Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 12:38:44 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 169
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 213
Total: 213

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Apa yang membuat hidup?

Dimulai oleh Takagi Fujimaru, April 16, 2010, 12:59:41 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Farabi

#105
Kutip dari: Pi-One pada Juni 17, 2010, 07:11:14 AM
Kutip dari: Farabi pada Juni 16, 2010, 06:31:28 PM
Evolusi? Manusia mempunyai sayap mungkin bisa terjadi dari hasil evolusi karena manusia punya kemampuan kecerdasan untuk itu. Tapi virus atau binatang mempunyai sayap untuk terbang? Apakah mereka punya kecerdasan untuk itu? Untuk menghitung saja tidak semua binatang mampu, apalagi menciptakan sayap.
Memang sayap adalah hasil kecerdasan? Memang evolusi adalah hasil keinginan makhluk itu? nampaknya anda blank sama sekali soal evolusi ya? :)

*Memang virus ada yang punya sayap?  ::)

Jadi sebelum sayap muncul pada burung siapa yang mengkonsepnya dulu? Sel-kah yang menciptakan desain sayap kemudian mengembangkannya secara evolusi?

Anda paham bahwa sebuah F-22 raptor tidak mungkin tercipta dari lemparan koin selama 1 juta tahun karena anda paham betapa rumitnya rancangan sebuah F-22 raptor, kalau anda tahu betapa rumitnya rancangan makhluk hidup andapun pasti paham bahwa, tidak mungkin makhluk hidup mampu merancang tubuhnya sendiri, menggambar wajahpun tidak semua wanita bisa, tapi anak2x yang mereka lahirkan semua mempunyai wajah.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Farabi

Kutip dari: Takagi Fujimaru pada Juni 17, 2010, 11:49:54 AM
Kutip dari: Farabi pada Juni 17, 2010, 03:14:40 AM
Jawaban anda tidak menjawab pertanyaan saya. Proses adaptasi memang bisa terjadi, tapi itukan memerlukan kecerdasan. Semisal anda berkulit putih, tapi anda tinggal di daerah panas, secara otomatis kulit anda memproduksi melamin yang membuat kulit anda lebih gelap supaya bisa lebih tahan terhadap terik panas matahari. Pertanyaannya, andakah yang memerintahkan tubuh untuk memproduksi melamin?
Tidak. Nah lo? Statemen kamu malah bilang seolah2 otak (kecerdasan) tidak berperan di sini.

Statement saya menyatakan, ada kecerdasan lain yang lebih cerdas dari kita yang merancang sistem untuk pertahanan diri, salah satunya adalah memproduksi melamin supaya lebih tahan panas. Makhluk hidup beradaptasi untuk mempertahankan hidupnya, tanpa adaptasi, mahkluk hidup akan mati. Sekarang pertanyaannya, sebagai contoh, binatang. Binatangkah yang merancang tubuhnya untuk beradaptasi menghadapi lingkungannya?
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Farabi

Mampukah anda semua merancang ulang tubuh anda untuk hidup di mars kalau saya tiba2x melempar anda ke mars? Kesalahan kecil dalam perancangan ulang tubuh anda bisa mengakibatkan kematian bagi anda. Kalaupun anda bisa merancang ulang, waktu yang ada untuk merancang ulang terlalu lama untuk bisa tinggal di mars.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Takagi Fujimaru

@Farabi
wogh... baru nyambung. Maksudnya Tuhan ya? Hehehe...maaph2, baru nyambung... >_<

Yah, sya cuma berusaha se-ilmiah mungkin... ;)
Belajar itu buat cari ilmu, bukan cari nilai.

Pi-One

#109
Kutip dari: Farabi pada Juni 17, 2010, 02:35:15 PM
Jadi sebelum sayap muncul pada burung siapa yang mengkonsepnya dulu? Sel-kah yang menciptakan desain sayap kemudian mengembangkannya secara evolusi?

