serba saling mengintervensi dan tidak ada kedamaian. Hidup di Langit sap 1 (satu) ini adalah hidup yang penuh kemunafikan dan kamuflase. Banyak tipu daya Setan dan Jin tersebar di Alam ini, tujuannya agar manusia terlena lagi dan lagi dan takkan pernah bisa lolos ke tingkat Langit berikutnya.

Adalah Dunia, merupakan tempat sasaran Setan dan Jin yang sangat empuk untuk menanamkan sekaligus menebarkan ranjau2 penjeratan agar manusia bisa satu Alam dengan mereka. Nah bisa terlihat bahwa ranjau2 itu sudah mulai menebar kesana-kemari, contoh adanya bergolong-golongan, golongan satu menyalahkan golongan yang lainnya, saling menganiaya, dst. di alam dunia.

Di alam Langit Sap 1 (satu) ini hukumnya adalah  hukum rimba, artinya siapa yang kuat maka dia yang menang. Oleh karenanya jangan harapkan bisa mengalahkan Jin atau Setan bila di dunia saja belum bisa mengalahkan mereka (Jin atau Setan).  Manusia di alam ini akan menjadi bulan2an Setan atau Jin, disuruh sana, suruh sini, dibelenggu atau dibuat semaunya oleh Setan atau Jin.

Nah di langit ini pula seseorang akan dihadapkan pada kondisi yang sangat tertindas, tertindas oleh Nafsu Angkaranya sendiri, seperti saat ia mendewa-dewakan Nafsu Angkaranya di Dunia. Contoh : ketika di Dunia apa saja yang dia inginkan akan terpenuhi, makan, minum, pakaian bagus, mobil mewah, dsb. Tetapi di Alam Langit Sap 1 (satu) ini tidak satupun barang2 yang ada di Dunia menyertainya sedangkan keinginan dan  kondisi Nafsu Angkara 100% sama ketika dia masih hidup di dunia. Bisa dibayangkan betapa teraniaya dan sengsaranya dia. Tetapi sesungguhnya dia teraniaya oleh Nafsu Angkaranya sendiri, dan hal ini bisa bertahan sampai tahunan, puluhan tahun bahkan sampai ratusan tahun lamanya tergantung kesadaran tiap2 individu. 

Oleh karena itu benar di beberapa ajaran agama, kita dilatih untuk berpuasa menahan hawa nafsu, nafsu keinginan, juga nafsu angkara. Di dunia baru diajarkan untuk menahan saja kadang kita masih berkeluh kesah dengan tidak ikhlas, sedangkan kelak di alam ini manusia benar2 di hadapkan pada kenyataan kondisi yang memang harus mengenyahkan hawa nafsunya.
Sudahkah hal ini terpikirkan ?

Bagi manusia yang belum bisa melepaskan Nafsu Angkara -dunia- nya, dia akan sangat tersiksa, kemudian biasanya dia akan berkolaborasi dengan manusia yang telah meninggal dan lebih dulu menghuni di Alam itu, atau bisa juga dengan Setan maupun Jin. Biasanya pula seseorang akan diajak oleh salah satu yang telah jadi temennya untuk turun ke dunia hanya sekedar menuruti dan memuaskan Nafsu Angkaranya. Salah satu contoh : ketika ingin makan, atau minum, karena di Alam itu tidak tersedia maka ia akan masuk ke tubuh Manusia yang masih hidup di Dunia. Maka terjadilah fenomena kesurupan.

Kemudian ketika manusia telah bisa sadar dan mulai bisa merenungi diri dengan tidak menomor satukan Nafsu Angkaranya maka dia akan mengalami "kematian" di Langit Sap 1 (satu) menuju Langit Sap 2 (dua). Demikian seterusnya sampai ia menuju pada Langit Sap 7 (tujuh). Hanya yang membedakan di tiap2 Langit adalah karakter penguasaan dan kematangan Nafsu Angkara Individu.

Sebagai contoh :
1.   Dari Langit Sap 1 (satu) tidak akan bisa cepat naik ke Langit     Sap 2 (dua) kalau dia masih punya Nafsu Angkara Dunia.
2.   Dari Langit Sap 2 (dua) tidak akan bisa cepat naik ke Langit Sap 3 (tiga) kalau dia masih punya Nafsu Angkara yg berbau Egoisme/rasa ke-akuan.
3.   Dari Langit Sap 3 (tiga) tidak akan bisa cepat naik ke Langit Sap 4 (empat) kalau dia masih punya Nafsu Angkara yg berbau Keinginan.
4.   Dari Langit Sap 4 (empat) tidak akan bisa cepat naik ke Langit Sap 5 (lima) kalau dia masih punya Nafsu Angkara yg berhubungan dengan Nawaitunya / Niatnya.
5.   Dari Langit Sap 5 (lima) tidak akan bisa cepat naik ke Langit Sap 6 (enam) kalau dia masih punya Nafsu Angkara yg berhubungan Katresnan Jati / Cinta Kasih Sejati.
6.   Dari Langit Sap 6 (enam) tidak akan bisa cepat naik ke Langit Sap 7 (tujuh) kalau dia masih punya Nafsu Angkara yg berhubungan dengan ketidak matangan Jiwa.
7.   Dari Langit Sap 7 (tujuh) tidak akan bisa cepat mencapai Inalillahi wa innalillaihi Rajiun La illaha illallah. Allahu Akbar. Abadi di Sisi-NYA.