Anda paham bahwa sebuah F-22 raptor tidak mungkin tercipta dari lemparan koin selama 1 juta tahun karena anda paham betapa rumitnya rancangan sebuah F-22 raptor, kalau anda tahu betapa rumitnya rancangan makhluk hidup andapun pasti paham bahwa, tidak mungkin makhluk hidup mampu merancang tubuhnya sendiri, menggambar wajahpun tidak semua wanita bisa, tapi anak2x yang mereka lahirkan semua mempunyai wajah.
Mana ada yang mengkonsep dan mendesain sayap? Karena itu sayap pterodactil, sayap 'dinosaurus bersayap empat', sayap kelelawar, sayap archy, sayap burung elang, sayap albatros, sayap burung merpati, sayap kolibri, beda-beda. Jangan campur adukkan konsep ajaib 'rancangan cerdas' dengan evolusi :)

Sebuah Raptor tidak bisa tercipta dengan lemparan koin bukan karena F-22 itu rumit. Tapi karena cara pembuatan Raptor memang bukan dengan cara melempar koin!

Sama halnya sebuah boeing 747 tidak terbentuk dengan cara menumpuk besi lalu mengharap tornado menghantam dan membentuk pesawat itu. Tidak juga kita menumpuk besi lalu berdoa semalaman dan besoknya boeing sudah jadi. Sebuah sel hidup juga tidak terbentuk dengan cara dirakit.

Dan apa anda tahu, di balik kerumitan makhluk hidup itu terkandung sejumlah 'kesalahan'? Misal anda bisa temukan makhluk bersel satu dengan gen yang tiga kali lipat panjang gen manusia, dan itu 45 kali panjang gen makhluk dengan genus yang sama! Sementara gen sepanjang itu terdiri dari banyak duplikasi tidak sempurna, insersi dsb, hanya sebagian amat kecil yang berfungsi mengkode protein.

Kutip dari: Farabi pada Juni 17, 2010, 02:43:11 PM
Mampukah anda semua merancang ulang tubuh anda untuk hidup di mars kalau saya tiba2x melempar anda ke mars? Kesalahan kecil dalam perancangan ulang tubuh anda bisa mengakibatkan kematian bagi anda. Kalaupun anda bisa merancang ulang, waktu yang ada untuk merancang ulang terlalu lama untuk bisa tinggal di mars.
Kalau itu mah bukan kesalahan perancangan, tapi memang batasan adaptasi tubuh. Manusia berevolusi untuk bisa survive di bumi. Orang eskimo saja, jika anda lempar ke gurun gobi, belum tentu mampu survive. Ada kata-kata berikut: Bukan bumi yang dirancang sempurna untuk manusia, tapi manusia yang berkembang agar mampu hidup di bumi.

Pi-One

Kutip dari: Farabi pada Juni 17, 2010, 02:41:19 PM
Statement saya menyatakan, ada kecerdasan lain yang lebih cerdas dari kita yang merancang sistem untuk pertahanan diri, salah satunya adalah memproduksi melamin supaya lebih tahan panas. Makhluk hidup beradaptasi untuk mempertahankan hidupnya, tanpa adaptasi, mahkluk hidup akan mati. Sekarang pertanyaannya, sebagai contoh, binatang. Binatangkah yang merancang tubuhnya untuk beradaptasi menghadapi lingkungannya?
Dan anda tak bisa membuktikan statement anda, anda hanya mengajukan god of the gap.

Evolusi adalah salah satu caa makhluk hidup beradaptasi, karena itu makhluk hidup di masa lalu dan di masa kini relatif berbeda, karena kondisi alam juga berbeda. Alam menyeleksi makhluk hidup mana yang mampu survive dan mana yang tidak. Variasi (baik dari pertukaran sifat - melalui perkawinan, ataupun mutasi) menghasilkan sifat-sifat baru, dan alam menyeleksi apakah variasi baru itu mampu survive dan mewariskan sifat baru.

Jika anda tanya apakah makhluk hidup merancang, jawabnya tidak. Itu lebih merupakan proses trial and error.

Jet Li

Kutip dari: Pi-One pada Juni 17, 2010, 06:53:19 PM
Dan apa anda tahu, di balik kerumitan makhluk hidup itu terkandung sejumlah 'kesalahan'? Misal anda bisa temukan makhluk bersel satu dengan gen yang tiga kali lipat panjang gen manusia, dan itu 45 kali panjang gen makhluk dengan genus yang sama! Sementara gen sepanjang itu terdiri dari banyak duplikasi tidak sempurna, insersi dsb, hanya sebagian amat kecil yang berfungsi mengkode protein.

Bung Phi-One, Saya jadi inget analogi manusia dan seekor semut yang menilai sebuah tembok, saat manusia diminta menilai tembok yang baru saja selesai dikerjakan tukang yang paling ahli, ia berkata: "Alangkah sempurnanya tembok ini, benar-benar sebuah karya agung, halus dan benar-benar mulus!"
Tapi bagi seekor semut yang sangat kecil, ia hanya geleng-geleng kepala: "Apanya yang hebat, apakah kamu tidak bisa lihat disini banyak gundukan dan lubangnya!"

So mirip dengan dialog "sindiran" yang dibuat David Hume pada Dialogues Concering Natural Religion:

Cleanthes: ".....Sang Pencipta alam agak mirip dengan pikiran manusia, meski kemampuannya jauh lebih tinggi, sepadan dengan karya agung yang diciptakan-Nya..... dengan argumen itu saja, kita serta merta membuktikan keberadaan Tuhan"

Philo: ".....Maka alangkah mengejutkan, ketika kita dapati bahwa Tuhan hanyalah tukang yang ceroboh"


Bagi sebagian orang, manusia adalah hasil "rancangan cerdas", padahal, banyak gen-gen sampah dan desain yang rasanya kurang "cerdas" hahaha

Btw, saya minta ijin ngopi tulisan anda "Membantah Harun Yahya", artikel yang bagus untuk dikliping.

Farabi

Kutip
Mana ada yang mengkonsep dan mendesain sayap? Karena itu sayap pterodactil, sayap 'dinosaurus bersayap empat', sayap kelelawar, sayap archy, sayap burung elang, sayap albatros, sayap burung merpati, sayap kolibri, beda-beda. Jangan campur adukkan konsep ajaib 'rancangan cerdas' dengan evolusi

Jadi bagaimana cara binatang mempunyai sayap?
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Pi-One

Kutip dari: Farabi pada Juni 18, 2010, 07:34:24 AM
Jadi bagaimana cara binatang mempunyai sayap?
Evolusi. Mutasi dan pertukaran sifat menghasilkan variasi pada populasi makhluk itu, yang membentuk sayap secara berangsur dari generasi ke generasi. Awalnya mungkin digunakan untuk melayang di udara lebih lama, sebelum akhirnya bisa terbang.

Anda tak bisa mengharap di bumi ini tahu-tahu nongol satu makhluk yang bersayap, bercakar dan bisa terbang, dan tidak ada hubungan dengan makhluk sebelumnya.

Mat Dillom

Kutip dari: Pi-One pada Juni 18, 2010, 09:47:32 AM
Anda tak bisa mengharap di bumi ini tahu-tahu nongol satu makhluk yang bersayap, bercakar dan bisa terbang, dan tidak ada hubungan dengan makhluk sebelumnya.

Tunggu aja nanti suatu saat di kamar Anda akan nongol satu binatang yang belum pernah Anda jumpai dimana pun :D. Semoga :d.