Nah di tiap2 Tingkatan Langit sangat2 bervariasi lamanya tinggal, semua tergantung pada Individu masing2 dalam memberdayakan dan memberadabkan Nafsu Angkaranya saat masih di Dunia. Salam Damai. ;D



 



biobio

Kutip dari: nandaz pada Maret 12, 2009, 12:25:02 PM
...kalo dalam islam kan ada buktinya, saat nabi Isa As (kalo ngga salah, sih) menghidupkan orang mati.....dan orang itu bilang kalo dia disiksa dalam kubur....
itu bukan bukti. siapa tahu orangnya bohong?
"The pen is mightier than the sword"

utusan langit

#6
waduh jangan berat-berat deh ini kedai kopi.... :D :D :D :D :D

bagaimana dengan alam setelah meninggal bagi jin/setan/iblis dll?

Ndoro Mas

Kutip dari: utusan langit pada Maret 28, 2009, 04:17:25 PM
waduh jangan berat-berat deh ini kedai kopi.... :D :D :D :D :D

bagaimana dengan alam setelah meninggal bagi jin/setan/iblis dll?

maaf..kalau terlalu Lebay....he..he.., tapi maksudnya biar ada nuansa tentang gambaran alam setelah manusia meninggal, meski itu merupakan pengalaman pribadi. Wah gimana ya....pertanyaannya berat juga sih..., nah seperti pertanyaan anda ini juga berat lho......he..he..

Kalo ttg alam setelah meninggal bagi Jin/setan/iblis dsb, itu begini :

1. Seperti apa yg mereka  (Jin/setan/iblis) minta kepada Allah/Tuhan bahwa mereka menginginkan hidup sampai hari khiamat. DAn itu memang dikabulkan oleh Allah.
2. Jadi kematian bagi Jin dan sebangsanya bukanlah kematian yg meninggalkan alamnya menuju alam berikutnya...bukan !!, tetapi "penurunan kekuatan mereka" karena mereka telah melanggar hukum alam itulah kematian buat mereka.

Contoh : Ada Jin/setan/iblis yang menggoda manusia, kmudian karena penggodaannya melebihi dari aturan yang ditetapkan Allah (hanya boleh menggoda dan bukan menjarah) dan justru melakukan Penjarahan pada manusia, maka dengan kuasa Allah melalui sistem hukum alam mereka (jin/setan/iblis) secara otomatis terkena dampaknya, yang semula punya ilmu menempuh Sumatra - Bali dalam hanya beberapa menit, tapi karena terkena hukum alam mereka menempuh berhari2. Nah inilah yang disebut "Kematian" bagi jin/setan atau iblis. Salam damai.  ;D

utusan langit

waduh, mas ndoro ini paranormal ya?  :D :D :D :D :D :D

kira-kira bentuk alamnya seperti apa mas, alam setelah meninggal bagi manusia?
apa serupa alam dunia?

Ndoro Mas

Kutip dari: utusan langit pada Maret 30, 2009, 05:51:45 PM
waduh, mas ndoro ini paranormal ya?  :D :D :D :D :D :D

kira-kira bentuk alamnya seperti apa mas, alam setelah meninggal bagi manusia?
apa serupa alam dunia?

ah terlalu berlebihan kalo dibilang paranormal......, yah baru 16 tahun-an kok berkecimpung di dunia metafisik. Kan kontraknya sampai mati, mati dan mati (mati dari dunia, mati di langit sap 1, dan sterusnya)

Alam Dunia dengan alam setelah manusia meninggal serupa tapi tak sama, contoh ada gunung, sawah, pedati, binatang2 seperti kuda, sapi, kerbau, ular, dsb. Yang tak sama di sana tidak ada barang2 elektronik, mobil, rumah bertingkat, telephone, dsb.
Begitu, salam damai.

fitrie

Kutip dari: Ndoro Mas pada Maret 30, 2009, 12:47:26 PM
maaf..kalau terlalu Lebay....he..he.., tapi maksudnya biar ada nuansa tentang gambaran alam setelah manusia meninggal, meski itu merupakan pengalaman pribadi.

itu emang pengalaman pribadi ya? maksudnya apa?

kok jadi syerem gini.......

apa mas ndoro pernah mati suri?
semua itu hanya karena kasih dan sayang...........tidakkah engkau pahami itu.........

biobio

penjelasannya ndoro mas panjang dan lengkap banget...sayangnya itu yang membuatku meragukan kebenarannya..
"The pen is mightier than the sword"

Ndoro Mas

Kutip dari: biobio pada April 01, 2009, 04:32:44 PM
penjelasannya ndoro mas panjang dan lengkap banget...sayangnya itu yang membuatku meragukan kebenarannya..

he..he..terima kasih mas biobio...., silahkan saja meragukan kebenarannya atau tidak itu hak masing2 individu....monggo...

Tapi kalo bagi saya.., saya hanya ingin berbagi cerita saja, karena sebuah pengalaman spiritual itu sangat2 subyektif, artinya tiap satu orang dengan yang lainnya tidak selalu sama.

Cerita saya yg relatif panjang bagi saya adalah sebuah informasi yang tidak setengah2.....karena saya langsung sebagai praktisi dan mengalaminya langsung.

Nah dari pengalaman inilah saya semakin sadar bahwa Manusia adalah makhluk paling sempurna, tidak terbatasi dan terkerdilkan ilmu serta pengetahuannya oleh ruang dan waktu termasuk raga ini.

Salam damai.


skuler

ini ditaro d agama n filosofi kayaknya mantap jg... :D
"Who controls the present now controls the past. Who controls the past now controls the future."-- RATM, 1999.

biobio

Kutip dari: skuler pada April 26, 2009, 08:38:45 AM
ini ditaro d agama n filosofi kayaknya mantap jg... :D
bahkan terlalu mantap..
"The pen is mightier than the sword"