Pi-One

Kutip dari: Mat Dillom pada Juni 18, 2010, 09:51:45 AM
Tunggu aja nanti suatu saat di kamar Anda akan nongol satu binatang yang belum pernah Anda jumpai dimana pun :D. Semoga :d.
Ya ya. Dan saat itu aku akan percaya pada keberadaan Goddess of Eternal Loli :)

Farabi

Kutip dari: Pi-One pada Juni 18, 2010, 09:47:32 AM
Kutip dari: Farabi pada Juni 18, 2010, 07:34:24 AM
Jadi bagaimana cara binatang mempunyai sayap?
Evolusi. Mutasi dan pertukaran sifat menghasilkan variasi pada populasi makhluk itu, yang membentuk sayap secara berangsur dari generasi ke generasi. Awalnya mungkin digunakan untuk melayang di udara lebih lama, sebelum akhirnya bisa terbang.

Anda tak bisa mengharap di bumi ini tahu-tahu nongol satu makhluk yang bersayap, bercakar dan bisa terbang, dan tidak ada hubungan dengan makhluk sebelumnya.

Justru itulah, kan berangsur2x, berarti binatang mendesain dong, ngerti tidak arah argumentasi saya? Nah apakah mereka itu punya kecerdasan untuk merancang sayap secara berangsur2x?
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

Pi-One

Kutip dari: Farabi pada Juni 18, 2010, 06:12:19 PM
Justru itulah, kan berangsur2x, berarti binatang mendesain dong, ngerti tidak arah argumentasi saya? Nah apakah mereka itu punya kecerdasan untuk merancang sayap secara berangsur2x?
Nah, anda tidak mengrti maksudku? Aku sudah bilang, tidak ada rancangan di sini. yang ada adalah proses trial-error. hasilnya tidak harus sempurna, selama bisa survive mereka bertahan, dan jika gagal mereka punah.

Karena itu kolibri harus mengepakkan sayap berkali-kali lipat burung lain. Koala jadi pemalas, karena evolusi membawa mereka mampu mengkonsumsi ekalyptus yang hanya memberi sedikit energi. Panda juga malas, karena bambu hanya memberi mereka sedikit energi. Sama halnya dengna trenggiling, semut tak memberi cukup energi untuk mereka.

Takagi Fujimaru

Kutip dari: Pi-One pada Juni 19, 2010, 09:21:07 AM
Nah, anda tidak mengrti maksudku? Aku sudah bilang, tidak ada rancangan di sini. yang ada adalah proses trial-error. hasilnya tidak harus sempurna, selama bisa survive mereka bertahan, dan jika gagal mereka punah.

Karena itu kolibri harus mengepakkan sayap berkali-kali lipat burung lain. Koala jadi pemalas, karena evolusi membawa mereka mampu mengkonsumsi ekalyptus yang hanya memberi sedikit energi. Panda juga malas, karena bambu hanya memberi mereka sedikit energi. Sama halnya dengna trenggiling, semut tak memberi cukup energi untuk mereka.
Persis seperti hukum seleksi alam kan?
Belajar itu buat cari ilmu, bukan cari nilai.

ngajakmikir

Kutip dari: Pi-One pada Juni 19, 2010, 09:21:07 AM
Nah, anda tidak mengrti maksudku? Aku sudah bilang, tidak ada rancangan di sini. yang ada adalah proses trial-error. hasilnya tidak harus sempurna, selama bisa survive mereka bertahan, dan jika gagal mereka punah.

Karena itu kolibri harus mengepakkan sayap berkali-kali lipat burung lain. Koala jadi pemalas, karena evolusi membawa mereka mampu mengkonsumsi ekalyptus yang hanya memberi sedikit energi. Panda juga malas, karena bambu hanya memberi mereka sedikit energi. Sama halnya dengna trenggiling, semut tak memberi cukup energi untuk mereka.
yang ditebelin.
sama seperti monyet yang mencoba membuat novel dengan cara mengetik secara acak dalam waktu satu malam.
itu adalah suatu hal yang mustahal :D
Aku adalah sesuatu yang tersembunyi. Aku berkehendak untuk dikenal, maka Aku ciptakan makhluk agar mereka mengenalKu